Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat
1st attachment Descriptive Analysis of questionnaires ” Satisfaction Analysis of Foreign Tourist Attraction
Against Nature at Gunung Leuser National Park in Bukit Lawang"
____________________________________________________________________
Date of issue: Questionnaire number :
I am Christianto Y V Tarigan a college student of Management Department of Economic Faculty, University of North Sumatera, doing my thesis by collecting some datas in this research, as for my thesis is about “Satisfaction Analysis of Foreign Tourist Attraction Against Nature at Gunung Leuser National Park in Bukit Lawang"
Please go through the following questionnaire and identify the appropriate responses for each of them. There is no such thing as a correct answer, therefore feel free to respond without reservation . Disclaimer: Your response via this questionnaire will be used strictly for academic purposes. There will not be any commercial solicitation or usage of the response in any kind/form whatsoever. I’m really obliged to you for your participation.
1. Name :………… ……….
Identity of Respondents
2. Age :……….. Old
3. Address :………… ……….
4. Nationality :………… ……….
5. Gender
a. Man b. Woman 6. Marital status
a. Married b. Unmarried 7. Graduation
(2)
8. Occupation
a. Civil servants c. Businessman e. House wife b. Private employees d. Student/Student college f. Other ( 9. Average monthly income :
a. Less than 500 € d. 2,000 € - 2,999 € b. 500 € - 999 € e. 3,000 € - 4,999 € c. 1,000 € - 1,999 € f. over 5,000 € 10. Average monthly expenses :
a. Less than 250 € d. 1.000 € - 1.500 € b. 250€ - 500 € e. 1.500 € - 2.500 € c. 500 € - 1.000 € f. over 2.500 € 11. The cost of vacation :
a. Less than 500 € d. 2.500€ - 3.500 € b. 500 € - 1.500 € e. 3.500 € - 4.500 € c. 1.500 € - 2.500 € f. over 4.500 € 12. How long will you stay here ? …… days
a. Less than 8 days c. over 14 days b. 8 – 14 days
Mark (X) on your answer.
Stages of Tourists’ behavior at Gunung Leuser National Park in Langkat District North Sumatera Province :
I. Introduction necessary 1. Who are you traveling with?
a. Alone c. Coworkers e. Husband or wife b. Family d. Friends f. Other (
2. What is your favorite thing?
(3)
3. Why are the tours interesting to you? a. supporting the environment conservation b. Tour packages
c. Educational
d. Facilities and infrastructure of attraction place e. The culture of the local people
f. Other (
4. Reasons why do you chose to come to Gunung Leuser National Park in Langkat District North Sumatera Province?
a. New environment c. Healthy e. Knowledge
b. Comfortable and the beautiful scenery d. Entertain f. Other (
5. What benefits do you expect by visiting Gunung Leuser National Park in Langkat District North Sumatera Province?
a. Refreshing c. Experience b. Healthy d. knowledge e. Other pleasant (
(4)
2ndattachment: Questionnaire of evaluating the level satisfaction The level satisfaction
Form instruction
A. Importance level
Evaluating the contribution of attraction place’s indicators provided by Gunung Leuser National Park in Gunung Leuser National Park in Langkat District North Sumatera Province as a basic consideration visitors to visit the attraction place.
LI = less important QI = Quite important MI = Most important NI = Not important I = Important
B. Operation level
W = Worst GE = Good enough E = Excellent
B = Bad G = Good
Instruction: Mark (V) in the table below according on your choice.
No Attribute Importance level Operation level
LI NI QI I MI W B GE G E
Tangiable
1 Ticket expenses 2 Scenery
3 Road condition in TNGL
4 The cleanliness of attraction place
5 Facilities and infrastructure of attraction place 6 Employee appearance
(5)
Reability
No Atribute Importance level Operation level
LI NI QI I MI W B GE G E
9 The uniqueness of attraction place
10 The events are organized by tourist attractions 11 Tour packages
12 Information description 13 Feeding Time
14 Jungle Trek
15 Orang Utan Conservation 16 Rafting / Tubing
Responsive
17 Services
18 Handling complaints of visitors 19 Hospitality employees
Assurance
20 Attraction place security
21 Safety assurance of games offered 22 The competences of employee
Empathy
23 The directions of facilities 24 The board description
25 The cleanliness of rest area provided by tourist attractions
26 Information center is provided by tourist attraction 27 Tour guide
(6)
DAFTAR PUSTAKA BUKU
Erlina, 2011.Metodologi Penelitian, USU Press, Medan. Ismayanti, 2010.Pengantar Pariwisata, PT. Grasindo, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004.Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid Kedua, Edisi Indonesia. Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009.Manajemen Pemasaran Jilid Satu, Edisi Kedua belas. Erlangga, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2009, Metode Risset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi ketiga, Erlangga, Yogyakarta.
Mowen, Jhon C dan Michael Minor, 2002.Perilaku Konsumen, Edisi Kelima, Erlangga,Jakarta.
Pendit, Nyoman S, 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2003.Measuring Custumer Satisfaction, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono, 2008.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, CV Alpabeta, Bandung.
Suwantoro, Gamal, 1997.Dasar-Dasar Pariwisata, ANDI, Yogyakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Paham Ginting. 2008. Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS). Medan: USU Press
Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa, Bayumedia Publishing, Malang.
(7)
Umar, Husein, 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Anonim, 2012. Profil Taman Nasional Gunung Leuser. Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Medan
JURNAL
Sulistiyani, Endang, 2010. “Membangun Loyalitas Wisatawan Melalui Peningkatan Kualitas Obyek Wisata, Promosi, dan Kepuasan Wisatawan di Kawasan Wisata Tawangmangu Karanganyar”. Jurnal Pengembangan Humaniora Vol.10 No. 3, Politeknik Negeri Semarang, Semarang.
SKRIPSI
Manurung, Frans Thomas, 2011. “Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII)”, Bogor: Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.
Purnamasari, Yulia Endah Sukma, 2011. “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Wisatawan Asing Berlibur Di Kota Semarang”, Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi UNDIP.
Suwintari, I Gusti Ayu Eka, 2012.. “Kepuasan Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Tourist Information Counters di Jalan Padma Utara Legian, Kuta”, Denpasar: Thesis Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UNUD.
WEBSITES
www.langkatonline.com www.bps.go.id
(8)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif adalah disebut juga studi penjajakan yang bertujuan untuk memahami karakteristik fenomena atau masalah yang diteliti. Penelitian eksploratif dilakukan untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam terhadap permasalahan yang ada (Erlina, 2011:17).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
a) Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara.
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni 2013.
3.3 Batasan Operasional
Atribut produk adalah unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Suatu produk pada dasarnya adalah kumpulan atribut-atribut dan setiap produk barang dan jasa dapat
(9)
tersendiri bagi konsumen terhadap produk atau jasa. Didalam mengukur evaluasi tersebut terdapat 2 sasaran pengukuran yang penting yaitu mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok dan memperkirakan dari masing-masing atribut. Dalam pemilihan atribut untuk mengetahui kinerja pengelola dalam meningkatkan tingkat kepuasan dari wisatawan mancanegara Taman Nasional Gunung Leuser adalah dengan mengumpulkan atibut yang ada di sistem pengelolaan dari objek Wisata Taman Nasional Gunung Leuser. Pemilihan atribut didasarkan dari ke lima dimensi untuk meningkatkan kepuasan pengunjung yaitu Tangible, Reliability, Responsive, Assurance dan Empathy.
3.4 Definisi Operasional
1. Tangibles ( Berwujud )
Dimensi ini mencakup kondisi fisik, peralatan serta penampilan pekerja.Jasa tidak dapat diamati secara langsung, maka pelanggan sering kali berpedoman pada kondisi yang terlihat mengenai jasa dalam melakukan evaluasi seperti karpet, tempat duduk, penampilan pekerja, keramahan pekerja, dan lain-lain.
2. Reliability ( Keandalan )
Dimensi ini menunjukkan perusahan untuk memberikan pelayanan secara akurat dan handal, dapat dipercaya, bertanggung jawab atas apa yang dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu memenuhi janjinya.
3. Responsivenes (Daya Tanggap)
(10)
mengenai pelanggan. Dimensi ini merefleksikan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanannya tepat pada waktunya.
4. Assurance (Jaminan)
Dimensi ini mencakup Competency, yaitu kepemilikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, Courtesy merupakan kesopanan, rasa hormat, perhatian dan keramahan pelayanan, Credibility merupakan kepercayaan terhadap dan kejujuran dari pembeli jasa dan Security hal ini mencakup kebebasan dari bahaya, resiko atau keragu raguan. Dimensi assurance mencakup pengetahuan dan kesopanan pekerja serta kemampuannya untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan, dimensi ini merefleksikan kompetensi perusahaan, keramahan kepada pelanggan dan keamanan operasinya.
