2.6. KERANGKA KONSEP
Imunitas Genetik
Nutrisi Sosioekonomi
Pendidikan Agen
Spesies Usia nyamuk
Kebiasaan makan Mosquito bite rate
Genangan air Musim
Iklim Kelembaban
Host Vektor
Lingkungan Penularan alamiah
Penularan tidak alamiah Secara Oral
Kongenital Secara mekanik
Infeksi Malaria falsiparum
Absorpsi Distribusi
Metabolisme Ekskresi
Skizontosidal darah Skizontosidal darah
Gametosidal Vakuola makanan parasit
Ikatan endoperoksida Artesunat
Klindamisin Kinin
Menghambat merozoit di eritrosit
Efikasi : -
Kesembuhan -
Penurunan jumlah parasit Resistensi
Reinfeksi Skizontosidal darah
Inhibisi detoksifikasi hem Menganggu proses
polimerisasi Perilaku masyarakat
Tidak memakai kelambu Tidak patuh makan obat
Sering ke luar pada malamhari
Obat yang diteliti Kontrol
Gambar 2.6 Kerangka Konsep penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB.3. METODE PENELITIAN
3.1. Desain
Penelitian ini merupakan uji klinis acak terbuka yang membandingkan kombinasi artesunat-klindamisin dengan kinin-klindamisin sebagai pilihan
lain dalam pengobatan Malaria falsiparum tanpa komplikasi.
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal Propinsi Sumatera Utara pada bulan Oktober sampai
November 2010.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi target adalah anak sekolah dasar yang berusia 7 sampai 12 tahun yang menderita malaria. Populasi terjangkau adalah anak Sekolah
Dasar yang menderita Malaria falsiparum di Penyabungan. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
3.4. Perkiraan Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan mempergunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis terhadap 2 proporsi independen, yaitu :
n
26
1 =
n
2 =
Z α √2PQ + Zβ √P
1
Q
1
+ P
2
Q
2 2
P
1
– P
2 2
Universitas Sumatera Utara
n1 = jumlah subyek yang masuk dalam kelompok I
n2 = jumlah subyek yang masuk dalam kelompok II
α = kesalahan tipe I = 0,05
→ Tingkat kepercayaan 95 Z
α = nilai baku normal = 1,96 β
= kesalahan tipe II = 0,2 → Power kekuatan penelitian 80
Z β
= 0,842 P
1
= proporsi sembuh untuk kelompok I yang diteliti = 0,99 P
2
= proporsi sembuh untuk kelompok II kontrol = 0,90
P = P
9 1+
P
2
2 Q
= 1 – P Perbedaan sembuh yang diharapkan adalah 0,99-0,90 = 0,09
→ 9 maka :
P1 = 0,99 dan P2 = 0,90 P =
½
1. Penderita dengan gejala malaria tanpa komplikasi berusia 7 sampai 12 tahun yang bersedia mengikuti penelitian, dibuktikan dengan mengisi
persetujuan dari orang tua
0,99 + 0,90 = 0,94 Dengan menggunakan rumus di atas didapat jumlah sampel untuk
masing-masing kelompok sebanyak 100 orang.
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1. Kriteria Inklusi