Analisa dan Evaluasi Pengawasan Intern Penerimaan Kas

Rini Purwati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Ira Widya Utama Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab III ini penulis akan membuat analisa dan evaluasi mengenai pengawasan intern atas penerimaan dan pengeluaran kas, yaitu dengan membandingkan teori yang diperoleh dan dikemukakan dengan yang diterapkan oleh perusahaan. Dimana dalam bab sebelumnya, penulis telah menguraikan prosedur – prosedur penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah fungsi pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan secara aktif melalui pemeriksaan dan laporan. Pengawasan intern memegang peranan dalam kegiatan suatu perusahaan, karena dengan adanya suatu pengawasan maka perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik. Suatu sistem pengawasan intern yang efektif diharapkan dapat memperkecil kesalahan maupun penyelewengan di perusahaan.

A. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Intern Penerimaan Kas

Penerimaan kas terkait dengan sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan operasional organisasi. Dana tersebut harus dimanfaatkan seoptimal mungkin agar pelaksanaan kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karenanya, mulai dari penggalian sumber – sumber penerimaan kas sampai dengan pencatatan penerimaannya harus dilakukan secara cermat dan tepat untuk menjamin aliran kas masuk yang sesuai dengan hak organisasi. Ketika 32 Rini Purwati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Ira Widya Utama Medan, 2008. USU Repository © 2009 terjadi penerimaan uang baik dalam bentuk tunai, giro, maupun cek maka harus dicatat menurut urutan waktunya. Dengan tidak mempersoalkan sumber kasnya, dasar untuk mencegah kesalahan atau kecurangan adalah dengan melakukan pengecekan intern. Sistem tersebut meliputi pemisahan fungsi antara pengurusan fisik uang dengan penyelenggaraan pembukuannya, sehingga dapat memperkecil kemungkinan akan adanya penyelewengan terhadap kas. Pekerjaan mereka harus selalu menunjukkan hasil yang sesuai. Misalnya pengecekan jumlah uang yang diterima dari bukti penerimaan dengan catatan dalam jurnal harus sesuai. Adapun prosedur yang dilakukan oleh perusahaan dalam pengawasan intern penerimaan kasnya antara lain : 1. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik. 2. Tanggung jawab untuk menangani kas harus dirumuskan dengan jelas, tegas dan ditetapkan dengan pasti. 3. Penanganan fisik kas harus dipisahkan seluruhnya dari penyelenggaraan pembukuan, dan kasir harus berhati-hati terhadap pembukuan. 4. Dalam penerimaan kas tidak hanya dilakukan oleh satu orang dan harus ada campur tangan dari pihak lain. 5. Kunci cash register harus dipegang oleh orang yang tidak mengelola kas. 6. Pencatatan transaksi dengan segera, semua penerimaan uang diterima oleh bagian keuangan pada hari itu juga atau dalam jam kerja kemudian uang tersebut disetor ke Bank. Rini Purwati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Ira Widya Utama Medan, 2008. USU Repository © 2009 7. Pemakaian kuitansi yang bernomor urut dan dicatat secara up to date. 8. Membuat bukti kas masuk sebagai bukti bahwa pembayaran telah lunas. 9. Berdasarkan bukti kas masuk BKM dibuat laporan harian kas untuk diberikan ke bagian akuntansi sebagai dasar pencatatan. 10. Membuat arsip untuk menyimpan dokumen – dokumen seperti laporan harian kas LHK , bukti kas masuk BKM , dan tanda terima sementara TTS . 11. Memeriksa ketelitian angka dalam penjumlahan dan pencatatn penerimaan kas. 12. Penggunaan alat–alat mekanis yang dapat memberikan pengecekan tambahan. 13. Memeriksa keabsahan dari penerimaan kas, misalnya dibayar oleh siapa dan siapa yang menerima. 14. Memeriksa bukti-bukti penerimaan kas dengan mencocokkannya dalam pencatatan. 15. Penerimaan kas perusahaan dari penjualan maupun penerimaan lainnya dilakukan oleh bagian penjualan. Sebagai penjual produk, bagian keuangan sebagai penerima uang, dan bagian akuntansi sebagai pencatat transaksi dan membuat laporan keuangan. Dalam memeriksa penerimaan uang kas harus diperoleh keyakinan bahwa semua penerimaan uang telah dipertanggung jawabkan dan telah dibukukan dan Rini Purwati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Ira Widya Utama Medan, 2008. USU Repository © 2009 semua uang yang seharusnya diterima benar - benar diterima dan dicatat, sesuai dengan bukti - bukti yang ada dari transaksi penjualan sampai penerimaan kas. Sesuai dengan prosedur penerimaan kas yang diterapkan maka pengawasan intern penerimaan kas dilakukan dengan pemisahan fungsi pencatatan dan pengelolaan kas yang dilakukan oleh bagian keuangan dan akuntansi. Sistem pengawasan intern kas yang baik untuk penerimaan dicatat sebagaimana mestinya. Pemisahan fungsi, tugas, dan tanggung jawab karyawan yang melaksanakan dan penyimpanan uang kas harus jelas sehingga mempunyai tanggung jawab masing – masing. Terlepas dari sumber penerimaan kasnya, setiap perusahaan sebaliknya menjaga dan mencatat penerimaan – penerimaan kasnya secara benar. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat ayat jurnal dalam jurnal penerimaan kas. Maka sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menganalisa bahwa perusahaan dalam menyusun prosedur penerimaan kas secara garis besar sudah sesuai dengan prinsip-prinsip penyusunan prosedur penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai maupun kredit, guna terciptanya pengawasan intern penerimaan kas. Selain itu dalam penyediaan kasnya perusahaan juga telah membuat anggaran kas dengan tujuan sebagai koreksi ulang atas hasil kinerja perusahaan. Dengan adanya anggaran kas ini merupakan salah satu alat bagi manajemen perusahaan untuk menerapkan pengawasan internnya. Perusahaan juga telah mampu menyediakan informasi yang dapat membantu Rini Purwati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Ira Widya Utama Medan, 2008. USU Repository © 2009 pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan dalam menilai efektifitas perusahaan.

B. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Intern Pengeluaran Kas