5. Empathy
Dimensi ini terdiri dari 3 hal yaitu:
a) Accessibility mencakup kemudahan untuk mendekati dan menghubungi.
b) Communication Skills hal ini mencakup pemberian informasi kepada pelanggan dengan bahasa yang dapat dimengerti dan mendengarkan tanggapan dan pertanyaan pelanggan.
(11)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel : Defenisi, Indikator & Skala Ukur Digunakan
Variabel Definisi Indikator Skala
Tangiable (X1) kondisi fisik, peralatan serta penampilan pekerja
1. Harga tiket 2. Keindahan alam 3. Kondisi jalan 4. Kebersihan lokasi 5. Sarana dan prasarana 6. Penampilan
karyawan
7. Kondisi jalan menuju wisata taman nasional gunung leuser 8. Kemudahan mencapai lokasi wisata Likert
Reability (X2) Kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan
1. Keunikan
2. Kebersihan kawasan 3. Even even di lokasi
objek wisata 4. Keragaman paket
wisata
5. Kejelasan dan kesesuaian informasi Likert Responsive (X3) Kemampuan untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik 1. Pelayanan
2. Penanganan keluhan pengunjung
3. Keramahan pegawai
Likert Assurance (X4) Pengetahuan, kesopanan, keramahan petugas serta sifat dapat dipercaya sehingga pelanggan merasa aman dan terbebas dari risiko.
1. Keamanan
2. Jaminan rasa aman dala menggunakan fasilitas
3. Kompetensi petugas
(12)
Empathy (X5) Rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individu kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta memudahkan untuk dihubungi.
1. Petunjuk fasilitas 2. Papan keterangan 3. Tempat istrahat 4. Pemandu wisata 5. Pusat informasi
Likert
Tingkat Kepuasan (Y)
Perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul kaarena membandingkan
kinerja yang dipersepsikan produk,
terhadap ekspektasi mereka.
1. Tingkat kepentingan pelayanan yang diberikan.
2. Kinerja pemberi
pelayanan didalam memberikan
pelayanannya. Sumber: Tjiptono (2004)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan Skala Likert. Tujuannya untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2008:86).
(13)
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Sumber: Sugiyono (2008:108)
3.6 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Erlina, 2011:80). Populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang menggunakan jasa pelayanan Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Lawang, dimana jumlahnya tidak diketahui.
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2011:81). Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan Convenience sample dimana contoh diambil berdasarkan pengunjung yang datang ke lokasi penelitian. Convenience Sampling adalah prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti. Pada umumnya, peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh daftar pertanyaan dalam jumlah yang besar dan lengkap secara cepat dan hemat. Sampel convenience paling sesuai digunakan untuk penelitian eksploratif sebagai pendahuluaan sebuah penelitian yang menggunakan desain sampel probabilitas (Kuncoro, 2009:138) Tipe penelitian ini
No. Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
(14)
bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam masalah yang mengarahkan tipe penelitian tersebut. Penelitian eksploratif merupakan penelitian yang bertujuan mengembangkan hipotesis. Dalam rangka ini maka dalam penelitian eksploratif harus ada usaha untuk memperluas dan mempertajam dasar empiris mengenai suatu gejala yang diteliti, hingga mampu dirumuskan suatu hipotesis. Responden yang dipilih adalah penunjung yang datang ke Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Lawang selama waktu penelitian.
Dalam pengambilan sampel dilakukan pada jam kerja dan hari libur dan disesuaikan pada waktu buka dan tutup tempat objek wisata Taman Nasional Gunung Leuser. Dengan adanya pengambilan sampel ini dapat mewakili populasi sebenarnya dari pengunjung objek wisata Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara.
Pada tahap pelaksanan penelitian, pengambilan sampel ditentukan jumlah respondennya. Untuk mempermudah dalam perhitungan maka jumlah reponden yang diambil dapat dibulatkan, ini didasarkan dari penentuan sampel yang dilakukan pada kawasan objek Wisata Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam penentuan responden.
(15)
3.7 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder:
a. Data Primer
Data diperoleh langsung dari objek penelitian, dimana data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti hasil kuesioner yang disebar kepada responden.
b. Data Sekunder
Data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan.Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, internet, dan literatur.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Kuisioner / Daftar Pertanyaan
Teknik ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Kuisioner ini menggunakan skala Likert yang bernilai 1-5.
2) Wawancara
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dengan komunikasi langsung/tanya jawab kepada pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan data-data yang berkaitan dengan penelitian.
(16)
3) Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah dengan mencari, membaca, dan membandingkan buku-buku, bahan tulisan, catatan dan dokumen yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner digunakan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan peneliti. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (Kuncoro ,2009; 175).
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel peryataan dinyatakan valid 2) Jika rhitung negatif atau rhitung > rtabel pernyataan tidak valid 3) rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Berdasarkan survey, kuisioner berisikan 27 butir pernyataan yang menyangkut tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari atribut-atribut penelitian untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan
(17)
. Tabel 3.3
Item-Total Statistics (Performance)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 97.6667 206.092 .394 .946
VAR00002 97.7333 194.478 .765 .942
VAR00003 96.8667 198.120 .722 .942
VAR00004 97.2667 206.064 .494 .945
VAR00005 97.7000 206.079 .422 .945
VAR00006 97.0000 197.586 .735 .942
VAR00007 97.6333 204.171 .568 .944
VAR00008 97.5000 207.431 .398 .946
VAR00009 96.7667 204.599 .539 .944
VAR00010 97.2333 203.289 .503 .945
VAR00011 97.2667 199.444 .600 .944
VAR00012 97.8667 192.878 .702 .943
VAR00013 97.3333 204.851 .503 .945
VAR00014 96.8000 196.648 .760 .942
VAR00015 96.9333 202.823 .491 .945
VAR00016 97.1333 194.740 .732 .942
VAR00017 97.2333 204.806 .570 .944
VAR00018 97.3667 205.895 .571 .944
VAR00019 96.8333 196.764 .767 .942
VAR00020 97.2000 202.993 .631 .943
VAR00021 97.2333 198.254 .627 .943
VAR00022 97.0000 198.345 .740 .942
VAR00023 97.5000 202.534 .687 .943
VAR00024 97.5333 194.878 .755 .942
VAR00025 97.0667 200.892 .629 .943
VAR00026 97.5667 200.944 .525 .945
(18)
Item-Total Statistics (Importance)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 94.9667 158.792 .711 .930
VAR00002 95.1333 159.637 .736 .930
VAR00003 95.8333 160.695 .486 .933
VAR00004 95.0667 156.271 .703 .929
VAR00005 95.2333 164.875 .395 .933
VAR00006 94.6667 162.092 .536 .932
VAR00007 95.8000 164.028 .385 .934
VAR00008 95.2667 160.202 .579 .931
VAR00009 94.7333 162.064 .582 .931
VAR00010 95.2667 159.030 .485 .933
VAR00011 95.5333 159.982 .554 .932
VAR00012 95.0333 158.102 .690 .930
VAR00013 95.4000 158.386 .544 .932
VAR00014 94.8333 160.282 .592 .931
VAR00015 94.5667 165.013 .369 .934
VAR00016 95.4000 155.903 .529 .933
VAR00017 94.7333 162.823 .585 .931
VAR00018 94.9333 163.306 .613 .931
VAR00019 94.7333 162.961 .529 .932
VAR00020 94.9000 161.679 .616 .931
VAR00021 95.0000 156.207 .682 .930
VAR00022 94.5667 163.220 .498 .932
VAR00023 95.0667 159.030 .781 .929
VAR00024 95.0333 158.792 .695 .930
VAR00025 94.4667 163.085 .503 .932
VAR00026 94.7667 157.978 .663 .930
(19)
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada Tabel 3.3 (Performance) dan Tabel 3.4 (Importance) dapat dilihat bahwa semua variabel sudah valid, dimana rhitung > rtabel. 27 variabel pernyataan yang diberikan kepada 30 orang responden diluar sampel, maka dalam kuesioner penelitian, diperoleh item-total statistic yang menerangkan beberapa hal berikut ini:
1) Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 97.6667, dan seterusnya.
2) Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya variance total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka nilai variance adalah 206.092, dan seterusnya.
3) Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap variabel pernyataan. Adapun taraf signifikansinya adalah 5% dan N (jumlah sampel) = 30, sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel adalah 0,361.
(20)
Tabel 3.5
Validitas tiap Pernyataan Atribut Kepuasan (Performance)
Pernyataan Corerected Item-Total Correlation (rhitung)
rtabel Validitas
Butir 1 0.394 0,361 Valid
Butir 2 0.765 0,361 Valid
Butir 3 0.722 0,361 Valid
Butir 4 0.494 0,361 Valid
Butir 5 0.422 0,361 Valid
Butir 6 0.735 0,361 Valid
Butir 7 0.568 0,361 Valid
Butir 8 0.398 0,361 Valid
Butir 9 0.539 0,361 Valid
Butir 10 0.503 0,361 Valid
Butir 11 0.600 0,361 Valid
Butir 12 0.702 0,361 Valid
Butir 13 0.503 0,361 Valid
Butir 14 0.760 0,361 Valid
Butir 15 0.491 0,361 Valid
Butir 16 0.732 0,361 Valid
Butir 17 0.570 0,361 Valid
Butir 18 0.571 0,361 Valid
Butir 19 0.767 0,361 Valid
Butir 20 0.631 0,361 Valid
Butir 21 0.627 0,361 Valid
Butir 22 0.740 0,361 Valid
Butir 23 0.687 0,361 Valid
Butir 24 0.755 0,361 Valid
Butir 25 0.629 0,361 Valid
Butir 26 0.525 0,361 Valid
Butir 27 0.606 0,361 Valid
(21)
Tabel 3.6
Validitas tiap Pernyataan Atribut Kepuasan (Importance)
Pernyataan Corerected Item-Total Correlation (rhitung)
rtabel Validitas
Butir 1 .711 0,361 Valid
Butir 2 .736 0,361 Valid
Butir 3 .486 0,361 Valid
Butir 4 .703 0,361 Valid
Butir 5 .395 0,361 Valid
Butir 6 .536 0,361 Valid
Butir 7 .385 0,361 Valid
Butir 8 .579 0,361 Valid
Butir 9 .582 0,361 Valid
Butir 10 .485 0,361 Valid
Butir 11 .554 0,361 Valid
Butir 12 .690 0,361 Valid
Butir 13 .544 0,361 Valid
Butir 14 .592 0,361 Valid
Butir 15 .369 0,361 Valid
Butir 16 .529 0,361 Valid
Butir 17 .585 0,361 Valid
Butir 18 .613 0,361 Valid
Butir 19 .529 0,361 Valid
Butir 20 .616 0,361 Valid
Butir 21 .682 0,361 Valid
Butir 22 .498 0,361 Valid
Butir 23 .781 0,361 Valid
Butir 24 .695 0,361 Valid
Butir 25 .503 0,361 Valid
Butir 26 .663 0,361 Valid
Butir 27 .515 0,361 Valid
(22)
Kolom Corrected Item-Total Correlation menunjukkan korelasi antara skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Tabel R untuk sample 30 adalah sebesar 0,361.
Berdasarkan Tabel 3.5 dan 3.6 tersebut dapat dilihat bahwa dari 27 butir pernyataan yang dibuat dalam kuisioner ternyata tidak ada pernyataan yang tidak valid Karena rhitung > rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ke 27 pernyataan tersebut valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan software SPSS 16.0 for windows, dengan ketentuan apabila ralpha positif > rtabel, maka pernyataan adalah reliabel atau handal.
Menurut Kuncoro (2003) (Situmorang et al, 2008:80) suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha > 0,60 atau nilai Cronbach’s Alpha > 0,80.
(23)
Tabel 3.7
Realibilitas tiap Pernyataan (Performance)
Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deleted
Kuncoro Reliabilitas
Butir 1 .946 .80 Reliabel
Butir 2 .942 .80 Reliabel
Butir 3 .942 .80 Reliabel
Butir 4 .945 .80 Reliabel
Butir 5 .945 .80 Reliabel
Butir 6 .942 .80 Reliabel
Butir 7 .944 .80 Reliabel
Butir 8 .946 .80 Reliabel
Butir 9 .944 .80 Reliabel
Butir 10 .945 .80 Reliabel
Butir 11 .944 .80 Reliabel
Butir 12 .943 .80 Reliabel
Butir 13 .945 .80 Reliabel
Butir 14 .942 .80 Reliabel
Butir 15 .945 .80 Reliabel
Butir 16 .942 .80 Reliabel
Butir 17 .944 .80 Reliabel
Butir 18 .944 .80 Reliabel
Butir 19 .942 .80 Reliabel
Butir 20 .943 .80 Reliabel
Butir 21 .943 .80 Reliabel
Butir 22 .942 .80 Reliabel
Butir 23 .943 .80 Reliabel
Butir 24 .942 .80 Reliabel
Butir 25 .943 .80 Reliabel
Butir 26 .945 .80 Reliabel
Butir 27 .944 0,361 Reliabel
(24)
Tabel 3.8
Realibilitas tiap Pernyataan (Importance)
Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deleted
Kuncoro Reliabilitas
Butir 1 .930 .80 Reliabel
Butir 2 .930 .80 Reliabel
Butir 3 .933 .80 Reliabel
Butir 4 .929 .80 Reliabel
Butir 5 .933 .80 Reliabel
Butir 6 .932 .80 Reliabel
Butir 7 .934 .80 Reliabel
Butir 8 .931 .80 Reliabel
Butir 9 .931 .80 Reliabel
Butir 10 .933 .80 Reliabel
Butir 11 .932 .80 Reliabel
Butir 12 .930 .80 Reliabel
Butir 13 .932 .80 Reliabel
Butir 14 .931 .80 Reliabel
Butir 15 .934 .80 Reliabel
Butir 16 .933 .80 Reliabel
Butir 17 .931 .80 Reliabel
Butir 18 .931 .80 Reliabel
Butir 19 .932 .80 Reliabel
Butir 20 .931 .80 Reliabel
Butir 21 .930 .80 Reliabel
Butir 22 .932 .80 Reliabel
Butir 23 .929 .80 Reliabel
Butir 24 .930 .80 Reliabel
Butir 25 .932 .80 Reliabel
Butir 26 .930 .80 Reliabel
Butir 27 .932 0,361 Reliabel
(25)
Tabel 3.7 dan Tabel 3.8 memperlihatkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha diatas 0,80 baik atribut Importance maupun Performance.
3.10 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi deskiptif, Importance Performance Analysis (IPA), Customer satisfaction Index (CSI).
3.10.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang berkaitan dengan pengumpulan data dan penyajian suatu gugus data sehinga memberikan informasi yang berguna. Analisis deskiptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik umum dan aspek perilaku pengunjung. Karakteristik yang dilihat meliputi jenis kelamin, status perkawinan, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, domisili dan pendidikan terakhir.
3.10.2 Importance Performance Analysis (IPA)
Metode penggunaan alat analisis IPA (Importance Performance Analysis) merupakan teknik untuk mengukur tingkat kepentingan dari atribut produk menurut pandangan konsumen dan tingkat kinerja yang berguna untuk pengembangan usaha yang dijalankan. Penggunaan metode IPA dimaksudkan untuk mengukur tingkat
(26)
kepuasan konsumen, penilaiannya menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5 untuk mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan seperti pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9
Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Skor
Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja
Skor
Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja 1 Sangat Tidak Penting Sangat Tidak Baik
2 Tidak Penting Tidak Baik
3 Kurang Penting Kurang Baik
4 Penting Baik
5 Sangat Penting Sangat Baik
Sumber: Rangkuti (2003)
Berdasarkan skor pengukuran tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dengan skor 1 sampai 5 maka untuk menginterpretasikan penilaian atribut secara keseluruhan digunakan rentang skala dengan rumus:
Rentang Skala = Keterangan :
m = skor nilai tertinggi n = skor nilai terendah
b = jumlah kelas atau kategori
maka rentang skala yang digunakan berdasarkan rumus adalah :
Rentang Skala = = 0,8
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap rentang skala maka kriteria kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.10.
