1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Penulis
Sebagai bahan menambah wawasan dan pengetahuan tentang alat kontrasepsi yang digunakan di dalam masyarakat.
1.4.2. Bagi Akseptor KB
Sebagai masukan dan bahan penambahan wawasan dan pengetahuan bagi para ibu tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi.
1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga
Notoatmodjo, 2011. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang overt behavior. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers 1974 mrngungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yang disebut AIETA, yaitu:
a. Awareness kesadaran, di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek.
b. Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek sudah mulai timbul.
c. Evaluation menimbang – nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus Notoatmodjo, 2011.
2.1.2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo, 2011, pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu :