Pengertian Kerugian LENGKUNG TRANSPALATAL

BAB 2 LENGKUNG TRANSPALATAL

Lengkung transpalatal merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam perawatan ortodonti. Lengkung transpalatal juga dapat digunakan untuk mengoreksi berbagai maloklusi. Lengkung transpalatal biasanya dipasang sampai tahap akhir perawatan ortodonti. 3-4

2.1 Pengertian

Lengkung transpalatal adalah suatu alat yang terbuat dari kawat stainless steel, ataupun dari bahan alloy yang berdiameter 0,9 mm 0,036 inch. 2-4,8,11,15,20 Lengkung ini dipatri pada bagian mesio lingual band molar dan melintang mengikuti kontur palatum yang menghubungkan molar pertama pada kedua sisi. 2-4 Letaknya kira-kira 1-2 mm dari mukosa palatum. 3,8,10,13,19 Lengkung transpalatal pertama kali diperkenalkan oleh Goshgarian dengan atau tanpa loop Gambar 1. 3,11,15 Terdapat dua tipe lengkung transpalatal, yaitu lengkung transpalatal cekat dan lepas kemudian mengalami variasi desain yang dikembangkan oleh Zachrisson. 5,10-11 Universitas Sumatera Utara a b Gambar 1. Lengkung transpalatal dengan loop a 24 dan tanpa loop b 25

2.2 Indikasi dan Kontra indikasi

Penggunaan lengkung transpalatal memiliki indikasi dan kontra indikasi. Hal ini dapat ditetapkan setelah diagnosa dan penetapan rencana perawatan.

2.2.1 Indikasi

Sesuai dengan tujuan penggunaannya, lengkung transpalatal mempunyai indikasi, antara lain: 2.2.1.1 Stabilisasi dan penjangkaran Penjangkaran diperoleh dengan menghubungkan kedua molar maksila dengan lengkung transpalatal. 3-5,12,16 Stabilisasi dan penjangkaran ini dapat dicapai setelah posisi molar telah dikoreksi. 3-4 Evaluasi untuk melihat posisi molar yang baik susunannya dalam rahang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menarik garis dari tonjol distobukal gigi molar pertama ke tonjol mesiolingual melintasi gigi kaninus pada sisi berlawanan dan permukaan bukal molar maksila terletak dalam posisi yang sejajar dalam oklusi ideal Gambar 2. 3,10,14 Universitas Sumatera Utara Lengkung transpalatal menahan kecendrungan molar untuk rotasi ke arah mesial disekitar akar lingual. 3,5,11,14-15 Penjangkaran dengan lengkung transpalatal cukup baik, namun pada kasus yang membutuhkan penjangkaran maksimum, penggunaan lengkung transpalatal dapat didukung oleh traksi ekstraoral ataupun dengan bantuan implant yang dipasang pada palatum pasien. 3,8-10,13,21 a b Gambar 2. Evaluasi posisi molar. Garis dari tonjol mesiolingual dan distobukal dari molar ditarik melintasi gigi kaninus di sebelah sisi a dan permukaan bukal molar maksila yang sejajar satu sama lain dalam oklusi ideal b 3 Penjangkaran adalah salah satu aspek terpenting dalam rencana perawatan ortodonti. 8-9,13,21 Penjangkaran didefinisikan sebagai perlawanan terhadap pergerakan gigi yang tidak diinginkan dalam menutup ruang bekas pencabutan Gambar 3a. 8,19-20 Kebutuhan penjangkaran pada rencana perawatan bervariasi pada tiap individu, mulai dari dibenarkan adanya pergerakan dalam jumlah terbatas hingga tidak dibenarkan sama sekali adanya pergerakan gigi posterior ke mesial untuk menyempurnakan penutupan ruang. 8 Kebutuhan penjangkaran diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan penutupan ruang bekas pencabutan. Bila hanya molar pertama yang tersedia sebagai penjangkar di bagian posterior lengkung rahang, maka ada batasan jumlah pergerakan gigi yang dapat dilakukan. 14 Jika Universitas Sumatera Utara molar berada dalam posisi Klas II penuh dan tidak diinginkan adanya kegagalan penjangkaran, penggunaan lengkung transpalatal sangat dianjurkan. 3,13,20 Penjangkaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 8 1. Penjangkaran grup A, termasuk perawatan kritis dari posisi gigi posterior karena 75 atau lebih ruang bekas pencabutan dibutuhkan untuk retraksi gigi anterior Gambar 3b. Kebutuhan penjangkaran pada gigi posterior adalah maksimal. 2. Penjangkaran grup B, dimana penutupan ruang simetris relatif sama dengan pergerakan dari gigi posterior dan anterior dalam menutup ruang. Kasus ini terkadang lebih sulit dalam masalah penutupan ruang, karena di satu sisi dibutuhkan penjangkaran tapi juga pergerakan dari gigi posterior Gambar 3c. 3. Penjangkaran grup C, yang termasuk perawatan non-kritis dari gigi posterior karena 75 atau lebih ruang bekas pencabutan dicapai dengan pergerakan ke mesial dari gigi posterior. Gambar 3d. Lengkung transpalatal digunakan pada masa gigi bercampur tahap akhir dan masa gigi permanen. 3-4 Lengkung ini dapat digunakan untuk perawatan kasus ekstraksi dan non-ekstraksi. 3 Penggunaan yang rutin dari lengkung transpalatal selama peralihan masa gigi bercampur tahap akhir hingga masa gigi permanen, sangat diindikasikan karena dapat mempertahankan leeway space. 3-4,26 Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Klasifikasi penjangkaran. A Susunan gigi sebelum penutupan ruangan. B Penjangkaran grup A yang membutuhkan penjangkaran maksimum. C Penjangkaran grup B membutuhkan pergerakan pada gigi anterior dan posterior. D Penjangkaran grup C yang membutuhkan penjangkaran gigi posterior yang minimum. 8 Universitas Sumatera Utara Leeway space diperlukan pada pergantian gigi molar dua susu ke premolar dua permanen. Leeway space adalah kelebihan ruang yang tersedia saat gigi kaninus dan molar pertama desidui digantikan oleh gigi kaninus dan premolar permanen. Ruang ini biasanya lebih besar pada rahang bawah daripada rahang atas. 13-14,27 Besarnya ruang pada rahang bawah sekitar 2,5 mm dan rahang atas sekitar 1,5 mm. 14 Kelebihan ruangan ini dimanfaatkan untuk mendapatkan tempat bagi gigi anterior, sedangkan pada oklusi normal akan tertutup pada perkembangan oklusi selanjutnya atau terjadi pergeseran molar pertama permanen ke mesial. 27

