Singapore Electronic Transaction Act ETA 1998 EU Directive on Electronic Commerce

Model Law : “ Where the law requires in information to be in writing, the requirement is met by a data message if the in information contained there in is accessible so as to be useable for subsequent reference”.

2. Singapore Electronic Transaction Act ETA 1998

Peraturan ini dikeluarkan untuk memfasilitasi perkembangan e-commerce. Terdapat beberapa yang digariskan dalam ETA, yaitu : 29 a Tidak ada perbedaan antara data elektronik dengan dokumen kertas ; b Suatu data elektronik dapat menggantikan suatu dokumen tertulis; c Para pihak dapat melakukan kontrak secara elektronik; d Suatu data elektronik dapat merupakan alat bukti di pengadilan; e Jika suatu data elektronik telah diterima oleh para pihak maka mereka harus bertindak sebagaimana kesepakatan yang terdapat pada data tersebut.

3. EU Directive on Electronic Commerce

Peraturan ini diundangkan pada 8 Juni 2000, dalam ketentuan EU Directive on Electronic Commerce, terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan khususnya mengenai masalah kontrak ini bahwa : 30 a Setiap negara – negara anggota akan memastikan bahwa sistem hukum mereka membolehkan kontrak dibuat dengan menggunakan sarana elektronik; b Namun para negara anggota dapat pula mengadakan pengecualian terdapat ketentuan di atas dalam hal : 29 Abdul Halim Barkatullah, Teguh Prasetyo, Op.Cit, hlm 138 30 Ibid, hlm 139 Universitas Sumatera Utara 1 Kontrak untuk menciptakan melakukan pengalihan hak atas real estate; 2 Kontrak yang diatur didalam hukum keluarga; 3 Kontrak penjaminan; 4 Kontrak yang melibatkan kewenangan pengadilan. c Setiap negara harus dapat memberikan pengaturan yang relevan atas kontrak elektronik yang berlangsung.

