B
AB
III P
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
Kinerja perbankan pada triwulan II-2010 menunjukkan peningkatan dari sisi aset dan penyaluran kredit sementara penghimpunan dana pihak ketiga
mengalami penurunan. Dengan demikian, Loan to Deposits Ratio LDR perbankan mengalami peningkatan 439 bps menjadi 86,64. Dari sisi kualitas
kredit yang diberikan menunjukkan penurunan, dimana pada triwulan laporan angka Non Performing Loan NPL mengalami peningkatan.
A. Perkembangan Kelembagaan
22
Secara kelembagaan, jumlah bank yang beroperasi di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia Jambi sampai dengan Triwulan II - 2010 tercatat sebanyak 24
dua puluh empat bank umum dan 11 sebelas BPR, yang terdiri dari 204 kantor bank umum dan 17 kantor BPR. Dari 24 dua puluh tiga bank umum yang
beroperasi di wilayah Jambi, terdapat 20 dua puluh bank konvensional, termasuk diantaranya 1 satu Bank Pembangunan Daerah, dan 4 empat bank
syariah. Pada periode triwulan laporan terdapat penambahan satu buah bank
umum yaitu kantor cabang Bank Agro serta 3 tiga kantor bank yaitu KCP BNI KLN Thehok, KCP Bank Mandiri Rimbo Bujang dan KK Bank Muamalat.
Sementara untuk BPR, tidak terdapat penambahan kantor. Berdasarkan sebarannya, jumlah kantor bank umum terbesar masih
terdapat di Kota Jambi, yaitu sebanyak 81 delapan puluh satu kantor atau 36,65 dari seluruh total kantor bank di Provinsi Jambi. Sementara, untuk
kabupaten yang paling sedikit jumlah kantor banknya adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yaitu sebanyak 5 lima kantor 2,26.
22
Rincian jumlah Kantor Bank Umum dan BPR per-kabupatenkota se-Provinsi Jambi dapat dilihat pada halaman lampiran.
45
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
Tabel 3.1 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi
Trw I Trw II
Trw III Trw IV
Trw I Trw II
Kota Jambi
69 73
75 76
79 81
36.65
Kerinci
19 20
20 21
21 21
9.50
Bungo
14 15
16 18
20 21
9.50
Muara Jambi
18 18
18 19
19 19
8.60
Sarolangun
13 13
13 15
16 16
7.24
Tebo
13 13
13 14
14 15
6.79
Merangin
14 15
15 15
15 15
6.79
Batanghari
12 12
12 14
14 14
6.33
Tanjung Jabung Barat
13 13
13 13
14 14
6.33
Tanjung Jabung Timur
5 5
5 5
5 5
2.26
T O T A L
190 197
200 210
217 221
100.00 JUMLAH BANK
2009 2010
Pangsa
B. Bank Umum
23
1. Perkembangan Aset Bank
Total aset bank umum di Provinsi Jambi pada triwulan laporan meningkat Rp286,34 miliar atau 1,91 namun melambat dibandingkan triwulan
sebelumnya yang mampu tumbuh mencapai 5,46. Meningkatnya aset perbankan dipicu oleh meningkatnya aset bank swasta sebesar Rp264,20 miliar
6,45. Sementara itu aset bank syariah meningkat Rp27,40 miliar meningkat 5,69. Dengan demikian, total aset bank umum pada triwulan laporan naik
menjadi sebesar Rp15.278,71 miliar.
24
Grafik 3.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi
-4.00 0.00
4.00 8.00
12.00 16.00
20.00
- 2,000
4,000 6,000
8,000 10,000
12,000 14,000
16,000 18,000
Q1- 04
Q2- 04
Q3- 04
Q4- 04
Q1- 05
Q2- 05
Q3- 05
Q4- 05
Q1- 06
Q2- 06
Q3- 06
Q4- 06
Q1- 07
Q2- 07
Q3- 07
Q4- 07
Q1- 08
Q2- 08
Q3- 08
Q4- 08
Q1- 09
Q2- 09
Q3- 09
Q4- 09
Q1- 10
Q2- 10
Persen Rp miliar
Jumlah Aset aksis kiri Pertumbuhan q-t-q
23
Posisi data bank umum diambil berdasarkan periode Laporan Bank Umum bulan Mei 2010.
