Baking Plant PROSES PEMBUATAN ANODA

Elfrida Manurung : Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemanggangan Untuk Meningkatkan Kualitas Anoda PT INALUM, 2008. USU Repository © 2009 5 Quinoline insoluble 8-16 6 Spesific grafity 1,3 gcm 3 min Tabel 2.5 Spesifikasi CTP yang Digunakan oleh PT INALUM c. Butt puntung anoda Butt adalah sisa anoda yang berasal dari reduksi yang telah mengalami proses elektrolisa. Butt yang berasal dari reduksi di bawa ke Rodding plant kemudian dibawa ke Green plant untuk disimpan di dalam silo. d. Green Scrap Green Scrap ada dua jenis yaitu: a. Pasta yang belum layak dicetak biasanya dihasilkan pada 15 menit pertama b. GB yang di rejected yang dihancurkan di rodding plant. Selain menggunakan bahan baku diatas pembuatan anoda juga menggunakan minyak. jenis minyak yang digunakan antara lain: 1. Minyak Marlotherm Minyak marlotherm adalah minyak yang digunakan untuk memanaskan CTP. Selain itu juga digunakan pada saat proses preheating dan proses kneading. 2. Minyak Heavy Oil Minyak ini digunakan untuk memanaskan minyak Marlotherm. Selain itu juga digunakan untuk membakar Fume yang dihasilkan dari pemanasan CTP sehingga kandungan fume tidak berbahaya pada saat dilepaskan ke Udara.

2.9.2. Baking Plant

Baking Plant adalah tempat untuk memanggang anoda mentah yang berasal dari Green Plant. Tujuan pemanggangan adalah untuk mencairkan pitch GB yang Elfrida Manurung : Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemanggangan Untuk Meningkatkan Kualitas Anoda PT INALUM, 2008. USU Repository © 2009 kemudian pitch yang mencair akan mengikat kokas. Pabrik pemanggangan di bangun menjadi 2 gedung yaitu gedung A gedung B. gedung A di bagi menjadi 2 yaitu gedung A1 dan A2, gedung B juga dibagi menjadi 2 gedung B1 dan gedung B2. Jumlah tungku pemanggangan di baking Plant 106 tungku dan tutup tungku terdiri dari 77 tutup tungku. Gedung pemanggangan dibagi menjadi 7 rantai bakar yaitu: 1. Gedung A1 terdiri dari 2 rantai bakar 2. Gedung A2 terdiri dari 2 rantai bakar 3. Gedung B1 terdiri dari 2 rantai bakar 4. Gedung B2 terdiri dari 1 rantai bakar Tabel 2.3 Gambar tungku B2 Dimana 1 rantai bakar terdiri dari 15 furnace, dengan 1 rantai bakar terdiri dari 11 tutup tungku. 15 tungku dioperasikan dalam satu deret terdiri dari: 1. 4 tungku tertutup : mengalami preheating 2. 3-4 tungku tertutup : mengalami Firing 3. 4-3 tungku tertutup : mengalami Cooling 4. 4 tungku terbuka : mengalami pengeluaran BB dan pemasukan GB dan perawatan tungku. Elfrida Manurung : Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemanggangan Untuk Meningkatkan Kualitas Anoda PT INALUM, 2008. USU Repository © 2009 Pada gedung B2 mempunyai 16 tungku. 1 tungku terdiri dari 5 sagger dan mempunyai 5 Fire Shaft. Setiap sagger dibatasi oleh sagger wall sebagai media heat transfer. Di depan sagger terdapat fire shaft yang terhubung kelorong-lorong di bawah tungku lain yang juga sebagai media heat transfer antar tungku tersebut. Satu tungku diisi 75 anoda mentah. Tiap sagger diisi 15 GB dengan 3 lapisan yaitu lapisan lower, lapisan middle, lapisan upper. Tungku pemanggangan dibuat dari batu tahan api. Kemampuan awal tungku dapat menampung 90 anoda. Proses pemanggangan meliputi 3 tahap: 1. Preheating Preheating merupakan pemanasan awal dengan suhu dimulai pada temperatur 200 C sampai mencapai suhu 800 C. Setelah mencapai suhu 800 C lalu mencapai ketahapan selanjutnya. 2. Firing Tahap firing dimulai pada suhu 800 C sampai 1225 C. Firing terbagi menjadi dua tahap yaitu Heating Up dan Soaking Time. Pada heating up, itu merupakan proses pencapaian temperature menjadi 1225 o C dan soaking time merupakan waktu untuk menjaga temperature 1225 o C selama 84 jam. Waktu firing adalah 114 jam artinya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan firing. Dan itu sudah merupakan suatu ketetapan. Waktu untuk heating up 30 jam, tapi berjalannya waktu secara praktek di lapangan, waktu untuk heating up diperpanjang dan waktu untuk soaking time menjadi diperpendek. Waktu heating up menjadi 50 jam dan soaking time menjadi 64 jam. Hal ini dipakai karena untuk menghemat penggunaan atau pemakaian heavy oil. Jika heating up 30 jam maka pencapaian suhu 1225 o C terlalu dipaksa sehingga penggunaan heavy oil juga banyak. Tapi Elfrida Manurung : Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemanggangan Untuk Meningkatkan Kualitas Anoda PT INALUM, 2008. USU Repository © 2009 jika heating up 50 jam maka pencapaian suhu 1225 o C menjadi perlahan dan juga tidak menggunakan minyak heavy oil yang banyak. Soaking time bertujuan agar pemasakan pada GB sempurna. Setelah soaking time selama 64 jam maka pompa bahan bakar di stop maka dilanjutkan ke proses selanjutnya. 3. Cooling Pada tahap ini terjadi proses pendinginan BB yang telah dipanggang dan pada proses Preheating mendapat suplai panas dari tungku firing dan firing mendapat panas 1225 C dibantu dengan menggunakan alat bantu Bosch Pump. Di dalam bosch pump terdapat minyak Heavy Oil yang akan membantu pembakaran GB. Pembakaran GB di Baking Plant menggunakan system Fire Progression Laju Pembakaran. Fire progression adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan proses kerja pada pabrik pemanggangan. Penetapan fire progression di pabrik pemanggangan berdasarkan Anoda yang dibutuhkan pot operasi. Semakin banyak anoda yang dibutuhkan semakin cepat fire progression yang digunakan. Fire proession 30 jam sampai 90 jam. Fire progression 32 jam artinya start firing, cooling dan tahap-tahap operasi yang dilakukan setiap 32 jam. Jumlah BB yang dihasilkan tergantung pada fire progression yang digunakan. BB yang dihasilkan dapat dihitung dengan rumus Plant Capasity = HFp x n x Y x € Dimana H adalah waktu jam dalam satu hari FP adalah fire progression n adalah jumlah anoda dalam 1 tungku Elfrida Manurung : Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemanggangan Untuk Meningkatkan Kualitas Anoda PT INALUM, 2008. USU Repository © 2009 Y adalah rantai bakar € adalah efisiensi 0,995 Fire progression 36 jam 2436 x 75 x 30 x 1 x 0,995 = 1493 anoda panggang.

2.9.3. Rodding Plant