Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
16
d. Pengendalian
1 Str ategi Pendanaan
a Pengendalian r isiko likuiditas dapat dilakukan dengan memiliki str ategi
pendanaan yang tepat. b
Str ategi pendanaan har us dapat mendiver sifikasikan sumber pendanaan dan jangk a w ak tu pendanaan dengan efektif.
c Dalam
melakukan diver sifikasi,
bank w ajib
mendiver sifikasikan keter sediaan sumber dana menjadi sumber dana jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. d
Diver sifikasi harus mer upakan bagian dar i per encanaan pendanaan jangka menengah - panjang dan dikaitkan dengan pr oses per encanaan
pembiayaaan dan bisnis bank. e
Rencana pendanaan har us memper timbangkan kor elasi antar a sumber dana dan kondisi pasar .
f Diver sifikasi dilakukan ber dasar kan pihak lawan, pendanaan dengan
agunan maupun tanpa agunan, jenis instr umen, jenis valuta, dan lokasi geogr afis pasar pendanaan yang dituju.
g Bank har us membatasi konsentr asi pada sumber dana atau jangka waktu
ter tentu. h
Bagi bank yang aktif melakukan tr ansaksi pada ber bagai valuta asing, per lu ter sedia akses kepada sumber likuiditas pada masing-masing valuta
ter sebut, kar ena bank tidak selalu dapat melakukan sw ap likuiditas antar a suatu valuta ke valuta yang lain.
i Bank har us senantiasa memper hatikan komposisi, kar akter istik dan
diver sifikasi aktiva dan sumber pendanaan bank. j
Bank wajib melakukan kaji ulang secar a ber kala atas str ategi pendanaan dan kaitannya dengan per ubahan inter nal maupun ek ster nal.
k Bank wajib memelihar a kehadir an secar a aktif pada pasar pendanaan dan
memelihar a hubungan yang baik dengan penyedia dana sehingga dapat melak ukan diver sifik asi sumber dana dengan baik .
l Bank wajib mengidentifikasi faktor -faktor utama yang mempengar uhi
kemampuannya untuk memper oleh dana dan memantau faktor -fak tor ter sebut untuk memastikan kemampuan bank memper oleh dana tetap valid.
m Untuk memastikan diver sifikasi pendanaan, bank per lu memelihar a akses
pasar . Ak ses pasar sangat penting untuk memastikan manajemen Risiko likuiditas yang efek tif.
n Bank wajib memastikan bahwa akses pasar dikelola secar a aktif, dipantau,
dan diuji oleh pihak yang memiliki kew enangan. o
Pengelolaan akses pasar dapat meliputi: 1
mengembangkan pasar untuk penjualan aset atau memper k uat kontr ak di mana bank dapat meminjam baik dengan agunan maupun
tanpa agunan; 2
memelihar a kehadir an secar a ak tif pada pasar yang r elevan dengan str ategi pendanaan bank. Dalam hal ini bank per lu memiliki memiliki
infr astr uktur , pr oses dan pengumpulan infor masi yang baik. p
Pasar pendanaan yang dapat diandalkan umumnya mengalami gangguan pada saat
str ess event
. Bank har us memper timbangkan dampak gangguan pasar ter sebut dan r isiko yang ditimbulkan pada alir an kas dan akses pada
pasar pendanaan jangka panjang. q
Bank har us mengidentifikasi dan membangun hubungan yang baik dengan
Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
17
investor yang telah ada saat ini maupun potensial investor , kar ena hubungan yang baik dengan par a penyedia dana dapat member ikan
gambar an bagi bank mengenai per ilaku penyedia dana pada saat ter jadi str ess event pada bank maupun pada pasar keuangan. Fr ekuensi hubungan
dengan penyedia dana dan fr ekuensi penggunaan sumber dana mer upakan indikator kekuatan hubungan dengan penyedia dana.
