Indentifikasi Variabel Variabel bebas Skala Definisi Operasional

3.9. Indentifikasi Variabel Variabel bebas Skala

Jenis obat Nominal dikotom Variabel tergantung Skala Kesembuhan Nominal dikotom Penurunan jumlah parasit Numerik Waktu bebas parasit Numerik

3.10. Definisi Operasional

1. Infeksi Malaria falsiparum ditetapkan apabila di dalam pemeriksaan apusan darah tepi dijumpai Plasmodium falciparum 2. Parasitemia dinilai dengan jumlah parasit per mikroliter darah dengan menggunakan rumus parasit x 8.000200. 3. Malaria falsiparum tanpa komplikasi adalah malaria yang tidak disertai komplikasi apapun, seperti malaria serebral dengan kesadaran menurun, anemia berat hemoglobin ≤ 5 gdl, dehidrasi, gangguan asam basa asidosis metabolik dan gangguan elektrolit, hipoglikemia berat, gagal ginjal, terjadinya perdarahan, hiperpireksia, hemoglobinuria, ikterus dan hiperparasitemia. 4. Efikasi obat antimalaria dinilai dari kesembuhan, penurunan jumlah parasit, waktu bebas parasit dan efek samping. Universitas Sumatera Utara 5. Kesembuhan dinilai dari Adequate Clinical Parasitological Response ACPR yaitu tidak ditemukan parasit pada hari ke-28 dan tidak dijumpai Early Treatment Failure ETF, dan Late Treatment Failure LTF sebelumnya. 6. Hipersensitif terhadap obat adalah timbulnya reaksi alergi setelah meminum obat antimalaria tersebut. 7. Penyakit berat adalah penyakit lain yang menyertai malaria seperti gizi buruk, TBC, hepatitis, penyakit jantung, dan penyakit berat lainnya. 8. Hari ke 0 adalah hari dimana anak mendapat dosis pertama obat antimalaria. 9. Hari ke 1, 2, 3, 7, 14, dan 28 adalah hari pemantauan setelah anak mendapat dosis pertama antimalaria. 10. Waktu bebas parasit adalah lamanya parasit tidak dijumpai lagi pada pemeriksaan darah tepi yang dihitung setelah pemberian obat antimalaria dosis pertama. 11. Penurunan jumlah parasit dinilai dari parasitemia sebelum pemberian obat dengan parasitemia pada hari ke 3. 12. Efek samping adalah tanda, gejala, penyakit yang muncul setelah hari ke 0 yang diduga akibat obat yang diberikan. 13.Gejala klinis malaria dapat berupa demam, riwayat demam 48 jam terakhir, pucat, lemah, nyeri kepala, batuk, muntah dan diare. 14. Demam apabila dijumpai temperatur aksila ≥ 37,5 C Universitas Sumatera Utara 15. Dikatakan gagal pengobatan bila dijumpai salah satu kriteria berikut early treatment failure dan late treatment failure 16. Early treatment failure jika antara hari 1 dan 3 dijumpai malaria berat atau parasitemia hari ke 2 lebih tinggi dari hari ke 0, ataupun parasitemia hari ke 3 lebih dari 25 hari ke 0 dan jika hari 3 dijumpai demam dan parasitemia 17. Late treatment failure jika ditemukan tanda bahaya atau malaria berat setelah hari ke 3 disertai dengan parasitemia atau pasien dengan parasitemia dan demam antara hari ke 3 hingga 28 dan secara parasitologis masih ditemukan parasitemia hari 7,14, dan 28

3.11. Pengolahan dan Analisis data