Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
4
DAFTAR I SI
BAGIAN T OPI K
Hal BAB I
PENDAHULUAN 3
BAB I I PENJABARAN MANAJEMEN RISI KO LIKUIDIT AS
5 1
Pengawasan Aktif Dewan Komisar is dan Dir eksi 5
2 Kebijakan Pr osedur dan Limit Risiko
6 3
Pr oses Manajemen Risiko dan Sistem I nfor masi Manajemen Risiko Likuiditas
7 4
Pengendalian Inter n 19
BAB I I I PENUTUP
22
Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
5
BAB I PENDAHULUAN
1. Sebagaimana diketahui bahwa sebagai lembaga keper cayaan masyar akat yang
mengemban fungsi inter mediasi, per bankan dihadapk an pada ber bagai r isiko usaha yang har us dikelola sehingga dapat meminimalisir potensi k er ugian. Salah satu r isiko
yang kr usial adalah r isiko likuiditas. Untuk itu bank har us memiliki suatu kebijak an dan pr ak tek manajemen r isik o likuiditas yang ber tujuan untuk mengidentifik asi, mengukur ,
memonitor ser ta mengendalikan r isiko likuiditas sehingga dapat meminimalisir dampaknya pada tingkat yang dapat ditoler ansi
risk t oler ance
. 2.
Kr isis keuangan global yang yang dipicu oleh
subpr ime mor tgage
tanpa diduga telah membaw a r isiko likuiditas menjadi isu ter penting dalam agenda par a pr aktisi dan
otor itas per bankan. Kr isis keuangan yang ber aw al pada kuar tal III tahun 2007 ini dipr edik si menjadi salah satu dar i kr isis yang ter par ah dalam sejar ah, dalam hal dur asi,
lingkup, dan dampak ker ugian bagi lembaga keuangan, ser ta per ekonomian global.
3. Mencer mati dar i sisi mikr o, meningkatnya per saingan untuk memper oleh dana nasabah,
semakin ber kembangnya pr oduk-pr oduk pendanaan dar i pasar modal dan k emajuan teknologi telah mengubah car a bank memper oleh pendanaan dan mengelola r isiko
lik uiditas. Disamping itu, konsentr asi likuiditas pada pr oduk-pr oduk ter str uk tur
st ruct ured pr oduct
ter tentu dan pasar antar bank, ser ta meningk atnya pr obabilitas komitmen pada
off balance sheet
menjadi pos-pos pada ner aca telah memicu masalah lik uditas pendanaan dan inter vensi oleh bank sentr al. Lebih jauh, per masalahan
lik uiditas suatu bank dapat memiliki dampak ter hadap industr i per bankan dan keuangan secar a keselur uhan
cont agion effect
. 4.
Dar i sudut pandang yang lebih luas, mer ebaknya r isiko likuiditas ditengah kr isis dapat dikaitkan dengan per ubahan str uktur al sistem keuangan, khususnya pr oses inovasi
keuangan, yang member ikan kontr ibusi besar pada peningkatan aset k euangan melalui 2 pr oses yang saling ter kait. Per tama, per geser an dar i model inter mediasi ber gaya lama,
yaitu
“originat e-t o-maint ain
kear ah
“or iginat e-t o-dist ribut e”
, yang ditengar ai telah meningkatkan potensi per kr editan bank melalui pengalihan
tr ansfer
kr edit dan r isiko kr edit kepada k elompok investor yang lebih luas. Kedua, semakin meningkatnya sepak
ter jang lembaga keuangan non bank - yang memper oleh keuntungan dar i lemahnya r egulasi, yang mampu mendongkr ak tingkat
lever age
investasi mer eka pada instr umen keuangan bar u. Pr oses inovasi keuangan dan sekur itisasi ter sebut telah memper lemah
kemampuan bank untuk mengelola r isiko likuiditas pada saat ter jadi kr isis keuangan. Inovasi keuangan telah membuat bank dan lembaga k euangan lainnya lebih ber gantung
pada fungsi dan stabilitas pasar keuangan, sehingga r isiko likuiditas, r isiko pasar dan r isiko kr edit menjadi semakin ber kor elasi. Disamping itu, model
or iginat e-to-distr ibut e
, yang dikombinasikan dengan k onsolidasi dan diver sifikasi ak tivitas lembaga keuangan,
telah meningkatkan keter kaitan antar a ber bagai pr oses inter mediasi, sehingga meningkatkan r isiko sistemik dan
counterpar ty
. Gambar an kr isis keuangan ter sebut member ikan kesimpulan bahw a mesk ipun str uktur dan komposisi ner aca bank telah
ber geser dar i penyalur an kr edit yang ber sumber dar i deposito
deposit based lending
, namun ter nyata pr aktek manajemen r isiko likuiditas tidak ber evolusi secar a ber samaan.
