Perumusan Masalah Lokasi penelitian Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

karena sifatnya yang bisa dibilang ’gaul’, sama persis dengan sifat anak muda pada umumnya. Animo masyarakat Medan khususnya generasi muda sangat tinggi terhadap jenis musik ini, yang pada perkembangannya telah mengkombinasikan elemen dari soul music, funk music, pop music, dan yang terakhir bergabung hip- hop music setelah tahun 1986. Pada saat ini jenis musik campuran ini dikenal dengan nama contemporary R B. Musik yang awal mulanya diperkenalkan oleh orang kulit hitam Amerika ini African-American seakan menjadi bagian penting bagi para generasi muda. Fakta ini didukung dengan banyaknya stasiun radio yang memutar lagu- lagu beraliran ini. Munculnya dan berkembangnya banyak klub penari breaker tari yang dipengaruhi oleh budaya RB kontemporer di kalangan generasi muda di Medan juga dipacu oleh kesenangan mereka terhadap genre RB kontemporer.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebelumnya, permasalahan utama dari penelitian ini adalah bagaimana keberadan musik RB di kota medan? Permasalahan tersebut dapat dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Bagaimana perkembangan aliran musik RB di kota Medan? 2. Bagaimana gaya hidup pemain musik RB di kota Medan? 3. Apa motivasi pemain musik RB membawakan aliran musik RB di kota Medan?

1.3 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu pub and live music soccer di Hotel Grand Angkasa Medan dan pub and live music the song di Hotel Tiara Medan. Alasan memilih lokasi ini karena di dua tempat ini sering menyajikan pertunjukan musik RB setiap harinya.

1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana perkembangan aliran musik RB dan motivasi pemain musik RB di kota Medan. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai suatu proses untuk menerapkan pengetahuan yang telah di dapat melalui proses perkuliahan selama ini, serta sebagai sumbangan ilmu pengetahuan bagi para akademisi dan masyarakat umum.

