Tempat Berbelanja GAYA HIDUP PEMAIN MUSIK RB

mengalokasikan waktunya Mowen, 1995 : 258. Gaya hidup seseorang adalah sebuah pola hidup yang ditunjukkan melalui bagaimana seseorang menghabiskan waktunya activities, apa yang mereka anggap penting dalam lingkungan mereka interests, dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitarnya opinions. Pemain musik atau kumpulan orang-orang yang bermain musik grup band merupakan sekumpulan orang yang memainkan berbagai macam alat musik yang umumnya adalah gitar, gitar bass, drum dan perkusi, keyboard dan ditambah dengan vokalis. Grup band ini merupakan bentuk sederhana dari grup orkestra yang memainkan musik dengan sekumpulan orang. Umumnya band-band café yang beraliran musik RB memiliki personil 7-8 orang terdiri dari pemain gitar, Bass, drum, keyboard, dan 4 orang vokal 2 cewek, 2 cowok bahkan ditambah satu orang personil untuk perkusi. Belakangan ini banyak band-band cafe yang umumnya membawakan jenis musik RB. Penghasilan yang didapatkan dari bermain musik di café-café tidak memadai dibandingkan dengan pengeluaran atau biaya operasional band tersebut, antara lain untuk custom, latihan sewa studio misalnya kalau tidak punya studio latihan sendiri, biaya transportasi dll. Kecuali ada job longtrip bermain diluar daerah atau event-event tertentu saja atau bisa jadi band tersebut sudah punya “Nama” dalam arti band tersebut sudah solid atau terkenal, honornya bisa lebih dari band-band café yang baru merintis yang belum punya “Nama”. Berikut adalah beberapa item gaya hidup musisi RB :

4.1.1. Tempat Berbelanja

Universitas Sumatera Utara Bila dilihat dari alasan yang dikemukakan, informan berbelanja ke malsupermarket lebih ke alasan kualitas baik kualitas tempat, barang maupun persoalan harga. Meskipun alasan mereka berbelanja ke malsupermarket cukup rasional belum berarti berbelanja ke malsupermarket tidak ada hubungannya dengan sikap konsumtif. Hal tersebut tetap saja berkaitan dengan seberapa banyak seseorang mampu menjadi pembeli yang cerdas yang mampu membedakan mana kebutuhan nyata dan mana kebutuhan semu. Dari data yang dikumpulkan dari pemain musik RB, mereka cenderung lebih senang berbelanja di mal, hal ini dikarenankan pemain musik RB mengikuti perkembangan gaya hidup kebarat- baratan, sesuai dengan dari mana musik ini lahir pada awal perkembangannya. Salah satu informan yang bernama ade 24 tahun mengatakan : kualitas produk yang ada di mal sesuai dengan harga yang di bayar, mal juga menyediakan kebutuhan seperti fashion merk asli luar negeri yang sesuai dikenakan untuk properti dan kostum panggung. 4.1.2. Makan Di luar Akhir-akhir ini pertumbuhan tempat makan atau restoran baik yang tradisional maupun yang datang dari luar negeri dengan sistem lisensi francise meningkat dengan pesat di kota Medan. Peningkatan ini tentu saja berkaitan dengan tingginya permintaan akan makan direstoran. Makan di restoran sekarang memang merupakan sarana rekreasi yang cukup disenangi. Oleh karena itu penelitian ini memasukkan variabel makan di luar sebagai ukuran gaya hidup. Hasilnya menunjukkan bahwa informan makan di luar bersama teman-teman tiga atau empat kali dalam seminggu, Mereka yang lebih menyukai makan di restoran tradisional pun sebenarnya pernah juga berkunjung ke restoran francise. informan Universitas Sumatera Utara berpendapat bahwa orang makan di restoran francise karena beberapa alasan tertentu. Alasan yang paling banyak dikemukakan adalah lebih bergengsi, tempatnya bersih, pelayanannya lebih cepat, makanannya lebih sesuai selera, serta tergiur oleh iklan televisi.lebih khusus lagi informan mengatakan kesibukan sebagai pemain musik membawa para pemain musik RB sering makan di luar rumah seperti ke restoran, pub, dan cafe. Disini mereka bukan hanya memanfaatkan makanannya sebagai pemenuhan kebutuhan, tetapi juga sebagai tempat berkumpul sesama musisi, mengobrol, sampai membicarakan tentang perkembangan musik dan jadwal manggung sambil makan di luar. Restoran francise rupanya memang dianggap sebagai pilihan selera sebagaimana diungkapkan informan yang mengatakan mengatakan hal tersebut. Karena memang tujuannya makan di restoran francise adalah masalah selera, maka pertanyaan-pertanyaan bahwa apakah makan di restoran francise biar tidak ketinggalan jaman serta makan di restoran francise agar tidak rendah diri umumnya informan kurang setuju kurang setuju. Ini artinya restoran francise mereka anggap sejajar dengan makanan Indonesia. Dan yang paling penting hal ini menunjukkan bahwa selera makan masyarakat kota Medan sudah mulai bergeser ke makanan - makanan modern yang datang dari luar.

4.1.3. Konsumsi Pakaian