Musik R&B ( Rhytem&Blues ) (Kajian Tentang Gaya Hidup Pemain Musik R&B di Kota Medan)

(1)

Musik R&B ( Rhytem&Blues )

(Kajian Tentang Gaya Hidup Pemain Musik R&B di Kota Medan)

OLEH :

RAFIKA MIRZA NST.

040905010

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Musik R&B ( Rhythm & Blues ) Kajian Tentang Gaya Hidup Pemain Musik R&B di Kota Medan. Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Pada perkembangannya masa sekarang ini, Musik terbagi menjadi berbagai aliran atau disebut genre . Salah satu aliran musik yang sedang berkembang pesat di kalangan pemain musik sekarag ini yang paling menonjol adalah aliran musik Rhythm and Blues (R&B). Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam yang berkembang dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues melainkan kombinasi dari kedua jenis musik tersebut dengan ketukan yang lebih ringan.

Melihat perkembangan dunia hiburan di Medan sekarang ini, telah banyak diwarnai oleh berbagai aliran musik. Salah satu aliran musik yang sedang berkembang dan banyak diminati adalah aliran musik R&B. Sekarang ini banyak dijumpai pemusik yang sebelumnya beraliran selain R&B, sekarang menjadi beralih ke R&B yang semata-mata mereka lakukan hanya untuk memenuhi permintaan pasar ataupun penikmat musik R&B dalam hal ini adalah masyarakat. Penelitian ini ingin melihat motivasi para pemain musik R&B dalam membawakan aliran musik R&B tersebut. Selanjutnya musik bukan hanya sekadar musik yang di dengarkan melalui telinga, Musik juga membawa obyek-obyek kultural lain, seperti fashion atau cara berpakaian, tingkah laku, potongan rambut, dandanan, dan seterusnya yang disebut dengan gaya hidup. Penelitian ini juga ingin melihat seperti apa gaya hidup pemain musik R&B di kota Medan.

Dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan media- media komunikasi elektronik yang semakin canggih dalam memberikan informasi sangat berpengaruh mengarahkan masyarakat kepada aliran musik yang lebih populer dalam hal ini adalah musik R&B. Lewat kemajuan teknologi juga banyak kebudayaan-kebudayaan asing mengalir deras dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Khususnya dalam hal ini musik R&B, para pemain musik R&B mengikuti perkembangan gaya hidup kebarat-baratan, sesuai dengan dari mana musik ini lahir pada awal perkembangannya. Pemain musik R&B meyakini mengikuti gaya hidup seperti artis R&B di luar negri seperti mode fashion juga berpengaruh dengan rasa percaya diri sebagai musisi R&B.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat musik R&B pada pemain musik di kota Medan adalah Faktor internal yaitu, diri sendiri dengan minat yang besar terhadap musik R&B termotivasi untuk dapat mengetahui, memainkan, menciptakan, dan mementaskan serta adanya keinginan mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang luas tentang berbagai macam jenis musik termasuk musik R&B agar nantinya dapat menjadi musisi profesional dan dapat diterima di masyarakat. Faktor eksternal, yaitu lingkungan yang mendukung, adanya wadah kreatifitas musik seperti panggung konser dan pub-pub yang menyuguhkan live music yang mewajibkan musisi untuk dapat menciptakan sebuah karya musik bebas, secara tidak langsung telah memotivasi musisi untuk menciptakan karya musik R&B.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Antropologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul skripsi ini adalah “Musik R&B(Rhythm & Blues) kajian tentang gaya hidup pemain musik R&B di kota Medan”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang bertujuan untuk penyempurnaan skripsi di masa yang akan datang sangat penulis harapkan.

Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.M.Arief Nasution selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs.Humaizi, MA selaku Pembantu Dekan I atas fasilitas yang telah diberikan kepada penulis.

3. Bapak Drs. Zulkifli Lubis, MA selaku ketua Departemen Antropologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 4. Bang Nurman Ahmad, Msoc, sc selaku dosen penasehat akademik yang

mengarahkan penulis dengan baik dari awal kuliah sampai ke tingkat menyelesaikan penulisan skripsi ini


(4)

5. Drs. Irfan, Msi selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mendidik penulis untuk menjadi lebih baik dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sangat besar atas seluruh kebijaksanaan, bimbingan, ketulusan dan kesediaan beliau dalam penulisan skripsi ini. 6. Drs.Agustrisno,Msi dan Drs.Lister Berutu, MA yang telah meluangkan

waktu untuk menjadi penguji dalam ujian proposal dan skripsi penulis. Terima kasih atas masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. 7. Seluruh Staf Pengajar Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membekali penulis dalam ilmu pengetahuan.

8. The song pub dan Soccer pub atas kerja samanya dalam pemberian data yang penulis perlukan.

9. Para pemain musik R&B dan teman-teman musisi lain yang menjadi Informan dan telah membantu penulis untuk memberikan informasi yang penulis butuhkan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

10.Penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis persembahkan untuk orang tua tercinta, Mama Fitriyani dan Papa Ikhsanuddin Nst. yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis sampai penulis meraih gelar sarjana.


(5)

11.Kakak (Ikfani Mahliza Nst.) dan adik(Ananda Anugrah Nst) tercinta : terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis. Keluarga besar Hauzanur, yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas dukungannya.

12.Kepada Edy gurnawan tersayang terima kasih atas dukungan dengan hati yang tulus dan perhatian penuh yang selama ini diberikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

13.Spesial ditujukan kepada sahabat-sahabatku tersayang: M. Gifari, abg Ibnu Avena, Dian, Hendra, Ayu, Dan Puji yang tidak pernah berhenti memberikan semangat kepadaku dan thanks untuk persahabatannya.

14.Kepada Kerabat Antropologi stambuk 2004 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas persaudaraannya. Kepada saudaraku di Antropologi semua stambu 2005 dan 2006 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Akhir kata atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis mendoakan semoga Allah SWT selalu memberikan dan melimpahkan karuniaNya kepada kita semua. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2010

Rafika Mirza Nst.


(6)

KATA PENGANTAR --- i

DAFTAR ISI --- ii

ABSTRAK --- iii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah --- 1

1.2. Perumusan Masalah --- 9

1.3. Lokasi Penelitian --- 9

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian --- 9

1.5. Tinjauan Pustaka --- 10

1.6. Metodologi Penelitian --- 17

1.6.1. Tipe dan Pendekatan Penelitian--- 17

1.6.2. Pengumpulan Data--- 18

1.6.3. Analisa Data --- 21

BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Kota Medan --- 22

2.2. Kota Medan Secara Geografis --- 27

2.3. Kota Medan Secara Demografis --- 29

2.4. Kota Medan Sebagai Metropolitan --- 32

2.5. Pub dan Live Music The Song --- 35

2.5.1. Struktur Organisasi Pub dan live Music The Song --- 39

2.6. Pub dan Live Music Soccer --- 40

2.6.1. Struktur Organisasi Pub dan live Music Soccer --- 44

BAB III. PERKEMBANGAN MUSIK R&B DI KOTA MEDAN 3.1. Sejarah Musik Rhythm And Blues --- 45

3.1.1. Musik Original Rhythm and Blues --- 46

3.1.2. Rhythm and Blues (R&B) Kontemporer --- 47

3.2. Elemen-Elemen R&B kontemporer --- 47

3.2.1. Hip-Hop --- 49

3.2.2. Musik Funk --- 51

3.2.3. Musik Soul--- 51


(7)

3.3. R&B Kontemporer Dan Turunan Alirannya (Subgenres) --- 53

3.3.1. Quite Storm --- 53

3.3.2. New Jack Swing --- 53

3.3.3. Hip-Hop Soul --- 54

3.3.3. Neo Soul --- 54

3.4. Masuknya Musik R7B di Kota Medan --- 55

BAB IV. GAYA HIDUP DAN MOTIVASI PEMAIN MUSIK R&B 4.1. Gaya Hidup Pemain Musik R&B --- 57

4.1.1. Tempat Berbelanja --- 59

4.1.2. Makan di Luar --- 60

4.1.3. Konsumsi Pakaian --- 61

4.1.4. Persepsi Tentang Kebutuhan Media Elektronik --- 63

4.2. Motivasi Pemain Musik R&B --- 65

4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Pemain Musik R&B --- 72

4.3.1 Faktor Internal --- 72

4.3.2. Faktor Eksternal --- 72

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan --- 74

5.2. Saran --- 76


(8)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Musik R&B ( Rhythm & Blues ) Kajian Tentang Gaya Hidup Pemain Musik R&B di Kota Medan. Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Pada perkembangannya masa sekarang ini, Musik terbagi menjadi berbagai aliran atau disebut genre . Salah satu aliran musik yang sedang berkembang pesat di kalangan pemain musik sekarag ini yang paling menonjol adalah aliran musik Rhythm and Blues (R&B). Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam yang berkembang dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues melainkan kombinasi dari kedua jenis musik tersebut dengan ketukan yang lebih ringan.

Melihat perkembangan dunia hiburan di Medan sekarang ini, telah banyak diwarnai oleh berbagai aliran musik. Salah satu aliran musik yang sedang berkembang dan banyak diminati adalah aliran musik R&B. Sekarang ini banyak dijumpai pemusik yang sebelumnya beraliran selain R&B, sekarang menjadi beralih ke R&B yang semata-mata mereka lakukan hanya untuk memenuhi permintaan pasar ataupun penikmat musik R&B dalam hal ini adalah masyarakat. Penelitian ini ingin melihat motivasi para pemain musik R&B dalam membawakan aliran musik R&B tersebut. Selanjutnya musik bukan hanya sekadar musik yang di dengarkan melalui telinga, Musik juga membawa obyek-obyek kultural lain, seperti fashion atau cara berpakaian, tingkah laku, potongan rambut, dandanan, dan seterusnya yang disebut dengan gaya hidup. Penelitian ini juga ingin melihat seperti apa gaya hidup pemain musik R&B di kota Medan.

Dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan media- media komunikasi elektronik yang semakin canggih dalam memberikan informasi sangat berpengaruh mengarahkan masyarakat kepada aliran musik yang lebih populer dalam hal ini adalah musik R&B. Lewat kemajuan teknologi juga banyak kebudayaan-kebudayaan asing mengalir deras dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Khususnya dalam hal ini musik R&B, para pemain musik R&B mengikuti perkembangan gaya hidup kebarat-baratan, sesuai dengan dari mana musik ini lahir pada awal perkembangannya. Pemain musik R&B meyakini mengikuti gaya hidup seperti artis R&B di luar negri seperti mode fashion juga berpengaruh dengan rasa percaya diri sebagai musisi R&B.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat musik R&B pada pemain musik di kota Medan adalah Faktor internal yaitu, diri sendiri dengan minat yang besar terhadap musik R&B termotivasi untuk dapat mengetahui, memainkan, menciptakan, dan mementaskan serta adanya keinginan mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang luas tentang berbagai macam jenis musik termasuk musik R&B agar nantinya dapat menjadi musisi profesional dan dapat diterima di masyarakat. Faktor eksternal, yaitu lingkungan yang mendukung, adanya wadah kreatifitas musik seperti panggung konser dan pub-pub yang menyuguhkan live music yang mewajibkan musisi untuk dapat menciptakan sebuah karya musik bebas, secara tidak langsung telah memotivasi musisi untuk menciptakan karya musik R&B.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Koentjaraningrat (1997) mengatakan Kebudayaan dalam arti kesenian adalah: ciptaan dari segala fikiran dan prilaku manusia yang fungsional, estetis, dan indah, sehingga kesenian dapat dinikmati dengan panca inderanya yaitu: penglihat, penghirup, pengecap, perasa, dan pendengar.

Dipandang dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan itu dinikmati, maka Koentjaraningrat (1996) mengatakan ada dua lapangan besar penelitian, yaitu : (1) seni rupa, atau kesenian yang dinikmati oleh mata, dan (2) seni suara, atau kesenian yang dinikmati manusia dengan telinga. Dari penjabaran bentuk kesenian di atas, khususnya dalam penelitian ini penulis lebih terfokus pada bentuk kesenian yang kedua yaitu seni suara yang juga disebut seni musik dengan menggunakan vocal (menyanyi) dan instrumental (dengan alat bunyi-bunyian).

Musik bagi sebagian orang merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Beberapa orang menganggap bahwa musik dalah bagian hidup dari dirinya. Dengan mendengarkan musik, maka segala kegiatannya dapat berjalan lancar. Di saat sedih ataupun senang sebagian orang mendengarkan musik. Tak jarang hal itu dilakukan oleh sebagian orang untuk mengungkapkan perasaan yang dirasakan saat itu.


(10)

Musik adalah salah satu seni tertua, bahkan tidak ada sejarah peradaban dunia atau masyarakat yang dilewati tanpa adanya musik. Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Pada masa sekarang ini, musik telah menjadikan dirinya seni yang penting dan berkembang terus, bahkan perkembangannya sangat cepat. Hampir disetiap tempat, di sepanjang hari, musik dapat dinikmati, baik melalui radio, televisi, walkman, tape recorder, ipod, maupun melalui pertunjukan musik langsung. Musik dapat sebagai alat pemersatu bangsa, musik dapat sebagai alat penghibur, sebagai mata pencaharian, ataupun dengan nada dan kata yang menyentuh, musik dapat sebagai bahan perenungan hati untuk instropeksi diri.

Pada umumnya musik terbagi menjadi menjadi berbagai aliran atau diasebut genre. Beberapa jenis aliran musik dikutip dari situs wikipedia tersebut adalah :

1. Musik klasik

Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantik. Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.[2] Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktek-praktek seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik popular.


(11)

Gospel adalah genre yang didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa subgenrenya adalah contemporary gospel dan urban contemporary gospel. Di Indonesia, musik gospel banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky Sihombing, Giving My Best, Nikita, True Worshippers dan banyak lagi.

3. Jazz

Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.

4. Musik tradisional

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan bukan sebagai sarana hiburan saja, melainkan ada juga dipakai untuk pengobatan dan ada yang menjadi suatu sarana komunikasi antara manusia dengan penciptanya, hal ini adalah menurut kepercayaan masing-masing orang saja. Musik tradisional merupakan perbendaharaan seni lokal di masyarakat. Musik tradisional yang ada di Indonesia, diantaranya adalah gamelan ,angklung dan sasando. selain dari musik tradisional yang berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat musik tradisional yang berasal dari pengaruh kebudayaan luar diantaranya gambang kromong, marawis dan keroncong.

5. Amerika latin

Musik Amerika latin termasuk musik dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia.

6. Blues

Blues berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika barat. Jenis ini kemudian mempengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band, rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop.

7. Rhythm and Blues

Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues.

8. Funk

Funk juga dipelopori oleh musisi-musisi Afro-Amerika, misalnya James Brown, Parliament-Funkadelic, dan Sly and the Family Stone.

9. Rock

Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll,


(12)

adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer. Musik rock kemudian berkembang menjadi psychedelic rock, kemudian menjadi progressive rock. Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The Who kemudian berkembang menjadi hard rock, dan kemudian menjadi heavy metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai berkembang, dengan kelompok-kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Di tahun 1980-an, rock berkembang terus, terutama metal berkembang menjadi hardcore, thrash metal, glam metal, death metal, black metal dan grindcore.

10.Pop

Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke kategori rock, hip hop, country, dsb.

11.Country

Country dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika kulit putih, terutama di kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah Merle Haggard dan Buck Owens.

12.Electronic

Electronic dimulai lama sebelum ditemukannya synthesizer, dengan tape loops dan alat musik elektronik analog di tahun 1950-an dan 1960-an. Para pelopornya adalah John Cage, Pierre Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen.

13.Ska, Reggae, Dub

Dari perpaduan musik R&B dan musik tradisional mento dari Jamaika muncul ska, dan kemudian berkembang menjadi reggae dan dub. 14.Hip hop / Rap / Rapcore

Musik hip hop dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an, musik ini mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East Coast hip hop. Pada sekitar tahun 1992, musik hip hop dari pantai barat juga mulai terkenal dengan nama West Coast hip hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal menghasilkan rapcore.

Medan, sebagai kota metropolis sekaligus kota terbesar ketiga di Indonesia, merupakan kota yang akses informasinya semakin berkembang dengan pesat dengan kemajuan peralatan teknologi dan aksesibilitas media. Kemajuan


(13)

bidang teknologi dan informasi ini menjadikan kota Medan sebagai sebuah kota yang sangat terbuka bagi segala bentuk penyebaran informasi, hal ini menjadikan kota Medan mengikuti perkembangan zaman secara global. Termasuk didalamnya perkembangan musik popular.

Banyak Konser musik yang telah digelar di kota ini, dan rata-rata semuanya ramai penonton. Gejala- gejala seperti ini menunjukkan adanya kehidupan musik yang bergairah dan hidup di Medan. Kenyataan ini juga didukung dengan semakin maraknya tempat-tempat hiburan yang menyajikan live music di dalamnya, seperti terlihat pada pub, café, bahkan restoran. Tidak dapat dipungkiri lagi, media- media komunikasi elektronik yang semakin canggih dalam memberikan informasi telah mengarahkan masyarakat kepada aliran musik yang lebih populer (yang dipengaruhi oleh budaya Barat), salah satunya yang paling menonjol adalah aliran musik Rhythm and Blues (R&B).

Melihat perkembangan dunia hiburan di Medan sekarang ini, telah banyak diwarnai oleh berbagai aliran musik. Salah satu aliran musik yang sedang berkembang dan banyak diminati adalah aliran musik R&B. Disamping itu juga sekarang banyak kita jumpai pemusik yang sebelumnya beraliran selain R&B, sekarang menjadi beralih ke R&B yang semata-mata mereka lakukan hanya untuk memenuhi permintaan pasar ataupun penikmat musik R&B dalam hal ini adalah masyarakat. Ada juga pemusik yang menggunakan pendekatan musik Dance R&B untuk dijadikan sebagai lagu nasyid.

Dominasi aliran musik Rhythm and Blues ini juga ditandai dengan banyaknya penghargaan yang didapat oleh penyanyi- penyanyi aliran musik ini


(14)

(baik penyanyi dalam negri maupun internasional) di berbagai ajang penghargaan bagi insan musik. Dari dalam negri sendiri ada nama- nama penyanyi seperti Glenn Fredly, Ello, T-Five, Dewi Sandra, Saykoji, Maliq n d’essential, dan masih banyak lagi yang mengusung genre musik ini dan terbukti bahwa album- album mereka sangat laku di pasaran musik tanah air dan single- single lagu mereka menjadi top hits di chart lagu Indonesia.

Genre musik R&B sudah ada dan berkembang dengan pesat sejak tahun 1940an, walaupun demikian sejarah kemunculan musik R&B tidak semanis yang dibayangkan oleh khalayak umum. Musik ini lahir di tengah-tengah penderitaan orang – orang berkulit hitam (keturunan Afrika dan Amerika) yang hidup di bawah bayang – bayang paham rasialis pada waktu itu. Kehidupan mereka begitu menderita dan dipingit serta dikucilkan oleh warga asli Amerika yang merupakan warga mayoritas. Oleh karena itu tidak salah jika musik R&B bisa juga disebut sebagai ‘saudara’ musik Jazz, karena selain lahir dari tangan orang – orang berkulit hitam, musik ini juga lahir pada kondisi yang sama.