(27)
Tabel 3.10
Rentang Skala terhadap Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Rentang Skala
Rentang Skala terhadap Tingkat Kepentingan dan
Tingkat Kinerja Rentang Skala
Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja
1 – 1,79 Sangat Tidak Penting Sangat Tidak Baik
1,80 – 2,59 Tidak Penting Tidak Baik
2,60 – 3,39 Kurang Penting Kurang Baik
3,40 – 4,19 Penting Baik
4,20 – 5,00 Sangat Penting Sangat Baik Sumber: Rangkuti (2003)
Dalam metode IPA (Importance Performance Analysis) setelah rentang skala diketahui maka langkah selajutnya adalah penggunaan diagram kartesius yang terdiri dari sumbu X yaitu tingkat pelaksanaan dan Y yaitu tingkat kepentingan. Penilaian berdasarkan hasil yang dirata–ratakan dari tingkat kepentingan dan kinerja dengan jumlah responden yang digunakan yaitu 100. Rumus yang digunakan untuk penilaian ini adalah:
= =
Keterangan :
= Skor rata-rata tingkat kinerja untuk atribut ke-j = Skor rata-rata tingkat kepentingan untuk atribut ke-j Xij = Skor tingkat kinerja dari responden ke-i atribut ke-j Yij = Skor tingkat kepentingan dari responden ke-i atribut ke-j n = Jumlah responden
(28)
Diagram Kartesius menggunakan empat kuadran dalam penggunaannya, hasil dari penghitungan skor dimasukkan dalam diagram kartesius. Kuadran yang terdiri dari sumbu X yang menunjukkan tingkat kinerja dan sumbu Y yang menunjukkan tingkat kepentingan. Rumus yang digunakan yaitu :
X=
Y=
Keterangan :
X= Rata-rata dari rata-rata skor bobot tingkat kinerja Y= Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan k = Banyaknya atribut
(29)
Nilai hasil dari perhitungan tersebut akan dimasukkan dalam kuadran kartesius yang ditunjukkan pada Gambar 3.5.
Sumber: Rangkuti (2003)
Gambar 3.5 Diagram Kartesius
Diagram kartesius memiliki empat kuadran dengan keadaan yang berbeda– beda pada masing–masing kuadran:
1. Kuadran1
Menggambarkan atribut yang dianggap penting oleh konsumen tetapi pihak perusahaan belum melaksanakan sesuai dengan keinginan konsumen. Pada kuadran ini pihak perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja untuk kepuasaan konsumen.
Kuadaran 1 ( priorotas utama)
Kuadran II (prioritas prestasi)
Kuadran III (prioritas rendah)
Kuadran IV (berlebihan) K
E P E N T I N G A N
PELAKSANAAN KEPUASAN
Y
(30)
2 Kuadran 2
Menggambarkan atribut–atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dijalankan dengan baik oleh perusahaan sehingga konsumen puas. Dalam kuadran ini pihak perusahaan harus mempertahankannya.
3 Kuadran 3
Menunjukkan atribut–atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen sehingga pelaksanaan oleh pihak perusahan kurang diperhatikan.Dalam hal ini atribut yang kurang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
4 Kuadran 4
Menggambarkan atribut–atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen tetapi perusahaan menjalankan dengan baik sehingga penilaian konsumen terlalu berlebihan terhadap tindakan perusahaan.
Tabel 3.11
Skala untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja terhadap Atribut Nilai skala
Skala untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja terhadap
Atribut Nilai skala
Arti dalam tingkat kepentingan
Arti dalam tingkat kinerja
1 Tidak penting Tidak baik
2 Kurang penting Kurang baik
3 Cukup penting Cukup baik
4 Penting Baik
5 Sangat penting Sangat baik
(31)
3.10.3 Customer satisfaction Index (CSI)
Metode indeks kepuasan konsumen merupakan indeks yang mengukur tingkat kepuasan konsumen atau pengunjung berdasarkan atribut-atribut tertentu. Atribut yang diukur dapat berbeda untuk masing masing industri, bahkan untuk masing-masing perusahaan. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahan terhadap konsumen.
Terdapat tiga langkah dalam penghitungan Customer satisfaction Index (CSI) yaitu: 1. Menentukan Mean Importance score (MIS) dan Mean Satisfaction Score (MSS).
Nilai ini berasal dari rata rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap responden. 2. Membuat Wight Favtors (WF)
bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut.
3. Membuat Weight Score (WS)
bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan tingkat kepuasan (Mean Satisfaction Score=MSS).
Tabel 3.6
Kriteria Nilai Customer satisfaction Index (Indeks Kepuasan) Nilai CSI Kriteria Nilai Customer satisfaction Index (Indeks
Kepuasan) Nilai CSI Kriteria CSI
0,81-1,00 Sangat Puas
0,66-0,80 Puas
0,51-0,65 Cukup Puas
0,35-0,50 Kurang Puas
0,00-0,34 Tidak Puas
(32)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan satu dari lima taman nasional tertua di Indonesia yang pertama kali ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Taman Nasional Gunung Leuser juga merupakan taman nasional terluas ketiga di Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 276/Kpts-VI/Menhut/1997 tanggal 27 Mei 1997 dengan luas 1.094.692 Ha. Taman nasional gunung leuser terletak di Propinsi Aceh (891.646,73 Ha) dan Sumatera Utara (203.045,68 Ha). Taman nasional gunung Leuser diambil dari gunung leuser yang membentang di kawasan tersebut dengan ketinggian 3.404 m dpl
Visi : Taman Nasional Gunung Leuser Lestari dan Penyangga pembangunan berkelanjutan 2029.
Misi :
1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi staf dalam rangka meningkatkan efektifitas pengelolaan untuk mencapai tujuan pengelolaan
2. Memantapkan legalitas batas kawasan yang disepakati dan diakui para pihak. 3. Mempercepat penataan kawasan dan pengelolaan kawasan berbasis resort
serta pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistmnya
4. Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan sesuai dengan potensi nya secara lestari
(33)
5. Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi aktif masyarakat dalam membantu pengelolaan TNGL yang adil dan bertanggungjawab.
Gambar 4.1
(34)
4.1.1 Sejarah TNGL
Pada tahun 1920-an pemerintah colonial Belanda memberikan izin kepada seorang F.C. Van Heurn (ahli geologi belanda) untuk meneliti dan mengeksplorasi sumber minyak dan mineral yang diperkirakan banyak terdapat di aceh. Hasilnya menurut Van Heurn, kawasan yang diteliti tidak ditemukan kandungan mineral yang besar dan justru pemuka-pemuka adat setempat menginginkan agar mereka peduli terhadap barisan-barisan pegunungan berhutan lebat yang ada di gunung leuser
Inisiasi positif muncul untuk mengusulkan suaka alam di aceh barat seluas 928.000 ha dan agar pemerintah colonial belanda memberikan status perlindungan terhadap kawasan yang terbentang dari Singkil (pada hulu sungai simpang kiri) di bagian selatan, sepanjang bukit barisan, kearah lembah sungai tripa dan rawa pantai meulaboh, dibagian utara. Usulan ini terealisasi dengan diadakannya pertemuan di tapaktuan, yang dihadiri perwakilan pemuka adat dan pemerintah colonial belanda pada tanggal 6 Februari 1934.
Pertemuan tersebut menghasilkan “Deklarasi Tapaktuan” yang di tandatangani oleh perwakilan pemuka adat dan perwakilan gubernur hindia belanda di aceh pada saat itu (Gouverneur van Atjehen Onderhoorigheden, Vaardezen). Deklarasi tersebut mencerminkan tekad masyarakat aceh untuk melestarikan kawasan leuser untuk selamanya, sekaligus juga diatur tentang sanksi pidananya.
(35)
Tabel 4.1
Kronologis Sejarah Lahirnya Taman Nasional Gunung Leuser
Tanggal/Tahun Keputusan Isi Keputusan
1927 -
Pemimpin local Aceh meminta kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk melindungi kawasan lembah Alas dari penebangan.
Agustus 1928 -
Usulan pertama diajukan oleh Dr. VanHeurn kepada pemerintah Belanda untuk melindungi kawasan singkil (Hulu Sungai Simpang Kiri) bagian selatan, sepanjang Bukit Barisan, kearah lembah Sungai Tripa dan rawa pantai Meulaboh di bagian utara.
6 Februari 1934 Deklarasi Tapaktuan
Tekad perwakilan masyarakat local untuk melestarikan kawasan leuser untuk selamanya sekaligus juga mengatur sanksi pidananya (Penjara
dan denda). Deklarasi ditandatangani oleh Gubernur Hindia Belanda.
3 Juli 1934 Zalfbestuurs Belsuit (ZB) No. 317/35
Pembentukan Suaka Alam Gunung Leuser seluas 142.800 ha.
8 Agustus 1935 ZB No. 138
Pembentukan kelompok hutan langkat sekundur. Tata batas dilakukan pada 12 Agustus 1936. 26 Oktober 1936 ZB No. 122/AGR Pembentukan Suaka Margasatwa
Kluet seluas 20.000 ha.
