Profil dan Kajian Nilai Ekonomi Wisatawan Asing di Obyek Wisata Alam Bukitlawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat

PROFIL DAN KAJIAN NILAI EKONOMI WISATAWAN ASING
DI OBYEK WISATA ALAM BUKITLAWANG
TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER

Skripsi

OLEH:
MIKA SRI DEWI
031201011/Manajemen Hutan

DEPARTEMEN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2008

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi


: Profil dan Kajian Nilai Ekonomi Wisatawan Asing di Obyek
Wisata Alam Bukitlawang, Taman Nasional Gunung Leuser,
Kecamatan. Bahorok, Kabupaten. Langkat

Nama

: Mika Sri Dewi

Nim

: 031201011

Program Studi

: Manajemen Hutan

Departemen

: Kehutanan


Menyetujui:
Komisi Pembimbing

Ketua

Anngota

Ir. Wiratno, M. Sc
NIP. 710 061 664

Ir. Ma’rifatin Zahra, M.Si
NIP. 132 093 503

Mengetahui
Ketua Departemen Kehutanan

Dr. Ir. Edi Batara Mulya Siregar, M.S
NIP. 132 287 853

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1984 di Kota – Cane, Kab.
Aceh Tenggara, merupakan anak ke-4 (empat) dari 5 (lima) bersaudara dari
Ayahanda Muhammad Insan dan Ibunda Nurkamilah.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis hingga saat ini adalah:
1. Tahun 1991 memasuki Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri No.6 Tanah
Merah, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, dan lulus pada
tahun 1997.
2. Tahun 1997 memasuki Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di
SLTP Negeri 1 Badar, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, dan
lulus pada tahun 2000
3. Tahun 2000 memasuki Sekolah Menengah Atas (SMU) di SMU Negeri 1
Badar, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, dan lulus pada tahun
2003.
4. Tahun 2003 terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Program
Studi Manajemen Hutan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
5. Pada Bulan Juni – Agustus 2007 mengikuti Praktek Kerja Lapang (PKL)
di PT. MHP (Musi Hutan Persada), Wilayah III Lematang, Muara Enim,

Palembang. Sumatera Selatan.
6. Pada Bulan September – Desember 2007 mengadakan penelitian dalam
penyelesaian skripsi di Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser
(TNGL) Bukitlawang, Bahorok. Dengan judul: Profil dan Kajian Nilai
Ekonomi Wisatawan Asing di Obyek Wisata Alam Bukitlawang, Taman
Nasional Gunung Leuser, Kecamatan, Bahorok, Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Mika Sri Dewi. Profil dan Kajian Nilai Ekonomi Wisatawan Asing di
Obyek Wisata Alam Bukitlawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Kecamatan
Bahorok, Kabupaten Langkat di bawah bimbingan Ir. Wiratno, M. Sc dan Ir.
Ma’rifatin Zahra, M. Si.
Bukitlawang merupakan kawasan ekowisata yang mempunyai potensi
besar untuk dikembangkan sebagai kawasan obyek wisata alam. Ekowisata
sebagai suatu bentuk pemanfaatan daerah, negara dan pelestarian kawasan.
Berdasarkan wawancara dan observasi lapangan akan diperoleh suatu nilai dari
kawasan obyek wisata alam Bukitlawang. Pemanfaatan potensi sumber daya alam
dan hutan dalam bentuk produk wisata serta loyalitas pengunjung dapat menjadi

peluang usaha bagi masyarakat di sekitar kawasan obyek wisata alam
Bukitlawang. Obyek wisata yang paling disukai di kawasan wisata Bukitlawang
adalah Orangutan. Dan motivasi kunjungan wisatawan asing ke obyek wisata
alam Bukirlawang adalah untuk berlibur.
Kata Kunci : Nilai Ekonomi, Ekowisata, Bukitlawang.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Mika Sri Dewi. Profile and Economic Study Value of Foreign Tourist in
Natural Obyek Wisata of Bukitlawang, National Park Mount of Leuser, District
Of Bahorok, Sub-Province of Langkat under tuition of Ir. Wiratno M. Sc and of Ir.
Ma'Rifatin Zahra M. Si.
Bukitlawang represent area of ekowisata having big potency to be
developed as area of obyek natural wisata. Ekowisata as an form exploiting of
area, state and continuation of area. Pursuant to field observation and interview
will be obtained by an value of area of obyek natural wisata of Bukitlawang.
Exploiting of natural resources potency and forest in the form of product of wisata
and also visitor loyalitas can become opportunity of[is effort to society around
area of obyek natural wisata of Bukitlawang. most Obyek Wisata taken a fancy to

in area of wisata Bukitlawang is Orangutan. And foreign tourist visit motivation
to natural wisata obyek of Bukirlawang is to have the day

Keyword : Economic Value, Ecotourism, Bukitlawang.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul: Profil dan Kajian Nilai Ekonomi Wisatawan Asing di Objek
Wisata Alam Bukitlwang, Taman Nasional Gunung Leuser, Kecamatan
Bahorok, Kabupaten Langkat dengan baik sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Hutan, Departemen Kehutanan,
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mulai dari persiapan penelitian sampai selesainya skripsi ini, penulis
banyak mendapatkan bantuan dari para pihak yang berinteraksi secara langsung
maupun tidak langsung dengan penulis yang memberikan dukungan moral dan
spiritual. Oleh karena itu, dengan rasa tulus, hormat, dan penghargaan yang ikhlas

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarnya atas segala dukungan dan
kebaikan yang tidak sempat penulis balaskan kepada mereka di bawah ini:

1. Ayahanda terkasih M. Insan dan Ibunda tersayang Nurkamilah, atas
cinta dan kasih sayang yang tak ternilai, pengorbanan, dorongan
semangat, do’a tulus yang tak pernah berhenti serta kepercayaan yang
selalu diberikan sehingga ananda melangkah penuh percaya diri. Semoga
Allah selalu memberikan limpahan Rahmat dan Ridha-Nya atas kedua
orangtua penulis.
2. Kakanda Abdul Mauli Darto, Salahuddin dan kedua kakak ipar penulis
kak Lina dan kak Sri, serta Adinda Saddam Husein atas dukungan materi