Sejarah R&B sebenarnya sudah ada sejak dekade 1940-an. Menurut situs wikipedia (2006) R&B atau singkatan rhythm and blues pertama kali digunakan sebagai sebuah istilah pemasaran oleh Jerry Wexler dari majalah Billboard di Amerika Serikat (AS). Istilah tersebut digunakan untuk menyebut sebuah gaya musik yang sedang naik daun pada waktu itu, yaitu merupakan gaya musik yang dimainkan oleh warga kulit hitam AS dan merupakan kombinasi antara warna musik jazz dan blues, yang ditambahkan unsur ritme berupa beat (ketukan) yang diekspos di dalamnya. Jadi, sejak awalnya R&B sudah merupakan genre musik gabungan. (Litbang Kompas, 2005)


(15)

Dari sepenggalan cerita di atas, siapa yang menyangka kalau musik orang– orang kulit hitam (negro) tersebut justru kini menjadi raja di antara genre musik lain di dalam dunia musik populer dewasa ini. Kita lihat saja bagaimana acara-acara musik di TV yang banyak menayangkan musik R&B dengan tiada hentinya dan semakin hari tingkat kegemaran masyarakat dunia akan musik R&B semakin tinggi pula, memang tiada hari tanpa musik R&B.

Kesuksesan R&B dapat dilihat dari merambahnya pengaruh genre musik ini kepada genre-genre yang lain, misalnya pop,rock, soul, hingga reggae. Sebuah fenomena yang disebut crossover, dimana aliran musik tersebut di atas juga menambahkan unsur R&B di dalamnya.Fenomena tersebut merupakan salah satu keunggulan dari musik R&B yakni bisa berkolaborasi dengan musik jenis apapun, entah jenis pop, jazz, rock, bahkan klasik sekalipun sehingga musik R&B bisa dikatakan cocok untuk segala umur.

Keberhasilan musik ini tidak terbatas pada kancah industri musik dunia, tetapi juga terlihat pada ruang-ruang lain di ranah budaya pop. Film-film produksi Hollywood belum dianggap ”keren” dan ”gaul” (oleh sebagian besar kaum anak muda tentunya) kalau belum memasukkan lagu-lagu R&B sebagai soundtrack- nya. Perhatikan saja soundtrack dari film Box Office: The Fast and The Furious (2001) dan sekuelnya, 2 Fast 2 Furious (2003) hampir seluruh lagunya bergenre R&B. Sifat R&B yang mampu bercrossover dengan genre musik lain menjadikan musik ini seolah–olah tidak memiliki batasan tertentu untuk berkembang dan begitu diminati di kalangan musisi serta anak muda dewasa ini. Jadi wajar saja kalau musik R&B bisa berkembang begitu pesat terutama di kalangan anak muda


(16)

karena sifatnya yang bisa dibilang ’gaul’, sama persis dengan sifat anak muda pada umumnya.

Animo masyarakat Medan (khususnya generasi muda) sangat tinggi terhadap jenis musik ini, yang pada perkembangannya telah mengkombinasikan elemen dari soul music, funk music, pop music, dan yang terakhir bergabung hip-hop music (setelah tahun 1986). Pada saat ini jenis musik campuran ini dikenal dengan nama contemporary R & B. Musik yang awal mulanya diperkenalkan oleh orang kulit hitam Amerika ini (African-American) seakan menjadi bagian penting bagi para generasi muda. Fakta ini didukung dengan banyaknya stasiun radio yang memutar lagu- lagu beraliran ini. Munculnya dan berkembangnya banyak klub penari breaker (tari yang dipengaruhi oleh budaya R&B kontemporer) di kalangan generasi muda di Medan juga dipacu oleh kesenangan mereka terhadap genre R&B kontemporer.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebelumnya, permasalahan utama dari penelitian ini adalah bagaimana keberadan musik R&B di kota medan? Permasalahan tersebut dapat dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian antara lain:


(17)

1. Bagaimana perkembangan aliran musik R&B di kota Medan? 2. Bagaimana gaya hidup pemain musik R&B di kota Medan?

3. Apa motivasi pemain musik R&B membawakan aliran musik R&B di kota Medan?

1.3 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu pub and live music soccer di Hotel Grand Angkasa Medan dan pub and live music the song di Hotel Tiara Medan. Alasan memilih lokasi ini karena di dua tempat ini sering menyajikan pertunjukan musik R&B setiap harinya.

1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana perkembangan aliran musik R&B dan motivasi pemain musik R&B di kota Medan. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai suatu proses untuk menerapkan pengetahuan yang telah di dapat melalui proses perkuliahan selama ini, serta sebagai sumbangan ilmu pengetahuan bagi para akademisi dan masyarakat umum.

1.5Tinjauan Pustaka

Kebudayaan adalah : “Seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat,yang kalau dilaksanakan oleh para anggotanya melahirkan prilaku yang dipandang layak dan dapat diterima (Haviland, 1985:333)”,


(18)

Malinowski (dalam Haviland, 1985) memberikan tiga tingkatan fundamental.yang katanya harus dipecahkan oleh setiap kebudayaan, yaitu:

1. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan biologis, seperti kebutuhan akan pangan dan prokreasi.

2. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan instrumental, seperti kebutuhan akan hukum dan pendidikan.

3. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan intergrative, seperti agama dan kesenian.

Menurut Koentjaraningrat “kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, dan rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,yang dijadikan miliknya belajar.” Dengan demikian hampir semua yang dilakukannya dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak dibiasakannya dengan belajar (yaitu naluri,refleks,tindakan-tindakan yang dilakukan akibat suatu proses fisiologi), maupun berbagai tindakan membabi buta, sangat terbatas .bahkan berbagai tindakan yang merupakan naluri(makan.minum,berjalan) juga telah banyak dirombak oleh manusia itu sendiri, sehingga menjadi tindakan berkebudayaan (Koenjaraningrat,1996:72-73).

Menurut koentjaraningrat (1996) kebudayaan memiliki tujuh unsur yang dapat disebut sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan, diantara tujuh unsur tersebut adalah :

1. Bahasa

2. Sistem pengetahuan 3. Organisasi sosial


(19)

5. sistem mata pencaharian hidup 6. Sistem religi

7. Kesenian

Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan menunjukkan fungsinya yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalaui kesenian, manusia mencari, merasakan, dan menciptakan aktivitas yang dapat memenuhi rasa estetis, sesuai dengan tuntutan emosionalnya (Thohir, 1989:4).

“Kebudayaan dalam istilah kesenian adalah: ciptaan dari pikiran atau prilaku manusia yang fungsional estetis dan indah sehingga ia dapat dinikmati dengan panca inderanya (yaitu penglihat, pencium, pengecap, persa, dan pendengar)” (Koenjaraningrat.1997:19).

Berdasarkan indera pendengar manusia ,maka kesenian dibagi ke dalam : 1. Seni musik (termasuk seni musik tradisional)

2. Seni kesusastraan.

Musik adalah:

• Ilmu atau seni yang menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.

• Nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988: 602).


(20)

• Cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola- pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia. (Kamus Musik , 2003: 288).

Meriam (1963) mengatakan “penggunaan dan fungsi musik mewakili salah satu dari beberapa masalah penting…tidak hanya menggambarkan kenyataan tentang musik, akan tetapi, yang lebih penting lagi adalah arti sesungguhnya dari musik. Proses penggambaran kenyataan tersebut, menjadikan hal ini penting, menjadikannya sebagai bagian dari masukan yang cukup berarti, ketika hal tersebut diaplikasikannya untuk dapat menjelaskan fenomena yang digambarkan…tidak hanya untuk mengetahui hal itu saja, tetapi lebih penting lagi bagaimana hal tersebut (musik) buat masyarakan dan bagaimana hal tersebut bekerja.”

Lebih rinci lagi Adapun fungsi musik menurut Merriam (1963) antara lain sebagai berikut :

1) Sebagai Media Hiburan 2) Sebagai Media pengobatan

3) Sebagai Media peningkatan kecerdasan (intelegensi) 4) Dipakai dalam suasana upacara keagamaan

5) Musik sebagai terapi tingkah laku 6) Sebagai sarana komunikasi

7) Sebagai representasi simbolis Sebagai peneguh ritus-ritus dan ikatan sosial

Setelah menciptakan sebuah aktivitasnya kesenian, manusia akan selalu berusaha untuk mencari cara, guna pengembangan selanjutnya. Hal ini karena perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin maju. Sebelum membicarakan lebih lanjut konsep pengembangan Musik R&B, perlu kiranya terlebih dahulu dikemukakan apa yang dimaksud dengan pengembangan.

Pengembangan menurut Sedyawati (1984:39) mengandung dua pengertian, yaitu :


(21)

1. Pengembangan dalam arti pengolahan berdasarkan unsur-unsur tradisi yang diberi nafas baru yang sesuai dengan tingkat perkembangan masa, tanpa mengurangi atau menghilangkan nilai-nilai tradisi.

2. Pengembangan dalam arti penyebarluasan, untuk dapat dinikmati dan diresapi oleh lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Pengembangan dalam pengertian pertama, sangat erat hubunganya dengan masalah-msalah yang menyangkut soal mutu seni, yang dalam istilah asing disebut development (perkembangan), sedangkan pengembangan dalam pengertian yang kedua, dalam istilah asing dissemination (penyebaran). Menurut Sedyawati (1981:50), pengembangan seni tradisi berarti membesarkan volume penyajian, meluaskan wilayah pengenalannya. Tetapi juga berarti membesarkan volume penyajiannya, meluaskan wilayah pengenalannya. Tetapi juga berarti memperbanyak tersedianya kemungkinan untuk mengolah dan memperbaharui wajah, suatu usaha yang mempunyai arti sebagai sarana untuk timbulnya pencapaian kualitas.

Lebih lanjut (Sedyawati, 1981:7) menambahkan bahwa pengembangan bertujuan agar seni tidak saja tetap hidup, melainkan bertujuan agar tetap tumbuh. Pengembangan itu dapat meliputi perluasan variasi bentuk maupun perluasan cakupan bidang garapannya. Dengan demikian berdasarkan uraian diatas, pengembangan kesenian adalah menambah atau memperbbesar volume penyajian suatu bentuk karya seni musik, (iringan/musik, tata rias, tata busana, tempat pentas, dan pola lantai) dengan tujuan meningkatkan kualitas dengan tidak meninggalkan nilai-nilai estetis.