24
Bank konvensional termasuk bank milik pemerintah dan bank swasta nasional.
46
P
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
Dilihat dari total pangsa pasar aset bank umum, pangsa aset bank konvensional tercatat sebesar 96,67 sementara aset bank syariah sebesar
3,33 pada triwulan laporan.
2. Perkembangan Dana Masyarakat
Jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank umum pada triwulan laporan turun sebesar 0,07, yaitu dari Rp11.470,94 miliar menjadi Rp11.463,46
miliar.
Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan DPK bank umum dialami
oleh bank syariah sementara penghimpunan dana oleh bank konvensional mengalami penurunan. DPK bank syariah meningkat sebesar Rp4,70 miliar atau
setara dengan 1,83 sementara DPK bank konvensional menurun sebesar Rp12,18 miliar atau sebesar 0,11 dari triwulan sebelumnya. Dengan demikian
total DPK bank umum pada triwulan laporan mengalami penurunan sebesar Rp7,48 miliar.
Tabel 3.2 Penghimpunan Dana Bank Umum di Provinsi Jambi
dalam jutaan rupiah
Trw I Trw II
Trw III Trw IV
Trw I Trw II
Nominal Persen
10,080,116 10,349,880
9,998,588 10,597,374
11,213,788 11,201,607
12,181 0.11
1 2,325,515
2,373,677 2,047,600
1,929,641 2,880,322
2,604,015 276,307
9.59 2
4,610,190 4,909,160
5,002,675 5,904,495
5,494,397 5,690,716
196,319 3.57
3 Simpanan Berjangka 3,144,411
3,067,043 2,948,313
2,763,238 2,839,069
2,906,876 67,807
2.39
201,046 214,609
232,860 245,135
257,148 261,848
4,700 1.83
1 50,230
48,821 53,782
54,778 52,815
52,111 704
1.33 2
103,455 110,390
117,482 131,172
138,017 142,323
4,306 3.12
3 47,361
55,398 61,596
59,185 66,316
67,414 1,098
1.66
10,281,162 10,564,489
10,231,448 10,842,509
11,470,936 11,463,455
7,481 0.07
1 2,375,745
2,422,498 2,101,382
1,984,419 2,933,137
2,656,126 277,011
9.44 2
4,713,645 5,019,550
5,120,157 6,035,667
5,632,414 5,833,039
200,625 3.56
3 3,191,772
3,122,441 3,009,909
2,822,423 2,905,385
2,974,290 68,905
2.37
Pertumbuhan Bank Konvensional
URAIAN 2009
2010
Giro Tabungan
Simpanan Berjangka Giro
Tabungan
Bank Syariah
Giro Tabungan
Simpanan Berjangka
Jumlah
Berdasarkan jenis penghimpunan dana, menurunnya DPK pada
triwulan laporan dipicu oleh menurunnya penghimpunan giro masyarakat sebesar Rp277,01 miliar 9,44. Sementara, penghimpunan dana melalui tabungan dan
deposito meningkat masing-masing sebesar Rp200,63 miliar 3,56 dan Rp68,91 miliar 2,37. Berdasarkan pangsanya, penghimpunan dana terbesar
masih diraih oleh tabungan yaitu sebesar 50,88, diikuti oleh deposito 25,95 dan giro 23,17.