1.5 Tinjauan Pustaka

Kebudayaan adalah : “Seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat,yang kalau dilaksanakan oleh para anggotanya melahirkan prilaku yang dipandang layak dan dapat diterima Haviland, 1985:333”, Universitas Sumatera Utara Malinowski dalam Haviland, 1985 memberikan tiga tingkatan fundamental.yang katanya harus dipecahkan oleh setiap kebudayaan, yaitu: 1. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan biologis, seperti kebutuhan akan pangan dan prokreasi. 2. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan instrumental, seperti kebutuhan akan hukum dan pendidikan. 3. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan intergrative, seperti agama dan kesenian. Menurut Koentjaraningrat “kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, dan rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,yang dijadikan miliknya belajar.” Dengan demikian hampir semua yang dilakukannya dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak dibiasakannya dengan belajar yaitu naluri,refleks,tindakan-tindakan yang dilakukan akibat suatu proses fisiologi, maupun berbagai tindakan membabi buta, sangat terbatas .bahkan berbagai tindakan yang merupakan nalurimakan.minum,berjalan juga telah banyak dirombak oleh manusia itu sendiri, sehingga menjadi tindakan berkebudayaan Koenjaraningrat,1996:72-73. Menurut koentjaraningrat 1996 kebudayaan memiliki tujuh unsur yang dapat disebut sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan, diantara tujuh unsur tersebut adalah : 1. Bahasa 2. Sistem pengetahuan 3. Organisasi sosial 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi Universitas Sumatera Utara 5. sistem mata pencaharian hidup 6. Sistem religi 7. Kesenian Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan menunjukkan fungsinya yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalaui kesenian, manusia mencari, merasakan, dan menciptakan aktivitas yang dapat memenuhi rasa estetis, sesuai dengan tuntutan emosionalnya Thohir, 1989:4. “Kebudayaan dalam istilah kesenian adalah: ciptaan dari pikiran atau prilaku manusia yang fungsional estetis dan indah sehingga ia dapat dinikmati dengan panca inderanya yaitu penglihat, pencium, pengecap, persa, dan pendengar” Koenjaraningrat.1997:19. Berdasarkan indera pendengar manusia ,maka kesenian dibagi ke dalam : 1. Seni musik termasuk seni musik tradisional 2. Seni kesusastraan. Musik adalah: • Ilmu atau seni yang menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. • Nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988: 602. Universitas Sumatera Utara • Cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola- pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia. Kamus Musik , 2003: 288. Meriam 1963 mengatakan “penggunaan dan fungsi musik mewakili salah satu dari beberapa masalah penting…tidak hanya menggambarkan kenyataan tentang musik, akan tetapi, yang lebih penting lagi adalah arti sesungguhnya dari musik. Proses penggambaran kenyataan tersebut, menjadikan hal ini penting, menjadikannya sebagai bagian dari masukan yang cukup berarti, ketika hal tersebut diaplikasikannya untuk dapat menjelaskan fenomena yang digambarkan…tidak hanya untuk mengetahui hal itu saja, tetapi lebih penting lagi bagaimana hal tersebut musik buat masyarakan dan bagaimana hal tersebut bekerja.” Lebih rinci lagi Adapun fungsi musik menurut Merriam 1963 antara lain sebagai berikut : 1 Sebagai Media Hiburan 2 Sebagai Media pengobatan 3 Sebagai Media peningkatan kecerdasan intelegensi 4 Dipakai dalam suasana upacara keagamaan 5 Musik sebagai terapi tingkah laku 6 Sebagai sarana komunikasi 7 Sebagai representasi simbolis Sebagai peneguh ritus-ritus dan ikatan sosial Setelah menciptakan sebuah aktivitasnya kesenian, manusia akan selalu berusaha untuk mencari cara, guna pengembangan selanjutnya. Hal ini karena perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin maju. Sebelum membicarakan lebih lanjut konsep pengembangan Musik RB, perlu kiranya terlebih dahulu dikemukakan apa yang dimaksud dengan pengembangan. Pengembangan menurut Sedyawati 1984:39 mengandung dua pengertian, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Pengembangan dalam arti pengolahan berdasarkan unsur-unsur tradisi yang diberi nafas baru yang sesuai dengan tingkat perkembangan masa, tanpa mengurangi atau menghilangkan nilai-nilai tradisi. 2. Pengembangan dalam arti penyebarluasan, untuk dapat dinikmati dan diresapi oleh lingkungan masyarakat yang lebih luas. Pengembangan dalam pengertian pertama, sangat erat hubunganya dengan masalah-msalah yang menyangkut soal mutu seni, yang dalam istilah asing disebut development perkembangan, sedangkan pengembangan dalam pengertian yang kedua, dalam istilah asing dissemination penyebaran. Menurut Sedyawati 1981:50, pengembangan seni tradisi berarti membesarkan volume penyajian, meluaskan wilayah pengenalannya. Tetapi juga berarti membesarkan volume penyajiannya, meluaskan wilayah pengenalannya. Tetapi juga berarti memperbanyak tersedianya kemungkinan untuk mengolah dan memperbaharui wajah, suatu usaha yang mempunyai arti sebagai sarana untuk timbulnya pencapaian kualitas. Lebih lanjut Sedyawati, 1981:7 menambahkan bahwa pengembangan bertujuan agar seni tidak saja tetap hidup, melainkan bertujuan agar tetap tumbuh. Pengembangan itu dapat meliputi perluasan variasi bentuk maupun perluasan cakupan bidang garapannya. Dengan demikian berdasarkan uraian diatas, pengembangan kesenian adalah menambah atau memperbbesar volume penyajian suatu bentuk karya seni musik, iringanmusik, tata rias, tata busana, tempat pentas, dan pola lantai dengan tujuan meningkatkan kualitas dengan tidak meninggalkan nilai-nilai estetis. Universitas Sumatera Utara Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata bentuk mempunyai arti wujud yang ditampilkan Poerwadarminta, 1987:122. Selanjutnya menurut Suwandana 1992:5 