(22)

Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata bentuk mempunyai arti wujud yang ditampilkan (Poerwadarminta, 1987:122). Selanjutnya menurut Suwandana (1992:5) kata bentuk mempunyai arti sesuatu media atau alat komunikasi untuk menyampaikan pesan tertentu dan pencipta kepada masyarakat sebagai penerima, sementara Harol Eugg (dalam Isdiyanto, 1998:45) menyatakan bahwa bentuk adalah organisasi yang paling cocok dan kekuatan-kekuatan, dari hubungan-hubungan yang didasarkan oleh seniman, hingga ia dapat meletakkannya dengan sesuatu materi obyektif. Bentuk adalah unsur dasar semua perwujudan.

Bentuk seni sebagai ciptaan seniman merupakan wujud dan ungkapan isi, pandangan dan tanggapannya kedalam bentuk fisik yang dapat ditangkap indra. Apabila kata bentuk digunakan dalam pengertian bentuk penyajian dalam Musik R&B adalah segala sesuatu yang disajikan atau ditampilkan untuk dapat dinikmati atau dilihatdan didengar. Kehadiran bentuk Musik R&B akan tampak pada Iringan musik, pola kesinambungan musik, yang ditunjang dengan unsur-unsur pendukung penampilan musiknya serta kesesuaian dengan maksud dan tujuan musiknyanya. Unsur-unsur pendukung atau pelengkap sajian musik antara lain symbol-simbol, gerak, iringan atau musik, tata rias, tata busana, dan tempat pentas. Dari beberapa pendapat diatas, bentuk penyajian adalah wujud dari beberapa rangkaian symbol-simbol, gerak, iringan musik, tata rias, tata busana, tempat pentas, dan pola lantai yang sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan tertentu dan pencipta kepada masyarakat.

Aliran Musik R&B Merupakan singkatan dari rhythm and blues yang berarti merupakan salah satu dari aliran musik yang populer. Suatu aliran atau ragam irama musik populer yang ditampilkan oleh orang kulit hitam Amerika,


(23)

yang merupakan kombinasi musik antara jazz dan blues. Pada perkembangannya di tahun 1986 sebagai musik kontemporer, R&B mengkombinasikan elemen dari soul music, funk music, pop music, dan hip-hop.(Wikipedia Free Dictionary, www.wikipedia.com)

R&B Merupakan musik yang lahir dari sentuhan orang berkulit hitam di Amerika pada tahun 1940an. Secara umum, generasi masa kini mengenal R&B dari ciri khas adanya beat atau ketukan perkusi yang menonjol dalam lagu-lagunya. Selain itu, setiap musik yang dimainkan oleh orang-orang berkulit hitam kemudian oleh khalayak umum dipukul rata menjadi musik R&B. (Wikipedia,2006 )

Musik popular cenderung diciptakan dengan beberapa sifat yang salah satutya berupa representasi dari kehidupan manusia, dimana didalamnya terdapat ekspresi, impresi, sugesti, dan lain-lain. George Plasketes mengatakan

“Musik merupakan pusat dari pengalaman usia remaja, meliputi identitasnya, ideology, dan aktivitas. Semakin meningkat, lirik lagu yang rumit menjadi sangat kuat dan sangat berarti, dari nyayian perorangan menjadi musik kelompok perlawanan untuk protes dan perubahan ditengah-tengah pergolakan politik dan social dengan latar belakang sebuah massa.” (dalam Thomas Inge dan Dennis Hall, 2002 : 1118)

R&B sebagai salah satu aliran musik pada masa sekarang ini termasuk bagian dari budaya popular. William mendefinisikan empat makna dari istilah popular yaitu :

“Disukai oleh banyak orang; berbentuk kegiatan atau usaha-usaha yang tidak utama; usaha yang digunakan untuk memenangkan selera masyarakat ; budaya diciptakan dan diperuntukkan untuk diri mereka sendiri.” (dalam storey, 2001 : 5-6).

Dari penjelasan diatas budaya popular sebagai serangkaian hal-hal berbentuk material yang mewakili ide dan gagasan dari suatu kelompok tertentu


(24)

yang menjadi penciptanya, diproduksi secara massal dan untuk dikonsumsi secara massal, serta mewakili atau memberikan ide dan tata prilaku bagi konsumennya secara massal. Nilai simbolis dalam konsumsi tampak diinterpretasikan secara berbeda oleh kelompok yang berbeda.

Goffman (1951) mengatakan :

“barang yang dikonsumsi kemudian menjadi wakil dari kehadiran. Hal ini berhubungan dengan aspek-aspek psikologis dimana konsumsi suatu produk berkaitan dengan perasaan atau rasa percaya diri yang menunjukkan bahwa itu bukan hanya sekedar assesoris, tetapi barang-barang merupakan isi dari kehadiran seseorang karena dengan cara itu ia berkomunikasi.”(dalam Abdullah 2006)

Berdasarkan proses konsumsi dapat dilihat bahwa konsumsi citra (image) di satu pihak telah menjadi proses konsumsi yang penting dimana citra yang dipancarkan oleh suatu produk dan praktik merupakan alat ekspresi diri bagi kelompok. Proses konsumsi simbolis diatas telah menegaskan beberapa kecenderungan yaitu salah satu diantaranya Abdullah (2006) mengatakan :

“Pertama, hidup di perkotaan telah menjadi suatu proses seni yang bertumpu pada the work of art, yang menegaskan nilai-nilai khusus. Hal ini dapat dilihat bahwa semua kelompok memperlihatkan keahlian didalam menempatkan diri secara lebih baik dalam posisinya masing-masing dengan kemampuan mempercantik atau menserasikan penampilan. Barang-barang atau praktik-praktik sebagai alat komunikasi telah mengalami proses intensifikasi yang berbeda. Penambahan gaya pada setiap bidang dari penampilan dan kebiasaan merupakan cara untuk menyesuaikan diri dengan konteks dimana seorang menjadi bagian yang bagaimanapun juga memperlihatkan kecenderungan-kecenderungan dalam pembentukan relativisme nilai. Sentuhan seni tampak pada setiap benda, seperti rumah dan sesisinya, praktik-praktik, seperti prilaku makan dan rekreasi. Semua itu dilakukan sebagai bagian dari proses estetis dengan lebih menekankan nilai-nilai simbolis ketimbang nilai kegunaan, yang ini mendorong redefinisi etika dalam kehidupan kolektif.”

Dari uraian di atas secara ringkas Musik R&B sebagai sebuah unsur budaya popular sangat terkait dengan Gaya hidup (lifestyle). Proses ini diawali


(25)

dengan penampilan musik beserta dengan para musisinya dan artisnya yang menggunkan seperangkat produk yang menjadi citra (image) yang dikenakan untuk mewakili kelompoknya, yang kemudian menjadi symbol-simbol yang digemari oleh pengikut aliran musik ini.

1.6Metode Penelitian

1.6.1 Tipe dan pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pendekatan historis yang bersifat deskriptif, yang memberikan gambaran dengan cepat tentang suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, dengan mencari Group Musik R&B yang memainkan musik ini dalam berbagai kurun waktu.

Seperti yang dijelaskan Hebert (dalam Koentjaraningrat, 1983: 30-32), bahwa maksud dari penelitian diskriptif adalah semata-mata untuk memberikan gambaran yang tepat dari suatu gejala dan pokok perhatian adalah pengaturan yang cermat dari satu atau lebih variable terikat dalam suatu kelompok penduduk tertentu. Penelitian diskriptif kualitatif menurut Rahman (1993: 108), adalah prosedur penelitian yang menggunakan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin mendeskripsikan berupa pengembangan aliran musik R&B di Kota Medan.


(26)

1.6.2 Pengumpulan data

Teknik penumpulan data yang digunakan berupa data kualitatif, yaitu pengumpulan data yang tidak menggunakan perhitungan angka, namun berdasarkan fakta-fakta yang diproleh melalui : metode observasi dan wawancara Observasi, wawancara, dan dokumen.

Mendeskripsikan masalah mengenai musik R&B yang terdapat di kota medan, penelitian akan langsung turun ke kelapangan sebagai suatu upaya untuk memperoleh data primer dari wawancara dan observasi, slain itu peneliti juga akan melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder. Dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh data primer tersebut metode yang digunakan adalah :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek. adapun jenis Observasi yang penulis lakukan adalah observasi langsung. Dalam pengamatan penulis tidak turut aktif dalam kegiatan dan tugas yang dijalankan oleh para subjek, tetapi penulis cukup mengadakan pengamatan pengambilan data. Metode observasi dilakukan guna mengetahui situasi dalam konteks ruang dan waktu pada daerah penelitian. Menurut penulis data yang diperoleh dari hasil wawancara saja tidaklah cukup untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, oleh karena itu


(27)

diperlukan suatu aktivitas dengan langsung mendatangi suatu tempat penelitian dan melakukan pengamatan. Penulis menggunakan alat bantu kamera untuk mengambil gambarnya. Hal-hal yang diamati adalah bentuk penyajian aliran musik R&B dan Aktivitas para pelaku musik R&B di kota Medan.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara atau terviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan (Moleong, 1998: 115). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara Mendalam.

Wawancara mendalam yang dilakukan dipandu dengan pedoman wawancara (interview guide). Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan pangkal, informan kunci dan informan biasa. Informan pangkal merupakan informan awal yang dijumpai yang dianggap dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi informan pangkal adalah Ketua perkumpulan musisi R&B di Medan. Informan kunci merupakan informan yang memiliki pengetahuan yang luas tentang masalah yang sedang di teliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah Musisi dan penggemar musik di Medan dari kalangan Musik R&B. Sedangkan yang menjadi informan biasa adalah masyarakat umum yang memiliki perhatian khusus pada bidang musik. Jumlah informan kunci dan informn biasa ditentukan sesuai dengan kebutuhan data yang akan diperoleh.

