3. Insidens 4. Etiologi 70490696 REFERAT DEKOMPENSATIO CORDIS

Sedangkan berdasarkan New York Heart Association NYHA diklasifikasikan emnjadi 4 kelas fungsional 1. Kelas I Pasien dengan penyakit jantung tetapi tidak mempunyai batasan aktivitas fisik. 2. Kelas II Pasien dengan penyakit jantung tetapi mempunyai sedikit batasan aktivitas fisik. 3. Kelas III Pasien dengan penyakit jantung yang mempunyai batasan yang harus diperhatikan dalam aktivitas fisik. 4. Kelas IV Pasien dengan penyakit jantung yang tidak dapat melakukan berbagai aktivitas fisik yang disebabkan dyspnea 14 .

III. 3. Insidens

Pada penganalisisan, dataset rawat inap yang tersedia secara komersial pada tahun 1997 yang dikumpulkan oleh Badan Penelitian dan Kualitas Kesehatan: Kids Database Rawat Inap, akuntansi untuk 50 dari debit US pediatrik AS di 1997. Hasil Database berisi 5.610 anak-anak dengan diagnosis gagal jantung. Sampel pediatrik gagal jantung menunjukkan proporsi yang lebih tinggi dengan prosedur jantung 61,4, prevalensi tinggi penyakit jantung bawaan 61, persentase lebih tinggi dari pasien laki-laki 50 anak, dan persentase lebih rendah dari pasien kulit putih 40,9. Anak-anak spektrum yang berbeda nyata co-morbiditas dibandingkan dengan orang dewasa. Tidak ada perbedaan angka kematian antara anak 7,5. Terdapat perbedaan signifikan dalam profil epidemiologi anak- anak dengan gagal jantung. Anak-anak menderita berbagai jenis ko-morbiditas dan memerlukan prosedur yang berbeda dalam lingkungan rumah sakit.BMC, 2006 Penelitian sebelumnya pada anak-anak seperti bayi 1985 Baltimore-Washington study telah menggambarkan kejadian penyakit jantung bawaan, tetapi belum terfokus pada gagal jantung. Baru-baru ini Pediatric Calon Cardiomyopathy Registry melaporkan tentang kejadian kardiomiopati pediatrik tapi tidak gagal jantung di daerah 2 dari Amerika Serikat, menyarankan sebuah insiden 1,13 kasus per 100.000 anak . Sebuah studi berbasis populasi yang dilakukan di Finlandia selama kerangka waktu yang lebih lama 11 tahun telah temuan serupa. Namun, karena gagal jantung terapi lain kemoterapi-induksi kerusakan, atau gagal 19 jantung karena penyakit jantung bawaan secara khusus dikecualikan dan mungkin terdiri dari komponen utama gagal jantung pediatrik. Studi-studi lain dari gagal jantung pediatrik atau cardiomyopathy memiliki ukuran sampel yang terbatas atau sudah dari daerah geografis yang terbatas BMC, 2006 15 .