r Selain memelihar a hubungan yang baik dengan penyedia dana, bank juga
w ajib memilik i analisis mengenai dampak yang ditimbulkan ter hadap hubungan ter sebut pada kondisi
st ress event
, kar ena penyedia dana yang dapat diandalkan pada k ondisi nor mal ser ingkali tidak dapat menyediakan
dana pada kondisi
st ress event
k ar ena adanya ketidakpastian pada kondisi likuiditasnya sendir i. Dalam for mulasi skenar io
st ress t est
dan r encana pendanaan dar ur at, bank har us memper timbangkan ketiadaan sumber
dana pada kondisi
str ess event
. s
Meningkatnya ketidakpastian pada kemampuan membayar bank dapat menur unkan kesediaan pihak law an untuk ter us menyediakan dana. Dalam
situasi ter sebut, kualitas dan kekuatan cushion per modalan bank dapat member ikan dampak positif bagi k esediaan pihak law an bank untuk
menyediakan dana.
t Bank wajib melakukan identifikasi ter hadap alter natif sumber pendanaan
yang dapat memper kuat k apasitasnya untuk ber tahan pada kondisi str ess event, yaitu meliputi antar a lain:
1 per tumbuhan deposito;
2 per panjangan matur itas kew ajiban;
3 pener bitan instr umen hutang jangka pendek dan jangk a panjang;
4 tr ansfer intr a gr oup, pener bitan modal bar u, penjualan per usahaan
anak bisnis ter tentu; 5
sekur itisasi asset; 6
penjualan atau r epo aktiva likuid bank; 7
penar ikan komitmen; 8
fasilitas pendanaan dar i otor itas pengaw asan bank . u
Bank wajib melakukan kaji ulang atas sumber pendanaan ter sebut untuk mengevaluasi efek tivitasnya dalam penyediaan likuiditas pada jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
2 Pengelolaan Posisi dan Risiko Likuiditas I ntr ahar i
a Pengelolaan secar a aktif atas posisi dan risiko likuiditas intr ahar i ber tujuan
untuk : 1
memenuhi kew ajiban secar a tepat w aktu baik pada kondisi nor mal maupun kondisi tidak nor mal kr isis;
2 mengidentifikasi dan mempr ior itaskan kew ajiban yang kr itikal;
3 menyelesaik an kew ajiban yang tidak ter lalu kr itikal seseger a
mungkin. b
Pengelolaan likuiditas intr ahar i mer upakan komponen penting dalam str ategi manajemen likuiditas bank secar a keselur uhan. Kegagalan bank
untuk mengelola likuiditas intr ahar i secar a efektif dapat menyebabkan bank tidak mampu untuk memenuhi kew ajiban pembayar an pada
w ak tunya, dan dengan demikian mempengar uhi posisi likuiditas bank ter sebut dan pihak kr editur . Dalam kondisi str ess likuiditas di pasar , pihak
law an bank dapat menganggap ketidak mampuan bank memenuhi
Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
18
kew ajiban sebagai tanda kelemahan bank dan dengan demikian akan menahan atau menunda pembayar an pada bank sehingga menambah
tekanan likuiditas pada bank . c
Bank wajib memiliki pengelolaan likuiditas intr ahar i untuk: 1
mengidentifikasi dan mempr ior itaskan kew ajiban yang kr itikal; 2
menyelesaik an kew ajiban yang tidak ter lalu kr itikal seseger a mungkin.
d Dalam memenuhi tujuan ter sebut, bank wajib menganalisis per ubahan
pr ofil likuiditas bank dengan adanya pembayar an pener imaan dana sepanjang har i. Sebagai contoh, dalam mengelola gir o nasabah, bank
kadang-kadang har us menunda pembayar an pada nasabah ter tentu sampai nasabah memiliki dana yang cuk up pada r ek eningnya.