Wawancara mendalam yang di tujukan kepada informan untuk memperoleh informasi tentang :


(28)

- Wawancara dengan ketua perkumpulan musik R&B di kota Medan, untuk memperoleh informasi tentang asal-usul masuk dan berkembangnya musik R&B di kota Medan.

- Wawancara dengan seniman R&B untuk memperoleh informasi tentang gaya hidup musisi Aliran musik R&B dan motivasi mereka membawakan musik R&B.

- Wawancara dengan Penggemar musik R&B serta masyarakat umum untuk memperoleh informasi tentang gambaran dan pandangan umum mengenai keberadaan musik R&B di kota Medan.

1.6.3 Analisa Data

Analisa data merupakan sebuah pengkajian di dalam data yang mencakup prilaku objek, atau pengetahuan yang teridentifikasi. Beberapa hal yang dilakukan dalam analisa data yaitu: pemilihan, pemilahan, kategorisasi dan evaluasi data. Data yang diperoleh tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis domain. Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum, namun relatif utuh tentang objek penelitian. Artinya analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai perkembangan aliran musik R&B di kota Medan.

Langkah selanjutnya data-data akan di analisis secara kualitatif keseluruhan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan sumber kepustakaan disusun berdasarkan pemahaman-pemahaman akan fokus penelitian atau berdasarkan kategori yang sesuai dengan tujuan penulis.


(29)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Kota Medan

Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.

Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular.

Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut.

Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini


(30)

merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei.

Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni : Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulan-bulan Oktober s/d bulan-bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan-bulan Januari s/d September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam.

Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara.

Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama "Medan Putri". Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura, tidak jauh dari jalan Putri Hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai,


(31)

sehingga dengan demikian Kampung "Medan Putri" yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.

Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke kampung ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan kampung Medan melahirkan anaknya yang pertama seorang laki-laki dan dinamai si Kolok. Mata pencarian orang di Kampung Medan yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah bertani menanam lada. Tidak lama kemudian lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan anak inipun laki-laki dinamai si Kecik.

Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran maju. Hal ini terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca Alqur’an kepada Datuk Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh. Keterangan yang menguatkan bahwa adanya Kampung Medan ini adalah keterangan H. Muhammad Said yang mengutip melalui buku Deli In Woord en Beeld ditulis oleh N.Ten Cate.

Keterangan tersebut mengatakan bahwa dahulu kala Kampung Medan ini merupakan Benteng dan sisanya masih ada terdiri dari dinding dua lapis berbentuk bundaran yang terdapat dipertemuan antara dua sungai yakni Sungai Deli dan sungai Babura. Rumah Administrateur terletak diseberang sungai dari kampung Medan. Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung Medan ini adalah di Wisma Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut adalah kantor PTP IX Tembakau Deli yang sekarang ini.


(32)

Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan, Sultan Iskandar Muda yang berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah Pahlawan yang bergelar Laksamana Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli. Gocah Pahlawan membuka negeri baru di Sungai Lalang, Percut.

Selaku Wali dan Wakil Sultan Aceh serta dengan memanfaatkan kebesaran imperium Aceh, Gocah Pahlawan berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Medan Deli sekarang. Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus, Sampali, Kota Bangun, Pulau Brayan, Kota Jawa, Kota Rengas Percut dan Sigara-gara.

Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli dan tahun 1632 Gocah Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal. Setelah terjadi perkawinan ini raja-raja di Kampung Medan menyerah pada Gocah Pahlawan.

Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya Tuangku Panglima Perunggit, yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan Aceh pada tahun 1669, dengan ibukotanya di Labuhan, kira-kira 20 km dari Medan.

Jhon Anderson seorang Inggris melakukan kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823 dan mencatat dalam bukunya Mission to the East Coast of Sumatera bahwa penduduk Kampung Medan pada waktu itu masih berjumlah 200 orang


(33)

tapi dia hanya melihat penduduk yang berdiam dipertemuan antara dua sungai tersebut.

Anderson menyebutkan dalam bukunya “Mission to the East Coast of Sumatera“ (terbitan Edinburg 1826) bahwa sepanjang sungai Deli hingga ke dinding tembok mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit berbentuk bujur sangkar. Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di Jawa.

Pesatnya perkembangan Kampung "Medan Putri", juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya, yang merupakan tembakau terbaik untuk pembungkus cerutu. Pada tahun 1863, Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz & Co, tanah seluas 4.000 bahu (1 bahu = 0,74 ha) secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi, dekat Labuhan. Contoh tembakau deli. Maret 1864, contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda, untuk diuji kualitasnya. Ternyata daun tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu.

Kemudian di tahun 1866, Jannsen, P.W. Clemen, Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli Maatscapij di Labuhan. Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung, Sunggal (1869), Sungai Beras dan Klumpang (1875), sehingga jumlahnya mencapai 22 perusahaan perkebunan pada tahun 1874. Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang sudah sangat luas dan berkembang, Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan ke Kampung "Medan Putri". Dengan demikian "Kampung Medan Putri" menjadi


(34)

semakin ramai dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai "Kota Medan".

2.2. Kota Medan Secara Geografis

Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regional/nasional.

Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.

Melaui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor


(35)

140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan.

Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administratif ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis.

Gbr.I Peta kota Medan

Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.


(36)

Daya alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.

Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun kuar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.

2.3. Kota Medan Secara Demografis

Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir


(37)

masyarakat dan perubahan social ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.

Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak factor, antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi. Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk mulai menurun. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.

Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai dinamika social yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.


(38)

Tabel Jumlah Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2005 – 2007

Tahun

Jumlah Penduduk

Laju

Pertumbuhan Penduduk

Luas Wilayah (KM²)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM²)

[1] [2] [3] [4] [5]

2005 2.036.185 1,50 265,10 7.681

2006 2.067.288 1,53 265,10 7.798

2007* 2.083.156 0,77 265,10 7.858

Sumber BPS Kota Medan Keterangan : * Angka Sementara Pertengahan Tahun 2007

Melalui data tabel diatas diketahui, jumlah penduduk Kota Medan mengalami peningkatan dari 2,036 juta jiwa pada tahun 2005 menjadi 2,067 juta jiwa pada tahun 2006 dan 2,083 juta jiwa pada tahun 2007. Dari tahun ke tahun laju pertumbuhan mengalami peningkatan dari 1,50 persen pada tahun 2005 meningkta menjadi 1,53 persen pada tahun 2006, dan menurun kembali menjadi 0,77 persen pada tahun 2007.

2.4. Kota Medan Sebagai Metropolitan

Beralih menjadi kota metropolis, kini Medan semakin hingar bingar dengan hiburan musik di saat malam. Masyarakatnya pun seolah tak pernah tidur,


(39)

hal ini terlihat dari lokasi hiburan malam yang selalu penuh sesak dipenuhi masyarakat dari berbagai usia. Mulai dari live musik, klub malam hingga diskotik mulai berkembang di kota Medan.

Gbr.2. Tiara Pub di Medan

Fasilitas yang diperoleh pengunjung di Live musik, Club Malam dan Diskotik malah sulit untuk dibedakan. Bahkan, perbedaan ini juga ternyata membingungkan instansi yang mengurusi fasilitas pariwisata di Kota Medan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan Sesuai dengan perda NO. 37/2002 tentang Retribusi Izin Fasilitas Pariwisata. Di dalam Perda itu tak ada yang merinci dengan jelas tentang perbedaan jenis tempat hiburan malam. Bila secara defenisi, Kepala Bidang Sarana dan Prasana Pariwisata Kota Medan, Ramlan menerangkan, Live Musik merupakan tempat untuk mendengarkan musik langsung, bisa dari keyboard dan band yang tampil di lokasi Live Musik.


(40)

Sedangkan untuk Club Malam, merupakan musik yang dipancarkan langsung dari satu tempat dan kecenderungannya musik DJ, sementara itu, Diskotik ini sendiri merupakan fasilitas hiburan malam yang merupakan full musik DJ dan disediakan tempat untuk berdisko. Kenyataannya, aturan perbedaan ini tak sesuai dengan apa yang ada di Medan. Sejumlah fasilitas hiburan malam khususnya Live Musik, Diskotik dan Club Malam hampir seluruhnya menyediakan musik DJ. Uniknya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak mengetahui hal ini.

Saat disinggung mengenai alat untuk perbedaan ketiga fasilitas pariwisata Kota Medan ini, Ramlan mengakui bahwa sulit untuk dirinci masalah perbedaan fasilitas hiburan malam jenis ini. Bisa dilihat sekarang ini, diskotik itu ada lima yang memiliki izin yakni LG, The Song, M-Three, X-Three dan Iguana dan untuk Club Malam ada dua yaitu Super dan Tobasa.

Beberapa tempat hiburan yang menyajikan musik sebagai hiburan di waktu Malam di kota Medan diantaranya :


(41)

1. Diskotik di Niagara Hotel

2. Diskotik Retro di gedung Capital Building di Jalan Putri Hijau Medan 3. Diskotik F1 Jalan Kolonel Sugiono

4. Iguana Diskotik, Jalan Iskandar

5. The Song Diskotik (Tiara Hotel) Alamat: Jl. Imam Bonjol 6. Diskotek Sing a Long Hotel Novotel Soechi

7. Diskotik M-3 Thamrin Plaza

8. Soccer Music Lounge Jl. Sutomo No. 1 Basement Hotel Grand Angkasa, Medan.

9. Station Karaoke Tiara Convention Center, Ground Floor – Medan 10.Rainbow Karaoke Jl. H. Adam Malik no. 5

11.Flamingo Karaoke & Lounge Deli Plaza Lt. II 12.Ozone Music Lounge Jl. H. Adam Malik No. 5 13.Party Box Karaoke Semarak International Hotel 14.Equator Karaoke Hotel Novotel Soechi Medan 15.Anggrek Coffee House Jl. H.Adam Malik No.5

16.Bel Mondo Cafe & Noodle House Jl. KH. Zainul Arifin No. 122 B 17.Famous Seafood & Cafe Jl. S. Parman Blok A no.21

18.Equator Pub Hotel Novotel Soechi Medan

19.Kakatua Cafe Quality Suite Lt. II Jl. Listrik No. 15 20.La Salvador Jl. S. Parman No. 308 / 40

21.Zodiac pub Novotel Soechi Medan 22.Inul Vista karaoke jln Multatuli


(42)

24.Nav karaoke Jln Raden Saleh 25.Karaoke Keluarga Jln Multatuli

2.5. Pub dan Live Musik The Song

The song adalah Pub, live musik dan diskotik yang berada di lantai satu gedung hotel Tiara Medan yang terletak di jalan cut mutiah Medan. The Song Pub dibangun pada bulan februari tahun 2002, dengan luas lebih kurang 1.758,93 m² tujuan pembangunannya adalah untuk menyediakan tempat hiburan.