30 Oktober 1938 Keputusan Sultan Langkat
Penetapan Kelompok Hutan Langkat Sekundur, Langkat Selatan, dan Langkat Barat sebagai Suaka Margasatwa Sekundur dengan nama Wilhelmina Katen, dengan total luas 213.985 ha.
(36)
10 Desember 1976
SK Menteri Pertanian No.
69/Kpts/UM/12/1976
Penunjukan SM Kappi seluas 150.000 ha
6 Maret 1980
SK Menteri Pertanian No.
811/Kpts/UM/11/198 0
Deklarasi Taman Nasional Gunung Leuser Seluas 792.675 ha.
7 Maret 1980
SK Dirjen Kehutanan No.
719/DJ/VII/1/1980
Sub Balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Gunung Leuser diberi Kewenangan mengelola TNGL.
1981 -
TNGL ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO atas usulan pemerintah Indonesia
3 Maret 1982
SK Menteri Pertanian No.
166/Kpts/UM/3/1982
Penunjukan Hutan Wisata Lawe Gurah, yang berasal dari sebagian SM Kappi (7.200 ha), dan hutan lindung Serbolangit (2000 ha)
1982
SK Menteri Pertanian No.
923/Kpts/UM/12/198 2
TNGL di Sumatera Utara seluas 213.985 ha, gabungan dari SM Langkat Selatan, SM Langkat Barat, SM dan TW Sekundur.
1982
SK Menteri Pertanian No.
924/Kpts/UM/12/198 2
TNGL di DI Aceh seluas 586.500 ha, gabungan dari SM Kluet, SM Gunung Leuser, SM Kappi dan TW Lawe Gurah.
12 Mei 1984
SK Menteri Kehutanan No. 096/Kpts-II/1984
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Balai TNGL di bawah Ditjen PHPA
11 Desember 1984
SK Dirjen PHPA No 46/Kpts/VI-Sek/84
Penunjukan Wilayah Kerja TNGL, mencakup SM Gunung Leuser, SM Langkat Barat, SM Langkat Selatan, SM Sekundur, SM Kappi, SM Kluet, TW Lawe Gurah, TW Sekundur, Hutan Lindung Serbolangit dan hutan produksi
(37)
1984 - Ditetapkan sebagai ASEAN Park Heritage
1997
SK Menteri Kehutanan No. 276/Kpts-VI/1997
Penunjukan TNGL seluas 1.094.692 Ha
10 Juni 2002
SK Menteri Kehutanan No. 6186/Kpts-II/2002
Organisasi dan tatakerja Taman Nasional, sebagaimana telah diganti dengan Permenhut No. 03 Tahun 2007.
Juli 2004 Keputusan Komite Warisan Dunia
Penetapan TNGL, TNKS dan TNBBS, sebagai kelompok tropical rainforest heritage of Sumatera. 1 Februari 2007 Permenhut No.
P.03/Menhut-II/2007
Organisai dan tata kerja unit pelaksana teknis Taman Nasional.
(38)
4.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 4.2 Struktur Organisasi
(39)
Tata Kerja
Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser sebagai Balai Besar Taman Nasional Tipe A terdiri dari :
A. Bagian Tata Usaha a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama
c. Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Hubungan Masyarakat
Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok/misi jabatan melaksanakan pengurusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga, penyusutan perencanaan dan kerjasama, pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan dengan uraian tugas :
a) Merencanakan pengurusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga, penyusutan perencanaan dan kerjasama, pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;
b)Melaksanakan dan mengkoordinasi pelayanan; administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan rumah
(40)
tangga, penyusutan perencanaan dan kerjasama, pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;
c) Membimbing penyelesaian tugas umum meliputi urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan kerumahtanggaan;
d)Mengelola penyelesaian tugas umum meliputi urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan kerumahtanggaan;
e) Melakukan konsultasi dengan pihak terkait dalam rangka menyiapkan bahan rumusan kebijakan pimpinan;
f) Mengelola penyelesaian tugas urusan perencanaan dan kerja sama meliputi penyiapan bahan rencana, kegiatan, anggaran dan kerjasama;
g)Mengelola penyelesaian tugas urusan data, evaluasi, pelaporan dan humas meliputi pengumpulan dan analisis data, statistika, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;
h)Mengoreksi konsep surat dan draft urusan umum, perencanaan dan kerjasama, data, evaluasi pelaporan dan kehumasan;
i) Melaksanakan bimbingan teknis urusan umum, perencanaan dan kerjasama, data, evaluasi, pelaporan dan kehumasan;
j) Memantau, mencermati, dan memeriksa pelaksanaan urusan umum, perencanaan dan kerjasama, data, evaluasi, pelaporan dan kehumasan;
(41)
k)Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan pedoman kerja urusan umum, perencanaan dan kerjasama, data, evaluasi pelaporan dan kehumasan;
l) Melakukan pembinaan bawahan lingkup Bagian Tata Usaha;
m) Mengkoordinasikan penyusunan laporan Balai Besar berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku;
n)Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;
o)Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan, baik secara lisan maupun tertulis.
Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok/misi jabatan melaksanakan pengurusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan kerumahtanggaan dengan uraian tugas :
a) Merencanakan kegiatan pengelolaan urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan;
b)Membimbing penyelesaian pelaksanaan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan kerumahtanggaan;
(42)
c) Mengelola penyelesaian administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan;
d)Memantau, mencermati dan memeriksa pelaksanaan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan;
e) Mengoreksi surat dan draft administrasi persuratan ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan; f) Membuat laporan pelaksanaan administrasi persuratan, ketatalaksanaan,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan; g)Membimbing pelaksanaan urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan; h)Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan
konsep pelaksanaan tugas administrasi persuratan, ketatalaksanan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan;
i) Membina bawahan lingkup Sub Bagian Umum;
j) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;
k)Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.
(43)
Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama
Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan penyiapan bahan rencana, kegiatan, anggaran dan kerjasama dengan uraian tugas:
a) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama lingkup balai besar;
b) Mengelola penyelesaian penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;
c) Membimbing penyelesaian pelaksanaan penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;
d) Memantau, mencermati, dan memeriksa pelaksanaan dan hasil penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;
e) Mengoreksi surat dan draft penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;
f) Membuat laporan pelaksanaan penyiapan bagan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;
g) Memberikan saran/telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;
h) Membina bawahan lingkup sub bagian perencanaan dan kerja sama;
(44)
j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.
Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas
Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan pendokumentasian serta kehumasan dengan uraian tugas:
a) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;
b) Membimbing penyelesaian pelaksanaan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;
c) Melaksanakan penyelesaisan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;
d) Menyusun statistik, melakukan analisis data dan evaluasi serta laporan pelaksanaan tugas Balai Besar ;
e) Melaksanakan tugas kehumasan;
f) Memantau, mencermati dan memeriksa pelaksanaan tugas dan hasil pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;
(45)
h) Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan, yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;
i) Membina bawahan lingkup Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas;
j) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;
k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.
Bidang Teknis Konservasi
Kepala Bidang Teknis Konservasi mempunyai tugas pokok/misi jabatan melaksanakan penyiapan rencana kerja dibidang perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan taman nasional, pelayanan dan promosi dibidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dengan uraian tugas:
a) Menyiapkan rencana kegiatan perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan kawasan taman nasional;
b) Menyiapkan rencana kegiatan Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional; c) Mengkoordinasikan kegiatan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah
dan pelayanan dalam rangka penyiapan operasional bidang perlindungan dan pengamanan hutan serta penegakan hukum;
(46)
d) Mengkoordinasikan kegiatan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dan pelayanan dalam rangka penyiapan operasional bidang pengawetan tumbuhan dan satwa liar;
e) Mengkoordinasikan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dan memberi pelayanan dalam rangka penyiapan operasional pelaksanaan teknis bidang informasi, perpetaan, sistem informasi geografis dan website;
f) Mengkoordinasikan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah untuk memberi pelayanan dalam rangka penyiapan operasional bidang pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
g) Mengkoordinasikan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dalam penyiapan pelaksanaan pengendalian kebakaran dikawasan taman nasional; h) Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka penyiapan pelaksanaan tugas
penyuluhan, bina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat;
i) Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka penyiapan pelaksanaan perizinan;
j) Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka menyelesaikan tugas pelayanan di bidang perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan, serta informasi, perpetaan, sistem informasi geografis dan website;
k) Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka penyiapan pelaksanaan promosi bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
(47)
l) Memantau pelaksanaan tugas bidang perlindungan, pengawetan dan perpetaan, serta pemanfaatan dan pelayanan;
m) Mengkoreksi konsep surat dan draft bidang perlindungan, pengawetan dan perpetaan, serta pemanfaatan dan pelayanan;
n) Mengevaluasi pelaksanaan tugas Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional; o) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Bidang Teknis Konservasi Taman
Nasional;
p) Melaksanakan bimbingan teknis di bidang perlindungan, pengawetan dan perpetaan, serta pemanfaatan dan pelayanan;
q) Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan kebijakan bidang perlingungan, pengawetan dan perpetaan, serta pemanfaatan dan pelayanan;
r) Membina bawahan lingkup Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional ; s) Mengkoordinasikan penyusunan laporan Bidang Teknis Konservasi Taman
Nasional;
t) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;
u) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupaun tertulis.
