Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel yang harus dicapai untuk mengejeksikan darah sewaktu sistolik. Menurut Hukum Laplace , ada tiga variabel yang
mempengaruhi tegangan dinding yaitu ukuran atau radius intraventrikel, tekanan sistolik ventrikel dan tebal dinding. Vasokonstriksi arteri yang meningkatkan tahanan terhadap
ejeksi ventrikel dapat meningkatkan tekanan sistolik ventrikel, sedangkan retensi cairan dapat meningkatkan radius intraventrikel. Pemberian vasodilator dan hipertrofi ventrikel
sebagai konsekuensi lain dari gagal jantung dapat mengurangi beban akhir Carleton,P.F dan M.M. O’Donnell, 1995
12
.
II. 12. Fungsi sistem kardiovaskuler
Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonalis
Sirkulasi Sistemik 1. Mengalirkan darah ke berbagi organ
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda 3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar
4. Banyak mengalami tahanan 5. Kolom hidrostatik panjang
Sirkulasi Pulmonal 1. Hanya mengalirkan darah ke paru
2. Hanya berfungsi untuk paru 3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
4. hanya sedikit mengalai tahanan 5. Kolom hidrostatik pendek
Sirkulasi Koroner Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk
miokardium melalui cabang cabang intar miokardial yang kecil. Aliran darah koroner meningkat pada:
14
1. Aktifitas 2. Denyut jantung
3. Rangsang sistem syaraf simpatis
13
.
BAB III DECOMPENSATIO CORDIS
15
III. 1. Definisi
Adapun berbagai arti definisi mengenai decompensasi cordis diantaranya, yaitu: Decompensasi cordis adalah kegagalan jantung dalam upaya untuk mempertahankan
peredaran darah sesuai dengan kebutuhan tubuh.Dr. Ahmad ramali.1994 Dekompensasi kordis adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi
kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung Tabrani, 1998; Price, 1995.
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik yang mana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan Carleton,P.F dan M.M.
O’Donnell, 1995 ; Ignatavicius and Bayne, 1997 . Gagal jantung kongestif adalah keadaan yang mana terjadi bendungan sirkulasi akibat
gagal jantung dan mekanisme kompensatoriknya Carleton,P.F dan M.M. O’Donnell, 1995 ; Ignatavicius and Bayne, 1997.
Menurut Braunwald, gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologis adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan danatau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.
Definisi alternatif menurut Packer, gagal jantung kongestif merupakan suatu sindrom klinis yang rumit yang ditandai dengan adanya abnormalitas fungsi ventrikel kiri dan
kelainan regulasi neurohormonal, disertai dengan intoleransi kemampuan kerja fisis effort intolerance, retensi cairan, dan memendeknya umur hidup reduced longevity.
Termasuk di dalam kedua batasan tersebut adalah suatu spektrum fisiologi-klinis yang luas, mulai dari cepat menurunnya daya pompa jantung misalnya pada infark jantung
yang luas, takiaritmia atau bradikardia yang mendadak, sampai pada keadaan-keadaan di mana proses terjadinya kelainan fungsi ini berjalan secara bertahap tetapi progresif
{misalnya pada pasien dengan kelainan jantung yang berupa pressure atau. volume
16
overload dan hal ini terjadi akibat penyakit pada jantung itu sendiri, seperti hipertensi, kelainan katup aorta atau mitral dll.
Secara singkat menurut Sonnenblik, gagal jantung terjadi apabila jantung tidak lagi mampu memompakan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
pada tekanan pengisian yang normal, padahal aliran balik vena venous return ke jantung dalam keadaan normal
Gagal jantung adalah keadaan ketidakmampuan jantung sebagai pompa untuk memenuhi secara adekuat kebutuhan metabolisme tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan olaeh karena
gangguan primer otot jantung, atau beban jantung yang berlebihan, atau kombinasi keduanya. Beban jantung yang berlebihan pada preload atau beban volume terjadi pada
defek dengan pirau kiri ke kanan, regurgitasi katup, atau fistula arteriovena. Sedangkan beban yang berlebihan pada afterlood atau beban tekanan terjadi pada obstruksi jalan
keluar jantung, misalnya stenosis aorta, stenosis pulmonal, atau koarktasio aorta Daphne, 2009
13
.
III. 2. Klasifikasi