Gagal Ginjal Kronik dengan penyebab polikistik ginjal yang disertai polistemi. Hemolisis merupakan sering timbul anemi, selain anemi pada Gagal Ginjal Kronik sering disertai pendarahan
akibat gangguan fungsi trombosit atau dapat pula disertai trombositopeni. Fungsi leukosit maupun limposit dapat pula terganggu sehingga pertahanan seluler terganggu, sehingga pada penderita
Gagal Ginjal Kronik mudah terinfeksi, oleh karena imunitas yang menurun. d. Sistem Saraf Otot
Penderita sering mengeluh tungkai bawah selalu bergerak-gerak restlesslessleg syndrome, kadang tersa terbakar pada kaki, gangguan syaraf dapat pula berupa kelemahan, gangguan tidur,
gangguan konsentrasi, tremor, kejang sampai penurunan kesadaran atau koma. e. Sistem Kardiovaskuler
Pada gagal ginjal kronik hampir selalu disertai hipertensi, mekanisme terjadinya hipertensi pada Gagal Ginjal Kronik oleh karena penimbunan garam dan air, atau sistem renin angiostensin
aldosteron RAA. Sesak nafas merupakan gejala yang sering dijumpai akibat kelebihan cairan tubuh, dapat pula terjadi perikarditis yang disertai efusi perikardial. Gangguan irama jantung sering
dijmpai akibat gangguan elektrolit. f. Sistem Endokrin
Gangguan seksual seperti penurunan libido, ion fertilitas sering dijumpai pada Gagal Ginjal Kronik, pada wanita dapat pula terjadi gangguan menstruasi sampai aminore. Toleransi glukosa
sering tergangu paa Gagal Ginjal Kronik, juga gangguan metabolik vitamin D. g. Gangguan lain
Akibat hipertiroid sering terjadi osteoporosis, osteitis, fibrasi, gangguan elektrolit dan asam basa hampir selalu dijumpai, seperti asidosis metabolik, hiperkalemia, hiperforfatemi,
hipokalsemia.
D. Pemerikasaan Penunjang Urine
Volume :
Biasanya kurang dari 400 ml24 jam oliguria atau urine tak keluar anuria Warna
: Secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus bakteri, lemak,
partikel koloid, forfat atau urat. Sedimen kotor, kecoklatan menunjukan adanya darah, HB, mioglobin.
Berat jenis :
Kurang dari 1,015 menetap pada 1,010 menunjukan kerusakan ginjal berat. Osmolalitas
: Kurang dari 350 mosmkg menunjukan kerusakan tubular, dan rasio
urineserum sering 1:1 Klirens keratin
: Mungkin agak menurun
Natrium :
Lebih besar dari 40 m EqL karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi natrium Protein
: Derajat tinggi proteinuria 3-4+ secara kuat menunjukan kerusakan
glomerulus bila SDM dan fragmen juga ada.
Darah BUN Kreatin
: Meningkat, biasanya meningkat dalam proporsi kadar kreatinin 16 mgdL
diduga tahap akhir mungkin rendah yaitu 5 Hitung darah lengkap : Ht : Menurun pada adanya anemia Hb:biasanya kurang ari 78 gdL
SDM :
Waktu hidup menurun pada defisiensi aritropoetin seperti pada azotemia. GDA : pH
: Penurunan asidosis metabolik kurang dari 7,2 terjadi karena kehilangan
kemampuan ginjal untuk mengeksresi hydrogen dan amonia atau hasil akhir katabolisme protein. Bikarbonat menurun, PCO
2
menurun . Natrium Serum
: Mungkin rendah bila ginjal “kehabisan Natrium” atas normal menunjukan
status dilusi hipernatremia. Kalium
: Peningkatan sehubungan dengan retensi sesuai dengan perpindahan seluler
asidosis atau pengeluaran jaringan. Pada tahap akhir, perubahan EKG mungkin tidak terjadi sampai kalium 6,5 MPq atau lebih besar.
MagnesiumFosfat : Meningkat
Kalsium : Menurun. Protein khususnya Albumin : Kadar serum menurun dapat menunjukkan kehilangan protein
melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, atau penurunan sintesis karena kurang asam amino esensial.
Osmolalitas Serum : Lebih besar dari 285 mOsmkg, sering sama dengan urine. KUB fota : Menunujukkan ukuran ginjal ureter kandung kemih dan adanya obstruksi
batu Piolegram Retrograd : Menunujukkan abnormallitas pelvis ginjal dan ureter.
Arteriogram Ginjal : Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular massa. Sistouretrogram Berkemih : Menunjukan ukuran kandung kemih, refluks ke dalam ureter, terensi.
Ultrasono Ginjal : Menentukan ukuran ginjal dan adanya massa, kista, obstruksi pada
saluran perkemihan bagian atas. Biopsi Ginjal : Mungkin dilakukan secara endoskopik untuk menentukan sel jaringan untuk
diagnosis histoligis. Endoskopi Ginjal, Nefroskopi : Dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu, hematuria
dan pengangkatan tumor selektif. EKG : Mungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit dan asambasa.
Foto Kaki, Tengkorak, Kolmna Spiral dn Tangan : Dapat menunjukan demineralisasi, klasifikasi. Rencana Askep, Marilyn E Doenges dkk
E. Pencegahan