Universitas Sumatera Utara

dan spiritual pada setiap langkah penulis sehinggan memantapkan diri
untuk tetap semangat mencapai cita-cita.
3. Keponakan penulis yang merupakan sumber inspirasi untuk selalu tegar
berjuang Derio dan Fauzan atas setiap tawa dan senyumannya.
4. Bapak Ir. Wiratno, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Ir.
Ma’rifatin Zahra, M.Si selaku anggota komisi pembimbing penulis, yang

telah memberikan nasehat, perhatian, dukungan materi, dan spirit, yang
penulis anggap dapat menjadikan penulis untuk menjadi lebih baik.
5. Semua dosen dan staf pengajar dan Tata Usaha Departemen Kehutanan
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
6. Mas Bisro, Mas Ujang, Mdan Mbak Rina, staf Balai Besar TN.Gunung
Leuser, atas data dan informasi yang diberikan kepada penulis.
7. Abang Edison,Bang Iskandar, Bang Nurhadi, Pak Kumis, Pak Kopral,
Bang John, dan anggota Ranger lainnya yang ada di Seksi Pengelolaan
Wilayah III Bukitlawang, atas batuan tenaga, waktu dan pikiran yang
telah diberikan kepada penulis selama melakukan penelitian.
8. Teman-temanku di Kehutanan (Jo, Uya, Cecek, Dendut, Ka-ika dan
Dindut) yang selalu setia membantu, menemani dan mendo’akan
penulis. Dan khususnya angkatan 2003.
9. Spesial dan terkhusus buat kakanda Fahrul Razi yang banyak
memberikan nasehat, dukungan dan sayangnya yang menbuat penulis
merasa tenang dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan maupun penyajian

dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis akan menerima kritikan dan saran yang membangun.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat kepada
siapa saja yang menbutuhkan informasi tentang wisatawan asing di obyek wisata
alam Bukitlawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Bahorok.

Medan, Desember 2007
Penulis,

( Mika Sri Dewi)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
PENDAHULUAN .......................................................................................
Latar Belakang ..................................................................................
Pokok Masalah .................................................................................
Tujuan Penelitian ..............................................................................
Manfaat Penelitian.............................................................................

1
1
2
4
4

KONDISI UMUM PENELITIAN ..............................................................
Sejarah Taman Nasional Gunung Leuser...........................................
Kondisi Topografi dan Geologi.........................................................
Kondisi Hidrologi dan Klimatologi....................................................
Seksi Wilayah V Bukitlawang ...........................................................
Potensi Keanekaragaman Hayati........................................................

Potensi Wisata Alam ............................................................................

5
5
6
7
8
9
9

TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
Ekowisata .........................................................................................
Kawasan Wisata ...............................................................................
Kawasan Konservasi ........................................................................
Pariwisata Alam di Indonesia ...........................................................
Pengembangan Taman Nasional Sebagai Objek Wisata ....................
Konsep Sistem Nilai Ekonomi ..........................................................
Teknik Penilaian...............................................................................

11
11
12
13
14
15
18
19

METODELOGI` .........................................................................................
Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................
Bahan dan Alat Penelitian .................................................................
Pengumpulan Data ............................................................................
Pengolahan Data ...............................................................................

20
20
20
20
22

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................
Karakteristik Wisatawan Asing .........................................................
Biaya Perjalanan ...............................................................................
Kualitas Wisata Alam .......................................................................
Tempat Wisata Pengganti ..................................................................
Pemandu Wisata (Guide) ...................................................................

26
26
34
40
41
41

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 43
Kesimpulan ....................................................................................... 43
Saran ................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 45
LAMPIRAN ................................................................................................ 47

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel 13.

Resort dan Batas-Batas obyek Wisata Bukitlawang ......................
Asal, Jumlah, dan Alasan Kedatangan Wisatawan Asing ke
Obyek Wisata Alam Bukitlawang, TNGL ....................................
Umur dan Jenis Kelamin Rata-Rata Wisatawan Asing di Obyek
Wisata Alam Bukitlawang, TNGL. ...............................................
Tingkat Pendidikan Rata-Rata Wisatawan Asing di Obyek
Wisata Alam Bukitlawang, TNGL ................................................
Jenis Pekerjaan Rata-Rata Wisatawan Asing di Obyek Wisata
Alam Bukitlawang TNGL. ...........................................................
Lama Perjalanan Rata-Rata Wisatawan Asing Menuju Obyek
Wisata Alam Bukitlawang, TNGL. ...............................................
Lama Kunjungan Rata-Rata Wisatawan Asing di Obyek Wisata
Alam Bukitlawang, TNGL............................................................
Karakteristik Wisatawan Asing Berdasarkan Pola Kunjungan
dan Kendaraan yang Digunakan ..................................................
Obyek Wisata yang Disukai Rata-Rata oleh Wisatawan Asing
di Obyek Wisata Alam Bukitlawang, TNGL ................................
Biaya Perjalanan Wisata Wisatawan Asing di
Bukitlawang dari Masing-masing Daerah Administratif. ...............
Ringkasan Hasil Perhitungan Total Nilai Ekonomi dari
Rata-Rata Biaya Perjalanan. .........................................................
Derajat Kunjungan Wisata Alam Per 1000 Penduduk ...................
Data Jumlah Kunjungan Per 1000 Penduduk, Biaya Perjalanan,
Biaya Perjalanan ke Tempat Wisata Pengganti .............................

8
27
28
28
29
30
31
32
33
35
34
36
37

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.

Kondisi Umum Kawasan Wisata Alam Bukitlawang, TNGL .....
Gedung Visitor Center ...............................................................
Kantor TNGL Sekse Konservasi Wilayah III, Bukitlawang ........
Perahu (Alat yang digunakan untuk menuju lokasi Feeding Site
Orangutan) ................................................................................
Gambar 5. Pintu Masuk Feeding Site Orangutan di Bukitlawang................
Gambar 6. Lokasi Feeding Site Orangutan (Pongo abilii)............................
Gambar 7. Waktu Pemberian makan Orangutan (Pongo abilii) ...................
Gambar 8. Orangutan dalam penangkaran ((A)Radha dan (B)Sasa).............
Gambar 9. Orangutan (Pongo abilii) semi liar (a. Abdul, b. Pesek dan
Waty (anakPesek) ......................................................................
Gambar 10. Wisatawan yang sedang melihat Orangutan di Feeding Site. ......
Gambar 11. Wisatawan asing sedang melihat Orangutan...............................
Gambar 12. Wawancara dengan wisatawan dari Spanyol ..............................
Gambar 13. Wawancara dengan wisatawan dari Jerman ................................
Gambar 14. Wawancara dengan wisatawan dari Inggris ................................
Gambar 15. Wawancara dengan wisatawan dari Belanda ..............................
Gambar 16. Wisatawan dari negara (a. Schotlandia dan b. Irlandia) ..............
Gambar 17. Wawancara terhadap Pemandu (Guide) di Wisata Alam
Bukitlawang, TNGL ..................................................................
Gambar 18. Salah Satu Penginapan di Wisata Alam Bukitlawang , TNGL ....

