Laporan Keuangan Ketepatan Waktu Timeliness

7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1 Revisi 2009. Sedangkan tujuan dari adanya laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas, yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu Bank yang terdaftar di BEI yang bermanfaat bagi sejumah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri Hanafi, 2003: 69. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai Profitabilitas, risiko, timingaliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan.

2.2 Ketepatan Waktu Timeliness

Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam Bank yang terdaftar di BEI yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan. Ketepatan waktu dapat didefinisikan dengan dua cara: Tepat waktu juga di defenisikan sebagai suatu pemanfaatan informasi oleh pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau kemampuannya untuk mengambil keputusan. Informasi harus tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan Chariri dan Ghozali, 2001. 8 Hilmi dan Ali 2008 mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua cara yaitu: 1. Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan; dan 2. Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relative atas tanggal pelaporan yang diharapkan. Menurut Hilmi dan Ali 2008 ada tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan antara lain: 1. preliminary lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa; 2. auditor’s report lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani; dan 3. total lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa. Keterlambatan terjadi jika Bank yang terdaftar di BEI melaporkan informasi keuangannya setelah tanggal yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam dan didukung oleh peraturan terbaru Bapepam, X.K.6 tertanggal 7 Desember 2006, maka penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Sedangkan untuk laporan tengah tahunan : 1 selambat-lambatnya 30 hari setelah tengah tahun buku berakhir, jika tidak disertai laporan akuntan, 2 selambat-lambatnya 60 hari setelah tengah tahun berakhir jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas, 3 selambat-lambatnya 90 hari setelah tengah tahun buku berakhir jika disertai laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu Hendrikson dan Van Breda, 2000. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi 9 laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai. Ketepatan waktu menunjukan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi pelaporan informasi. Apabila informasi tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan Ifada, 2009. Respati 2004 melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1999 dengan sampel sebanyak 266 perusahaan yang terdaftar di BEI yang mempunyai data perusahaan yang lengkap dan telah di daftarkan dalam Indonesian Capital Market Directory 2000. Beliau meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan di Bursa Efek Jakarta yaitu Debt Equity Ratio, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, konsentrasi pemilikan luar, konsentrasi pemilikan dalam. Dan hasilnya adalah Profitabilitas dan konsentrasi pemilikan dari pihak luar secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Ifada 2009 meneliti tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, populasi dalam penelitian nya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta termuat dalam Indonesian Capital Market Directory dan yang mengeluarkan atau menerbitkan laporan keuangan tahunan periode Desember 2003 sampai Desember 2005 dan hasil penelitiannya Variabel Ukuran perusahaan TA dan Insider Ownership INSIDER secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaanperusahaan manufaktur. Sedangkan DER, ROA, Outsider, dan AGE secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur. Hal ini mungkin disebabkan pada kenyataan yang secara emplisit terjadi di pasar modal bahwa keempat variabel tersebut tidak cukup menjadi pembenaran atau 10 ketidakmampuan perusahaan menyediakan laporan keuangan tepat waktu, mengingat tersedianya informasi akuntansi merupakan batasan penting dalam pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Dyer dan McHugh 1975 meneliti 120 perusahaan di Australia yang terdaftar di Sydney Stock Exchange SSE yang dipilih secara random. Faktorfaktor yang ditelitinya adalah faktor-faktor yang terkait dengan karakteristik perusahaan, meliputi ukuran perusahaan, tanggal penutupan akhir tahun buku dan Profitabilitas. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan waktu penutupan akhir tahun buku secara statistik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Almalia dan Setiady 2006 meneliti 131 perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2002 sampai 2004 dan masih terdaftar. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan adalah ukuran perusahaan dan umur perusahaan, dan faktor-faktor lain seperti rasio Profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas dan item tambahan biasa tidak mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharli dan Rachpriliani 2006 menyatakan bahwa faktor likuiditas, Profitabilitas dan kantor akuntan besar secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan sedangkan kepemilikan publik tidak signifikan ataupun tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2.3 Debt Equity Ratio