2.2.1.2 Mengoreksi maloklusi

Maloklusi yang dapat dikoreksi dengan lengkung transpalatal, antara lain:

2.2.1.2.1 Mengoreksi rotasi molar

Rotasi pada gigi molar pertama maksila biasanya ditemukan pada maloklusi Klas II. Molar pertama maksila sering ditemukan mengalami rotasi pada tonjol mesio- bukal dalam arah mesial daripada arah distal. Rotasi molar juga bisa terjadi akibat proses penutupan ruangan. 3, 14-16 Koreksi rotasi molar pertama maksila dicapai dengan merotasikan molar dalam arah distolingual disekitar akar lingual Gambar 4. Penambahan ruang sekitar 1-2 mm dari panjang lengkung di setiap sisinya dapat membantu memperbaiki maloklusi. 3,5-8,13- 15 Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Koreksi rotasi molar sehingga didapatkan penambahan ruang 1-2 mm. 3

2.2.1.2.2 Distalisasi molar

Distalisasi molar maksila dapat diperoleh dengan pengaktifan alat secara unilateral. Perputaran ditempatkan pada salah satu lengan lengkung transpalatal, kemudian pada lengan yang lain posisinya dirotasikan kedalam sehingga menghasilkan suatu daya untuk distalisasi. 3 Koreksi dilakukan pada sisi sebelah kanan dan kiri. Penyesuaian yang sama dapat dilakukan pada sisi yang berlawanan setelah 6-8 minggu kemudian. 3-4,10,13 Menggerakkan gigi ke mesial lebih mudah daripada menggerakkan gigi ke distal, karena lebih banyak tahanan pada pergerakan untuk mendistalisasi. Keberhasilan distalisasi molar tergantung pada banyaknya penjangkaran yang tersedia, antara lain stabilitas relatif dari palatum, jaringan lunak, rugae palatina dan tulang kortikal yang terletak dibawahnya. 14 Universitas Sumatera Utara