e Bank dapat mengalami sejumlah kendala dalam mengelola posisi likuiditas
intr ahar i, kar ena: 1
alir an kas masuk dan kas keluar tidak selalu dapat diper kir akan dengan jelas;
2 ter dapat ketidakpastian w aktu alir an kas masuk dan alir an kas
keluar kar ena alir an kas masuk dan alir an kas keluar ; f
Str ategi bank untuk memenuhi tujuan manajemen likuiditas intr ahar i adalah sebagai ber ikut:
1 Bank w ajib memiliki kapasitas untuk mengukur alir an kas masuk dan
keluar secar a har ian, mengantisipasi w aktu intr ahar i atas alir an kas ter sebut, dan mempr ediksi kemungkinan
shor t fall
yang dapat timbul sepanjang har i;
2 Bank har us memiliki kapasitas untuk memantau posisi likuiditas
intr ahar i. Pemantauan posisi likuiditas intr ahar i dapat membantu bank melakukan penilaian mengenai w aktu untuk memper oleh
tambahan likuiditas atau untuk membatasi alir an likuiditas k eluar untuk memenuhi kew ajiban bank . Pemantauan dapat membantu
bank mengalokasik an likuiditas intr ahar i secar a efisien di antar a kebutuhan bank dan kebutuhan nasabah bank.
3 Bank w ajib mengupayakan pendanaan intr ahar i yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan intr ahar i, ter masuk fasilitas pendanaan dar i Bank Indonesia.
4 Bank w ajib melakukan pengelolaan dan mobilisasi agunan untuk
memper oleh dana intr ahar i. 5
Bank w ajib memiliki agunan dalam jumlah cukup untuk memenuhi level likuiditas intr ahar i. Bank har us memiliki proses pengagunan
atau penyer ahan agunan ter sebut kepada Bank Indonesia atau kepada pihak law an lainnya.
6 Bank w ajib memiliki kemampuan untuk mengelola w ak tu alir an
likuiditas keluar dengan tujuan intr ahar i. 7
Bank juga w ajib memiliki kemampuan untuk mengelola pembayar an kepada nasabah inti.
8 Bank har us siap untuk menghadapi adanya gangguan tidak ter duga
pada alir an kas intr ahar i. Dalam hal ini,
st r ess test ing
dan r encana pendanaan dar ur at, bank har us mer efleksikan per timbangan
intr ahar i. Manajemen r isiko oper asional dan pr osedur kelangsuhgan usaha
business continuit y pr ocess
juga mer upakan elemen penting bagi manajemen likuiditas intr ahar i.
Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
19
3 Pengelolaan aset likuid yang ber kualitas tinggi
a Dalam melakukan pengendalian r isiko likuiditas, bank wajib pula
melak ukan pengelolaan secar a ak tif ter hadap aset likuid yang ber kualitas tinggi yang dapat dijadikan sebagai agunan untuk memper oleh pendanaan.
b Bank wajib memantau lokasi maupun status legal agunan dan bagaimana
agunan ter sebut dapat dengan cepat dimobilisasi pada saat dibutuhkan. c
Bank wajib memiliki kemampuan untuk menghitung selur uh posisi agunan yang dimiliki, ter masuk aset yang saat ini telah diikat menjadi agunan dan
aset yang ter sedia untuk dijadikan agunan. d
Besar nya agunan yang ter sedia har us senantiasa dipantau dan bank har us memahami pr osedur dan w ak tu yang dibutuhkan untuk memper oleh
agunan ter sebut. e
Bank wajib menilai kelayakan setiap agunan untuk diikat sebagai agunan dengan Bank Indonesia untuk memper oleh fasilitas intr ahar i atau Fasilitas
Pendanaan Jangka Pendek dan kelayakan aset untuk diter ima oleh counter par ty atau penyedia dana di pasar pendanaan.
f Bank w ajib mener apkan manajemen agunan yang efektif sehingga dapat
memenuhi kebutuhan agunan dalam r angka per masalahan likuiditas jangk a panjang, jangka pendek dan intr ahar i.
