Definisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN

6000 1765 938 566 375 98 7000 1842 959 574 378 99 8000 1905 976 580 381 99 9000 1957 989 584 383 99 10000 5000 2000 1000 588 385 99 50000 8333 2381 1087 617 387 100 Diketahui: N = 602 pasien d= 10 0,1 n = N N d 2 + 1 n = 602 6020,1 2 +1 n = 85,75 Dengan dasar perhitungan tersebut, sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 orang.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono, 2010:38 menyatakan bahwa “secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain”. Sedangkan Kerlinger dalam Sugiyono, 2010:39 menyatakan bahwa “variabel adalah konstruk constructs atau sifat yang akan dipelajari”. Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa variabel adalah suatu objek penelitian yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Definisi Operasional berfungsi sebagai kerangka pemikiran dari berbagai kajian teori dikaitkan dengan permasalahan yang diteliti. Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Jember 2011:23 menjelaskan bahwa, “definisi operasional adalah uraian yang terbatas pada setiap istilah atau frasa kunci yang digunakan dalam penelitian dengan makna tunggal dan terukur.” Definisi operasional variabel ini dimaksudkan untuk memperjelas konsep yang telah ada serta membatasi secara jelas suatu penelitian. Dengan demikian definisi operasional ini sangat membantu dalam sebuah penelitian karena memberikan gambaran mengenai cara-cara pengukuran atas variabel-variabel yang dilakukan. Menurut Berry dan Parasuraman dalam Nasution, 2004:56 ada lima dimensi yang menjadi indikator untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu sebagai berikut: 1. Dimensi Bukti Langsung Tangibles Merupakan bukti langsung dari suatu pelayanan kepada pelanggan yang meliputi fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Adapun item- itemnya antara lain: a. Kondisi sarana prasarana pelayanan; b. Kondisi fasilitas penunjang dalam pemberian pelayanan; c. Penampilan fisik petugas pemberi layanan. 2. Dimensi Keandalan Reliability Keandalan atau reliability merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh aparatur dalam memberikan pelayanna yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Item-item dari keterhandalan ini antara lain: a. Konsistensi kinerja petugas dalam penyelesaian proses dan pelayanan administrasi; b. Kemampuan dan sifat dapat dipercaya, terdiri dari kesesuaian dengan jadwal waktu yang ditetapkan dan sikap profesional petugas. 3. Dimensi Daya Tanggap responsiveness Daya tanggap atau responsiveness adalah keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tanggap sesuai dengan kebutuhan penerima jasa. Adapun item-itemnya antara lain: a. Ketanggapan dan kesiapan petugas pelayanan selama proses pelayanan; b. Kemampuan petugas dalam memberi informasi yang tepat dan akurat. 4. Dimensi Jaminan Assurance Jaminan atau assurance mencakup pengetahuan dan kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan. Item-itemnya antara lain: a. Kepastian petugas pemberi layanan, terdiri atas: kepatuhan petugas dalam melayani dan kepastian tarif yang diberlakukan; b. Penguasaan pengetahuan petugas terhadap tugas layanan yang diberikannya. 5. Dimensi Empati Empathy Empati atau emphaty meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para konsumen. Item-itemnya antara lain: a. Akses terhadap petugas pelayanan terdiri dari: kemudahan pelanggan dalam menghubungi petugas selama proses pelayanan dan perhatian petugas terhadap kepentingan pelanggan secara individual; b. Perhatian petugas terdiri dari: pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan dan sikap adil yang ditunjukkan petugas terhadap semua pelanggan.

3.5 Jenis dan Sumber Data