Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas lebih dalam tentang pola makan orang Jepang. Dan menjadikan Etika dan Pola
Makan Orang Jepang sebagai Judul dari Kertas Karya Ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan Penulisan memilih Judul Kertas Karya ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui budaya makan di Jepang.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis makanan dan masakan Jepang.
3. Untuk mengetahui etika makan orang Jepang.
4. Untuk mengetahui pola dan tata cara makan orang Jepang.
1.3 Batasan Masalah
Penulis akan memfokuskan pembahasan kertas karya ini pada sejarah, etika makan dan pola makan orang Jepang. Untuk mendukung
pembahasan ini penulis akan mengemukakan juga asal usul, jenis-jenis dan bahan-bahan makanan dan masakan orang Jepang.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan Library Research, yakni dengan cara mengumpulkan
sumber-sumber bacaan yang ada yakni berupa buku sebagai referensi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas kemudian
dirangkum dan dideskripsikan kedalam kertas karya ini. Selain itu, penulis juga memanfaatkan Informasi Teknologi Internet sebagai referensi
tambahan agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat dan lebih jelas.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BUDAYA MAKAN DI JEPANG
2.1 Budaya Makan Orang Jepang
Masyarakat Jepang mempunyai Budaya makan atau pola makan yang masih sangat dijaga oleh masyarakat Jepang sampai dengan sekarang
ini. Disetiap daerah, memiliki ciri khas masing-masing. Mulai dari bumbu- bumbu, bahan-bahan masakan, peralatan hingga tata cara dan kebiasaan
makan yang sangat dipertahankan oleh masayarakat Jepang. Di Jepang, pada musim-musim tertentu juga memiliki budaya atau
tradisi yang sering dilakukan saat makan. Misalnya, pada musim semi biasanya orang-orang Jepang akan pergi bersama keluarga dan teman untuk
menikmati makanan atau minum sake sambil melihat bunga sakura yang mekar pada musim semi.
Tidak hanya di musim semi, di musim dingin atau pada saat menyambut tahun baru biasanya menyambutnya dengan acara makan-makan
bersama rekan kerja atau teman yang dikenal dengan istilah “Bounenkai” yang berarti “lupakan masa lalu”. Makanan yang dimakan biasanya adalah
Kabocha yaitu sejenis labu dan mie soba. Makanan tersebut adalah makanan yang sudah menjadi tradisi untuk dimakan di musim dingin atau
menyambut tahun baru. Pada saat bekerja juga orang Jepang biasa membawa bekal yang biasa dikenal dengan Bento.
Universitas Sumatera Utara
Masakan Jepang atau Nihon Ryori dikenal dengan istilah Washoku atau Nihon Shoku. Biasanya salah satu ciri kebiasaan-kebiasaan makan khas
Jepang adalah pada saat menghidangkannya. Cita rasa alami dari sebuah makanan dan keindahan menghidangkannya yang sangat dipertahankan oleh
orang-orang Jepang hingga saat ini. Kemudian bumbu-bumbu dan bahan-bahan yang digunakan juga
sangat khas. Pada umumnya, bahan-bahan makanan Jepang berupa beras, hasil pertanian sayur-mayur dan kacang-kacangan , dan makanan laut.
Bumbu-bumbu yang digunakan juga seperti doshi air kaldu yang dibuat dari ikan dan shitake, ditambah dengan miso dan shoyu.
Orang Jepang makan dengan menggunakan sumpit dan mangkok. Terkadang ada makanan yang susah untuk diambil dengan sendok pun,
orang Jepang tetap mengambilnya menggunakan sumpit. Orang-orang Jepang biasa makan dengan lambat. Mereka diajari untuk menikmati setiap
makanan dengan lambat. Karena, makan lebih lambat adalah kunci otak membutuhkan waktu selama 20 menit untuk merasa kenyang.
Peralatan makan, seperti sumpit, mangkuk, dan lain-lain yang digunakan oleh masyarakat Jepang biasanya terbuat dari keramik, porselen,
atau kayu yang dipernis dengan urushi. Di rumah keluarga Jepang, setiap anggota keluarga memiliki mangkuk nasi atau sumpit hashi sendiri, dan
tidak saling dipertukarkan dengan anggota keluarga yang lain. Sumpit yang digunakan bisa berupa sumpit yang terbuat dari kayu, bambu, atau sumpit
yang sekali pakai.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Jenis-jenis Makanan Jepang