47
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
Grafik 3.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi
- 2,000
4,000 6,000
8,000 10,000
12,000 14,000
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
3,500 4,000
4,500 5,000
5,500 6,000
6,500
Q1-03 Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08 Q2-08 Q3-08 Q4-08 Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10 Rp miliar
Rp miliar
Giro aksis kiri Simpanan Berjangka aksis kiri
Tabungan aksis kiri DPK aksis kanan
Berdasarkan golongan pemilik, menurunnya nilai DPK terutama
berasal dari golongan pemerintah daerah Rp147,28 miliar, perusahaan swasta sebesar Rp75,17 miliar, serta perorangan sebesar Rp29,03 miliar. Dengan
demikian, berdasarkan pangsanya, DPK terbesar masih dikuasai oleh golongan pemilik perorangan yang mencapai 73,54, diikuti oleh pemerintah daerah
14,73, dan perusahaan swasta 5,83.
Tabel 3.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik
25
dalam jutaan rupiah
Nominal Share
Nominal Share
1 Pemerintah
62,629 0.55
60,776 0.54
2 Pemerintah Daerah
1,796,811 15.66
1,649,529 14.73
3 Badanlembaga pemerintah
78,112 0.68
63,509 0.57
4 Badan Usaha Milik Negara
112,636 0.98
121,301 1.08
5 Perusahaan asuransi
272,663 2.38
269,828 2.41
6 Perusahaan swasta
728,267 6.35
653,151 5.83
7 Yayasan dan Badan Sosial
93,097 0.81
104,099 0.93
8 Koperasi
34,019 0.30
24,508 0.22
9 Perorangan
8,266,470 72.07
8,237,444 73.54
10 Lainnya
25,530 0.22
17,062 0.15
Jumlah 11,470,234 100.00
11,201,207 100.00
Bukan PendudukNon-Residents 11,470,234
11,201,207 Penduduk dan bukan penduduk
No. Golongan Pemilik
Trw.I-2010
PendudukResidents
Trw.II-2010
Berdasarkan lokasi bank, jumlah dana masyarakat perbankan
mengalami penurunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tebo masing – masing sebesar Rp57,00 miliar 8,42 dan Rp31,10 miliar 29,97. Sementara
25
Perhitungan DPK berdasarkan golongan pemilik ada lah perhitungan untuk statistik moneter sehingga terdapat perbedaan dengan perhitungan DPK pada tabel sebelumnya.
48
P
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
itu, peningkatan DPK tertinggi dialami oleh Kota Jambi yang tumbuh sebesar Rp28,95 miliar 0,37 diikuti dengan Sarolangun Rp19,53 miliar 28,77 dan
Kerinci Rp12,61 miliar 1,84.
Tabel 3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Bank
dalam jutaan rupiah
Nominal Share
Nominal Share
Nominal Share
Nominal Persen
1 Kota Jambi 7,703,930
71.05 7,872,852
68.63 7,901,798
68.93 28,946
0.37 2 Batanghari
406,613 3.75
454,127 3.96
459,264 4.01
5,137 1.13
3 Tanjung Jabung Barat 552,483
5.10 677,151
5.90 620,148
5.41 57,003
8.42 4 Merangin
496,200 4.58
528,091 4.60
532,542 4.65
4,451 0.84
5 Kerinci 579,339
5.34 683,879
5.96 696,486
6.08 12,607
1.84 6 Sarolangun
73,452 0.68
67,893 0.59
87,424 0.76
19,531 28.77
7 Bungo 840,254
7.75 829,584
7.23 837,202
7.30 7,618
0.92 8 Tebo
52,585 0.48
103,762 0.90
72,662 0.63
31,100 29.97
9 Tanjung Jabung Timur 137,653
1.27 253,597
2.21 255,929
2.23 2,332
0.92
10,842,509 100.00
11,470,936 100.00
11,463,455 100.00
7,481 0.07
Trw.II-10 Trw.I-10
Trw.IV-09 Pertumbuhan
JUMLAH
KotaKabupaten No.
3. Perkembangan KreditPenyaluran Dana
Penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Jambi pada triwulan laporan mengalami percepatan pertumbuhan dengan tumbuh sebesar 5,27 Rp497,17
miliar, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 3,48. Total penyaluran kredit pada triwulan laporan sebesar
Rp9.931,46 miliar meningkat dari triwulan lalu yang sebesar Rp9.434,29 miliar .