C. Proses Terjadinya Transaksi Jual Beli Melalui Media Elektronik

Pada dasarnya proses transaksi jual beli secara elektronik tidak jauh berbeda dengan proses transaksi jual beli di dunia nyata. Pelaksanaan transaksi jual beli secara elektronik ini dilakukan dalam beberapa tahap, sebagai berikut : 1. Penawaran, yang dilakukan oleh penjual atau pelaku usaha melalui website pada internet. Penjual atau pelaku usaha menyediakan storefront yang berisi beberapa katalog produk dan pelayanan yang akan diberikan. Masyarakat yang memasuki website pelaku usaha tersebut dapat melihat – melihat barang yang ditawarkan oleh penjual. Salah satu keuntungan transaksi jual beli melalui toko on line ini adalah bahwa pembeli dapat berbelanja kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang gerak dan waktu. Penawaran dalam sebuah website biasanya menampilkan barang – barang yang ditawarkan, harga, nilai rating, spesifikasi barang termaksud dan menu produk lain yang berhubungan. Penawaran melalui internet terjadi apabila pihak lain yang menggunakan media internet memasuki situs milik penjual atau pelaku usaha yang melakukan penawaran. Oleh karena itu, apabila seseorang tidak menggunakan media internet dan Universitas Sumatera Utara memasuki situs milik pelaku usaha yang menawarkan sebuah produk maka tidak dapat dikatakan ada penawaran. Dengan demikian penawaran melalui media internet hanya dapat terjadi apabila seseorang membuka situs yang menampilkan sebuah tawaran melalui internet tersebut. 2. Penerimaan, dapat dilakukan tergantung penawaran yang terjadi. Apabila penawaran dilakukan melalui e-mail address, maka penerimaan dilakukan melaui e-mail, karena penawaran hanya ditujukan pada sebuah e-mail yang dituju sehingga hanya pemegang e-mail tersebut yang dituju. Penawaran melalui website ditujukan untuk seluruh masyarakat yang membuka website tersebut, karena siapa saja dapat masuk ke dalam website yang berisikan penawaran atas suatu barang yang ditawarkan oleh penjual atau pelaku usaha. Setiap orang yang berminat untuk membeli barang yang ditawarkan itu dapat membuat kesepakatan dengan penjual atau pelaku usaha yang menawarkan barang tersebut. Pada transaksi jual beli secara elektronik, khususnya melalui website, biasanya calon pembeli akan memilih barang tertentu yang ditawarkan oleh penjual atau pelaku usaha, dan jika calon pembeli atau konsumen itu tertarik untuk membeli salah satu barang yang ditawarkan, maka barang itu akan disimpan terlebih dahulu sampai calon pembeli konsumen merasa yakin akan pilihannya, selanjutnya pembeli konsumen akan memasuki tahap pembayaran. 3. Pembayaran, dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui fasilitas internet, namun tetap bertumpu pada sistem keuangan nasional, yang mengacu pada sistem keuangan lokal. Klasifikasi cara pembayaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Transaksi model ATM Anjungan Tunai Mandiri, sebagai transaksi yang melibatkan institusi finansial dan pemegang account masing – masing. b. Pembayaran 2 dua pihaktanpa perantara, yang dapat dilakukan langsung antara kedua pihak tanpa perantara dengan menggunakan uang nasionalnya. c. Pembayaran dengan perantaraan pihak ketiga, umumnya merupakan proses pembayaran yang menyangkut debet, kredit atau cek masuk. Metode pembayaran yang dapat digunakan antara lain : sistem pembayaran melalui kredit on line serta system pembayaran check in line. Apabila kedudukan penjual dan pembeli berbeda, maka pembayaran dapat dilakukan melalui cara account to account atau pengalihan dari rekening pembeli kepada rekening penjual. Berdasarkan kemajuan teknologi, pembayaran dapat dilakukan melalui kartu kredit dengan cara memasukkan nomor kartu kredit pada formulir yang disediakan oleh penjual dalam penawarannya. Pembayaran dalam transaksi jual beli secara elektronik ini sulit untuk dilakukan secara langsung, karena adanya perbedaan lokasi antara penjual dan pembeli, walaupun dimungkinkan untuk dilakukan. Jenis – jenis pembayaran elektronik Perbedaan yang mendasar diantara sistem pembayaran elektronik dan sistem pembayaran tradisional hanyalah terdigitalkannya data – data untuk sistem pembayaran elektronik. Dengan kata lain, semua hal yang berkait dengan system Universitas Sumatera Utara pembayaran elektronik dapat digambarkan sebagai untaian bit – bit atau bytebyte adalah urutan 8 bit yang digunakan untuk merepresentasikan karakter – karakter tertentu. Sementara kebanyakan system pembayaran elektronik saat ini diimplementasikan dengan penggunaannya pada komputer – komputer pribadi PC-Personal Computer, saat ini dapat dilihat penggunaannya di peralatan – peralatan lain. Misalnya saat ini dapat digunakan PDA Personal Digital Assistant atau perangkat telepon gengganm handphone untuk menangani pembayaran – pembayaran dan transaksi – transaksi. Dengan cara yang sama, saat ini beberapa penjual juga menerima pembayaran dengan kartu cerdas smart card. 31 a. Kartu Magnetik Magnetic Stripe Card Kartu magnetic adalah kartu plastic kecil yang memiliki pita termagnetisasi di permukaannya. Kartu magnetic digunakan secara luas untuk aplikasi-aplikasi seperti kartu debit, kartu kredit, kartu telepon, kartu ATM, kartu yang digunakan untuk masuk ke gedung-gedung yang memiliki perangkat keamanan tertentu, dan sebagainya. Dalam hal ini, kartu magnetik ini dapat diperluas fungsinya menjadi kartu yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi – transaksi pembelian barang dan atau jasa dalam kaitannya dengan perdagangan elektronik. b. Kartu Kredit Dalam transaksi menggunakan kartu kredit, konsumen memberikan nomor kartu kreditnya ke pedagang. Pedagang kemudian dapat memverifikasi nomor itu ke bank penerbit dan kemudian ia dapat 31 Adi Nugroho, 2006, e-Commercememahami perdagangan di dunia maya, Informatika, Bandung, Hlm 80 Universitas Sumatera Utara membuat slip pembelian bagi konsumen untuk disetujui. Pedagang kemudian dapat menggunakan slip pembelanjaan itu untuk mendapatkan uang dari bank. Pada periode pembayaran berikutnya, konsumen akan menerima pernyataan dari bank yang mencatat transaksi yang bersangkutan. Menggunkan kartu kredit untuk membel barangjasa lewat sarana Internet menggunakan skenario yang sama, tetapi kita akan menjumpai beberapa langkah tambahan. Langkah-langkah tambahan itu adalah langkah yang harus diambil sehingga transaksi yang aman secure dapat terjadi, serta terjadi otentikasi antara pembeli dan penjual. Hal ini menimbulkan berbagai sistem yang berbeda dalam penggunaan kartu kredit pada transaksi – transaksi yang berjalan di internet. Dua diantaranya adalah fitur yang melindungi keamanan transaksi di Internet serta perangkat lunak - perangkat lunak pengelola yang dibutuhkan; baik di sisi konsumen maupun di sisi perusahaan. c. Cek Elektronik Sistem pembayaran menggunakan kartu kredit tidak dapat disangkal lagi merupakan sistem pembayaran yang paling populer dalam perdagangan internet, tetapi ia