2.2.1.2.3 Pergerakan molar tambahan

Pelintir akar lingual dan akar bukal dapat dilakukan dengan lengkung transpalatal sebagai pergerakan molar tambahan. Sejumlah ekpansi atau kontraksi dari lebar transpalatal dapat dilakukan dengan lengkung transpalatal. 3-4 Pergerakan molar tambahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara perluasan loop omega yang terletak di midline dan mengubah arah loop dari arah distal ke arah mesial, sehingga tekanan yang tanpa disadari dari lidah dapat menghasilkan daya intrusif pada gigi-geligi. 3,14-15,17

2.2.2 Kontra indikasi

Kontra indikasi penggunaan lengkung transpalatal, antara lain:

2.2.2.1 Maloklusi Klas II dengan kehilangan premolar pertama atas

Maloklusi Klas II dengan posisi molar edge to edge dan kehilangan premolar pertama atas kontraindikasi untuk pemakaian lengkung transpalatal, karena pemasangan lengkung transpalatal menghalangi pergerakan molar pertama atas untuk mencapai oklusinya. 3

2.2.2.2 Maloklusi Klas III non bedah

Maloklusi Klas III non bedah kontraindikasi untuk pemakaian lengkung transpalatal karena posisi yang lebih ke mesial pada bagian bukal gigi molar pertama maksila diharapkan dapat membantu menyamarkan ketidaksesuaian rahang di bagian anteroposterior. 3 Universitas Sumatera Utara

2.2.2.3 Alergi

Pemakaian lengkung transpalatal dapat menyebabkan alergi yang disebabkan karena bahan stainless steel ataupun logam yang merupakan bahan dasar pembuatan lengkung transpalatal. 24-25 Oleh karena itu, sebelum pemasangan harus dilakukan uji sensitivitas bahan. Walaupun jarang dialami, tetapi bisa terjadi karena riwayat genetik dan daya adaptasi tubuh yang tidak sesuai terhadap bahan tersebut. Alergi yang biasa terjadi adalah dermatitis kontak intraoral. 25 Gingiva di bagian posterior terkadang mengalami hipertropi setelah pemakaian beberapa bulan. 24 Klinisi harus mencari alat lain untuk perawatan pada pasien yang menderita alergi. 25

2.3 Kerugian

Kerugian dari pemakaian lengkung transpalatal adalah terjadinya iritasi jaringan lunak. Iritasi yang terjadi pada jaringan lunak disebabkan oleh tingkat toleransi yang bervariasi pada masing-masing individu. 3,16-18 Oleh karena itu, lengkung transpalatal tidak boleh berkontak rapat dengan mukosa, harus ada jarak kurang lebih sekitar 1-3 mm. 3,8 Saat posisi lengkung transpalatal posisinya mendekati jaringan palatum, lengkung transpalatal dapat menekan jaringan palatum dan harus dilepaskan untuk penyembuhan. 3 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 MACAM-MACAM LENGKUNG TRANSPALATAL

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, ada berbagai macam lengkung transpalatal. Lengkung transpalatal mengalami perkembangan dan modifikasi untuk menyesuaikan koreksi maloklusi yang ditemui di klinik. Perkembangan yang dialami mencakup perubahan jumlah dan bentuk loop, arah loop, maupun cara pemasangan loop pada palatum pasien. Macam-macam lengkung transpalatal, yaitu: 1. Lengkung transpalatal Goshgarian 2. Lengkung transpalatal Zachrisson 3. Lengkung transpalatal implant

3.1 Lengkung transpalatal Goshgarian

Lengkung transpalatal Goshgarian merupakan jenis lengkung transpalatal pertama, sehingga sering dikatakan bahwa lengkung transpalatal Goshgarian adalah lengkung transpalatal konvensional. 3,11-12 Lengkung transpalatal Goshgarian hanya terdiri dari satu buah loop yang terletak di tengah dan loopnya mengarah ke distal, terbuat dari kawat stainless steel berdiameter 0,9 mm Gambar 5. 3,11,15,20 Universitas Sumatera Utara