67
68
68
68
69
69
69
70
71
71
72
72
73
73
74
75
76
76

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.

Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) ...................
Surat Keterangan Selesai Penelitian .......................................
Peta Kawasan Ekowisata Bukitlawang ....................................
Data Jumlah Wisatawan Aing Periode Tahun 2005 dan 2006 ..
Biaya Perjalanan Wisata Pengganti .........................................
Ringkasan Biaya Perjalanan Wisatawan Asing di Wisata Alam
TNGL, Bukitlawang ...............................................................
Lampiran 7. Rincian Rata-Rata Biaya Perjalanan dari Tiap Negara Asal ....
Lampiran 8. Hasil Pengelolaan Regresi Linier dengan
Menggunakan SPSS 12 ..........................................................
Lampiran 9. Hasil Pendugaan Jumlah Kunjungan Per 1000 Penduduk pada
Berbagai Tingkat Harga Karcis Masuk (SIMAKSI) di Obyek
Wisata Alam Bukitlawang, TNGL, Bahorok ...........................
Lampiran 10. Hasil Pendugaan Jumlah Kunjunga Berbagai Tingkat Harga
Karcis Masuk (SIMAKSI) di Obyek Wisata Alam Bukitlawang,
TNGL, Bahorok ......................................................................
Lampiran 11. Permintaan terhadap Manfaat Rekreasi Wisata Alam
Bukitlawang, Surplus Konsumen, Rata-rata Kesediaan MemBayar pada Berbagai Tingkat Harga Karcis Masuk (SIMAKSI)
Lampiran 12. Kualitas Wisata Alam Bukitlawang, TNGL, Bahorok .............
Lampiran 13. Karakteristik Berdasarkan Identitas Wisatawan Asing yang
Berkunjung ke Obyek Wisata Alam Bukitlawang, Bahorok ....
Lampiran 14. Jumlah Penduduk Rata-Rata dari tiap Daerah Administratif ....
Lampiran 15. Daftar Nama Pemandu (Guide) di Obyek Wisata Alam
Bukitlawang, TNGL ..............................................................
Lampiran 16. Gambar Kondisi Umum Obyek Wisata Alam Bukitlawang dan
Kegiatan Penelitian .................................................................
Lampiran 17. Kurva Permintaan Rekreasi di Obyek Wisata Alam
Bukitlawang, TNGL, Bahorok .................................................

47
48
49
50
51
52
53
57
60

61
62
63
64
65
66
67
77

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Mika Sri Dewi. Profil dan Kajian Nilai Ekonomi Wisatawan Asing di
Obyek Wisata Alam Bukitlawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Kecamatan
Bahorok, Kabupaten Langkat di bawah bimbingan Ir. Wiratno, M. Sc dan Ir.
Ma’rifatin Zahra, M. Si.
Bukitlawang merupakan kawasan ekowisata yang mempunyai potensi
besar untuk dikembangkan sebagai kawasan obyek wisata alam. Ekowisata
sebagai suatu bentuk pemanfaatan daerah, negara dan pelestarian kawasan.
Berdasarkan wawancara dan observasi lapangan akan diperoleh suatu nilai dari
kawasan obyek wisata alam Bukitlawang. Pemanfaatan potensi sumber daya alam
dan hutan dalam bentuk produk wisata serta loyalitas pengunjung dapat menjadi
peluang usaha bagi masyarakat di sekitar kawasan obyek wisata alam
Bukitlawang. Obyek wisata yang paling disukai di kawasan wisata Bukitlawang
adalah Orangutan. Dan motivasi kunjungan wisatawan asing ke obyek wisata
alam Bukirlawang adalah untuk berlibur.
Kata Kunci : Nilai Ekonomi, Ekowisata, Bukitlawang.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Mika Sri Dewi. Profile and Economic Study Value of Foreign Tourist in
Natural Obyek Wisata of Bukitlawang, National Park Mount of Leuser, District
Of Bahorok, Sub-Province of Langkat under tuition of Ir. Wiratno M. Sc and of Ir.
Ma'Rifatin Zahra M. Si.
Bukitlawang represent area of ekowisata having big potency to be
developed as area of obyek natural wisata. Ekowisata as an form exploiting of
area, state and continuation of area. Pursuant to field observation and interview
will be obtained by an value of area of obyek natural wisata of Bukitlawang.
Exploiting of natural resources potency and forest in the form of product of wisata
and also visitor loyalitas can become opportunity of[is effort to society around
area of obyek natural wisata of Bukitlawang. most Obyek Wisata taken a fancy to
in area of wisata Bukitlawang is Orangutan. And foreign tourist visit motivation
to natural wisata obyek of Bukirlawang is to have the day

Keyword : Economic Value, Ecotourism, Bukitlawang.

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan,
pariwisata, rekreasi dan pendidikan.Taman Nasional juga merupakan salah satu
contoh sumberdaya alam yang memiliki ekosistem khas, dan mempunyai
keunikan dan keindahan alam sendiri (Sudrajat dan Istanto, 1988).
Salah

satu

upaya

pemanfaatan

taman

nasional

adalah

dengan

mengembangkan obyek wisata alam. Melalui perencanaan, implementasi, dan
pemantauan/evaluasi yang serius, pengelolaan obyek wisata alam dapat
memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat di sekitarnya dan sekaligus
kualitas lingkungan dapat tetap terjaga. Di bidang ekonomi secara langsung akan
meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui berbagai aktivitas ekonomi
berbasis wisata dan wisata alam. Penyerapan tenaga kerja dari daerah sekitarnya
akan mengurangi tingkat pengangguran setempat. Masyarakat ingin menjaga
taman nasional karena aset taman nasional (hutan, sungai, satwa liar-khususny
Orangutan atau Pongo abelii) memberikan kontribusi positif pada peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan asing (Sudrajat dan Istanto, 1988).
Salah satu daya tarik wisata alam di TNGL adalah Kawasan Wisata Alam
Bukitlawang, yang terdapat di Kecamatan Bahorok. Taman Nasional ini memiliki
kekhasan dan keunikan ekosistem berupa pegunungan yang khas yang dapat
mengundang minat para wisatawan dari dalam maupun luar untuk menikmati
keindahan alamnya. Khususnya di Bukitlawang terdapat Orangutan (Pongo abelii)

