10
ketidakmampuan perusahaan menyediakan laporan keuangan tepat waktu, mengingat tersedianya informasi akuntansi merupakan batasan penting dalam
pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Dyer dan McHugh 1975 meneliti 120 perusahaan di Australia yang
terdaftar di Sydney Stock Exchange SSE yang dipilih secara random. Faktorfaktor yang ditelitinya adalah faktor-faktor yang terkait dengan
karakteristik perusahaan, meliputi ukuran perusahaan, tanggal penutupan akhir tahun buku dan Profitabilitas. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan dan waktu penutupan akhir tahun buku secara statistik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi Profitabilitas
tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Almalia dan Setiady 2006 meneliti 131
perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2002 sampai 2004 dan masih terdaftar. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
penyelesaian penyajian laporan keuangan adalah ukuran perusahaan dan umur perusahaan, dan faktor-faktor lain seperti rasio Profitabilitas, rasio solvabilitas,
rasio likuiditas dan item tambahan biasa tidak mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharli dan
Rachpriliani 2006 menyatakan bahwa faktor likuiditas, Profitabilitas dan kantor akuntan besar secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan sedangkan kepemilikan publik tidak signifikan ataupun tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2.3 Debt Equity Ratio
Rasio Debt Equity Ratio juga dikenal sebagai rasio financial leverage. Tingginya Debt Equity Ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan Bank yang
terdaftar di BEI. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa Bank yang terdaftar di BEI tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau utangnya
baik berupa pokok maupun bunganya. Risiko Bank yang terdaftar di BEI yang tinggi mengindikasikan bahwa Bank yang terdaftar di BEI mengalami kesulitan
keuangan. Sedangkan kesulitan keuangan dianggap berita buruk yang akan
11
mempengaruhi kondisi Bank yang terdaftar di BEI dimata publik. Menurut Harahap 2007 Debt Equity Ratio adalah rasio yang menggunakan utang dan
modal untuk mengukur besarnya rasio. Sedangkan menurut Diah Andarini 2007 Debt Equity Ratio adalah rasio yang dipergunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki
perusahaan. Sehingga pihak manajemen cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan yang memuat berita buruk. Bank yang terdaftar di BEI dengan
kondisi Debt Equity Ratio yang tinggi akan terlambat dalam penyampaian pelaporan keuangannya, karena waktu yang ada digunakan untuk menekan Debt
Equity Ratio serendah-rendahnya. Penelitian Schwart dan Soo 1996 dalam Hilmi dan Ali 2008 yang menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan.
2.4 Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan Bank yang terdaftar di BEI untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari
keberhasilan operasi Bank yang terdaftar di BEI. Dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset ROA, Return On Asset adalah salah satu bentuk
dari rasio Profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktifitas yang
digunakan untuk aktivitas operasi Bank yang terdaftar di BEI dengan tujuan
menghasilakan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Tujuan dari perhitungan rasio Profitabilitas adalah untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu mengahasilkan profit laba. Rasio Profitabilitas ini
menggunakan Return On Assets ROA untuk membandingkan antara laba bersih dan total asset sehingga akan dapat diketahui kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. Dengan adanya pertumbuhan laba yang
terus meningkat dari tahun ke tahun, akan memberikan sinyal yang positif mengenai kinerja perusahaan Mariewaty, 2005.
12
Profitabilitas dapat mempengaruhi perilaku ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Oleh karena itu, perusahaan yang mampu menghasilkan profit
cenderung lebih tepat waktu dalam pelaporan keuangannya dibandingkan perusahaan yang mengalami kerugian Oktorina dan Suharli, 2005. Sementara
Saleh 2004 dan Oktorina dan Suharli 2005 menyatakan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan.
2.5 Ukuran Perusahaan