g Bank w ajib memiliki agunan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas baik yang ter duga maupun tidak ter duga, ter masuk potensi peningk atan kebutuhan mar gin pada ber bagai jangka w ak tu yang ber beda
sesuai pr ofil pendanaan bank. h
Dalam menentukan besar nya agunan yang akan diikat atau diber ikan, bank w ajib memper timbangkan potensi k etidakpastian seputar w ak tu alir an kas
intr ahar i. i
Bank wajib memper timbangkan potensi gangguan pada oper asional dan likuiditas yang dapat meningk atkan kebutuhan untuk pengikatan atau
penyer ahan tambahan agunan intr ahar i. j
Bank yang menggunakan instr umen der ivatif w ajib memper timbangkan potensi kebutuhan agunan tambahan sebagai dampak per ubahan posisi
pasar atau per ubahan pada cr edit r ating atau posisi keuangan bank . k
Sistem infor masi bank har us dapat member ikan infor masi mengenai kepemilik an bank ter masuk jenis dan kualitas aset.
4 Rencana Pendanaan Darur at
Contigency Funding Plan
CFP
a Bank wajib memiliki r encana pendanaan dar ur at
contingency funding plan
CFP untuk menangani per masalahan likuiditas dalam ber bagai kondisi yang tidak nor mal.
b Rencana pendanaan dar ur at mer upakan kompilasi kebijakan, str ategi,
pr osedur , dan r encana tindak
act ion plan
untuk memastikan kemampuan Bank memper oleh sumber pendanaan yang diper luk an secar a tepat w aktu
dan dengan biaya yang w ajar dalam kondisi kr isis. c
Rencana pendanaan dar ur at har us disesuaikan dengan kompleksitas dan pr ofil r isiko, cakupan bisnis, str uktur or ganisasi, dan per an Bank dalam
sistem keuangan. d
Rencana pendanaan dar ur at har us diintegr asikan dengan hasil skenar io dan asumsi yang digunakan dalam str ess test ser ta analisis Bank mengenai
Risiko Lik uiditas. e
Rencana pendanaan dar ur at paling kur ang mencakup:
Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
20
1 penetapan
ear ly w arning indicator
untuk mengidentifikasi ter jadinya kondisi kr isis, yang dapat didasar kan pada ber bagai jenis per istiw a
yang ber potensi memicu kondisi kr isis; 2
mekanisme pemantauan dan pelapor an
early war ning indicator
secar a r eguler ; 3
str ategi dalam menghadapi ber bagai kondisi kr isis dan pr osedur pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan atas per ubahan
per ilak u dan pola ar us k as yang menyebabkan 4
str ategi untuk memper oleh dukungan pendanaan dalam kondisi kr isis dengan memper timbangkan biaya ser ta dampaknya ter hadap
modal, ser ta ber bagai aspek penting lainnya yang antar a lain mencakup:
5 sumber pendanaan utama, jumlah yang ter sedia atau dapat diper oleh,
dan w ak tu yang diper lukan untuk memper oleh dana ter sebut; 6
kemungkinan keter sediaan
back-up liquidit y
dan pr akondisi penggunaan dana ter sebut;
7 alter natif pendanaan lainnya pada saat
back-up liquidit y
yang dimiliki tidak dapat digunakan;
8 dampak kondisi kr isis di pasar pada kemampuan Bank untuk
menjual, mengagunkan dan atau melak ukan sekur itisasi aset; 9
kemampuan Bank untuk memper oleh dukungan likuiditas dar i Bank Indonesia;
10 koor dinasi manajer ial
line of command
yang paling kur ang mencakup:
a pembentukan tim khusus
cont ingency cr isi s t eam
dan penunjukkan
pihak yang
ber tanggung jaw ab
sebagai koor dinator dalam pelaksanaan r encana pendanaan dar ur at;
b pembagian w ewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam
pelaksanaan untuk melaksanakan r encana pendanaan dar ur at sehingga setiap anggota memahami per annya dalam kondisi
kr isis; c
penunjukan pihak yang ber tanggung jaw ab melakukan identifikasi ter jadinya kondisi kr isis;
d str ategi dan pr osedur komunikasi baik kepada pihak inter nal
yang meliputi komunikasi antar satuan ker ja, maupun ekster nal bank ter masuk pihak media dan nasabah dalam hal ter dapat
pember itaan atau publikasi negatif;
11 pr osedur pelapor an untuk memastikan keter sediaan ber bagai
infor masi yang diper lukan secar a tepat w aktu dalam r angk a pengambilan keputusan oleh manajemen;
12 pr osedur untuk menentukan pr ior itas hubungan dengan nasabah
ter masuk debitur , kr editur , dan pihak law an dalam tr ansaksi administr atif khususnya dalam kondisi kr isis untuk memper oleh
pendanaan; 13
r encana pendanaan dar ur at har us didokumentasikan secar a for mal, dievaluasi, dikinikan, dan diuji secar a ber kala untuk memastikan
tingk at k eandalan; 14
pengujian r encana pendanaan dar ur at dilakukan untuk mengetahui tingk at kemampuan bank memper oleh dana dar i pihak law an yang
Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
21
ada atau dar i pasar , dengan ber bagai skenar io, yang dapat mencakup antar a lain pinjaman tanpa agunan jaminan, pinjaman yang tidak
ber sifat over night, dan 15
pengujian r encana pendanaan dar ur at dapat dilakukan dengan ber bagai pendekatan antar a lain:
a menguji kemampuan bank untuk memper oleh likuiditas yang
memadai secar a efisien dan efektif, yang antar a lain dapat dilakukan dengan menggunakan
cr edit line
secar a ber kala, menjual dan atau melakukan tr ansaksi r epo atas aset keuangan
ter tentu; b
melakukan simulasi ter hadap efektivitas jalur komunikasi, baik dilingkup inter nal maupun ekster nal;
c menguji kemampuan untuk memper oleh infor masi manajemen
yang diper lukan secar a tepat w aktu
5 Sistem I nfor masi Manajemen
a Dalam r angka pr oses pener apan manajemen r isiko untuk r isiko likuiditas,
bank har us memiliki sistem infor masi manajemen yang memadai dan handal untuk melakuk an identifikasi, pengukur an, pemantauan, dan
pengendalian, ser ta pelapor an r isiko likuiditas pada saat kondisi nor mal dan kondisi tidak nor mal.
b Sistem infor masi manajemen har us mampu member ikan infor masi ter kini
dan tepat w aktu bagi dew an Komisar is, Dir eksi, dan pegaw ai yang memiliki kew enangan dalam pener apan manajemen r isiko untuk r isiko likuiditas
mengenai posisi likuiditas bank. c
Infor masi yang dihasilkan sistem infor masi manajemen dapat disesuaikan dengan kar ak ter istik, kegiatan usaha, dan kompleksitas bank.
d Infor masi ter sebut meliputi antar a lain:
1 matur ity
profile
dar i ar us kas pada saat kondisi nor mal dan kondisi tidak nor mal;
2 keter sediaan por tofolio aset likuid yang ber kualitas dan nilai
pasar nya; 3
konsentr asi sumber pendanaan; 4
kepatuhan ter hadap str ategi dan limit yang telah ditetapkan; 5
kemampuan untuk meminjam atau melakukan penjualan aset pada beber apa pasar ;
6 sumber volatilitas yang potensial atas aset dan kew ajiban ser ta
tagihan dan kew ajiban yang timbul dar i kegiatan off balance sheet; 7
analisa ar us kas dan keter sediaan akses pendanaan; 8
kapasitas penyedia
st andby facilit ies
dalam r angk a pemenuhan kew ajiban;
9 dampak dar i penur unan k ualitas aset, gangguan oper asional, atau
gangguan di pasar ter hadap ar us kas di masa datang dan keper cayaan pasar .
5. Pengendalian Inter n