Universitas Sumatera Utara

semi liar, yang ternyata merupakan salah satu daya tarik wisata utama bagi para
wisatawan asing.
Untuk mendukung kegiatan wisata di Bukitlawang, tersedia berbagai
penawaran jasa wisata yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, berupa penyediaan
pondok penginapan atau hotel, warung makan, restoran, souvenir shop, dan jasa
pemanduan atau guide. Penyediaan sarana wisata diharapkan dapat meningkatkan
daya tarik obyek wisata alam Bukitlawang.
Langkah awal yang dilakukan dalam upaya pengembangan dan
pengelolaan Obyek Wisata Alam adalah dengan mengumpulkan data dan
informasi, tentang nilai rekreasi suatu obyek wisata. Penilaian suatu kawasan
obyek wisata dapat dilakukan dengan menggunakan teknik biaya perjalanan
(Travel Cost Method). Medode ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomi
Obyek Wisata Alam yaitu dengan mengkaji kesediaan membayar dari wisatawan
asing.
Dengan menggunakan metode ini, diharapkan dapat diketahui seberapa
besar biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan asing untuk mencapai lokasi Obyek
Wisata Bukitlawang tersebut. Hal ini merupakan pencerminan dari kesediaan
pengunjung untuk mengeluarkan biaya agar dapat mengunjungi obyek wisata
alam tersebut. Penelitian ini juga akan mengkaji profil wisatawan asing, yang
diharapkan cukup menarik untuk diketahui dan juga akan berpengaruh pada
perkembangan paket-paket wisata alam di Bukitlawang, TNGL.

Pokok Masalah
1. Kegiatan ekonomi lokal di kawasan wisata alam Bukitlawang sangat
ditentukan oleh seberapa besar jumlah wisatawan baik asing maupun

Universitas Sumatera Utara

wisatawan nusantara yang berkunjung. Berdasarkan kajian Balai TNGL
(2005), jumlah wisatawan asing selama periode tahun 1984-1995 atau
selama 11 tahun terus mengalami peningkatan sampai pada puncak
kunjungan pada tahun 1995, sebanyak 21.577 orang atau rata-rata 1.798
wisatawan/bulan atau 60 wisatawan/hari. Namun demikian, pada periode
tahun 1996-2006 jumlah wisatawan menurun, sampai pada titik
kunjungan terendah pada tahun 2004 yaitu sebanyak 1.061 wisatawan
atau 88 wisatawan per bulan atau 3 wisatawan per hari. Hal tersebut
disebabkan antara lain oleh ketidakstabilan politik di era reformasi
(1998) dan kejadian banjir bandang di Bukitlawang pada tahun 2003,
yang menewaskan lebih dari 200 jiwa dan kerusakan harta benda dan
sarana prasarana wisata alam yang sangat besar.
2. Uang yang beredar di tingkat lokal cukup besar dari kegiatan wisata.
Namun demikian, apabila hanya dinilai dari pemasukan ke Balai TNGL
sebesar Rp. 20.000 per orang 1 pada tahun 2005-2006 dengan jumlah
pengunjung 3.901 orang

maka pendapatan negara sebesar Rp.

78.020.000.- Namun hingga saat ini belum diketahui sebarapa besar
pengeluaran wisatawan selama berada di kawasan wisata alam
Bukitlawang. Oleh karena itu, yang menjadi pertanyaan penelitian
(research question) adalah seberapa besar uang atau biaya yang
dikeluarkan oleh wisatawan asing tersebut, untuk menikmati Obyek
Wisata Bukitlawang.

1

PP. RI. No. 59 Tahun 1998 tentang ”Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dan
Peraturan Menhut No. P.02/Menhut-II/2006 tentang ”Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan
Pungutan Dana bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian
1. Mengkaji karakteristik wisatawan asing yang berkunjung di obyek wisata
Bukitlawang, TNGL.
2. Menghitung nilai ekonomi kunjungan wisatawan asing pada obyek wisata
alam di Bukitlawang, TNGL.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi
pihak pengelola wisata alam dan Balai Besar TNGL, untuk meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana serta jasa pemanduan di satu pihak dan meningkatnya
apresiasi masyarakat dan wisatawan asing bagi pelestarian TNGL.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA

Ekowisata
Ecotouris, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi ekowisata. Ada
juga yang menterjemahkan sebagai ekowisata atau wisata-ekologi. Menurut
Pendit (1999) ekowisata terdiri dari berwisata dan mengunjungi kawasan alamiah
yang relatif tidak terganggu, dengan niat untuk melihat, mempelajari, mengagumi
keindahan alam flora, fauna, termasuk aspek-aspek budaya baik di masa lampu
maupun sekarang yang mungkin terdapat di kawasan tersebut. Ekowisata berarti
pula melibatkan masyarakat setempat dalam proses sehingga mereka dapat
memperoleh keuntungan sosial-ekonomi.
Pengertian ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Namun pada hakekatnya, pengertian ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang
bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami, menerima manfaat
secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat
(Fandeli dan Muklison, 2000).
Menurut Wiratno, et al (2004) pengertian ekowisata adalah kegiatan perjalanan ke
daeah-daerah yang masih alami dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan
masyarakat sekitar. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para peminat-peminat
khusus terhadap kawasan pelestarian alam dan bersifat tidak massal. Kegiatan ini
bisa dilakukan di tempat-tempat terbuka yang relatif belum terjamah atau
tercemar dengan khusus untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati
pemandangan dengan tumbuh-tumbuhan satwa liarnya (termasuk potensi kawasan
berupa ekosistem, keadaan iklim, fenomena alam, kekhasan jenis tumbuhan dan
satwa liar) juga semua manifestasi kebudayaan yang ada (termasuk tatanan

Universitas Sumatera Utara

lingkungan sosial-budaya) baik dari masa lampau maupun masa kini di tempattempat tersebut dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat.
Pengertian tentang ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke
waktu. Bila diterjemahkan dengan benar istilah ecotourism memiliki padanan kata
dalam bahasa Indonesia yaitu ekowisatawanisme atau wisata ekologis. Dalam
bahasa Indonesia istilah ecotourism diterjemahkan menjadi “ekowisata”, yaitu
pariwisata yang berwawasan lingkungan (Hakim, 2004).
Terlaksananya serangkaian kegiatan pengelolaan kawasan TNGL sudah
semestinya dilakukan secara bersamaan dan seimbang antara kegiatan yang
bersifat perlindungan dan pengamanan kawasan; pelestarian dan pengawetan
sumber plasma nuftah; serta pemanfaatan sumber daya alam bagi kesejahteraan
masyarakat. Kawasan taman nasional, menurut Undang-undang Nomor 5 tahun
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dikelola
dengan tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya,
pariwisata dan rekreasi.