(48)
Seksi Perlindungan Pengawetan dan Perpetaan
Kepala Seksi Perlindungan Pengawetan dan Perpetaan mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi teknis bidang perlindungan dan pengamanan hutan, serta penyiapan pelayanan dan penegakan hukum, pelaksanaan koordinasi teknis bidang pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan teknis bidang informasi, perpetaan, sistem informasi geografis dan website, dan pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dengan uraian tugas;
a) Memberi petunjuk kepada bawajan dalam rangka penyelesaian penyiapan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;
b)Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka penyiapan bahann pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;
c) Membimbing bawahan dalam penyelesaian penyapan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tummbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;
d)Menyusun rencana kegiatan Seksi Perlindungan, Pengawetan dan Perpetaan e) Memantau, mencermati dan memeriksa penyiapan bahan – bahan pelaksanaan
(49)
pelaksana pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;
f) Memantau, mencermati dan memeriksa hasil pelaksanaan penyiapan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;
g)Mengoreksi surat dan draft penyiapan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;
h)Melaksanakan penyiapan bahan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;
i) Membimbing bawahan dalam penyiapan bahan pelaksaan perlindungan dan pengaman hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;
j) Membuat laporan pelaksanaan penyiapan bahan pelaksaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi
(50)
k)Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep penyiapan bahan pelaksaanan perlindungan dan pengaman hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website ;
l) Membina bawahan lingkup Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan perpetaan; m)Melakukan konsultasi dengan pihak- pihak terkait dalam rangka penyiapan
dan penyusun bahan kebijakan pimpinan;
n)Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.
Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi teknis bidang pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pelayanan dan promosi bidang konsevasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dan pelaksanaan koordinasi teknis bidang penyuluhan, ina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat dengan uraian tugas :
a) Memberi petunjuk kepada bawahan untuk menyelesaikan penyiapan bahan pelaksanaan bidang pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pelayanan dan promosi bidang konservasi sumber daya alam hayati dan
(51)
ekosistemnya, dan pelaksanaan bidang penyuluhan, bina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat;
b) Membagi tugas kepada bawahan dalam penyiapan bahan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat;
c) Membiming bawahan dalam penyelesaian penyapan bahan pelaksanaan pembanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;
d) Menyusun rencana kegiratan Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan;
e) Memantau, mencermati dan memeriksa, penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;
f) Memantau, mencermati, dan memeriksa hasil pelaksanaan penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;
g) Mengoreksi surat dan draft penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;
h) Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;
(52)
i) Membimbing bawahan dalam penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;
j) Membuat laporan pelaksanaan penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdaaan masyarakat;
k) Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan erupa usulan dan konsep penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan;
l) Membina bawahan lingkup Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan;
m) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dala rnagka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;
n) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.
Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah mempunyai tugas pokok/misi jabatan mengkoordinasikan pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan taman nasional di wilayah kerjanya dengan uraian tugas:
a) Menyusun dan mengusulkan rencana kerja pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistenya dan pengelolaan kawasan taman nasional
(53)
serta pelaksanaan konservasi tumbuhan dan satwa liar dari kawasan taman nasional;
b) Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan taman nasional; c) Membagi tugas dalam rangka penyusunan rencana, anggaran, dan evaluasi
engelolaan kawasan taman nasional serta konservasi tumbuhan dan satwa liar dari kawasan taman nasional;
d) Membagi tugas dalam rangka koordinasi teknis pelaksanaan penyidikan, perlindungan, dan pengamanan hutan, hasil hutan dan tumbuhan dan satwa liar dari kawasan taman nasional;
e) Membagi tugas dalam rangka pengendalian kebakaran hutan;
f) Membagi tugas dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam;
g) Membagi tugas dalam rangka pelasanaan kegiatan penyuluhan, bina cinta alam, pengembangan koperasi dan pemerdayaan masyarakat;
h) Mengatur dan membagi tugas dalam rangka penyiapan bahan pelaksanaan kerjasaa pengembangan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
i) Membagi tugas pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga;
j) Melaksanakan kerjasama, pengembangan kerjasama bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, serta pengembangan kemitraan;
(54)
k) Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas dalam rangka pelaksanaan kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistenya; l) Mengoreksi konsep surat dan draft lingkungan Bidang Pengelolaan Taman
Nasional Wilayah;
m)Memberikan bimbingan teknis kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
n) Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan kebijakan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di wilayah kerjanya;
o) Membina bawahan lingkup Bidang Pengelolaaan Taman Nasional Wilayah; p) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan
dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;
q) Melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan secara lisan maupun tertulis.
Satuan Administrasi dan Program
Kepala Satuan Administrasi dan Program mempunyai tugas pokok / misi jabatan mengkoordinir kegiatan pengumpulan, pengolahan, penelaahan serta penyajian bahan dan data dalam rangka penyusunan rancangan, evaluasi dan pengkajian administrasi dan program.
Pengumpul dan Pengolah Data dan Bahan Data, Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas dan misi jabatan mempelajari surat dan dokumen disposisi atasan,
(55)
menghimpun laporan, menyeleksi dan mencatat data yang berkaitan dengan bahan, data, evaluasi dan pelaporan, menabulasi, merekapitulasi dan mengumpulkan bahan dalam rangka penyelesaian penyusunan evaluasi dan pelaporan Lingkup Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dengan uraian tugas :
a. Melakukan pengusulan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan; b. Melakukan pemrosesan penyajian data statistik;
c. Melakukan pengumpilan data dan informasi;
d. Melakukan penyusunan bahan laporan bulanan, triwulan, smesteran dan tahunan;
e. Melakukan resume hasil telaahan bahan laporan; f. Melakukan penyusunan pelaporan penunjang;
g. Melakukan penyiapan bahan Pers Release bagi wartawan / LSM;
h. Melakukan penyusunan bahan penyebarluasan informasi pengelolaan TNGL kepada para pihak;
i. Melakukan penyiapan prosedur penerimaan / pelayan wartawan / LSM / para pihak;
j. Melakukan penyiapan bahan dan pengembangan pencitraan TNGL; k. Melakukan pelayanan bagi tamu di BPTN;
l. Melakukan penghimpunan kegiatan / dokumen / data / bahan yang bernilai sejarah;
(56)
Pengumpul Bahan Kerjasama, Simaksi dan PNBP mempunyai tugas dan misi jabatan menghimpun laporan dan pengkajian bahan kerjasama, Simaksi dan PNBP. Dengan uraian tugas antara lain:
a. Melakukan pendataan mitra;
b. Melakukan penyusunan rencana kerja kerjasama; c. Melakukan monitoring kerjasama/ MoU;
d. Melakukan evaluasi kerjasama / MoU;
e. Melakukan sosialisasi peraturan dan perundangan kerjasama kepada para pihak;
f. Melakukan pemrosesan simaksi (penelitian, shooting, film, pendakian, dll ); g. Melakukan pendokumentasian hasil – hasil penelitian ( dokumen, bahan, dll ); h. Melakukan pembukaan karcis tanda masuk,PNBP, dan penyetoran penjualan
karcis masuk;
i. Melakukan penyusunan dan pelaporan penjualan karcis masuk;
Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan pengelolaan taman nasional diwilyah kerjanya, pengamanan dan pengendalian kebakaran hutan, perlindungan dan pengamanan kawasan, pemberantasan penebangan dan peredaran kayu, melaksanakan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam, penyuluhan, bina
(57)
cinta alam, melaksanakan pengelolaan/pengendalian Resort/Stasiun Penelitian/Pusat Pengamatan Orangutan yang berada diwilayah kerjanya dan pemberdayaan masyarakat dengan uraian tugas :
a) Melaksanakan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam, melaksanakan pengelolaan/pengendalian terhadap Resort/Stasiun Penelitian/Pusat Pengamatan Orangutan yang berada diwilayah kerjanya dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
b) Membagi tugas pelaksanaan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
c) Membimbing penyelesaian pelaksanaan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
(58)
d) Merencanakan kegiatan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
e) Memantau, mencermati dan memeriksa pelaksanaan dan hasil pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
f) Mengoreksi surat dan draft dalam rangka pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
g) Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
(59)
hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
i) Memberikan saran dan telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;
j) Membina bawahan lingkup Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah termasuk Pejabat Fungsional;
k) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis .
