Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pengetahuan tersebut diperolah baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Bart 1994 dapat dikatakan bahwa perilaku yang dilakukan atas dasar pengetahuan akan lebih bertahan dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Jadi pengetahuan sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat mengetahui mengapa mereka harus melakukan suatu tindakan
sehingga perilaku masyarakat dapat lebih mudah untuk diubah kearah yang lebih baik.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara yang menanyakan sesuatu yang ingin diukur tentang pengetahuan dari subjek penelitian
Notoatmodjo, 2003. Untuk mengukur pengetahuan ibu hamil tentang zat besi maka perlu diketahui pengertiannya tentang kehamilan, manfaat dari sumber zat besi,
akibat kekurangan zat besi, suplementasi zat besi serta cara mengkonsumsinya.
2.2.2 Sikap
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo 2003. Dengan perkataan lain dapat dikatakan
bahwa sikap adalah tanggapan atau persepsi seseorang terhadap apa yang diketahuinya. Jadi sikap tidak dapat langsung dilihat secara nyata, tetapi hanya dapat
ditafsirkan sebagai perilaku yang tertutup. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan.
Universitas Sumatera Utara
Allport
1954, seperti yang dikutip dari Notoatmodjo 2003, menjelaskan bahwa sikap terdiri atas 3 komponen pokok yaitu:
1.
Kepercayaan keyakinan
, ide dan konsep terhadap suatu objek 2.
Kehidupan emosional atau eveluasi emosional
terhadap suatu objek 3
.Kecenderungan
untuk bertindak
trend to behave
. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh
total attitude
. Dalam penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan berpikir, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.
Decision theory
Janis, 1985, dikutip dari Bart, 1994, mengganggap bahwa seorang pasien yang menggambil keputusan. Hal ini juga tercermin dalam
conflict theory
dari Janis dan Mann 1997 yang dikutip dari Bart 1994, bahwa pasien yang harus memutuskan apakah mereka akan melakukan suatu tindakan medis dan oleh
petugas kesehatan memberi tahu mengenai prosedur, risiko dan efektifitas obat agar mereka bisa mengambil keputusan yang tepat.
Suatu contoh sikap adalah sering ibu yang dalam masa kehamilannya mendengarkan bahwa akibat anemia atau kurang darah selama kehamilan adalah
keguguran, kematian bayi, berat badan lahir rendah dan bahkan kematian ibu.pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya dia tidak
menderita anemia selama kehamilan. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu berniat untuk mengkonsumsi tablet zat besi
selama masa kehamilan agar tidak menderita anemia. Akhirnya dapat dikatakan bahwa ibu tersebut mempunyai sikap terhadap objek yang berupa anemia.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Tindakan