Gbr. 3. Hotel Tiara Medan

The Song menghadirkan beragam hiburan dengan tema-tema yang berbeda-beda. Mulai dari Minggu malam dengan tema Kembang Kenangan, pada Senin malam akan menampilkan dua band dengan tema By One Get One Nite. Pada Selasa malam temanya Tequila Nite, Rabu malam bertema Dj Party, pada


(43)

Kamis malam temanya Jugling Nite, dan Jumat malam temanya Dj Party, serta Sabtu malam temanya Sexy Dancer. The Song Pub menghadirkan suasana nyaman dengan layanan penuh dengan senyuman. The Song Pub juga menghadirkan beragam minuman coocktail dari segala jenis. Sedangkan suasana yang dihadirkan tiap malam desain interiornya ala bangsa Romawi. Kenyamanan didukung dengan desain interior bangsa Romawi. seperti, menempatkan beberapa patung-patung seperti penjaga atau tentara Romawi. Ada juga desain bangunan dengan sentuhan batu alam di setiap dindingnya, menambah kesan eksklusif.

Selain menghadirkan live musik setiap malam dengan tema yang berbeda-beda, The Song Pub di Hotel Tiara Medan juga menggelar program promo untuk pengunjungnya. Program promo diberikan khusus untuk minuman. Yakni, setiap memesan satu minuman, akan mendapat satu minuman jenis yang sama dan promo minuman ini hanya berlaku untuk jenis minuman hardrink saja. Namun program ini tidak memiliki batas waktu, malam apa saja program ini bisa digunakan.

Selain program tersebut The Song Pub juga memberikan diskon sebesar 20 persen. Diskon sebesar ini diperuntukkan untuk tamu atau pengunjung yang masih terbilang baru mengunjungi The Song Pub. Yang lebih menarik lagi, jika telah menjadi member, maka diskon yang diberikan mulai dari 30 persen hingga 40 persen. Seperti yang dikatakan Dewi Manajer operasional The Song :

“Kalau masuk memang kita tidak mengenakan biaya apapun. Kita hanya mengenakan biaya ketika pengunjung memesan minuman atau snack,”

Untuk masuk menjadi member tidak sulit. Cukup melakukan kunjungan secara rutin saja. Dewi mengatakan :


(44)

“Kita tidak mengenai biaya apapun untuk menjadi member. Mau jadi member, maka datanglah secara rutin dan sering, minimal tiga kali kunjungan. Maka secara otomatis akan menjadi member kita dan mendapatkan kartu member,”

The Song beropersi mulai pukul 21.00 WIB sd 02.00 WIB. Setiap harinya di perkirakan 30 sampai 50 orang pengunjung yang datang ke pub ini. The song juga merupakan sebuah wadah komunitas dan hiburan yang digunakan sebagai sarana penyaluran hobi dalam bermusik (baik sebagai penikmat maupun performer musik), dan berbincang santai oleh pengunjungnya sambil menikmati minuman dan makanan ringan. Mereka yang datang pada umumnya adalah komunitas penggemar musik musik R&B pada khususnya dan penggemar musik pada umumnya yang lebih ingin mengenal musik R&B itu sendiri. Kebanyakan pengunjung yang datang adalah dari kalangan remaja, mahasiswa, dan profesional muda. Pengunjung yang datang di kategorikan sebagai orang-orang yang sudah dewasa yaitu dari umur 17 sampai dengan 50 tahun Tujuan mereka datang ke tempat ini bermacam-macam,ada yang hanya ingin berbincang sambil bersantai menikmati musik, ada yang ingin menyalurkan kemampuan bermusik mereka dengan tampil di live music, dan ada juga yang hanya sekedar mampir melepaskan lelah setelah seharian bekerja.

The Song dikategorikan sebagai salah satu tempat hiburan yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang modern. Ruangannya memiliki AC yang membuat ruangan menjadi sejuk dan tidak membuat konsumen gerah, dilengkapi dengan areal parkir yang luas dan aman sehingga kendaraan pengunjung aman dan mereka tidak perlu was-was pada saat menikmati hiburan, dan juga dilengkapi dengan kamera CCTV yang berguna untuk memantau pengunjung agar tidak


(45)

melakukan kegiatan kejahatan dan juga terhindar dari kejahatan. Setiap Pemesanan makanan dan minuman dihitung dengan menggunakan mesin register yang berfungsi untuk menghitung belanjaan konsumen, dan dilengkapi dengan fasilitas bayar dengan menggunakan credit card atau autodebit dari tabungan sehingga konsumen tidak perlu membawa uang tunai ketika berkunjung.

Tugas dari Pramusaji Cafe dan Bar melayani tamu, dan menyiapkan pesanan tamu, sedangkan Bartender bertugas menyiapkan peralatan bar, menata botol minuman di back bar untuk display, menyajikan minuman kepada pengunjung dan pramusaji sesuai order yang telah ditulis, Kasir bertugas menerima pembayaran sesuai jumlah yang seharusnya diterima sesuai dengan yang tertera di billnya, baik tunai atau kartu kredit yang berlaku. Operator bertugas menghidupkan dan mematikan peralatan sound system, merawat sound system agar selalu dalam kondisi normal, memperbaiki kerusakan-kerusakan peralatan musik, menjaga kebersihan dan kenyamanan panggung. Lighting dan Mixing bertugas mengatur lighting dan sound di stage saat live music berlangsung, mengatur sound dari microphone maupun alat musik saat live music berlangsung. Alat musik terdiri dari drum, gitar, bas, keyboard,

microphone, amplifier, sound system dan alat efek.

Fasilitas lain The Song juga dilengkapi dengan toilet yang bersih dan nyaman, pengelola juga telah menyediakan cleaning service yang bertugas menjadikan Soccer selalu bersih. Selain menyediakan cleaning service pengelola juga memperkerjakan satpam yang menjaga keamanan.


(46)

Berdasarkan struktur organisasi yang ada, terlihat bahwa struktur organisasi The song adalah berbentuk struktur organisasi garis. Dengan struktur organisasi garis ini, maka setiap bawahan mempunyai seseorang atasan langsung, sehingga dengan demikian ia akan menerima perintah secara langsung dari atasan secara vertikal, sesuai dengan garis wewenangnya langsung dari pihak pimpinan pada pihak bawahan.

Struktur organisasi The song terdiri dari: 1. Unsur Pimpinan Dewan Direksi, terdiridari:

- Direktur Utama 2. Unsur Staf, terdiri dari::

- Satuan Pengawas Intern - Bagian Umum

- Bagian Hukum dan Humas - Bagian Keuangan

- Bagian Penertiban dan Keamanan - Bagian Perencanaan dan Evaluasi - Bagian Kebersihan dan Perawatan 3. Unsur Pelaksanaan

4. Sub Bagian Pemasaran .


(47)

Satu lagi Tempat hiburan yang menyajikan musik adalah Soccer Karaoke and Music Lounge. Soccer terletak di dalam Hotel Grand Angkasa Medan, Jalan Sutomo Medan. Soccer di bangun pada tahun 2001 dengan luas lebih kurang 1.474, 88 m². Tujuan dari pembangunan Soccer ini adalah fasilitas hoel Grand Angkasa dan sebagai sarana hiburan. Soccer terdiri dari live music dan karaoke ini memberikan nuansa ruangan yang bertemakan olahraga sepak bola.

Gbr. 5. Soccer Pub dan live Music

Khusus untuk karaoke, Soccer menyediakan fasilitas yang lain dari pada biasanya. Pengunjung bukan hanya dapat menikmati asyiknya suara sendiri dalam ruangan karaoke yang Anda pesan tersebut, tapi juga rasa nyaman. Tempat hiburan satu ini memang menarik dijadikan sebagai referensi bagi para keluarga yang ingin bersantai bersama di waktu weekend. David, Purchasing Soccer and Music Lounge Grand Angkasa Medan mengatakan :

“Khusus hiburan karaoke, setidaknya terdapat dua jenis ruangan karaoke di Soccer And Music Lounge ini, yakni jenis standart dan jenis VIP. Soal muatannya, Anda tak perlu khawatir karena seperti ruang


(48)

standartnya saja dapat menampung sebanyak 10 orang di dalamnya. Sedangkan ruang VIP nya dapat mencapai kapasitas 20 orang. Ruangan ini sangat cocok dengan keluarga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang terbilang banyak,”

Sedangkan bagi Pengunjung bersama keluarga yang ingin menikmati pertunjukkan musik langsungnya, Soccer juga menyediakan fasilitas ruang pertunjukkan musik di dalamnya. Hiburan yang satu ini juga menarik, karena disini pengunjung bersama keluarga dapat menikmati pertunjukkan musik. Bahkan, Soccer juga sering mendatangi artis-artis ibukota sebagai bintang tamu kegiatan hiburan di Music Loungenya. Malah tak jarang, juga band-band papan kelas atas didatangkan ke Soccer.