Unit Administrasi
Kepala Unit Administrasi mempunyai tugas pokok/misi jabatan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penelaahan, serta penyajian bahan dan data dalam rangka penyusunan rancangan, evaluasi dan pengkajian administrasi.
Penata Usaha Umum mempunyai tugas pokok dan fungsi mengagendakan surat masuk/keluar berdasarkan nomor, tanggal dan perihalnya serta mendistribusikannya dan mencatat surat-surat yang akan dikirim keluar pada buku agenda surat keluar
(60)
a) Menerima dan menyeleksi surat masuk; b) Memasang lembar kendali;
c) Mengagenda surat masuk;
d) Menyampaikan surat masuk pada Kepala Seksi dan Kepala Bidang untuk diparaf / ditandatangani / disposisi;
e) Membaca disposisi dan mendistribusikan surat masuk; f) Melakukan pemrosesan surat masuk dan keluar;
g) Melakukan penyusunan draft laporan (harian, bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan);
h) Penyebarluasan informasi pengelolaan TNGL kepada para pihak; i) Melakukan pengadministrasian barang inventaris kantor;
j) Membuat draft inventaris ruangan (DIR);
k) Melakukan pelayanan kepada tamu kantor SPTN;
l) Penghimpunan bahan/data/dokumen yang bernilai sejarah; m) Pemeliharaan barang inventaris kantor;
n) Menindaklanjuti kehilangan barang inventaris kantor; o) Pelaporan barang inventaris kantor;
p) Pengamanan lingkungan kantor dan perumahan dinas;
q) Pencatatan, penerimaan, peminjaman, dan pengambilan buku-buku kantor;
(61)
t) Menyampaikan surat keluar kepada caraka untuk dikirim
4.2 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang ada akan dikumpulkan, digolongkan, kemudian diinterpretasikan. Data utama dalam penelitian ini adalah dengan mendapatkan informasi dari responden secara langsung dengan menyebarkan kuisioner yang berisikan tentang karakteristik responden, psikografik responden dan pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang relevan dan dibutuhkan untuk menganalisis masalah penelitian yang telah dirumuskan.
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Taman Nasional Gunung Leuser di Bukit Lawang. Kuesioner sebagai data primer dalam penelitian ini telah disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan sesuai dengan kriteria.
(62)
Tabel-tabel dalam penjelasan berikut menjelaskan deskriptif responden yang berjumlah 100 orang.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (orang) (%)
Pria 44 44%
Wanita 56 56%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa dari 100 orang wisman yang berkunjung ke TNGL Bukit Lawang, 56% adalah wanita dan selebihnya adalah pria. Hal ini juga menjelaskan bahwa wanita lebih banyak melakukan perjalanan wisata dibanding pria.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Waktu Berwisata Tabel 4.3
Karakteristik Berdasarkan Lama Waktu Berwisata
Lama Waktu Berwisata Jumlah (orang) (%)
< 8 Hari 71 71%
8 - 14 Hari 21 21%
> 14 Hari 8 8%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Berdasarkan lama waktu berwisata responden, dapat diketahui bahwa responden memiliki lama waktu berwisata kurang dari 8 hari yaitu sebesar 71%
(63)
responden. Yang memiliki lama wisata antara 8 – 14 Hari adalah sebesar 21% responden, dan lebih dari 14 Hari waktu kunjungan hanya sebesar 8%. Mayoritas pengunjung wisatawan mancanegara berkunjung ke TNGL kurang dari 8 Hari, hal ini dikarenakan mayoritas wisatawan sudah melakukan perencanaan jauh-jauh hari untuk mengunjungi beberapa tempat selain TNGL sehingga mayoritas dari mereka tidak menetap di TNGL lebih lama lagi.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.4
Karakteristik Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Jumlah (orang) (%)
17 – 21 20 20%
22 – 26 28 28%
27 – 31 31 31%
32 – 36 6 6%
37 – 41 3 3%
42 – 46 2 2%
47 – 51 1 1%
52 – 56 3 3%
> 56 6 6 %
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, berusia 17 - 21 tahun sebesar 20%, berusia 22 - 26 tahun sebesar 28%, berusia 27 - 31 tahun sebesar 31%, berusia 32 - 36 tahun sebesar 6% , berusia 37 - 41 tahun sebesar 3% , 42 - 46
(64)
tahun sebesar 2%, dan yang berusia 47 - 51 tahun sebesar 1%, 52 – 56 tahun sebesar 3 % dan yang berusia di atas 56 tahun sebesar 6 %. Kelompok usia 27 - 31 tahun merupakan jumlah terbanyak pada penelitian ini.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Status Pernikahan Jumlah (orang) (%)
Menikah 27 27%
Tidak Menikah 73 73%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, mayoritas tidak/belum menikah sebesar 73% sedangkan selebihnya menikah. Hal ini menggambarkan bahwa wisatawan asing yang mengunjungi TNGL mayoritas belum menikah, hal ini menggambarkan bahwa wisatawan yang tidak menikah memiliki waktu yang banyak untuk melakukan perjalanan wisata.
(65)
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) (%)
Elementary School 0 0%
Junior High School 4 4%
Senior High School 23 23%
Diploma 14 14%
University 52 52%
Other 7 7%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, mayoritas sudah menyelesaikan pendidikan di Universitas sebesar 52%. Hal ini menggambarkan bahwa wisatawan asing yang mengunjungi TNGL mayoritas sudah memiliki pendidikan yang tinggi sehingga pada umumnya wisatawan tidak kesulitan untuk memahami suatu daerah wisata khususnya informasi mengenai daerah wisata.
(66)
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tingkat Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) (%)
Civil Servant 8 8%
Private Employees 15 15%
Business Man 16 16%
Student / Student College 31 31%
Housewife 4 4%
Other 26 26%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Jenis pekerjaan seseorang secara umum mencerminkan tingkat pendapatan dan kelas sosial. Berdasarkan sebaran responden pengunjung TNGL Bukit Lawang memiliki jenis pekerjaan yang beragam diantaranya pegawai negeri, pegawai swasta, ibu rumah tangga, wirausaha, pelajar dan mahasiswa dll. Persentasi Jenis pekerjaan yang paling tinggi yaitu Student / Student College dan terendah yaitu Housewife (Ibu Rumah Tangga), Dilihat dari Tabel 4.7 menunjukkan bawah pekerjaan Student / Student College, memiliki banyak waktu luang yang cukup untuk melakukan kunjungan ke Objek Wisata Alam TNGL Bukit Lawang dikarenakan tidak ada ikatan jam yang pasti didalam pekerjaannya, sedangkan ibu rumah tangga hanya memiliki waktu yang sedikit untuk meluakan kunjungan hal ini dikarenakan ibu rumah tangga sibuk untuk mengurus rumah tangga dan hanya bisa melakukan kunjungan ketika ada
(67)
waktu luang dengan keluarga. Sebaran pengunjung berdasarkan Jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.7.
7. Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pendapatan
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pendapatan
Total Pendapatan Jumlah (orang) (%)
< 500 Euros 19 19%
500 – 999 Euros 18 18%
1000 – 1999 Euros 25 25%
2000 – 2999 Euros 21 21%
3000 – 4999 Euros 14 14%
Over 5000 Euros 3 3%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan rata rata per bulan yang diperoleh pengunjung / responden, untuk ibu rumah tangga yang dimaksudkan pendapatan disini adalah pendapatan yang didapat dari pasangan, untuk mahasiswa atau pelajar pendapatan dimaksud adalah uang saku yang diperoleh dari orang tua. Pendapatan dapat menunjukan bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula daya beli terhadap sesuatu hal dalam hal ini kunjungan wisata.