Kawasan Wisata
Kawasan Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan
tujuan untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.
Kawasan taman wisata alam dikelola oleh pemerintah dengan upaya pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Suatu kawasan
taman wisata alam dikelola berdasarkan kajian rencana pengelolaan yang meliputi
kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya (Saleh, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Kekayaan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya dapat dimanfaatkan
secara arif dan bijaksana. Menurut Fendeli dan Mukhlison (2000), pemanfaatan
yang konservatif keragaman hayati dan ekosistemnya dapat dilaksanakan dengan
pengembangan sebagai obyek dan daya tarik wisata. Pariwisata sebagai green
industry akan dapat mengerem laju pengrusakan sumberdaya alam dan
lingkungan. Namun demikian, apabila tidak direncanakan dengan konsep
pembangunan pariwisata berwawasan lingkungan, kerusakan lingkungan akan
terjadi.

Kawasan Konservasi
Kawasan konservasi menurut Wiratno, et al (2004) merupakan kawasan
yang digolongkan dalam kawasan pelestarian alam yaitu taman nasional, taman
wisata alam dan taman hutan raya; dan kawasan suaka alam yaitu cagar alam,
suaka margasatwa, hutan lindung dan taman buru. Istilah kawasan konservasi
tidak dijumpai dalam UU No. 5 Tahun 1990, sedangkan dalam UU No. 41 Tahun
1999 muncul pengelompokan hutan berdasarkan fungsinya yaitu hutan
konservasi, hutan lindung dan hutan produksi. Sedangkan hutan konservasi dibagi
dalam suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru.
Untuk kawasan seperti hutan lindung dan hutan produksi bila mempunyai
obyek alam sebagai daya tarik ekowisata dapat pula dikembangkan untuk
pengembangan ekowisata. Area alami seperti suatu ekosistem sungai, danau,
Rawa, rawa gambut, yang berada di hulu maupun di muara sungai dapat pula
dipergunakan untuk ekowisata.
Ciri-ciri kawasan konservasi menurut Mc Kinnon et al (1993) dalam Fandeli
dan Mukhlison (2000) adalah:

Universitas Sumatera Utara

1. Keunikan ekosistemnya.
2. Adanya sumberdaya fauna yang telah terancam kepunahan.
3. Keanekaragaman jenis baik flora maupun faunaPanorama atau ciri
biofisik yang memiliki nilai estetika.
Konservasi melibatkan berbagai faktor ekologi fisik, sosial ekonomi dan
budaya masyarakat sebagai sebuah kesatuan. Namun sayangnya secara umum
praktek-praktek konservasi di Indonesia cenderung masih belum memperlihatkan
keterlibatan penduduk lokal. Akibatnya, hampir setiap kawasan konservasi masih
belum diterima secara sosial ekonomi dan budaya oleh masyarakat lokal.
Masyarakat lokal belum merasa memiliki kawasan konservasi karena mereka
dilarang melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya yang berupa kawasan
konservasi, tanpa diberi alternatif pemecahannya. Akibatnya, hampir sebagian
besar kawasan konservasi tidak luput dari gangguan penduduk sekitar kawasan
konservasi itu.

Pariwisata Alam di Indonesia
Rekreasi adalah penggunaan waktu senggang secara menyenangkan.
Dalam hal ini rekreasi merupakan hal yang semata-mata menyenangkan dan
merupakan bagian dari variasi hidup sehari-hari yang rutin. Rekreasi juga
merupakan kegiatan memperoleh sesuatu yang diinginkan, dan ditinjau dari segi
psikologis, memberikan pengalaman dan inspirasi terhadap individu yang
melakukan rekreasi.
Dengan beberapa defenisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya kegiatan rekreasi merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan
kepuasan rohani dan kesegaran jasmani bagi yang melakukannya. Dengan

Universitas Sumatera Utara

rekreasi diharapkan akan tercipta suatu kondisi psikologis tertentu sebagai usaha
untuk melepaskan segala kerutinan di dalam hidupnya (Suwantoro, 2000)
Pengembangan alam didukung oleh unsur alam Indonesia yang merupakan
potensi utama kepariwisataan alam yang mampu menyuguhkan beragam daya
tarik yang sangat besar, baik unsur-unsur flora, fauna, geologi, danau, pantai,
maupun gejala-gejala alamnya sendiri yang menjadi ciri khasnya.
Modal daya tarik kepariwisataan dan keanekaragaman ini belum
merupakan jaminan untuk mendatangkan wisatawan, masih diperlukan berbagai
upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan meningkatkan pengelolaan,
pelayanan dan penyediaan sarana wisata alam (IPB, 2001).

Pengembangan Taman Nasional sebagai Obyek Wisata
Taman nasional sebagai salah satu sumberdaya alam yang mempunyai
keindahan, keunikan, dan kekhasan ekosistem dapat dijadikan sebagai salah satu
tujuan wisata. Taman nasional menurut IUCN diartikan sebagai suatu kawasan
yang cukup luas yang terbuka untuk umum dimana pengunjung dapat
mencapainya dengan menggunakan kendaraan umum dan juga dapat dengan
menggunakan kendaraan pribadi. Taman nasional harus cukup luas, dimana
terdapat satu atau lebih macam ekosistem dengan kekhasannya sendiri-sendiri
yang perlu dijaga kelestariannya.
Keseluruhan potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA)
tersebut di atas merupakan sumber daya ekonomi yang bernilai tinggi dan
sekaligus merupakan media pendidikan dan pelestarian lingkungan yang dapat
dikembangkan untuk memunculkan kesadaran konservasi dan sikap berwawasan
lingkungan bagi pengunjung.

Universitas Sumatera Utara

Sebagai taman nasional, maka pengelolaan di TNGL, harus meliputi aspek
perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan. Taman nasional menurut UU No. 5
tahun 1990 adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem, dikelola
dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Untuk
mewujudkan ketiga aspek tersebut, pengelolaan TNGL ditekankan pada
pemeliharaan integritas proses-proses yang menghasilkan entitas-entitas ekologi
yang ada di dalamnya.
Di dalam kegiatan pengembangan wisata alam sangat dibutuhkan peran
serta masyarakat untuk mengembangkan wisata alam di suatu daerah yang
diperlukan kerjasama dengan masyarakat sekitar, yang pelaksanaannya telah
dijamin oleh suatu wadah lembaga atau badan hukum untuk mengelola dan
memanfaatkannya sebagai atraksi wisata. Menurut Suwantoro (2000) peran serta
masyarakat ada dua, yaitu:
1. Peran serta aktif, yaitu dilaksanakan secara langsung, baik perorangan
maupun berkelompok, secara sadar maupun berinisiatif dan berkreasi
dalam melibatkan diri dalam kegiatan pengusahaan pariwisata alam.
2. Peran serta pasif, yaitu adanya kesadaran untuk tidak melakukan
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan melalui penyuluhan atau
dialog dengan pemerintah, serta memberikan informasi akan
pentingnya pelestarian sumber daya alam di sekitar kawasan obyek
wisata alam.
Kegiatan kepariwisataan terbatas pada zona konservasi (limited used
zone). Antara lain untuk taman rekreasi hiburan dan kegiatan-kegiatan atraksi