Konsumen dari Soccer terdiri dari berbagai golongan , ada tua muda, wanita, pria, mulai dari anak-anak SMP, SMA, Mahasiswa, Pekerja tetapi sebagian besar konsumen terdiri atas anak muda belia dan remaja. Pada masa sekarang ini masyarakat konsumen menganggap sebuah pub tidak hanya sebagai tempat yang digunakan untuk makan/minum saja, tetapi sering digunakan oleh konsumen sebagai medan/area/tempat untuk berkomunikasi, seperti remaja yang senang berkumpul-kumpul untuk bercerita, curhat, mengobrol dan bergosip. Dan terkadang tidak hanya para remaja para eksekutif muda dan para pebisnis juga mulai suka menggunakan pub untuk mencari teman, koneksi, untuk pertemuan/meeting, perembugan sebuah proyek, untuk melloby orang atau bisa saja café itu hanya sekadar digunakan sebagai tempat untuk bersantai, rileks, mencari keasyikan tersendiri sebagai sensasi karena adanya kebosanan yang dialami konsumen.


(49)

Harga Untuk ruangan Music Loungenya dibanderol Rp50 ribu/orang, ruangan Music Lounge ini pun dapat mencapai kapasitas sebanyak 300 orang. Sedangkan ruangan standart dibanderol Rp500 ribu, ruangan VIPnya dibanderol dengan harga Rp1 juta. Soccer beroperasi mulai pukul 19.00 – 02.00 Wib. Soccer juga memberikan pelayanan makanan dan minuman. Menu makanan yang disajikan diantaranya adalah adalah sop buntut, cicken nugget, kentang goreng kacang-kacangan, dan lain-lain. Pada menu minuman Soccer menyajikan minuman aneka Soft drink, air mineral, dan hardrink seperti Jack Daniels, Chivas, Tequilla, Heineken dan lain-lain.

Terdapat 12 orang pramusaji dan bartender yang siap melayani setiap kebutuhan pengunjung. Tugas dari Pramusaji Cafe dan Bar melayani tamu, dan menyiapkan pesanan tamu, sedangkan Bartender bertugas menyiapkan peralatan bar, menata botol minuman di back bar untuk display, menyajikan minuman kepada pengunjung dan pramusaji sesuai order yang telah ditulis, Kasir bertugas menerima pembayaran sesuai jumlah yang seharusnya diterima sesuai dengan yang tertera di

billnya, baik tunai atau kartu kredit yang berlaku. Operator bertugas menghidupkan

dan mematikan peralatan sound system, merawat sound system agar selalu dalam kondisi normal, memperbaiki kerusakan-kerusakan peralatan musik, menjaga kebersihan dan kenyamanan panggung. Lighting dan Mixing bertugas mengatur

lighting dan sound di stage saat live music berlangsung, mengatur sound dari microphone maupun alat musik saat live music berlangsung. Alat musik terdiri dari

drum, gitar, bas, keyboard, microphone, amplifier, sound system dan alat efek.

Hampir sama seperti The Song, Soccer juga dikategorikan sebagai salah satu tempat hiburan yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang modern.


(50)

Ruangannya memiliki AC yang membuat ruangan menjadi sejuk dan tidak membuat konsumen gerah, dilengkapi dengan areal parkir yang luas dan aman sehingga kendaraan pengunjung aman dan mereka tidak perlu was-was pada saat menikmati hiburan, dan juga dilengkapi dengan kamera CCTV yang berguna untuk memantau pengunjung agar tidak melakukan kegiatan kejahatan dan juga terhindar dari kejahatan. Setiap Pemesanan makanan dan minuman dihitung dengan menggunakan mesin register yang berfungsi untuk menghitung belanjaan konsumen, dan dilengkapi dengan fasilitas bayar dengan menggunakan credit card atau autodebit dari tabungan sehingga konsumen tidak perlu membawa uang tunai ketika berkunjung.

Fasilitas lain Soccer juga dilengkapi dengan toilet yang bersih dan nyaman, pengelola juga telah menyediakan cleaning service yang bertugas menjadikan Soccer selalu bersih. Selain menyediakan cleaning service pengelola juga memperkerjakan satpam yang menjaga keamanan.

2.6.1. Struktur Organisasi Pub dan Live Music Soccer

Berdasarkan struktur organisasi yang ada, terlihat bahwa struktur organisasi Soccer adalah berbentuk struktur organisasi garis. Dengan struktur organisasi garis ini, maka setiap bawahan mempunyai seseorang atasan langsung, sehingga dengan demikian ia akan menerima perintah secara langsung dari atasan secara vertikal, sesuai dengan garis wewenangnya langsung dari pihak pimpinan pada pihak bawahan.


(51)

1. Unsur Pimpinan Dewan Direksi, terdiridari: - Direktur Utama

- Direktur umum - Direktur operasi

- Direktur pengembangan 2. Unsur Staf, terdiri dari:

- Bagian Hukum dan Humas - Bagian Keuangan

- Bagian Akuntansi - Bagian Pendapatan

- Bagian Penertiban dan Keamanan - Bagian Perencanaan dan Evaluasi - Bagian Kebersihan dan Perawatan 3. Unsur Pelaksanaan

4. Sub Bagian Pemasaran .

BAB III

PERKEMBANGAN MUSIK R&B DI KOTA MEDAN

3.1. SEJARAH MUSIK RHYTHM AND BLUES

Irama rhythm and blues boleh jadi merupakan julukan yang dipakai untuk mendeskripsikan aliran musik pendatang yang beragam mulai tumbuh dalam masa urbanisasi dari musik blues yang dimulai tahun 1930an. Rhythm and blues berasal dari perubahan secara sosiolog, industrial, dan teknologikal yang terjadi di negara Amerika sebelum dan sesudah Perang Dunia II. Yang paling mencolok dari


(52)

perubahan ini adalah perpindahan secara meluas dari daerah demografi di Amerika. Tertarik oleh pendapatan tinggi, ratusan ribu orang negro bermigrasi dari daerah bagian selatan ke pertengahan barat, timur laut, dan kota-kota di pesisir barat. Dalam dunia musik populer, jenis-jenis baru diciptakan untuk memenuhi selera yang berubah di grup daerah demografi ini, yang menuju kepada pengembangan bunyi-bunyian kalangan urbanisasi musik R&B.

Rhythm and Blues (R & B) telah membuat kaya industri marketing musik sejak masa diperkenalkannya di United States pada akhir tahun 1940an oleh Jerry Wexler di majalah Billboard, digunakan sebagai penanda tampilan musik populer (dengan beat ringan) oleh artis African American yang mengkombinasikan jazz dan blues. Musik ini menggantikan masa race music, yang telah dianggap tidak sopan dan yang awalnya telah digunakan untuk mengidentifikasi gaya musik yang pada akhirnya berkembang menjadi rock and roll. Sejak tahun 1970an, rhythm and blues telah digunakan dengan baik untuk menggambarkan soul dan funk music. Saat ini singkatan “R&B” malahan hampir selalu digunakan daripada “rhythm and blues”, dan menandai versi modern dari soul dan funk yang mempengaruhi musik pop African- American dengan “kematian” disko pada tahun 1980. sebagai sebuah tradisi, musik R&B memberi pengaruh satu-satunya yang luas di kalangan musik terpopuler di dunia yang bertahan selama hamper separuh abad ke-20. sejak negro juga mempengengaruhi sebagian besar kultur masyarakat.

(http:// en.wikipedia.org/wiki/Rhythm and blues).


(53)

3.1.1 Musik Original Rhythm and Blues

Pada penampilan pertama, rhythm and blues telah menjadi pendahulu dari rockabilly dan rock and roll. Rhythm and blues dipengaruhi dengan kuat oleh musik jazz dan jump, sekuat pengaruh musik gospel dan mempengaruhi kembalinya musik jazz (hard bop telah menjadi produk yang dipengaruhi oleh rhythm and blues, blues, dan musik gospel pada bebob)dan irama African. Musik rock and roll yang pertama berisi lagu-lagu beraliran rhythm and blues, seperti lagu “Rocket 88” dan “Shake, Rattle and Roll” membuat penampilan baik pada tangga lagu populer sebaik pada tangga lagu R&B. Lagu “Whole Lotta Shakin’ Goin’ On” yang merupakan hits pertama dari Jerry Lee Lewis, sudah melingkupi lagu R&B yang membuatnya menjadi nomor satu di tangga lagu pop, R&B, dan country and western. (http://en.wikipedia.org/wiki/Rhythm and blues)

3.1.2. Rhythm and Blues (R&B) Kontemporer

Pada masa sekarang R&B didefinisikan sebagai gaya dari musik African-American, permulaan setelah “kematian” disko pada tahun 1980, yang mengkombinasikan elemen-elemen dari musik soul, funk, pop, dan hip-hop (setelah tahun 1986) menjadi suatu bentuk yang dikenal dengan R&B kontemporer. Dalam konteks ini, hanya singkatan kata R&B yang digunakan, tidak menggunakan kepanjangan katanya. Kadang-kadang dengan menunjuk pada “urban contemporary” (nama dari sebuah radio format yang memainkan musik hip-hop dan R&B) atau “urban pop”, R&B kontemporer dikenal sebagai sesuatu


(54)

yang cekatan, dengan gaya produksi rekaman elektronik, drum machine-backed rhythms, dan licin dengan penataan vokal yang padat. R&B juga menggunakan inspirasi tipe irama yang didapat dari hip-hop meskipun “kekasaran” yang terdapat dalam hip-hop dikurangi dan diperhalus. (http:// en.wikipedia.org/wiki/Rhythm and blues)

3.2. Elemen- Elemen R&B Kontemporer

Disamping perbedaan luas diantara genre musik yang ada, seperti halnya dengan rap dan jump blues, ada terdapat elemen musik dan sosial yang umum di masyarakat didapati di banyak jenis-jenis musik R&B. Pendekatan rhythm musikal adalah perbedaan yang paling penting dalam karakteristik musik R&B secara tipikal tergantung pada empat-beat jeda blok-bloknya (ukuran nada atau bar nada), penggunaan pemudaran nada secara jelas, dan sebuah blackbeat (beat-per dua atau (beat-per-empat yang naik di tiap level), pendekatan yang spesifik dari ekspresi waktu jeda musik (yang sering dikenal dengan groove), adalah salah satu pembeda antara genre yang satu dengan genre yang lainnya, dan bahkan sampai kepada antara satu band musik dengan band musik lain. Timbre adalah salah satu karakteristik lain dari musik R&B. Timbre mengacu pada kualitas atau warna dari sebuah bunyi sebagai contoh, seorang pendengar dapat membedakan antara suara saxophone dan suara gitar, atau membedakan antara suara vokalis satu dengan dengan lainnya, dengan perbedaan bunyi timbrenya. Kebanyakan jenis musik R&B tergantung sepenuhnya pada variasi timbre dibanding dengan sebuah performa atau tujuan dari lagu tersebut. Penyanyi dan pemusik R&B seringkali berganti-ganti antara kehalusan musik, timbre yang mulus dan tajam, timbre yang


(55)

naik-turun, yang memberikan musik itu ekspresi emosional yang lebih luas lagi. Sebagai tambahan bagi rhythm dan timbre, elemen umum lain dari musik R&B termasuk penggunaan:

• Bentuk 12-bar nada, sebuah lirik lagu tiga baris yang berasal dari jenis awal dari musik blues.