Tabel 3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi
dalam jutaan rupiah
TW I TW II
TW III TW IV
TW I TW II
Nominal Persen
Kelompok Bank 7,748,152
8,392,275 8,869,187
9,116,912 9,434,289
9,931,460 497,171
5.27
1 Bank Konvensional 7,431,265
8,037,073 8,482,025
8,705,998 8,992,671
9,457,463 464,792
5.17 2 Bank Syariah
316,887 355,202
387,162 410,914
441,618 473,997
32,379 7.33
Jenis Penggunaan 7,748,152
8,392,275 8,869,187
9,116,912 9,434,289
9,931,460 497,171
5.27
1 Modal Kerja 2,968,650
3,242,737 3,508,606
3,672,737 3,647,185
3,519,729 127,456
3.49 2 Investasi
1,453,410 1,523,921
1,670,957 1,769,894
1,666,305 1,888,584
222,279 13.34
3 Konsumsi 3,326,092
3,625,617 3,689,624
3,674,281 4,120,799
4,523,147 402,348
9.76
Sektor Ekonomi 7,748,152
8,392,275 8,869,187
9,116,912 9,434,289
9,931,460 497,171
5.27
1 Pertanian 1,009,514
1,059,957 1,208,369
1,350,288 993,939
1,015,331 21,392
2.15 2 Pertambangan
28,382 31,780
29,409 25,941
28,484 22,824
5,660 19.87
3 Perindustrian 377,768
439,771 459,335
438,242 448,754
471,007 22,253
4.96 4 Listrik, Gas dan Air
28,020 26,793
26,852 26,852
27,073 27,007
66 0.24
5 Konstruksi 248,025
244,248 252,991
250,442 238,904
251,548 12,644
5.29 6 Perdagangan, Restoran dan Hotel
2,156,927 2,385,394
2,628,817 2,740,329
2,149,003 2,205,185
56,182 2.61
7 Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi
113,757 105,746
98,848 109,939
127,354 123,233
4,121 3.24
8 Jasa-jasa Dunia Usaha 302,607
316,146 326,087
340,406 336,225
376,535 40,310
11.99 9 Jasa-jasa Sosial Masyarakat
128,091 132,964
138,022 148,433
126,424 134,989
8,565 6.77
10 Lain-lain 3,355,061
3,649,476 3,700,457
3,686,040 4,958,129
5,303,801 345,672
6.97
URAIAN 2009
Pertumbuhan 2010
Berdasarkan Kelompok Bank, peningkatan jumlah kredit dialami baik
oleh bank konvensional maupun bank syariah. Penyaluran kredit bank konvensional tumbuh Rp464,75 miliar 5,17 sementara kredit bank syariah
49
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
tumbuh Rp32,40 miliar 7,33. Sementara, jika dilihat dari pangsa share penyaluran kredit, kelompok bank pemerintah masih mendominasi dengan
pangsa sebesar 95,23, diikuti dengan kelompok bank syariah sebesar 4,77.
Berdasarkan Jenis Penggunaan, peningkatan jumlah kredit dialami oleh
kredit konsumsi dan investasi sementara kredit modal kerja mengalami penurunan. Kredit konsumsi meningkat Rp402,35 miliar 9,76 dari triwulan
sebelumnya diikuti dengan kredit investasi yang tumbuh Rp222,28 miliar 13,34. Sementara itu, kredit modal kerja mengalami penurunan sebesar
Rp127,46 miliar 3,49. Berdasarkan pangsanya, kredit terbesar masih didominasi oleh kredit
konsumsi, yaitu sebesar 45,54 dari total kredit pada triwulan laporan. Kemudian diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 35,44, dan kredit investasi
sebesar 19,02.