(68)
8. Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pengeluaran per Bulan
Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pengeluaran per Bulan Total Pengeluaran/Bulan Jumlah (orang) (%)
< 250 Euros 7 7%
250 – 500 Euros 26 26%
500 – 1000 Euros 27 27%
1000 – 1500 Euros 24 24%
1500 – 2500 Euros 12 12%
Over 2500 Euros 4 4%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Pengeluaran yang dimaksud adalah pengeluaran rata rata per bulan yang dikeluarkan pengunjung / responden, untuk ibu rumah tangga yang dimaksudkan pengeluaran disini adalah besarnya pengeluaran yang dikeluarkan dari rumah tangga per bulan, sedangkan untuk mahasiswa adalah pengeluaran yang dikeluarkan perbulan dari uang saku, makin besar tingkat pengeluaran yang diperoleh seseorang maka makin besar pula daya beli terhadap barang atau jasa yang ditawarkan, tingkat pengeluaran juga mempengaruhi pilihan seseorang dalam memilih sarana rekreasi yang sesuai untuk dirinya maupun keluarga, dari Tabel 4.9 diketahui bahwa pengunjung / wisatawan mancanegara yang berkunjung ke TNGL Bukit Lawang berkisar antara 250 Euro/bulan sampai dengan lebih dari 2500 Euro/bulan, wisatawan yang berkunjung rata-rata memiliki pengeluaran/bulan paling banyak di kelompok
(69)
9. Karakteristik Responden Berdasarkan Negara Asal Wisatawan
Tabel 4.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Negara Asal Wisatawan
Nama Negara Jumlah (orang) (%)
Amerika Serikat 4 4%
Inggris 17 17%
Jerman 17 17%
Belanda 14 14%
Swiss 5 5%
Perancis 9 9%
Spanyol 1 1%
Singapura 14 14%
Australia 2 2%
Austria 4 4%
Kanada 3 3%
Polandia 3 3%
Latvia 1 1%
Denmark 1 1%
Irlandia 3 3%
Chile 1 1%
Skotlandia 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Alam TNGL Bukit Lawang kebanyakan dari Benua Eropa hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.10 diatas, jumlah paling besar yaitu datang dari Inggris dan Jerman dengan 17 %. Hal ini
(70)
menunjukan bahwa wisatawan Eropa lebih memperoleh informasi yang lebih banyak dan baik tentang Objek Wisata Alam TNGL Bukit Lawang, dibanding Negara dari kawasan lain.
10.Karakteristik Responden Berdasarkan Biaya Perjalanan Wisata ke Taman Nasional Gunung Leuser (Bukit Lawang)
Tabel 4.11
Karakteristik Responden Berdasarkan Biaya Perjalanan Wisata ke Taman Nasional Gunung Leuser (Bukit Lawang)
Total Pengeluaran/Bulan Jumlah (orang) (%)
< 500 Euros 42 42%
500 - 1500 Euros 33 33%
1500 - 2500 Euros 21 21%
2500 – 3500 Euros 2 2%
3500 – 4500 Euros 1 1%
Over 4500 Euros 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Biaya perjalanan wisata yang dimaksud ialah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perjalanan wisata hanya wisata alam TNGL Bukit Lawang selama waktu tertentu, yang direncanakan oleh wisatawan tersebut.
(71)
11.Karakteristik Responden Berdasarkan Bersama Siapa Responden Melakukan Perjalanan Wisata
Tabel 4.12
Karakteristik Responden Berdasarkan Bersama Siapa Responden Melakukan Perjalanan Wisata
Rekan Perjalanan Jumlah (orang) (%)
Sendirian 18 18%
Keluarga 15 15%
Rekan Bisnis 1 1%
Teman 45 45%
Suami / Istri 16 16%
Other 5 5%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2013)
Kedatangan pengunjung yang dimaksud adalah orang yang datang berkunjung ke objek Wisata Alam TNGL Bukit Lawang, pengunjung kemungkinan datang bersama dengan keluarga, teman, pasangan ataupun sendiri. Sebagian responden / wisatawan yang datang bersama teman yaitu sebesar 45% hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.11, hal ini menunjukan bahwa TNGL Bukit Lawang bukan tujuan wisata keluarga bagi Wisatawan mancanegara, namun Tempat berwisata bersama Teman.
(1)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Pariwisata ... 8
2.1.1 Berbagai Macam Bentuk Wisata ... 10
2.2 Prilaku Konsumen ... 13
2.3 Kepuasan Pelanggan ... 14
2.3.1 Faktor-Faktor Kepuasan Konsumen ... 17
2.3.2 Alat Analisis dan Teknik Mengukur Kepuasan Konsumen ... 19
2.4 Penelitian Terdahulu ... 20
2.5 Kerangka Konseptual ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Jenis Penelitian ... 26
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.3 Batasan Operasional ... 26
3.4 Definisi Operasional ... 27
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 30
3.6 Populasi dan Sampel ... 31
3.7 Jenis Data ... 33
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 33
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ……… ... 34
3.9.1 Uji Validitas ... 34
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 40
3.10 Metode Analisis Data ... 43
(2)
3.10.1 Analisis Deskriptif... 43
3.10.2 Importance Performance Analysis (IPA) ... 43
3.10.3 Customer satisfaction Index (CSI) ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1 Gambaran Umum Objek Wisata Alam TNGL... 50
4.1.1 Sejarah TNGL ... 52
4.1.2 Struktur Organisasi ... 56
4.2 Metode Analisis Deskriptif ... 79
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 79
4.2.2 Analisis Tingkat Kepentingan (IPA) dan Kinerja (CSI) Objek Wisata Alam TNGL Bukit Lawang... 95
4.3 Pembahasan ... 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105
5.1 Kesimpulan ... 105
5.2 Saran ... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 107
(3)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun
Tahun 2005-2010 ... 4
1.2 Kunjungan Wisatawan Mancanegara TNGL ... 4
1.3 Jumlah Kunjungan WISMAN ke TNGL 2011-2012 ... 5
2.1 Penelitian Terdahulu ... 20
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 29
3.2 Instrumen Skala Likert ... 31
3.3 Item-Total Statistic (Performance)... 35
3.4 Item-Total Statistic (Importance) ... 36
3.5 Validitas Tiap Pernyataan Atribut (Performance) ... 38
3.6 Validitas Tiap Pernyataan Atribut (Importance) ... 39
3.7 Realibilitas Tiap Pertanyaan (Performance) ... 41
3.8 Realibilitas Tiap Pertanyaan (Importance) ... 42
3.9 Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Skor ... 44
3.10 Rentang Skala terhadap Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Rentang Skala ... 45
3.11 Skala untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja terhadap Atribut Nilai skala ... 48
4.1 Kronologis Sejarah Lahirnya Taman Nasional Gunung Leuser ... 53
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80
4.3 Karakteristik Berdasarkan Lama Waktu Berwisata ... 80
4.4 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 81
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 82
4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 83
4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 84
4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pendapatan ... 85
4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pengeluaran per Bulan ... 86
4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Negara Asal Wisatawan ... 87
(4)
4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan
Biaya Perjalanan Wisata ke Taman Nasional
Gunung Leuser (Bukit Lawang)... 88 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan
Bersama Siapa Responden Melakukan Perjalanan Wisata 89 4.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe yang
Paling Disukai Saat Berwisata ... 90 4.14 Karakteristik Responden Berdasarkan Hal Menarik
yang Menyebabkan Responden Melakukan
Perjalanan Wisata ... 91 4.15 Karakteristik Responden Berdasarkan
Alasan Responden Memilih TNGL
(Bukit Lawang) Sebagai Tujuaan Wisata ... 92 4.16 Karakteristik Responden Berdasarkan Manfaat
yang Diperoleh dari TNGL (Bukit Lawang)
Saat Berwisata ... 93 4.17 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
Pasca Kunjungan ... 94 4.18 Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden ... 96 4.19 Tabel Hasil IPA Tingkat Kepentingan dan
Kinerja Responden ... 97 4.20 Tabel Hasil IPA Tingkat Kepentingan dan
(5)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 25
2.2 Kerangka Operasional Penelitian ... 25
3.5 Diagram Kartesius ... 47
4.1 Tour Map Taman Nasional Gunung Leuser ... 51
4.2 Struktur Organisasi ... 56
4.3 Pemetaan IPA ... 100
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Lampiran Halaman
Item-Total Statistic (Performance) ... 35
Item-Total Statistic (Importance) ... 36
Validitas Tiap Pernyataan Atribut (Performance) ... 38
Validitas Tiap Pernyataan Atribut (Importance) ... 39
Realibilitas Tiap Pertanyaan (Performance) ... 41
Realibilitas Tiap Pertanyaan (Importance) ... 42
Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Skor Tingkat Kinerja ... 44
Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pasca Kunjungan ... 94
Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden ... 96
Hasil IPA Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden ... 97
Hasil IPA Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden Atribut Variabel ... 99