5. Menyikapi per ubahan sistem keuangan secar a str uktural ser ta belajar dar i kr isis
keuangan yang melatar belakangi anjloknya pasar keuangan,
Basel Commit tee on
Draft Consultative Paper
Manajemen Risiko Likuiditas Bank
6 Banking Supervision
BCBS dar i
Bank for Int er nat ional Sett lements
BIS mengkaji kembali r ekomendasi dalam dokumen mengenai
Sound Liquidit y Risk Management Pr actices
yang dikeluar kan pada tahun 2000 kar ena dinilai kur ang memadai. Selanjutnya, pada September 2008 BCBS telah mengeluar kan r evisi dok umen ter sebut
dengan memper luas beber apa ar ea penting, yaitu: 1
Penetapan level toler ansi ter hadap r isiko likuiditas
liquidi ty r isk t oler ance
; 2
Pemelihar aan tingkat likuiditas yang memadai, ter masuk pencadangan aset likuid ; 3
Per lunya alokasi biaya, manfaat, r isiko likuiditas pada aktivitas usaha yang signifikan;
4 Identifikasi dan pengukur an ber bagai spektr um r isiko likuiditas, ter masuk r isiko
lik uiditas yang ber sumber dar i tr ansaksi
off balance sheet cont ingent liquidit y
r isks
; 5
Disain dan penggunaan skenar io
st ress test
yang ber sifat
w orst case
; 6
Per lunya r encana pendanaan dar ur at
cont ingency funding plan
yang memadai; 7
Pengelolaan likuiditas intr a har i
intr aday liquidity r isk
dan agunan; 8
Pengungkapan publik untuk mendor ong disiplin pasar
mar ket discipline.
6. Ter kait dengan hal ter sebut, pada tahun 2008 Bank Indonesia telah menyusun kajian
mengenai Manajemen Risiko Likuiditas dengan r ekomendasi sebagai ber ikut: a.
Pengatur an manajemen r isiko likuiditas didasar kan pada kesimpulan bahw a: 1
ter dapat
gap
baik dar i sisi pemahaman secar a konsep maupun pener apan manajemen r isiko lik uiditas secar a
best pr act ices
antar a bank besar , menengah dan bank kecil;
2 per lu penyempur naan fr amewor k r egulasi dan pengawasan manajemen r isiko
likuiditas yang memper hatikan per kembangan
best practices
dan standar inter nasional, dalam r angka memper kuat pr ak tek manajemen r isiko ser ta
mer espon kr isis keuangan global; 3
per lu membangun suatu mekanisme pengawasan ter hadap kondisi likuiditas per bankan pada saat ter jadi kr isis yang secar a sistemik ber potensi mengganggu
stabilitas sistem keangan; 4
per lu disain mekanisme dan pr oses yang dapat menjadi acuan pener apan Pillar 2 Basel II, khususnya ter kait dengan pengembangan
int er nal capital adequacy assessment pr ocess
ICAAP dan
supervisor y review pr ocess
SREP, ter masuk r isiko likuiditas sebagai jenis r isiko usaha yang tidak dapat dipisahkan dar i
ak tivitas selur uh bank dar i ber bagai skala usaha. b.
Lebih lanjut, r ekomendasi
fr amew ork
r egulasi manajemen r isik o likuiditas ber isi standar manajemen r isiko likuiditas melalui 4 pilar manajemen r isiko yaitu:
1 Pengaw asaan aktif dew an komisar is dan dir eksi untuk r isiko likuiditas;
2 Kebijakan, pr osedur dan limit r isiko likuiditas;
3 Pr oses manajemen r isiko likuiditas;
4 Sistem pengendalian inter n untuk r isiko likuiditas;
7. Penyusunan
Consult at ive Paper
ini ber tujuan untuk mer umuskan r ekomendasi pengatur an manajemen r isiko likuiditas yang didasar kan pada ur aian ter sebut diatas.
Dr aft Consultative Paper
Manajemen Risik o Likuiditas Bank
7
BAB I I PENJABARAN MANAJEMEN RI SI KO LI KUI DI TAS