Berdasarkan Sektor Ekonomi,
hampir semua sektor ekonomi mengalami peningkatan jumlah penyaluran kreditnya, kecuali untuk sektor
pertambangan, listrik gas dan air, serta pengangkutan, pergudangan dan komunikasi. Secara nominal, peningkatan kredit terbesar dialami oleh sektor lain-
lain yaitu sebesar Rp345,67 miliar 6,97, yang kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp56,18 miliar 2,61 dan sektor jasa
dunia usaha sebesar Rp40,31 miliar 11,99. Pangsa penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit sektor lain-lain,
yaitu sebesar 53,40, yang kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, restoran, dan hotel sebesar 22,20 dan sektor pertanian sebesar 10,22. Dominasi
penyaluran kredit pada ketiga sektor tersebut mencapai 85,83 dari total outstanding kredit.
Berdasarkan lokasi Proyek
26
, jumlah kredit yang disalurkan oleh
perbankan di Provinsi Jambi pada triwulan laporan mengalami pertumbuhan sebesar 1,96, yaitu dari total kredit sebesar Rp12.011,12 miliar menjadi sebesar
26
Data s.d. bulan Mei 2010. Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Daerah SEKDA Provinsi Jambi. Data kredit lokasi proyek termasuk kredit dari BPR serta bank asing dan bank campuran sesuai
dengan format SEKDA Provinsi Jambi.
50
P
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
Rp12.246,80 miliar.
27
Meningkatnya jumlah kredit ini hampir dialami oleh semua sektor ekonomi kecuali untuk sub sektor pertanian, pertambangan, perindustrian
dan pengangkutan. Berdasarkan nominal kredit, peningkatan kredit lokasi proyek pada triwulan laporan terutama dipicu oleh meningkatnya kredit perdagangan
sebesar Rp255,84 miliar 11,90, diikuti dengan sektor jasa dunia usaha Rp44,19 miliar 11,57 dan sektor lain-lain Rp107,71 miliar 1,83.
Tabel 3.6 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek Provinsi Jambi
dalam jutaan rupiah
I II
III IV
I II
Pertanian 1,959,270
2,026,202 2,077,761
2,218,021 1,831,035
1,673,054 Pertambangan
97,700 105,661
158,199 218,987
170,809 153,392
Perindustrian 824,440
831,221 810,173
960,764 872,224
860,872 Perdagangan
2,234,779 2,457,387
2,682,693 2,800,588
2,149,467 2,405,303
Jasa-jasa 1,203,112
1,519,917 1,521,339
1,485,762 1,111,385
1,170,268 - listrik, gas dan air
189,230 492,546
467,801 415,761
187,280 188,532
- konstruksi 295,102
298,423 312,752
278,993 259,019
269,961 - pengangkutan
120,743 114,564
104,524 117,160
156,118 149,501
- jasa dunia usaha 465,298
471,301 484,654
510,934 381,849
426,043 - jasa sosial masyarakat 132,739
143,083 151,608
162,914 127,119
136,231 Lain-lain
4,085,517 4,301,199
4,380,585 4,582,113
5,876,199 5,983,907
TOTAL 10,404,818
11,241,587 11,630,750
12,266,234 12,011,119
12,246,796 Sumber: SEKDA Provinsi Jambi
2010 2009
Sektor Ekonomi
4. Peran Intermediasi Perbankan dan Kondisi Non Performing Loans NPL
gross Bank Umum di Provinsi Jambi
Menurunnya penghimpunan dana pihak ketiga sementara penyaluran kredit perbankan meningkat menyebabkan Loan to Deposits Ratio LDR
28
berdasarkan wilayah pelapor dan lokasi proyek mengalami peningkatan. Loan to Deposits Ratio LDR berdasarkan wilayah bank pelapor meningkat dari 82,25
menjadi 86,64, sedangkan LDR berdasarkan lokasi proyek
29
meningkat dari 104,71 menjadi 106,83.
27
Data s.d. bulan Mei 2010. Mulai Mei 2007, data danakredit telah menggunakan konsep net, yaitu tidak memasukkan danakredit pada pemerintah pusat dan bukan penduduk. Hal ini telah
disesuaikan dengan publikasi SEKI Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia.
28
LDR perbankan adalah rasio antara penyaluran kredit bank umum dengan dana pihak ketiga DPK yang dihimpun bank umum pada triwulan laporan.
