umumnya menuturkan kedatangannya ke praktek dokter dan rumah sakit disebabkan dorongan atau kekhawatiran orang tua ibu penderita bagi yang masih
remaja, dan dorongan pasangannya bagi mereka yang sudah menikah. Sebagian besar penderita awalnya menganggap hal yang biasa. Bahkan ada yang telah
membiarkannya tanpa usaha mendapat pengobatan sebelum penderita akhirnya terdiagnosa dengan masalah ginekologik yang serius dan harus mendapat
penanganan segera. Dari uraian kenyataan tersebut di atas, maka dirasa perlu untuk meneliti
hubungan pengetahuan remaja putri tentang dismenore dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan.
1.2. Rumusan Masalah
Angka kunjungan penderita dismenore remaja ke pusat pelayanan kesehatan masih rendah.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang dismenore dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1. Mengidentifikasi pengetahuan responden remaja putri tentang dismenore di SMU Saffiyatul Amaliyah – YPSA, Medan.
1.3.2.2. Mengidentifikasi motivasi responden untuk periksa ke pelayanan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
1.3.2.3. Menganalisa hubungan antara pengetahuan responden tentang dismenore dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan.
1.4. Hipotesa
Ada korelasi yang bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang dismenore dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan di SMU YPSA-
Medan.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini bisa menambah khasanah pengetahuan, wawasan dan
pengalaman secara langsung yang dapat digunakan untuk praktek di lapangan nantinya.
1.5.2. Bagi Institusi Pendidikan Memberi informasi dalam mengidentifikasi hubungan pengetahuan remaja
putri tentang dismenore dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan. 1.5.3. Bagi Tempat Penelitian
Memberikan gambaran tentang hubungan pengetahuan remaja putri tentang dismenore dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan sehingga bisa
mendorong penderita yang mengalami dismenore untuk memeriksakan diri sebagai upaya deteksi dini masalah ginekologi yang berhubungan dengan dismenore.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dismenore 2.1.1.Definisi
.
1,2,3,4
Dismenore didefinisikan sebagai nyeri perut bagian bawah ketika menstruasi. Istilah dismenore berasal dari bahasa Yunani dys, yang berarti sulit nyeri tidak
normal, meno yang berarti bulan, dan rrhea, yang berarti aliran. Dismenore adalah salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada
wanita muda. Pengelolaan yang optimal dari gejala ini tergantung pada pemahaman tentang penyebab yang mendasari. Dismenore dibagi dalam dismenore primer
spasmodic dan dismenore sekunder
Penderita Dismenore ini akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera tiba. Dia akan mengalami pegal, sakit pada buah dada,
perut kembung, penyangga payudara terasa ketat, sakit kepala, sakit punggung, kongestif.
2.1.2 Pembagian klasifikasi.
1,4,6,7
2.1.2.1 Berdasarkan jenis nyeri
1. Dismenore Spasmodik Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut dan berasal sebelum masa haid
atau segera setelah masa haid. Nyeri ini terlokalisir di bawah pusat, disebabkan adanya spasme otot- otot rahim.
2. Dismenore Kongestif
Universitas Sumatera Utara