Khasiat dan Manfaat Minyak Atsiri

• Rimpang : jahe, jeringau, kencur, lengkuas, lempuyang sari, temu hitam, temu lawak • Seluruh bagian : akar kucing, bandotan, inggu, selasih, sudamala, trawas Tony,1994. Ditinjau dari sumber alami minyak atsiri, substansi mudah menguap ini dapat dijadikan sebagai sidik jari atau ciri khas dari suatu jenis tumbuhan karena setiap tumbuhan menghasilkan minyak atsiri dengan aroma yang berbeda. Dengan kata lain, setiap jenis tumbuhan menghasilkan minyak atsiri dengan aroma yang spesifik Agusta,2000. Minyak atsiri dihasilkan di dalam tubuh tanaman dan kemudian disimpan dalam berbagai organ. Penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri dibuat dalam kelenjar minyak atsiri. Kelenjar minyak atsiri ada yang terdapat di dalam tanaman disebut kelenjar internal dan di luar tanaman disebut kelenjar eksternal. Kelenjar internal terbentuk oleh masuknya minyak atsiri yang semula ada di luar sel, yang kemudian merusak sel-sel disekitarnya sehingga terbentuklah saluran semacam organ dengan minyak atsiri di dalamnya. Ada kemungkinan sel-sel di sekitarnya kemudian larut dan membentuk kelompok sel yang disebut kelenjar dan kemungkinan suatu deretan sel terlarut sehingga membentuk saluran yang didalamnya berisi minyak atsiri. Kelenjar eksternal berupa sel-sel permukaan lazim disebut sel epidermis. Produk dari kelenjar minyak atsiri biasanya tertimbun di antara kutikula lapisan sel terluar dan dinding sel antara suatu sel dengan sel yang lain. Kutikula berupa lapisan tipis, bila kutikula pecah minyak atsiri akan keluar sehingga bau minyak atsiri akan menyebar Koensoemardiyah, 2010.

2.4. Khasiat dan Manfaat Minyak Atsiri

Kegunaan minyak atsiri sangat luas dan spesifik, khususnya dalam berbagai bidang industri. Banyak contoh kegunaan minyak atsiri, antara lain dalam industri kosmetik sabun, pasta gigi, sampo, lotion, dalam industri makanan digunakan sebagai bahan penyedap atau penambah cita rasa, dalam industri parfum sebagai pewangi dalam berbagai produk minyak wangi, dalam Universitas Sumatera Utara industri farmasi atau obat-obatan antinyeri, antiinfeksi, pembunuh bakteri, dalam industri bahan pengawet bahkan digunakan pula sebagai insektisida Tony, 1994. Minyak atsiri merupakan preparat antimikroba alami yang dapat bekerja terhadap bakteri, virus, dan jamur yang telah dibuktikan secara ilmiah oleh banyak peneliti Yuliani dan Satuhu, 2012. Minyak daun sirih Piper betle adalah salah satu minyak atsiri yang bersifat sebagai antibakteri. Minyak ini dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri merugikan seperti Escherichia coli, Salmonella sp, Staphylococcus aureus dan Pasteurella. Minyak adas, lavender Lavandula officinalis, dan eukaliptus Eucalyptus globulusdapat digunakan sebagai antiseptik Agusta, 2000. Minyak gandapura, chamomil, cengkih, lavender, dan permen termasuk jenis-jenis minyak atsiri yang mempunyai efek sebagai analgesik sehingga minyak tersebut sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena pegal- pegal atau sakit gigi. Sementara itu, minyak yang mengandung senyawa citronella seperti minyak serai wangi, Cinnamomum camphora dan eucalyptus memiliki aktivitas sebagai insektisida. Minyak atsiri yang berkhasiat sebagai antiinflamasi menghilangkan peradangan adalah minyak lavender. Minyak ini biasanya hanya digunakan untuk mengatasi inflamasi ringan, seperti luka bakar. Senyawa lain dalam minyak yang direkomendasikan efektif untuk menghilangkan bau badan deodoran adalah geraniol, patchoulol, dan linalool. Senyawa-senyawa tersebut terdapat pada minyak nilam, jahe, pala, dan serai wangi Yuliani dan Satuhu, 2012. Beberapa khasiat minyak atsiri yang sering digunakan untuk terapi-aroma dapat dlihat pada tabel berikut Agusta, 2000. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Aktivitas biologis minyak atsiri yang sering digunakan untuk terapi-aroma Nama Tumbuhan Nama Daerah Khasiat Abies alba Carum carvi Citrus surantium Citrus lemon Coriandrum sativum Cymbopogon nardus Eugenia aromatic Lavandula officinalis Mentha piperita Piper betle Santalum album Zingiber officinalis Cemara Jintan Jeruk manis Jeruk lemon Ketumbar Sereh wangi Cengkeh Lavender Peppermint Sirih Cendana Jahe Ekspektoran Kariminatif Antiseptik, antidepresi, deodoran, sedative Antirematik, antiseptic, antibakteri, antijamur, antivirus, insektisida, astringent Karminatif, antidiabetes Penolak serangga Anestetik, antiiritasi, karminatif Karminatif, sedarif Analgesik, antiseptic, astringent, ekspektoran, antiinfeksi, antijamur, digestive, karminatif Antiseptik, antibakteri Antiseptik, antipasmodik, astringent, dekongestan, insektisida, antijamur Antiseptik, karminatif, ekspektoran, antipiretik, laksatif, stimulant, analgesic, antiradang

2.5. Isolasi Minyak Atsiri

Dokumen yang terkait

Uji Daya Terima Selai Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis L) dan Nilai Gizinya

57 343 104

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Pepaya (Citrus Medica L var. Proper) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

5 71 87

Aktivitas Antioksidan Sari Buah Tomat Kaya Antioksidan Lycopene Sebagai Agen Kemopreventif Penyakit Kanker Menggunakan Sari Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Pengawet

8 104 164

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Sari Buah Jeruk (Minute Maid Pulpy Orange dan Pulpy Tropical Di Kec. Medan Petisah Kota Medan)

3 57 89

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Jeruk Telur Buaya (Citrus medica L.) Secara GC-MS dan Uji Antioksidan Dengan Metode DPPH

1 81 73

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Jeruk Telur Buaya (Citrus medica L.) Secara GC-MS dan Uji Antioksidan Dengan Metode DPPH

0 2 19

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Jeruk Telur Buaya (Citrus medica L.) Secara GC-MS dan Uji Antioksidan Dengan Metode DPPH

0 0 2

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Jeruk Telur Buaya (Citrus medica L.) Secara GC-MS dan Uji Antioksidan Dengan Metode DPPH

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Cakar Harimau (Citrus Medica L. var. Sarcodactylus) Dengan GC-MS Dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

0 3 16

Analisa Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Cakar Harimau (Citrus Medica L. var. Sarcodactylus) Dengan GC-MS Dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

0 0 12