22
LDR berdasarkan lokasi proyek adalah rasio antara kredit yang disalurkan berdasarkan lokasi proyek oleh bank umum dibandingkan dengan penghimpunan DPK bank umum pada triwulan
laporan. Data LDR berdasarkan lokasi proyek s.d Mei 2010.
51
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
Grafik 3.3 Perkembangan Loan To Deposit Ratio LDR Bank Umum Provinsi Jambi
97.77 101.97
101.20 106.41
113.68 110.84
104.71 106.83
72.65 75.41
75.36 79.44
86.69 84.08
82.25 86.64
20 40
60 80
100 120
2 4
6 8
10 12
14
Q3-08 Q4-08
Q1-09 Q2-09
Q3-09 Q4-09
Q1-10 Q2-10
Rp triliun
Kredit Lokasi Proyek Rp juta Kredit Perbankan Jambi Rp juta
DPK Perbankan Rp juta LDR Lokasi Proyek persen
LDR Perbankan Jambi persen
Grafik 3.4 Loan to Deposit Ratio LDR Berdasarkan Lokasi Proyek per KabupatenKota di Provinsi Jambi
327 297
341 212
216 150
98 59
82 119
604 511
459 355
250 93
90 80
79 72
100 200
300 400
500 600
700
Batanghari Ma. Jambi dan
lainnya Tebo
Saro langun Merangin
Bungo Tanjabbar
Tanjabtim Kota Jambi
Kerinci Triwulan I-10
Triwulan II-10
LDR 100
Berdasarkan KabupatenKota, Kabupaten Batanghari memiliki LDR
tertinggi di antara seluruh kabupatenkota di Provinsi Jambi, yaitu sebsar 6030,83, diikuti oleh Kabupaten Muara Jambi dan lainnya. Sementara itu
terdapat lima kabupatenkota dengan tingkat LDR kurang dari 100 yaitu Bungo 92,99, Tanjung Jabung Barat 89,71, Tanjung Jabung Timur 79,81,
Kota Jambi 79,24 dan Kerinci 72,22.
Kualitas kredit yang diberikan pada triwulan laporan menunjukkan
penurunan. Kondisi ini tercermin dari meningkatnya rasio Non Performing Loan NPL gross bank umum, yaitu dari 2,38 pada triwulan sebelumnya menjadi
2,48. Berdasarkan sektor ekonomi, NPL tertinggi dialami oleh sektor
perindustrian, yaitu sebesar 6,60 yang berarti di atas ketentuan Bank Indonesia
52
P
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
yang sebesar 5. Sementara itu, NPL sektor-sektor ekonomi lainnya masih berada dalam kategori baik dibawah 5.
Tabel 3.7 Perkembangan Non Performing Loan NPL Gross Bank Umum di Provinsi Jambi
Kredit Kredit
Nominal NPL
NPL Kredit
Nominal NPL
NPL Kredit
Nominal NPL
NPL
1. Pertanian 1,208,369
1,350,288 105,997
7.85 993,939
23,376 2.35
1,015,331 26,142
2.57 2. Pertambangan
29,409 25,941
157 0.61
28,484 285
1.00 22,824
275 1.20
3. Perindustrian 459,335
438,242 32,233
7.36 448,754
31,826 7.09
471,007 31,079
6.60 4. Listrik, Gas dan Air
26,852 26,852
- 27,073
460 1.70
27,007 501
1.86 5. Konstruksi
252,991 250,442
8,371 3.34
238,904 7,169
3.00 251,548
7,249 2.88
6. Perdagangan, Restoran dan
Hotel 2,628,817
2,740,329 94,528
3.45 2,149,003
55,291 2.57
2,205,185 59,151
2.68 7
Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi
98,848 109,939
202 0.18
127,354 2,776
2.18 123,233
2,837 2.30
8. Jasa-jasa Dunia Usaha 326,087
340,406 7,264
2.13 336,225
6,660 1.98
376,535 6,838
1.82 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat
138,022 148,433
712 0.48
126,424 5,899
4.67 134,989
5,310 3.93
10. Lain-lain 3,700,457
3,686,040 50,743
1.38 4,958,129
90,872 1.83
5,303,801 106,912
2.02
8,869,187 9,116,912
300,207 3.29
9,434,289 224,614
2.38 9,931,460
246,294 2.48
J U M L A H No
TW IV-09 TW III-09
TW II-10 TW I-10
Sektor Ekonomi
Dilihat dari spread bunga grafik 3.8, terlihat bahwa margin keuntungan perbankan di Provinsi Jambi pada triwulan laporan kembali mengalami
peningkatan. Margin rata-rata tertimbang
30
antara suku bunga kredit dengan suku bunga deposito 3 tiga bulan meningkat dari 5,17 menjadi 5,22 pada
triwulan laporan. Peningkatan ini dipicu oleh lebih tingginya penurunan suku bunga deposito pada triwulan laporan dibandingkan dengan suku bunga kredit.
