Dismenore Sekunder.
1,9,10,17
Sejumlah faktor mungkin terlibat dalam patogenesis dismenore sekunder. Patologi pelvis berikut ini dapat menyebabkan dismenore :
• Endometriosis • Penyakit radang panggul
• Kista dan tumor ovarium • Fibroid
• Uterine polip • Adhesi intrauterine, dll
Hampir setiap proses yang dapat mempengaruhi visera pelvis dapat menghasilkan nyeri panggul siklik dengan intensitas nyeri yang berbeda- beda.Berat
ringannya nyeri tergantung dari kelainan ginekologis yang mendasari dan faktor psikis penderita. Ada banyak hal yang mempengaruhi intensitas nyeri haid seperti
awal usia saat menarche,haid yang panjang, jumlah darah haid yang banyak, merokok, ada riwayat keluarga dismenore, akan dapat memperberat dismenore.
16
2.1.5. Epidemiologi.
Gejala-gejala klinis biasanya dimulai sehari sebelum haid berlangsung selama hari pertama dan ke dua haid, dan jarang terjadi setelah itu. Rasa nyeri biasanya
Prevalensi dismenore di seluruh dunia mirip dengan prevalensi di AS, dengan berkisar antara 15,8- 89,5, dengan prevalensi yang lebih tinggi dilaporkan pada
populasi remaja.
5,18
2.1.6. Gejala Klinis
Universitas Sumatera Utara
merupakan nyeri di garis tengah perut di atas tulang kemaluan, nyeri terasa hilang timbul, tajam dan bergelombang. Biasanya mengikuti gerakan rahim dan dapat
menjalar ke arah pinggang belakang. Selain rasa nyeri dapat pula disertai mual, muntah, sakit kepala, dan mudah tersinggung atau depresi.
1,2,3
2.1.7. Bahaya Dismenore
Masih banyak perempuan yang menganggap nyeri haid sebagai hal biasa, mereka beranggapan 1 – 2 hari sakitnya akan hilang. Padahal nyeri haid hebat bisa
menjadi tanda gejala endometriosis yang bisa mengakibatkan sulitnya punya keturunan.
2,3,4
2.1.8. Penanganan.
1,2,19,20
Pengobatan Medikamentosa.
19,20
Pengobatan dismenore primer ditujukan untuk mengurangi nyeri panggul kram perut bawah dan gejala terkait misalnya, sakit kepala, mual, muntah, flushing,
diare yang biasanya menyertai atau segera mendahului munculnya aliran menstruasi. Rasa sakit bisa muncul pada panggul dan kadang-kadang menjalar ke
punggung dan paha. Sampai saat ini, farmakoterapi telah menjadi pengobatan yang paling handal dan efektif untuk mengatasi dismenore.
Karena hasil rasa sakit dari vasokonstriksi rahim, anoksia, dan kontraksi dimediasi oleh prostaglandin, mengurangi gejala-gejala sering dapat diperoleh dari
penggunaan agen yang menghambat sintesis prostaglandin dan memiliki sifat anti- inflamasi dan analgesik. NSAID dan kombinasi kontrasepsi oral adalah modalitas
terapi paling umum digunakan untuk pengelolaan dismenore primer. Agen ini
19,20
Universitas Sumatera Utara
memiliki mekanisme aksi yang berbeda dan dapat digunakan sebagai terapi ajuvan dalam kasus-kasus refrakter. Kurangnya respon terhadap NSAIDs dan kontrasepsi
oral atau kombinasi dapat meningkatkan kemungkinan tipe dismenore sekunder.
19,20
Terapi lain untuk dismenore telah diusulkan, tetapi sebagian besar tidak diperhatikan. Ini termasuk tiamin, vitamin E, omega-3 asam lemak, magnesium,
akupunktur, akupresur, berbagai obat-obatan herbal, nitrogliserin transdermal, kalsium channel blocker, beta-adrenergik agonis, antileukotrienes, dan stimulasi
saraf transkutan listrik TENS unit .
19
Penggunaan topikal panas terus menerus pada tingkat rendah mungkin bermanfaat untuk beberapa pasien. Pengobatan dismenore sekunder melibatkan
koreksi penyebab organik yang mendasari. Langkah-langkah spesifik medis atau bedah mungkin diperlukan untuk mengobati patologi pelvis misalnya,
endometriosis dan untuk memperbaiki dismenore terkait. Penggunaan berkala agen analgesik sebagai terapi tambahan mungkin bermanfaat.
19,20
Pembedahan
• Pembedahan umumnya tidak diindikasikan untuk pasien dengan dismenore primer.
19,20
• Pada pasien dengan dismenore sekunder, pengobatan patologi yang mendasari mungkin memerlukan intervensi bedah.
Dalam kasus dismenore, laparoskopi presacral neurectomy PSN atau ablasi saraf uterosakral LUNA terbukti efektif pada beberapa pasien selama 12 bulan setelah
pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
Konsultasi .
Pada pasien dengan gejala refrakter, pendekatan multidisiplin dapat diindikasikan. Penderita dapat menjalani konsultasi di prakter dokter sehubungan
dengan keluhannya dan bertujuan untuk mendapatkan informasi lebih jelas sehingga strategi penanganan terhadap keluhan penderita akan lebih baik.
1,19
Diet.
Diet vegetarian rendah lemak dan minyak ikan suplemen telah dilaporkan dapat mengurangi nyeri haid pada beberapa perempuan. Menghindari minum kopi
dan merokok juga disarankan untuk memperkecil resiko terjadinya dismenore. Penderita disarankan mengatur pola diet seimbang, jika memungkinkan
berkonsultasi dengan ahli gizi.
1,19,20
2.2 Pengetahuan.
2.2.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” yang terjadi melalui proses sensoris
khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka Overt
Behavior.
21,22
Universitas Sumatera Utara