Universitas Sumatera Utara

untuk menarik pengunjung lebih banyak. Kegiatan dan investasi diarahkan pada
pengisian sarana toko-toko, souvenir, restoran sehari-hari, dan penginapan
(Soemitro, 1990).
Usaha (investasi) umumnya tidak terlepas dari faktor yang ikut
menentukan keberhasilan usaha tersebut. Faktor yang merupakan kondisi penentu
tersebut meliputi; kawasan usaha, pengunjung, pasar dan peraturan.
Pemanfaatan areal alam untuk ekowisata mempergunakan pendekatan
pelestarian dan pemanfaatan. Kedua pendekatan ini dilaksanakan dengan lebih
menitikberatkan pelestarian dibanding pemanfaatan. Kemudian pendekatan
lainnya adalah pendekatan pada keberpihakan kepada masyarakat setempat agar
mampu mempertahankan budaya lokal dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan
(Fandeli, 2002).
Dalam Saleh (2000) dijelaskan bahwa pengusahaan ekowisata dalam
kawasan hutan dan kawasannya harus bersasaran:
A. Melestarikan hutan dan kawasannya
B. Mendidik semua orang untuk ikut melestarikan hutan yang dimaksud,
baik pengunjung, karyawan perusahaan sendiri sampai masyarakat
yang ada di hutan dan sekitarnya.
C. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, agar dengan
demikian tidak mengganggu hutan.
Sebagian besar kawasan ataupun obyek wisata yang terdapat di Kawasan
Ekosistem Leuser belum dikelola dan dikembangkan sesuai dengan prinsip dan
kriteria ekowisata. Beberapa obyek cenderung berkembang ke arah pariwisata
yang bersifat massal dan tidak didukung dengan perencanaan jangka panjang,

Universitas Sumatera Utara

Sebagian bahkan dikelola dengan sistem kontrak dengan mengharapkan
kunjungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan daya dukung kawasan ini
lambat laun semakin membuat masyarakat lokal terpinggirkan, keuntungan sesaat
hanya didapatkan sekelompok orang-orang tertentu dan aspek pelestarian sering
diabaikan untuk menghindari pengeluaran yang dianggap sebagai pengeluaran
tambahan yang tidak perlu karena dapat mengurangi keuntungan pengelola.
Pengelolaan

taman

nasional

untuk

bidang

kepariwisataan

harus

direncanakan dengan baik sehingga taman nasional dapat diandalkan sebagai
salah satu tujuan wisata, dengan tidak meninggalkan azas kelestarian (Sudrajat
dan Istanto, 1988). Menurut Soemitro (1990), jasa wisata alam adalah produk
umum, artinya setiap orang yang menikmati jasa wisata itu bukan rival bagi
konsumen lain. Suatu produk umum dapat saja dijadikan sebagai produk privat,
misalnya dijaga atau dipagari sehingga hanya orang-orang yang bersedia
membayar dengan harga yang ditetapkan oleh pemilik atau operator boleh diberi
kesempatan untuk menikmati.

Konsep Sistem Nilai Ekonomi
Nilai adalah merupakan persepsi manusia, tentang makna sesuatu obyek
tertentu (sumberdaya hutan) bagi orang (individu) tertentu, tempat dan waktu
tertentu pula. Persepsi itu sendiri merupakan ungkapan, pandangan, persepsi
seseorang (individu) tentang atau terhadap sesuatu benda, dengan proses
pemahaman melalui panca indera yang diteruskan ke otak untuk proses pemikiran,
dan disini berpadu dengan harapan ataupun norma-norma kehidupan yang melekat
pada individu atau masyarakat tersebut. Oleh karena itu, sumberdaya hutan yang
dinyatakan oleh suatu masyarakat di tempat tertentu akan beragam tergantung

Universitas Sumatera Utara

pada persepsi setiap anggota masyarakat tersebut, demikian juga keragaman nilai
mencakup besar nilai maupun macam nilai yang ada (IPB, 2001).
Penilaian ekonomi penggunaan sumberdaya alam hingga saat ini telah
berkembang pesat. Di dalam kajian ilmu ekonomi sumberdaya dan lingkungan,
perhitungan-perhitungan tentang

biaya lingkungan sudah cukup

banyak

berkembang. Menurut Hufscmidt et al (1987) secara garis besar metode penilaian
manfaat ekonomi (biaya lingkungan) suatu sumberdaya alam dan lingkungan pada
dasarnya berorientasi pada pasar.
Nilai ekonomi adalah seluruh barang dan jasa yang secara langsung
memberikan manfaat berupa pendapatan, sedangkan manfaat yang tidak berupa
pendapatan tidak dipandang sebagai nilai ekonomi (Davis dan Johnson, 1987).
Nilai ekonomi atau total nilai ekonomi suatu sumberdaya secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu nilai penggunaan (use value) dan nilai intrinsik
(non use value). Selanjutnya dijelaskan bahwa nilai penggunaan (use value) dibagi
menjadi nilai penggunaan langsung (direct use value), nilai penggunaan tidak
langsung (indirect use value) dan nilai pilihan (option value).

Teknik Penilaian Ekonomi
Untuk menghitung manfaat dari suatu proyek pembangunan fasilitas
tanaman wisata atau taman nasional digunakan metode pendekatan biaya
perjalanan (Travel Cost Based Approach). Pendekatan biaya perjalanan adalah
salah satu cara menilai manfaat yang diperoleh konsumen yaitu pengunjung taman
wisata dalam memanfaatkan barang lingkungan (Hufshcmidf, el al, 1987).
Teknik biaya perjalanan (Travel cost) adalah salah satu teknik penilaian
ekonomi yang menentukan rekreasi dari kawasan konservasi dengan melihat

Universitas Sumatera Utara

kesediaan membayar (willingness to pay) para pengunjung dan menunjukkan
bahwa nilai kawasan konservasi bukan hanya dari tiket masuk saja tapi juga
mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan pengunjung menuju lokasi, ini juga
menunjukan bahwa para pengujung lebih sering bersedia membayar lebih besar
dari tiket masuk aktual ke taman nasional (Dixon and Sherman, 1990).

Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Obyek Wisata Alam TNGL, yang terletak di
Desa Bukitlawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera
Utara. Penelitian dilakukan selama 2 (dua) bulan, dimulai pada bulan September –
November 2007.

Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalkulator, alat
tulis, kamera dan lembar kuisioner. Obyek penelitian ini adalah para
pengunjung/wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Alam Bukitlawang.

Pengumpulan Data
Data Primer
Data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada
responden di lapangan. Data dan informasi yang dikumpulkan

adalah data

karakteristik pengunjung yang meliputi; umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, tempat tinggal (asal negara), tujuan kunjungan, lama kunjungan, obyek
yang disukai dan cara melakukan kunjungan. Pengumpulan data

dilakukan

dengan menggunakan kuisioner dan observasi terhadap responden. Kuisioner
dibuat dalam bahasa Inggris.
Data Sekunder
Data sekunder yang diperlukan untuk mengkaji karakteristik pengunjung
adalah jumlah pengunjung yang datang pada periode 2005-2006.

Universitas Sumatera Utara

Dari Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bukitlawang, Balai
Besar TNGL, yaitu berupa kumpulan SIMAKSI (Surat Ijin Masuk Kawasan
Konservasi) selama periode 2005 dan 2006.
Metode Pengambilan Sampel
Populasi adalah pengunjung dari luar negeri. Metode pengambilan sampel
dilakukan dengan cara random sampling (acak) dan jumlah sampel yang diambil
sebanyak 10% dari rata-rata kunjungan per tahun. Pada periode 2005-2006 jumlah
wisatawan mancanegara berjumlah 1.831 orang (2005) dan 2.070 orang (2006).
Dengan demikian, jumlah pengunjung selama 2 tahun tersebut adalah 3.901 orang
atau jumlah rata-rata pengunjung per bulan adalah 325 orang. Dengan
menggunakan intensitas sampling 10%, maka jumlah sampel (responden) adalah
sebanyak 33 orang (Arikunto, 1998).
Disamping menggunakan teknik sampling, wawancara lebih mendalam
dengan menggunakan daftar pertanyaan (check-list) akan dilakukan terhadap
beberapa resource persons. Mereka adalah para tourguide yang menyediakan jasa
pemanduan kepada wisatawan asing yang datang ke Bukitlawang, TNGL.

Pengolahan Data
Karakteristik Pengunjung
Karakteristik pengunjung, meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Nama
2. Jenis kelamin
3. Umur
4. Pendidikan Terakhir
5. Pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

6. Negara Asal
7. Lama Perjalanan
8. Lama Menetap
9. Motivasi Kunjungan
10. Obyek Yang Disukai
11. Kendaraan yang digunakan
Persentase tiap-tiap karakteristik wisatawan dihitung dengan rumus
(Sudarsono, 1983):
Pi = Ti x 100%
T
Keterangan :
Pi = Persentase jumlah pengunjung ke-i
Ti = Jumlah pengunjung karakteristik ke-i
Tt = Jumlah total pengunjung seluruh karakteristik

Menduga Nilai Manfaat Rekreasi Berdasarkan Metode Biaya Perjalanan
(Travel Cost Methods),
Nilai ekonomi rekreasi diduga dengan menggunakan Metode Pendekatan
Biaya Perjalanan Wisata ( Travel Cost Methods), yang meliputi biaya transport
pulang pergi dari tempat tinggal pengunjung ke lokasi rekreasi dan pengeluaran
lainnya selama dalam perjalanan dan di dalam lokasi wisata seperti dokumentasi,
konsumsi, dan karcis masuk (SIMAKSI) ).
Biaya perjalanan adalah jumlah total biaya yang dikeluarkan selama
melakukan kegiatan rekreasi. Penghitungan biaya perjalanan (Sudarsono, 1994)
adalah :
BP = BT + BK + BPn + BS + BD + BL+ JP + BJP

Universitas Sumatera Utara

Keterangan:
BP = Biaya perjalanan (Rp/orang/hari kunjungan)
BT = Biaya transportasi (Rp)
BK = Biaya Konsumsi yang dikeluarkan selama kegiatan rekreasi
(Rp/hari kunjungan)
BPn = Biaya Penginapan (Rp/hari)
BS = Biaya Sauvenir (Rp)
BD = Biaya Dokumentasi (Rp)
BJP = Jasa Pelayanan (Guide)
BL = Biaya Lain-lain (Rp)
Untuk mendapatkan total nilai ekonomi dalam bentuk rupiah pada suatu
kawasan wisata, maka nilai biaya perjalanan tersebut akan dikalikan dengan
jumlah rata-rata pengunjung yang berkunjung ke daerah wisata tersebut.
Langkah –langkah yang dilakukan untuk mengetahui kurva permintaan
dan nilai ekonomi wisata, sesuai dengan pernyataan (Bahruni, 1993) adalah:
1. Menentukan jumlah rata-rata kunjungan per tahun berdasarkan data
pengunjung dua tahun sebelumnya dari Kantor Seksi Pengelolaan Taman
Nasional Wilayah V Bukitlawang (JKT).
2. Menduga persentase pengunjung dari tiap negara asal dengan rumus:
JCi
Pi= ------n
Keterangan:
Pi = Persentase kunjungan dari tiap negara asal
Jci = Jumlah Kunjungan dari tiap negara asal

3. Menentukan jumlah kunjungan dari negara asal (Jpi) :

Universitas Sumatera Utara

Jki = Pi x JKT
4, Menetukan derajat kunjugan dari tiap negara asal per 1000 penduduk (DK):
Jki
DK = --------- x1000
Jpi
5. Membuat persamaan regresi dengan variabel terikat (Y) adalah kunjugan
/1000 penduduk dan variabel bebas (X1 dan X2) adalah karakteristik
pengunjung.
6. Menentukan nilai ekonomi dengan kunjungan per 1000 penduduk sebagai
Y dan biaya perjalanan sebagai X1 dan biaya perjalanan ke tempat wisata
pengganti sebagai X2.
Adapun bentuk umum dari persamaan tersebut adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Y

= Variabel Terikat (variabel yang diduga)

X1,X2,

= Varibel bebas I dab II

a

= Intercept atau konstanta

b1, b2

= Koefisien regresi dari X

Nilai manfaat rekreasi diperoleh melalui perluasan metode biaya
perjalanan. Dengan pendekatan ini maka dapat dilakukan pendugaan tingkat
kunjungan pada berbagai tingkat harga karcis masuk (SIMAKSI).
Berdasarkan kurva permintaan yang diperoleh dilakukan analisis untuk
mendapatkan nilai harga karcis optimal. Nilai tarif karcis optimal adalah tarif
karcis masuk yang memberikan keuntungan maksimal secara finansial kepada
negara.