Grafik 3.5 Perkembangan Suku Bunga Rata-rata Tertimbang Kredit dan Deposito Bank Umum di Provinsi Jambi
6.85 6.82 6.92 7.06 7.07 6.73 6.59 6.42 5.95 5.24 4.89 4.86 4.66 4.69 4.95 5.61
6.02 6.17 6.36 6.5 6.74 7.15 7.06 7.77 7.49 6.43 6.38
5.17 5.24 5.22
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00 18.00
20.00
De s
Ja n
Fe b
Ma r
Ap r
Me i
Ju n
Ju l
A gus
Sep t
Ok t
No v
De s
Ja n
Fe b
Ma r
Ap r
Me i
Ju n
Ju l
Ag s
Sep t
Ok t
No v
De s
Ja n
Fe b
Ma r
Ap r
Me i
2008 2009
2010
Persen
Margin Kredit
Deposito 3 Bulan SBI
Stabilnya angka BI Rate semenjak bulan Agustus 2009 diikuti dengan penurunan suku bunga secara perlahan-lahan oleh perbankan. Pada triwulan
laporan, suku bunga kredit turun sebesar 14 bps yaitu menjadi 12,22, dan suku bunga simpanan turun 19 bps di kisaran 7,00.
30
Data menggunakan suku bunga rata-rata tertimbang bank umum pemerintah s.d. bulan Mei 2010.
53
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
5. Perkembangan UMKM
Seiring dengan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 5,27 pada triwulan laporan, kredit UMKM juga mengalami pertumbuhan bahkan sedikit di
atas pertumbuhan total kredit yaitu sebesar 6,59. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan perbankan akan kredit UMKM masih cukup tinggi. Dengan
demikian pangsa kredit UMKM terhadap total kredit terus mengalami peningkatan yaitu dari sebesar 83,54 menjadi 84,59 pada triwulan laporan.
Grafik 3.6 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi
2 4
6 8
10 12
14 16
18
- 2
4 6
8 10
12
TW I-08 TW II-08 TW III-08 TW IV-08 TW I-09 TW II-09 TW III-09 TW IV-09 TW I-10 TW II-10 R
p T
ril iun
Total Kredit - Bank Pelapor Mikro
Kecil Menengah
Pertumbuhan Total Kredit - Bank Pelapor Pertumbuhan UMKM
Dilihat dari distribusinya, kredit UMKM sektor usaha kecil memiliki pangsa yang terbesar yaitu 40,36 lalu diikuti sektor usaha mikro sebesar 27,25, serta
sektor usaha menengah sebesar 16,98 dari total kredit perbankan.