• Panggilan dan respon, suatu saat penyanyi atau sebuah instrumen musik akan menyanyikan penggalan sebuah lagu atau nada dan vokalis lain akan menyahut dengan penggalan lagu atau nada.

• Pengulangan berkali-kali dari nada-nada musik, rhythm, penggalan lagu, atau bait lagu.

• Pemakaian blue not (not lagu yang menjembatani antara mode mayor dan minor).

• Penggabungan instruman yang kompleks dan rapat, dimana sulit untuk membedakan bunyi-bunyi lain atau alat yang dimainkan pada saat yang bersamaan.

Akhirnya, dengan pengecualian musik rap, kebanyakan penampilan musik R&B menganut instrumentasi musik yang serupa, dengan pengaturan penampilan orkestra yang dibagi menjadi bagian rhythm dan bagian terompet. Secara tipikal, bagian rhythm terdiri dari sebuah drum set, bass, piano (kadang diganti organ atau sebagai tambahan piano), dan gitar, sementara bagian terompet menampilkan saxophone, trompet, dan kadang kala trombone. Penekanan bidang terompet di musik R&B adalah suatu cara mereka membedakan musik ini dengan musik rock


(1)

5. 1. KESIMPULAN

Aliran Musik R&B Merupakan singkatan dari rhythm and blues yang berarti merupakan salah satu dari aliran musik yang populer. Suatu aliran atau ragam irama musik populer yang ditampilkan oleh orang kulit hitam Amerika, yang merupakan kombinasi musik antara jazz dan blues. Pada perkembangannya di tahun 1986 sebagai musik kontemporer, R&B mengkombinasikan elemen dari soul music, funk music, pop music, dan hip-hop.

Keberadaan musik populer khususnya R&B sekarang ini sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Medan dan sekitarnya seiring dengan perkembangan media audio (radio dan televisi) yang dapat diterima masyarakat Medan dan sekitarnya. Banyak Konser musik yang telah digelar di kota Medan, dan rata-rata semuanya ramai penonton. Gejala- gejala seperti ini menunjukkan adanya kehidupan musik yang bergairah dan hidup di Medan. Kenyataan ini juga didukung dengan semakin maraknya tempat-tempat hiburan yang menyajikan live music di dalamnya, seperti terlihat pada pub, cafe, bahkan restoran. Tidak dapat dipungkiri lagi, media- media komunikasi elektronik yang semakin canggih dalam memberikan informasi telah mengarahkan masyarakat kepada aliran musik yang lebih populer (yang dipengaruhi oleh budaya Barat), salah satunya yang paling menonjol adalah aliran musik Rhythm and Blues (R&B).

Musik juga membawa obyek-obyek kultural lain, seperti fashion atau cara berpakaian, tingkah laku, potongan rambut, dandanan, dan seterusnya, tergantung dari genre musik yang diikuti. Dari hasil penelitian ini gaya hidup pemain musik R&B dilihat dari tempat berbelanja, tempat makan, konsumsi pakainan, dan


(2)

kepemilikan alat elektronik serta kaset dan CD sebagai media pendukung. Dari hasil yang didapat, pemain musik R&B cenderung mengkonsumsi sesuatu sebagai penanda identitasnya sebagai pemain musik R&B, sesatu yang dikonsumsi tersebut berhubungan dengan bidang musik R&B. Karena R&B merupakan aliran musik yang datang dari barat maka gaya hidup yang dianut pengikutnya juga cenderung mengikuti gaya hidup kebarat-baratan. Proses imitasi gaya hidup ala musik R&B ini juga tidak lepas dari media pendukung yang menyebarkan seperti media televisi dan radio.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat musik R&B pada pemain musik di kota Medan adalah Faktor internal yaitu, diri sendiri yang mempunyai minat yang besar terhadap musik R&B karena termotivasi untuk dapat mengetahui, memainkan, menciptakan, dan mementaskan serta seringnya berapresiasi terhadap musik kontemporer. Selain itu, minat mereka juga muncul karena adanya keinginan mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang luas tentang berbagai macam jenis musik termasuk musik kontemporer agar nantinya dapat menjadi musisi profesional dan dapat diterima di masyarakat.

Faktor eksternal, yaitu Musik kontemporer mempunyai keunikkan tersendiri yang jarang ditemukan pada jenis musik yang lain. Karena keunikkannya inilah membuat musisi di Medan meminati musik R&B. Lingkungan yang mendukung, yaitu adanya wadah kreatifitas musik seperti panggung konser dan pub-pub yang menyuguhkan live music yang mewajibkan musisi untuk dapat menciptakan sebuah karya musik bebas, secara tidak langsung telah memotivasi musisi untuk menciptakan karya musik R&B. Selain itu


(3)

lingkungan kota medan yang merupakan kota metropolitan juga secara tidak langsung mendukung adanya minat terhadap musik R&B.

5. 2. SARAN

Melihat antusiasme dan apresiasi masyarakat generasi muda kota Medan yang begitu tinggi terhadap jenis musik R&B, maka seharusnya ada wadah khusu yang dapat menampung apresiasi, kesenangan, bakat, dan kemampuan mereka untuk dapat saling berkumpul, berlatih, dan bertukar pikiran mengembangkan warna musik ini. Dengan adanya wadah ini, para penggemar musik R&B dapat bersenang- senang sekaligus menyalurkan dan mengembangkan hobi mereka kearah yang lebih serius. Wadah ini diharapkan juga dapat meminimalisir sikap individualis yang telah melekat pada masyarakat urban dimana dalam klub ini para penggemar musik dapat bersosialisasi dengan baik.

Para generasi muda juga dapat menyalurkan “energi” mereka kepada kegiatan yang dapat “dipertanggungjawabkan” (maksudnya:bermusik) daripada hanya sekedar hura- hura yang tidak bermanfaat. Akan sayang sekali jika penyaluran hobi yang positif ini (dalam hal ini adalah bermusik R & B) tidak difasilitasi dengan baik dan tepat. Maka dari itu, penulis menyarankan untuk mengembangkan musik ini di Medan yaitu dengan mendirikan suatu wadah yang berfungsi sebagai sarana berkumpul, performance, hiburan, edukasi, dan informasi untuk penggemar musik ini dan juga masyarakat awam.

Manfaat yang didapat dari tersedianya wadah antara lain :

• Memberikan daya tarik yang cukup kuat sehingga mampu mengundang masyarakat Medan dan sekitarnya untuk dapat membuka diri terhadap perkembangan genre musik R&B dan menikmati musik R&B


(4)

• Melengkapi fasilitas hiburan dan wisata musikal bagi masyarakat Medan dan sekitarnya berupa tersedianya ruangan pertunjukan untuk mempertunjukkan kebolehan musisi dan mewadahi musisi maupun penyanyi mancanegara untuk mengadakan konser.

• Menciptakan lapangan kerja baru

• Talenta dari para musisi maupun penyanyi muda dapat terus diasah dan dikembangkan sehingga akan menjadi musisi yang mampu bersaing di tingkat lokal maupun mancanegara serta dapat mengharumkan nama bangsa

• Menanamkan semangat dan atmosfer berkarya dalam diri musisi Indonesia • Sebagai sarana berkumpul yang positif bagi anak – anak muda


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Budhisantoso. 1981. Kesenian dan Nilai-nilai Budaya dalam Analisis Kebudayaan. Th. II No 2.

Haviland A, William, 1988. Antropologi ( jilid I ), Jakarta: Erlangga

Inge, Thomas M dan Dennis Hall. 2002. The green wood guide to American popular culture. Vol I. USA : Greenwood Press

Storey, Jhon. 2001. Cultural theory and popular culture, an introduction. Third edition. England : Education limited

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.

Kamus Musik, 2003 Kanisius, Yogyakarta

Koentjaraningrat. 1985:Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta.PT.Gramedia Koentjaraningrat. 1996: Pengantar Antropologi I, Jakarta.UI-Press

Koentjaraningrat. 1997:Pengantar Antropologi II, Jakarta,PT. Rineka cipta Merriam, P. Alan, 1963 : The Anthropology of Music, Bloomington-Indiana. Moleong, lexy. 1991. Metode penelitian kualitatif, P.T Remaja Rosda Karya,

Bandung

Purwadarminta, W.J.S. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sedyawati. 1986. Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian.

_________. 2002. Seni Pertunjukan. Jakarta: Universtias Indonesia. PT. Widya Dara.


(6)

Sumber internet :

http//www.aliranmusik rnb.com http//google.com

http//musik.com

Wikipedia Free Dictionary, www.wikipedia.com