III. 4. Etiologi

Dalam hubungan yang luas ada dua faktor penyebab gagal jantung 3 : 1. Faktor mekanik kelainan struktur jantung; kondisi miokardium normal, akan tetapi gangguan dari beban kerja yang berlebihan, biasanya kelebihan beban volume preload atau tekanan afterload akibat PJB atau didapat. 2. Faktor miokardium yaitu kelainan otot jantung sendiri atau insufisiensi miokardium, misalnya: a. Radang atau intoksikasi otot jantung pada penderita demam reumatik atau difteri. b. Otot jantung kurang makanan, seperti pada anemia berat. c. Perubahan-perubahan patologis dalam struktur jantung, misal kardiomiopati. Pada masa perinatal dan bayi, gagal jantung lebih sering disebabkan oleh cacat struktural, sedang pada anak yang lebih tua penyakit struktural atau miokardum dapat ditemukan.  Etiologi Gagal Jantung pada Janin 3,16 . Dengan adanya ekokardiografi, gagal jantung telah makin dikenali pada janin sebagai hidrops fetalis. Sementara sebelumnya penyebab yang paling sering adalah anemia hemolisis dari penyakit Rh, transfusi janin ibu atau anemia hipoplastik, baru-baru ini gagal jantung ternyata terkait dengan aritmia jantung. Sebab-sebab lain gagal jantung dalam uterus meliputi insufisiensi katup semilunar atau katup atrioventrikuler masif kadang-kadang ditemukan pada janin dengan penyakit kanal atrioventrikuler komplit atau penyakit ebstein, fistula arteriovenous besar sistemik, penutupan foramen ovale premature, atau penyakit radang miokardium. 20  Etiologi Gagal Jantung Masa Neonatal 3,16 . Disfungsi miokardium pada masa neonatal relatif jarang dan hampir selalu dihubungkan dengan masalah-masalah perinatal lain seperti asfiksia, sepsis, hipoglikemi, atau cedera sistem organ lain. Pastilah ini karena sistem sirkulasi normal diperlukan dalam uterus sesudah tebal embrio tiga atau empat sel, abnormalitas berarti yang menghalangi kecukupan perfusi jaringan pada kehidupan janin berakibat aborsi spontan trimester pertama. Masalah-masalah struktural, yang tersembunyi dalam kandungan sementara sistem sirkulasi tersusun pararel dengan tahanan pulmonal yang tinggi, dapat menyebabkan kesukaran hemodinamik ketika duktus arteriosus menutup dan tahanan vaskular paru- paru turun. Gejala gagal jantung akibat meningkatnya tekanan jantung kiri pada neonatus, biasanya akibat stenosis aorta atau koarktasio aorta, akan tampak pada minggu pertama atau kedua. Sedangkan pada peningkatan tekanan berlebihan pressure overload pada jantung kanan biasanya penderita akan tampak sianosis akan tetapi tidak memperlihatkan gejala gagal jantung, karena foramen ovale paten menyebabkan berkurangnya tekanan jantung kanan akibat shunt pirau dari kanan ke kiri. Pada kehidupan minggu pertama dan kedua, tahanan vaskular paru-paru tinggi sehingga anak dengan hubungan sisi jantung kiri dan kanan biasanya tidak timbul gagal jantung. Namun pada minggu ketiga dan keempat, tahanan vaskular paru-paru telah cukup 21 menurun sehingga L-R shunt pirau dari kiri kekanan yang nyata pada setinggi ventrikel atau pembuluh darah besar misalnya duktus arteriosus paten, jendela aorta pulmonal atau trunkus arteriosus, atau pada setinggi ventrikel misalnya defek sekat ventrikel, ventrikel tunggal, kanal atrioventrikular komplet, akan menyebabkan gagal jantung. Pada fistula arteriovenosa sistemik biasanya di kepala dan hati menimbulkan lesi beban volume berlebih dan dapat ditemukan gagal jantung sebelum masa perinatal karena tidak tergantung tahanan vaskular pulmonal. Variasi kelainan frekuensi jantung dapat juga menimbulkan gagal jantung, ketika frekuensi jantung terlalu cepat takikardia supraventrikular paroksismal, flutter atrium, atau fibrilasi atrium, atau bila frekuensi terlalu rendah blokade jantung kongental total. Kadang-kadang kelainan hematologis dapat menyebabkan gagal sirkulasi, anemia berat dapat menyebabkan gagal jantung curah tinggi, dan polisitemia yang berat dapat menyebabkan sindrom hiperviskositas.  Etiologi Gagal Jantung Masa Bayi 3,16 . Selama masa bayi gagal jantung biasanya disebabkan oleh masalah struktural, walaupun kelainan pada otot jantung kadang-kadang ditemukan. Pada umur empat minggu tahanan 22 vaskular paru-paru biasanya sangat menurun, dan hubungan antara sirkulasi sistemik dan pulmonal, jika cukup besar, sering menyebabkan gagal jantung. Lesi beban volume berlebih dengan pirau dari kiri-ke kanan pada setinggi pembuluh darah besar duktus arteriosus paten, trunkus arteriosus, atau jendela aorta pulmonal menjadi bergejala pada umur ini. Gagal jantung dapat juga ditemukan pada anak dengan defek sekat ventrikel VSD besar sebagai lesi satu-satunya atau bersama dengan penyakit jantung yang lebih rumit, seperti transposisi arteri-arteri besar atau artresia trikuspidal. biasanya pirau setinggi atrium tidak menimbulkan gagal jantung, tetapi anomali muara vena balik pulmonal sering menimbulkan gagal jantung. Kelainan otot jantung yang ditemukan pada masa bayi meliputi fibroelastosis endokardial, penyakit glycogen storage tipe Pompe, miokarditis radang, kalsinosis koronaria, atau kadang-kadang anomali permulaan arteria koronaria kiri dari arteria pulmonalis dengan iskemia miokardium. Kardiomiopati metabolik, terutama defisiensi karnitin sistemik, kadang-kadang dapat ditemukan. Penyebab gagal jantung lain yang kurang sering selama masa bayi meliputi gagal ginjal, hipertensi sistemik, hipotiroidisme, penyakit Kawasaki dan kadang-kadang sepsis yang menumpangi.  Etiologi Gagal Jantung Masa Anak-anak 3,16 . 23 Pada awal pertengahan masa anak-anak kebanyakan dari cacat kongenital telah mengalami perbaikan atau diringankan palliated. Namun gagal jantung dapat ditemukan dengan makin bertambahnya regurgitasi katup atrioventrikular pada anak-anak dengan kanal atrioventrikular komplit atau sebagai akibat dari prosedur paliatif seperti pirau besar arteri sistemik ke pulmonal. Penyakit jantung didapat, seperti demam reumatik, miokarditis virus atau endokarditis bakterial dapat menimbulkan gagal jantung meliputi hipertensi akut biasanya akibat glomerulonefritis, tirotoksikosis, toksisitas terapi kanker termasuk radiasi atau doksorubisin adriamycin, anemia sel sabit, atau kor-pulmonal akibat fibrosis kistik.

III. 5. Patofisiologi