bukan satu-satunya metode pembayaran di Internet. Hingga saat ini ada 2 sistem yang telah dikembangkan –satu oleh Financial Services Technology Corporation FTSC, yang lainnya oleh CyberCash- yang memungkinkan konsumen menggunakan cek elektronik untuk membayar secara langsung kepada pedagang di Web. Universitas Sumatera Utara Cek kertas pada dasarnya merupakan pesan pada bank milik konsumen untuk mentransfer dana dari rekening milik konsumen ke rekening seseorang yang lain. Pesan ini tidak dikirimkan langsung ke bank, tetapi ke penagih – penagih yang bertugas untuk memperlihatkan cek itu ke bank untk mendapakan dananya. Setelah dana dikirmkan, cek yang telah dicairkan dapat dikirmkan kembali ke pengirim, dan emudian dapat digunakan sebagai bukti pembayaran. Dalam dunia maya, semua aspek cek elektronik pada prinsipnya memiliki fitur yang sama dengan cek kertas. Ia sesungguhnya bertindak sebagai pesan pada bank untuk mengirimkan dananya. Cek elektronik dapat dibuktikan lebih unggul dari cek kertas dalam satu aspek signifikan. Sebagai pengirim, kita dapat melindu ngi diri kita sendiri dari kecurangan – kecurangan yang mungkin muncul dari penyingkapan nomor rekening oleh orang yang tidak berhak. Dengan protocol SET, sertifikat-sertifkat digital dapat digunakan ntuk melakukan pengujian otentikasi terhadap pembayar, bank pembayar, dan rekening bank. Cek elektronik dapat dikirimkan dengan transmisi langsung lewat jaringan atau lewat surat elektronik. Dalam kasus yang lain, saluran perbankan yang sudah ada dapat digunakan. Ini memicu integrasi yang baik dan sempurna antara infrastruktur perbankan yang sudah ada dan Internet. Karena rancangan FTSC untuk pemeriksaan elektronik sudah mencakup transfer dana dan transaksi-transaksi yang melibatkan Clearing House Asociation untuk pentransferan dana antarbank, Universitas Sumatera Utara perusahaan-perusahaan juga dapat menggunakan skema yang diusulkan FTSC untuk membayar tagihan-tagihan dari perusahaan-perusahaan yang lain. Konsumen biasanya menyukai cek elektronik dibandingkan dengan sistem pembayaran yang lain karena berbagai alasan. Pertama, sampai saat ini sudah semakin banyak penduduk dunia memiliki rekening cek alih-alih kartu kredit, sehingga cek elektronik bertindak sebagai cek yang dapat digunakan dalam pasar yang semakin berkembang. Kedua, paling sedikit dengan system FTSC, konsumen dapat menggunakan berbagai sistem pembayaran yang berbeda cek, cek tersertifikasi, ATM, dan sebagainya, menggunakan antarmuka tunggal buku cek elektronik, yang dapat mencatat semua catatan transaksi dalam suatu rekening tunggal. Ini juga berarti bahwa konsumen hanya memiliki perjanjian dengan banknya saja, tidak dengan sejumlah institusi financial, dalam melaksanakan berbagai jenis pembayaran. d. Digital Cash Walaupun versi digital dari uang tunai, yaitu digital cash, atau e-cash, bertindak dengan cara yang mirip, versi digital lebih menarik sebab ia sangat bersifat pribadi. Digital cash juga merupakan sistem yang sesuai untuk melakukan transaksi komersial yang melibatkan nilai uang dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Saat ini, di internet, digital cash dipandang sebagai aplikasi gelombang baru untuk perdagangan elektronik. Universitas Sumatera Utara Pada sistem digital cash, nilai uang terbentuk tidak lebih dari untaian bit- bit. Bank dapat mendebit rekening kita dengan sejumlah penarikan yang nilainya sama dengan nilai uang sering disebut dengan token yang digunakan. Bank dapat melakukan validasi masing – masing token dengan penanda digital digital stamp sebelum mentransmisikannya ke komputer pribadi kita. Saat kita mau membelanjakan sejumlah e-cash, kita cukup mentransmisikan sejumlah token ke penjual, yang kemudian akan melakukan verifikasi ke bank dan menarik dananya Salah satu alternatif lain yang dapat digunakan untuk mengurangi beban transaksi adalah dengan menangani dan melakukan verifikasi microcash pada masing-masing transaksi hingga sejumlah nilai uang tertentu tercapai. Setelah nilai uang tertentu tercapai, pedagang dapat melakukan penarikan dana pembeli lewat transaksi kartu kredit, sehingga keseluruhannya hanya akan dianggap sebagai sebuah transaksi tunggal, yang akan menghemat biaya transaksi. Untuk kebanyakan sistem, masalah terbesar yang harus dihadapi adalah masalah keamanan. Dalam hal ini, kita harus memberi perlindungan yang memadai pada setiap token yang dikirimkan dari konsumen ke pedagang. Skema-skema penyandian enkripsi canggih seperti yang diusulkan NetCash mungkin dapat digunakan dengan resiko penurunan kinerja transaksi dalam hal kecepatannya. e. Kartu Pintar Smart Card Kartu pintar smart card adalah kartu plastic kecil yang bentuk dan tampilannya mirip dengan kartu magnetik biasa, tetapi di dalamnya Universitas Sumatera Utara mengandung suatu mikroprosesor dan tempat penyimpanan memori. Teknologi kartu pintar merupakan inovasi yang mengatasi keterbatasan- keterbatasan yang dimiliki oleh kartu magnetik yang kita bahas disubbab sebelumnya, yang relatif mudah rusak oleh goresan-goresan di bagian pita magnetiknya. Data-data yang tersimpan dikartu pintar smart card relative tahan terhadap kerusakan-kerusakan yang biasa terjadi pada kartu magnetic, seperti goresan, pemberian medan magnetik, dan sebagainya. Biasanya kartu pintar 100 kali lebih tahan dari kartu magnetik. Dalam beberapa hal sering muncul pertanyaan mengapa menggunakan kartu pintar smart card dan tidak menggunakan uang tunai saja? Uang tunai mudah dicuri. Kartu pintar dengan foto pengguna dan kata sandi password yang harus dimasukkan relatif lebih aman dari pencurian. Selain itu, dibandingkan dengan kartu kredit atau kartu debit, kartu pintar juga seringkali lebih aman, karena kartu pintar memiliki mikroprosesor di dalamnya dan data-data pada kartu pintar juga dapat disandikan dienkripsi menggunakan protocol SET secure Electronic transaction. 4. Pengiriman, merupakan suatu proses yang dilakukan setelah pembayaran atas barang yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli, dalam hal ini pembeli berhak atas penerimaan barang termaksud. Pada kenyataannya, barang yang dijadikan objek perjanjian dikirimkan oleh penjual kepada pembeli dengan biaya pengiriman sebagaimana telah diperjanjikan antara penjual dan pembeli. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan proses transaksi jual beli secara elektronik yang telah diuraikan diatas menggambarkan bahwa ternyata jual beli tidak hanya dapat dilakukan secara konvensional, dimana antara penjual dengan pembeli saling bertemu secara langsung. Namun dapat juga hanya melalui media elektronik dalam hal ini internet, sehingga orang yang saling berjauhan atau berada pada lokasi yang berbeda tetap dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus bersusah payah untuk saling bertemu secara langsung. Sehingga meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu serta biaya baik bagi pihak penjual maupun pembeli.

D. Perbandingan Antara Jual Beli Pada Umumnya Dengan Jual Beli Secara Elektronik.

Transaksi jual beli atau perdagangan secara elektronik melalui internet e- commerce juga merupakan perjanjian jual beli yang sama dengan perjanjian jual beli secara konvensional yang biasa dilakukan masyarakat hanya saja terletak pada perbedaan media yang digunakan. Pada transaksi e-commerce kesepakatan atau perjanjian yang tercipta adalah melalui online karena menggunakan media elektronik yaitu internet. Hampir sama dengan perjanjian jual beli umumnya perjanjian jual beli online juga akan terdiri dari penawaran dan penerimaan sebab suatu kesepakatan selalu diawali dengan adanya penawaran oleh salah satu pihak dan penerimaan oleh pihak lain. 32 Kesepakatan dalam perjanjian merupakan perwujudan dari kehendak dua atau lebih pihak dalam perjanjian mengenai apa yang mereka kehendaki untuk

1. Penawaran

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Asas Kepercayaan Dalam Transaksi Jual Beli Online (Perspektif KUHPerdata dan UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik).

1 3 13

PENDAHULUAN Asas Kepercayaan Dalam Transaksi Jual Beli Online (Perspektif KUHPerdata dan UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik).

0 1 17

PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI MEDIA TOKO ONLINE DITINJAU DARI UU NO.11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN Perjanjian Jual Beli Melalui Media Toko Online Ditinjau Dari Uu No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.

0 0 13

PENDAHULUAN Perjanjian Jual Beli Melalui Media Toko Online Ditinjau Dari Uu No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.

0 0 18

PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI MEDIA TOKO ONLINE Perjanjian Jual Beli Melalui Media Toko Online Ditinjau Dari Uu No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.

0 1 21

SKRIPSI TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA INTERNET DITINJAU MENURUT UU NOMOR 11 TAHUN 2008 MENGENAI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 0 13

PENDAHULUAN TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA INTERNET DITINJAU MENURUT UU NOMOR 11 TAHUN 2008 MENGENAI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 0 19

11 UU NO 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 0 38

TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA INSTAGRAM MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 1 9

KEDUDUKAN ASAS KEPERCAYAAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA TOKO ONLINE DITINJAU DARI UU NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK -

0 0 79