Universitas Sumatera Utara

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sasaran penelitian adalah wisatawan asing yang memasuki kawasan obyek
wisata alam Bukitlawang. Taman Nasional Gunung Leuser, Bahorok, melalui
tempat pengambilan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) di Kantor
Seksi Wilayah V Bukitlawang atau di Visitor Center. Data jumlah wisatawan
selama periode Januari-Desember 2005 dan Januari-Desember 2006 disajikan
pada Lampiran 4.

Karakteristik Pengunjung
Karakteristik wisatawan asing di Obyek Wisata Alam Bukitlawang,
Taman Nasional Gunung Leuser yang berkunjung ke lokasi wisata meliputi:

Asal, Jumlah, dan Alasan Kedatangan Wisatawan Asing
Wisatawan merupakan faktor utama dalam kegiatan wisata alam. Karena
tanpa adanya pengunjung maka sebaik dan seindah apapun obyek suatu obyek
wisata tersebut menjadi tidak berarti. Pendapat ini sesuai dengan pernyataan yang
diungkapkan oleh Sudrajat dan Istanto, (1998) yang menyatakan bahwa tanpa
pengunjung investasi jasa wisata tidak mempunyai arti.
Wisatawan asing yang berkunjung ke Obyek Wisata Alam Bukitlawang
Taman Nasional Gunung Leuser, didominasi oleh wisatawan yang berasal dari
Negara Belanda yaitu 10 orang (30%), Spanyol 7 orang (21%), Jerman 5 orang
(15%), Inggris Sebanyak 5 orang (15%), Irlandia sebanyak 1 orang (3%),
Amerika 1 orang (3%), Skotlandia 1 orang (3%), Perancis 1 orang (3%), dan
Australia 2 orang (6%).

Universitas Sumatera Utara

Alasan wisatawan asing umumnya adalah untuk berlibur. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Suwantoro (2000) bahwa dalam kejenuhan yang semakin
meningkat manusia ingin menikmati suasana yang lain, yaitu dengan melakukan
rekreasi sebagai kegiatan penyegaran badan dan pikiran, melalui wahana yang
menimbulkan kenyamanan/kesenangan dalam ruang dan waktu senggang. Data
asal, jumlah dan alasan kedatangan wisatawan asing selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Asal. Jumlah dan Alasan Kedatangan Wisatawan Asing ke Wisata Alam
Bukitlawang, TNGL.
\
No. Negara
Jumlah kunjungan
Alasan berkunjung (*)
Asal
(Orang)
Berlibur Penelitian Lain-lain
1. Jerman
5
5
2. Skotlandia
1
1
3. Irlandia
1
1
4. Inggris
5
4
1
5. Perancis
1
1
6. Spanyol
7
7
7. Belanda
10
10
8. Amerika
1
1
9. Australia
2
2
Jumlah
33
32
1
%
97
3
-

Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan kuisioner diperoleh data umur dan jenis kelamin wisatawan
dari tiap-tiap negara asal (Tabel 3). Adanya variasi umur wisatawan menunjukkan
bahwa setiap orang berhak untuk menikmati wisata, hal ini sesuai dengan
pernyataan Soemitro (1990) yang menyatakan bahwa jasa wisata adalah produk
umum dimana setiap orang berhak menikmati jasa wisata.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3. Umur dan Jenis Kelamin Wisatawan Asing di Obyek Wisata Alam
Bukitlawang, TNGL.
No. Negara
Asal
1.
Jerman
3.
Skotlandia
4.
Irlandia
5.
Inggris
6.
Perancis
7.
Spanyol
8.
Belanda
9.
Amerika
10. Australia
Jumlah
%

Umur Rata-Rata
(Tahun)
17.37
20.00
19.00
23.60
26.00
36.57
40.25
32.00
31.00

Jenis Kelamin (Orang)
laki-laki
Perempuan
2
3
1
1
2
3
1
3
4
7
3
1
2
17
16
52
48

Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata alam
Bukitlawang mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Wisatawan Asing di Obyek Wisata Alam
Bukitlawang, TNGL.
No. Negara
Asal
1. Jerman
2. Skotlandia
3. Irlandia
4. Inggris
5. Perancis
6. Spanyol
7. Belanda
8. Amerika
9. Australia
Jumlah
%

Tingkat Pendidikan
SD SLTP SMU PT
1
3
1
1
1
1
4
1
7
1
4
5
1
2
1
1
8
23
3
3
24
70

Besarnya proporsi tingkat pendidikan perguruan tinggi dari seluruh
responden

menunjukkan

bahwa

wisatawan

asing

sangat

mementingkan

Universitas Sumatera Utara

pendidikan. sehingga rasa keingintahuan mereka terhadap sesuatu yang tidak
ditemukan disekitar mereka, bukan hanya sekedar untuk berlibur. Variasi
pendidikan di atas menunjukkan bahwa dalam rekreasi tidak ada pembatasan
selama wisatawan mematuhi peraturan dan memiliki SIMAKSI (Surat Izin Masuk
Kawasan Konservasi).

Jenis Pekerjaan
Tabel 5. Jenis Pekerjaan Wisatawan Asing di Obyek Wisata Alam Bukitlawang,
TNGL.
No. Negara
Asal
1. Jerman
2. Skotlandia
3. Irlandia
4. Inggris
5. Perancis
6. Spanyol
7. Belanda
8. Amerika
9. Australia
Jumlah
%

Jenis Pekerjaan
1
2
3
4
2
2
1
1
1
3
2
1
1
4
2
3
5
1
2
12 8
1 10
36 24 3 30

5
2
2
6

Keterangan:
1. Pelajar
2. Wiraswasta/Pengusaha
3. Polisi/Tentara
4. Pegawai Swasta/Karyawan
5. Lain-Lain
Besarnya proporsi jumlah wisatawan pelajar/mahasiswa, Pengusaha dan
Pegawai Swasta/Karyawan dari seluruh responden wisatawan asing yang terlihat
pada Tabel 5 menunjukkan bahwa kelompok mereka lebih memerlukan rekreasi
untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas kegiatan/kerja sehari-hari.

Universitas Sumatera Utara

Lama Perjala

Dokumen yang terkait

Pemetaan Potensi Wisata Alam Di Kawasan Ekowisata Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser BTN Wilayah III Langkat

22 129 98

Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 35 133

Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat

2 25 131

Profil Wisatawan Di Obyek Wisata Taman Balekambang Surakarta COVER

0 0 12

Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat

0 0 16

Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat

0 0 2

Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat

0 0 7

Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat

0 0 18

Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat

0 0 2

Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat

0 0 5