akseptor KB, misalnya IUD tidak boleh dipasang pada ibu yang mengalami infeksi panggul atau perdarahan dari jalan lahir yang tidak diketahui penyebabnya
Suparyanto, 2011. Kontrasepsi terpilih untuk pascasalin harus mempertimbangkan beberapa hal
seperti berikut ini: 1. Pastikan ibu menyusukan bayinya atau tidak,
2. Pilih jenis kontrasepsi yang sesuai, 3. Tidak ada masalah gangguan pembekuan darah, produksi ASI dan tumbuh
kembang bayi bila ibu menggunakan kontrasepsi, 4. Tidak harus menghentikan pemberian ASI untuk menggunakan suatu alat
kontrasepsi,dan 5. Kontrasepsi terpilih harus tidak mempengaruhi kualitas dan jumlah ASI atau
mengganggu kesehatan bayi Suparyanto, 2011.
2.3.3. Cara Pemasangan Kontrasepsi IUD Pascasalin
Pemasangan IUD setelah melahirkan dapat dilakukan : a. Secara dini immediate insertion yaitu IUD dipasang pada wanita yang
melahirkan sebelum dipulangkan dari rumah sakit atau setelah plasenta lahir. b. Secara langsung direct insertion yaitu IUD dipasang dalam masa tiga bulan
setelah partus atau abortus. c. Secara tidak langsung indirect insertion yaitu IUD dipasang sesudah masa
tiga bulan setelah partus atau abortus atau pemasangan IUD dilakukan pada saat yang tidak ada hubungan sama sekali dengan partus atau abortus
Sarwono, 2009. Kontrasepsi IUD Pascasalin dapat dipasang setelah kala IV atau setelah
plasenta lahir atau setelah 40 hari. Bila pemasangan kontrasepsi IUD Pascasalin dilakukan setelah kala IV persalinan, akan terdapat kerugian yang sering terjadi
yaitu adanya ekspulsi yang lebih besar.
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
3.2. Definisi Operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden terhadap pengetahuan ibu tentang penggunaan kontrasepsi IUD pascasalin.
a. Cara Ukur : Diukur dengan menjawab 1 – 20 pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner.
b. Alat Ukur : Kuesioner. c. Cara penilaian :
a Benar : mendapat nilai 1 b Salah : mendapat nilai 0
d. Kategori pengukuran :
Menurut Arikunto 2003 dalam Rahmahayani 2010, kategori pengukuran itu adalah :
a Baik : apabila responden mendapat skor 75 - 100 dengan menjawab benar 15 – 20.
b Cukup : apabila responden mendapat skor 60 – 75 , dengan menjawab benar 9 – 14.
c Kurang : apabila responden mendapat skor 60 , dengan menjawab benar 3 – 8 Rahmahayani, 2010.
e. Skala Pengukuran : Skala Ordinal.
Tingkat pengetahuan
Kontrasepsi IUD Pascasalin