6450 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang

NFLASI Sub kelompok daging dan hasil-hasilnya mengalami inflasi sebesar 13,03 q-t-q. Selama bulan Mei dan Juni 2010, daging ayam ras merupakan tiga besar komoditi penyumbang inflasi terbesar. Kenaikan harga daging ayam ras antara lain berasal dari naiknya harga pakan ternak dan harga bibit ayam. Sementara pergerakan harga daging sapi cenderung stabil selama triwulan laporan. Perkembangan harga beras IR 64 menunjukkan peningkatan pada bulan Juni 2010 sebesar 5,97 dibandingkan Mei 2010. Harga rata-rata beras yang sempat stabil pada level Rp6.450kg dari Februari-Mei 2010, meningkat menjadi Rp6.835kg pada Juni 2010. Grafik 2.7. Perkembangan Harga Jagung Grafik 2.8. Perkembangan Harga Daging USDBushel 354.25 3500 100 200 300 400 500 600 700 800 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber: Bloomberg Disperindag Prov. Jambi 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000 7500 RpKg Jagung internasional aksis kiri Jagung pipilan kering aksis kanan RpKg 8000 16000 24000 32000 40000 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber: Disperindag Provinsi Jambi RpKg 45000 50000 55000 60000 65000 70000 Ayam Kampung aksis kiri Daging Ayam Broiler aksis kiri Daging Sapi Murni aksis kanan Grafik 2.9. Perkembangan Harga Beras 17 USDCWT

12.22 6450

5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber: Bloomberg Disperindag Prov. Jambi 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000 7500 RpKg Beras internasional aksis kiri lokal IR 64 aksis kanan 17 Cwt maksudnya hundredweight 100 pounds. 1 pounds setara dengan 453,59 gram0,453 kg. Jadi 100 pounds sekitar 45,3 kg. - 40 - 40 I NFLASI Meningkatnya harga beras dipicu oleh menurunnya pasokan beras di wilayah sentra produksi di luar provinsi Jambi Sumatera Selatan akibat dilanda banjir. Dengan demikian distribusi beras ke kota Jambi mengalami hambatan sehingga harga meningkat. 18

2. Kelompok Makanan Jadi

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada triwulan II- 2010 mengalami inflasi sebesar 10,14 y-o-y dengan laju inflasi triwulanan sebesar 1,40 q-t-q. Berdasarkan sub kelompoknya, urutan inflasi tertinggi tercatat pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,69 q-t-q, diikuti sub kelompok makanan jadi 1,52q-t-q serta sub kelompok minuman tidak beralkohol 0,43q-t-q. Pada triwulan laporan, rokok kretek filter memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi kenaikan harga sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol. Naiknya harga rokok masih dipengaruhi oleh kenaikan cukai rokok yang mulai berlaku 1 Januari 2010 sesuai Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 181PMK.0112009 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. 19 Sementara itu, naiknya harga beras dan harga ayam broiler terutama pada akhir perode triwulan laporan turut mempengaruhi harga nasi yang beranjak naik pada triwulan laporan. Pergerakan komoditas makanan jadi yang memberikan andil terhadap kenaikan inflasi adalah rokok kretek filter April, gula pasir Mei serta nasi dan rokok kretek filter Juni.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada triwulan II- 2010 mengalami inflasi sebesar 1,23 q-t-q serta dengan laju inflasi tahunan mencapai 2,10 y-o-y. Berdasarkan sub kelompoknya, biaya tempat tinggal 18 Sumber: Jambi Independen, 11 Juni 2010. Penduduk Kota Jambi lebih suka mengkonsusmi beras yang berasal dari wilayah lain Sumatera Selatan sehingga pengaruh panen terhadap harga beras di Kota Jambi relatif kecil. Sementara itu, beras yang dihasilkan oleh provinsi Jambi cenderung untuk dijual ke provinsi sekitar Kepulauan Riau, Bengkulu dan Sumatera Barat. 19 Sumber: www.depkeu.go.id. Besaran kenaikan tarif cukai tahun 2010 untuk sigaret adalah, SKM Sigaret Kretek Mesin I rata-rata sebesar Rp 20, SKM II sebesar Rp 20, SPM Sigaret Putih Mesin I sebesar Rp 35, SPM II sebesar Rp 28, SKT I Sigaret Kretek Tangan sebesar Rp 15, SKT II sebesar Rp 15, SKT III sebesar Rp 25. 41 NFLASI mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 2,02 q-t-q diikuti kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,48q-t-q serta perlengkapan rumah tangga 0,08q-t-q. Sementara, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami deflasi sebesar 0,05 q-t-q.

