Elfrida Manurung : Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemanggangan Untuk Meningkatkan Kualitas Anoda PT INALUM, 2008.
USU Repository © 2009
dikabarkan dapat menghasilkan alumina 99 murni dari alunit yang mengandung 10 sampai 15 alumina dibandingkan dengan bauksit yang mengandung 50
alumina. Alunit itu dihancurkan dan didehidroksinasi dengan memanaskan sampai 750
o
C, digiling dan diolah dengan gas sulfur dioksida dan aluminium sulfat dioksida dan aluminium diperoleh dikonversikan melalui pemanasan di dalam
tanur menjadi alumina. Pada proses Perancis Pecshiney-Ugine Kulmann, lempung dan serpih
diolah dengan asam sulfat pekat. Kemudian pada langkah kristalisasi, ditambahkan asam klorida yang membentuk aluminium klorida yang mengkristalisasi dengan
mudah. Pada proses ini jumlah bahan baku yang diolah banyak sekali karena kandungan aluminium di dalam lempung dan serpih jauh lebih rendah daripada di
dalam bauksit. Metode lain yang digunakan ialah dengan cara mengolah lempung dengan
asam nitrat Bureau of Mines dan ada pula yang dengan elektrolisis kontinu aluminium klorida alcoa. George., T.A.,1996.
2.5. Anodisasi Aluminium
Anodisasi merupakan proses elektrolitik dengan logam dijadikan anoda dalam elektrolit sesuai, sehingga bila dialiri arus listrik, permukaan logamnya
diubah menjadi oksidanya, serta mempunyai sifat dekoratif, protektif dan manfaat lainnya. Sesuai dengan sifat dan kerja elektrolit terhadap logam oksida anodik,
kondisi operasi, juga hubungan teganganarus, anoda logam terus terpakai dan diubah menjadi oksida yang terus menjalar ke bagian dalam. Oksida yang
terbentuk terakhir berdekatan dengan antarmuka logam pelapis.
Elfrida Manurung : Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemanggangan Untuk Meningkatkan Kualitas Anoda PT INALUM, 2008.
USU Repository © 2009
Adapun perbedaan anodisasi dengan elektroplanting yaitu pada elektroplanting, garapan dijadikan katoda dan coating logam diendapkan pada
garapan. Pada anodisasi, garapan menjadi anoda, dan permukaannya diubah menjadi oksidanya yang terpadu dengan subtrat logamnya.
Proses anodisasi yang paling komersial ialah aluminium. Magnesium juga dianodisasi agar tahan korosiabrasi seperti halnya aluminium. Seng juga demikian
tetapi elektrolit nya kompleks, Walaupun sebenarnya bukan anodisasi membentuk oksida. Logam lain seperti tembaga, kadmium, perak dan baja terkadang juga
dianodisasi.
2.6. Bentuk Oksida Anodik
Mekanisme oksidasi anodik sangat kompleks,menurut hukum Faraday, 1 gram-ekivalen aluminium 8,994 gram bereaksi elektrokimia bila listrik sejumlah
96500 Coulomb dialirkan lewat anoda aluminium. Akan tetapi tidak semua aluminium tampak sebagai oksida pada lapisancoatingnya. Kenyataannya jarang
melampaui 1,60. Bila kandungan asam sulfat meningkat, atau suhu elektrolitnya dipertinggi, nisbahnya lebih rendah maka porositasnnya lebih besar dan ketahanan
abrasi menurun. Coating yang terjadi tidak hanya oksida aluminium, akan tetapi ada pula zat-zat lain seperti sulfat dan air dari elaktrolitnya. Diperkirakan berat
coating anodik hanya berkisar 61 berat teoritik. Bila 13 coating dalam bentuk sulfat yang memilki penyimpangan yang lebih besar.
Pembentukkan lapisan anodik pada aluminium, bila dilakukan dalam elektrolit yang tak mampu melarutkan oksidanya, menghasilkan coating barier
Yang tak berpori, tipis sesuai dengan tegangan 1.3-1,4 manometer volt. Bila ketebalan oksida itu tercapai, arus tidak dapat menembus, pembentukkan lapisan
Elfrida Manurung : Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemanggangan Untuk Meningkatkan Kualitas Anoda PT INALUM, 2008.
USU Repository © 2009
terhenti. Sebaliknya bila elektrolitnya pelarut kuat atas oksidanya dimana arus terus mengalir dan tebalnya terus bertambah, namun berpori dapat sampai
puluhan mikro tebalnya. Mikrograf elektron lapisan oksida anodiasasi menampakkan adannya sel-
sel tata-jejal oksida amorf, bermilyar sel tiap cm
2
ukurannya merupakan fungsi tegangan voltase anodisasinya. Setiap sel mempunyai satu pori.Ukuran pori
merupakan fungsi jenis elektrolit, suhu, dan kaitannya tegangankuat arus. Pori memanjang ke oksida “barier”. Struktur lapisan anodik dalam berbagai larutan
fosfat, sulfat, khromat, asam oksalat berbeda dimensi serta selnya.
2.7. Sifat dan penerapan anodisasi