Grafik 3.7 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi
36.55 36.11
36.06 35.57
36.08 34.27
34.06 33.59
27.78 27.25
25.08 26.65
29.14 30.52
32.11 34.47
35.14 35.64
39.71 40.36
19.96 19.13
19.15 19.05
18.02 17.50
16.93 17.10
16.05 16.98
18.41 18.11
15.66 14.85
13.78 13.77
13.87 13.67
16.46 15.41
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
TW I-08 TW II-08 TW III-08 TW IV-08 TW I-09 TW II-09 TW III-09 TW IV-09 TW I-10 TW II-10 2008
2009 2010
Kredit BesarNon-UMKM Menengah
Kecil Mikro
54
P
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
D
AERAH
Berdasarkan komposisinya, pertumbuhan kredit UMKM ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan kredit usaha kecil sebesar Rp262,09 miliar 7,00
diikuti dengan kredit menengah dan mikro yaitu masing-masing sebesar Rp172,42 miliar 11,39 dan Rp85,24 miliar 3,25.
C. Bank Perkreditan Rakyat BPR
Kinerja BPR pada triwulan laporan mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya, tercermin dari jumlah aset, DPK dan penyaluran kredit yang
mengalami pertumbuhan positif. Jumlah aset seluruh BPR di Provinsi Jambi mencapai sebesar Rp303,89 miliar atau meningkat 3,86 dibanding pada
triwulan sebelumnya yang sebesar Rp292,6 miliar. Sementara itu, jumlah penghimpunan dana pihak ketiga DPK oleh BPR di Provinsi Jambi meningkat
sebesar Rp12,62 miliar 6,06, dan penyaluran kredit tumbuh sebesar Rp9,14 miliar 4,77.
Lebih tingginya peningkatan jumlah penghimpunan dana dibandingkan penyaluran kredit pada triwulan laporan menyebabkan Loan to Deposits Ratio
LDR mengalami penurunan, yaitu menjadi sebesar 90,78 dari sebelumnya sebesar 91,90. Sementara itu, kualitas kredit menunjukkan perbaikan, yaitu
dengan menurunnya persentase Non Performing Loan NPL menjadi 7,12.
55
Halaman ini sengaja dikosongkan
BAB IV
K
EUANGAN
P
EMERINTAH
D
AERAH
APBD Provinsi Jambi tidak termasuk anggaran pemerintah kota dan kabupaten tahun 2010 sebesar Rp1,50 triliun, turun 7,14 dari APBD tahun lalu
yang sebesar Rp1,62 triliun. Dari sisi anggaran pendapatan, jumlah anggaran pendapatan daerah Provinsi Jambi tahun 2010 sebesar Rp1,30 triliun atau
meningkat 3,82 dibandingkan anggaran pendapatan tahun 2009 yang sebesar Rp1,26 triliun.
31
Dari kondisi tersebut, jumlah defisit anggaran selama tahun 2010 diperkirakan sebesar Rp200,00 miliar yang akan dibiayai dari sisa lebih
perhitungan anggaran tahun sebelumnya.
Grafik 4.1. APBD Provinsi Jambi
557.77 894.92
955.96 1,136.13
1256.89 1304.93
776.83 1156.84
1291.6 1429.178
1620.59 1504.932
534.655 607.84
557.73 654.98
4.14 13.69
6.82 18.85
10.63 3.82
10.65 13.39
7.14 34.35
47.23 34.34
17.44 18.60
48.92
11.65 250
500 750
1000 1250
1500 1750
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Sumber: Biro Keuangan diolah
-10 10
30 50
miliar Rp persen
Pendapatan aksis kiri Belanja aksis kiri
Pertumbuhan Pendapatan aksis kanan Pertumbuhan Belanja aksis kanan
Penerimaan pajak pusat di wilayah Jambi pada triwulan II- 2010 terealisasi sebesar Rp801,14 miliar, meningkat sebesar 116,98 dibandingkan triwulan
sebelumnya. Sedangkan belanja pemerintah pusat di wilayah Jambi pada triwulan
31
APBD Provinsi Jambi tahun 2010 ini disahkan tanggal 5 Oktober 2009
57
EUANGAN
P
EMERINTAH
D
AERAH
II-2010 terealisasi sebesar Rp729,35 miliar, meningkat sebesar 95,64 dibandingkan triwulan sebelumnya.
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2010