5
D. Kegunaan Penelitian 1.
Kegunaan Akademis
Diharapkan dapat menjawab permasalahan yang diteliti, khususnya penelitian mengenai kualitas pelayanan dan sekaligus dapat memberikan manfaat bagi ilmu
komunikasi konsentrasi Public Relation bagi penelitian sejenis selanjutnya khususnya dalam hal pelayanan dan kepuasan nasabah.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran, masukan maupun bahan evaluasi bagi divisi front liner sebagai divisi yang melayani kebutuhan nasabah pada
bank BRI sehingga dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada nasabah.
D.
Kerangka Teoritis 1. Konsep kualitas pelayanan
a. Pengertian Kualitas
Menurut Goetsch Davis, Definisi kualitas yakni merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan. Pendekatan yang digunakan Goetsch Davis ini menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi
juga menyangkut kualitas manusia dan kualitas lingkungan. Sangat mustahil
6
menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas Muwafik , 2010:97.
David garvin mengidentifikasi lima pendekatan perspekif kualitas yang digunakan oleh para praktisi bisnis, yaitu :
1. Transcendental Approach Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit
didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur. Biasanya digunakan dalam karya seni.
2. Product- Based Approach Kualitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut yang
dapat diukur. Pendekatan ini dapat menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi individual.
3. User- Based Approach Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikirran bahwa kualitas
tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera merupakan produk yang berkualitas
tinggi. 4. Manufacturing- Based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply –based atau dari sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai dengan
7
persyaratannya dan prosedur. Yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaaan.
5. Value- Based Approach Kualitas dalam pandangan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga
Muwafik, 2010:98.
b. Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu
menyiapkan mengurus apa yang diperlukan seseorang Muwafik, 2010:100. Layanan merupakan salah satu proses terpenting dalam meningkatkan value
perusahaan bagi pelanggan sehingga banyak perusahaan menjadikan budaya layanan sebagai standar sikap orang di dalam perusahaan. Budaya layanan yang dilakukan secara
terintegrasi akan menciptakan nilai-nilai layanan, yang akan mempengaruhi tingkat pengulangan pelanggan dalam membeli produk Kartajaya, 2009:2.
Philip Kotler dan Gary Armstrong mendefinisikan pelayanan sebagai aktifitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu kelompok ke kelompok lainnya berupa sesuatu yang
bersifat intangible. Pengertian intangible bukan berarti menawarkan hanya produk jasa saja, tapi juga lebih tepat kepada proses penyampaiannya Kartajaya, 2009:7.
8
c. Pengertian Kualitas Pelayanan