kata bentuk mempunyai arti sesuatu media atau alat komunikasi untuk menyampaikan pesan tertentu dan pencipta kepada masyarakat sebagai penerima, sementara Harol Eugg dalam Isdiyanto, 1998:45 menyatakan bahwa bentuk adalah organisasi yang paling cocok dan kekuatan-kekuatan, dari hubungan- hubungan yang didasarkan oleh seniman, hingga ia dapat meletakkannya dengan sesuatu materi obyektif. Bentuk adalah unsur dasar semua perwujudan. Bentuk seni sebagai ciptaan seniman merupakan wujud dan ungkapan isi, pandangan dan tanggapannya kedalam bentuk fisik yang dapat ditangkap indra. Apabila kata bentuk digunakan dalam pengertian bentuk penyajian dalam Musik RB adalah segala sesuatu yang disajikan atau ditampilkan untuk dapat dinikmati atau dilihatdan didengar. Kehadiran bentuk Musik RB akan tampak pada Iringan musik, pola kesinambungan musik, yang ditunjang dengan unsur-unsur pendukung penampilan musiknya serta kesesuaian dengan maksud dan tujuan musiknyanya. Unsur-unsur pendukung atau pelengkap sajian musik antara lain symbol-simbol, gerak, iringan atau musik, tata rias, tata busana, dan tempat pentas. Dari beberapa pendapat diatas, bentuk penyajian adalah wujud dari beberapa rangkaian symbol-simbol, gerak, iringan musik, tata rias, tata busana, tempat pentas, dan pola lantai yang sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan tertentu dan pencipta kepada masyarakat. Aliran Musik RB Merupakan singkatan dari rhythm and blues yang berarti merupakan salah satu dari aliran musik yang populer. Suatu aliran atau ragam irama musik populer yang ditampilkan oleh orang kulit hitam Amerika, Universitas Sumatera Utara yang merupakan kombinasi musik antara jazz dan blues. Pada perkembangannya di tahun 1986 sebagai musik kontemporer, RB mengkombinasikan elemen dari soul music, funk music, pop music, dan hip-hop.Wikipedia Free Dictionary, www.wikipedia.com RB Merupakan musik yang lahir dari sentuhan orang berkulit hitam di Amerika pada tahun 1940an. Secara umum, generasi masa kini mengenal RB dari ciri khas adanya beat atau ketukan perkusi yang menonjol dalam lagu- lagunya. Selain itu, setiap musik yang dimainkan oleh orang-orang berkulit hitam kemudian oleh khalayak umum dipukul rata menjadi musik RB. Wikipedia,2006 Musik popular cenderung diciptakan dengan beberapa sifat yang salah satutya berupa representasi dari kehidupan manusia, dimana didalamnya terdapat ekspresi, impresi, sugesti, dan lain-lain. George Plasketes mengatakan “Musik merupakan pusat dari pengalaman usia remaja, meliputi identitasnya, ideology, dan aktivitas. Semakin meningkat, lirik lagu yang rumit menjadi sangat kuat dan sangat berarti, dari nyayian perorangan menjadi musik kelompok perlawanan untuk protes dan perubahan ditengah-tengah pergolakan politik dan social dengan latar belakang sebuah massa.” dalam Thomas Inge dan Dennis Hall, 2002 : 1118 RB sebagai salah satu aliran musik pada masa sekarang ini termasuk bagian dari budaya popular. William mendefinisikan empat makna dari istilah popular yaitu : “Disukai oleh banyak orang; berbentuk kegiatan atau usaha-usaha yang tidak utama; usaha yang digunakan untuk memenangkan selera masyarakat ; budaya diciptakan dan diperuntukkan untuk diri mereka sendiri.” dalam storey, 2001 : 5-6. Dari penjelasan diatas budaya popular sebagai serangkaian hal-hal berbentuk material yang mewakili ide dan gagasan dari suatu kelompok tertentu Universitas Sumatera Utara yang menjadi penciptanya, diproduksi secara massal dan untuk dikonsumsi secara massal, serta mewakili atau memberikan ide dan tata prilaku bagi konsumennya secara massal. Nilai simbolis dalam konsumsi tampak diinterpretasikan secara berbeda oleh kelompok yang berbeda. Goffman 1951 mengatakan : “barang yang dikonsumsi kemudian menjadi wakil dari kehadiran. Hal ini berhubungan dengan aspek-aspek psikologis dimana konsumsi suatu produk berkaitan dengan perasaan atau rasa percaya diri yang menunjukkan bahwa itu bukan hanya sekedar assesoris, tetapi barang- barang merupakan isi dari kehadiran seseorang karena dengan cara itu ia berkomunikasi.”dalam Abdullah 2006 Berdasarkan proses konsumsi dapat dilihat bahwa konsumsi citra image di satu pihak telah menjadi proses konsumsi yang penting dimana citra yang dipancarkan oleh suatu produk dan praktik merupakan alat ekspresi diri bagi kelompok. Proses konsumsi simbolis diatas telah menegaskan beberapa kecenderungan yaitu salah satu diantaranya Abdullah 2006 mengatakan : “Pertama, hidup di perkotaan telah menjadi suatu proses seni yang bertumpu pada the work of art, yang menegaskan nilai-nilai khusus. Hal ini dapat dilihat bahwa semua kelompok memperlihatkan keahlian didalam menempatkan diri secara lebih baik dalam posisinya masing-masing dengan kemampuan mempercantik atau menserasikan penampilan. Barang-barang atau praktik-praktik sebagai alat komunikasi telah mengalami proses intensifikasi yang berbeda. Penambahan gaya pada setiap bidang dari penampilan dan kebiasaan merupakan cara untuk menyesuaikan diri dengan konteks dimana seorang menjadi bagian yang bagaimanapun juga memperlihatkan kecenderungan-kecenderungan dalam pembentukan relativisme nilai. Sentuhan seni tampak pada setiap benda, seperti rumah dan sesisinya, praktik-praktik, seperti prilaku makan dan rekreasi. Semua itu dilakukan sebagai bagian dari proses estetis dengan lebih menekankan nilai-nilai simbolis ketimbang nilai kegunaan, yang ini mendorong redefinisi etika dalam kehidupan kolektif.” Dari uraian di atas secara ringkas Musik RB sebagai sebuah unsur budaya popular sangat terkait dengan Gaya hidup lifestyle. Proses ini diawali Universitas Sumatera Utara dengan penampilan musik beserta dengan para musisinya dan artisnya yang menggunkan seperangkat produk yang menjadi citra image yang dikenakan untuk mewakili kelompoknya, yang kemudian menjadi symbol-simbol yang digemari oleh pengikut aliran musik ini.

1.6 Metode Penelitian