4. Kelompok Sandang

Kelompok sandang pada triwulan II-2010 mengalami inflasi sebesar 1,45 q-t-q. Inflasi kelompok sandang disumbangkan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya 4,79 q-t-q dan sub kelompok sandang laki-laki 0,69q-t-q. Sementara, sub kelompok wanita serta sub kelompok anak-anak masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,21 q-t-q dan 0,13 q-t-q. Grafik 2.10. Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional Harga Emas USDTroy Ounce 1113 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1 2 34 5 6 7 8910111212 3 4 5 67 8 91011121 2 3 45 6 7 8 91011121 23 4 5 6 78 91011121 2 3 4 56 7 8 91011121 2 34 5 6 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber: Bloomberg Harga emas pada triwulan laporan kembali mengalami peningkatan. Harga rata-rata emas logam mulia 24 karat di Jambi pada triwulan II-2010 sebesar Rp331.927,00gram meningkat 4,24 dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp318.418,00gram. 20 Hal ini sejalan dengan peningkatan 20 Sumber: BPS Provinsi Jambi. - 42 - 42 I NFLASI harga emas internasional yang mampu mencapai 1242,25troy ounce pada akhir Juni 2010. 21

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 7,67 y-o-y pada triwulan II-2010 atau dengan laju inflasi triwulanan sebesar 0,67 q-t-q. Berdasarkan sub kelompoknya, urutan inflasi tertinggi dialami oleh sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 8,26 q-t-q diikuti oleh sub kelompok obat- obatan sebesar 1,01 q-t-q. Sementara itu, sub kelompok jasa kesehatan relatif tidak mengalami perubahan harga. Sedangkan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika mengalami deflasi sebesar 0,45 q-t-q.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada triwulan II-2010 mengalami deflasi sebesar 0,02 q-t-q. Sub kelompok rekreasi mengalami penurunan harga terbesar yaitu 0,40 q-t-q. Sub kelompok perlengkapanperalatan pendidikan serta sub kelompok olahraga mengalami inflasi. Sementara itu biaya jasa pendidikan dan kursus-kursus relatif tetap pada triwulan laporan.

7. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Perkembangan harga yang terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan di kota Jambi pada triwulan II-2010 sebesar minus 0,09 q-t-q. Berdasarkan sub kelompoknya, deflasi terjadi pada sub kelompok transportasi sebesar 0,70 q-t-q. Sub kelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi sebesar 3,49 q-t-q. Sementara, sub kelompok komunikasi dan pengiriman serta jasa keuangan tidak mengalami perubahan . Perkembangan harga minyak di pasar internasional mengalami tren penurunan selama periode triwulan II-2010. Setelah mampu mencapai harga USD 83,76barrel pada akhir Maret 2010, harga minyak berangsur turun selama 21 Sumber: Bloomberg. 1 satu troy ounce setara dengan 31,1034768 gram http:en.wikipedia.org 43 NFLASI triwulan II-2010. Di akhir Juni 2010, harga minyak internasional sebesar USD 75,63barrel. Dengan perkembangan tersebut, harga minyak internasional telah turun sebesar 0,24. Penurunan harga minyak di pasar internasional berdampak baik pada APBN sehingga subsidi bahan bakar tidak melampaui target pemerintah. Implikasinya, pemerintah belum ada rencana untuk menaikkan kembali harga BBM dalam negeri yang dapat memicu kenaikan angka inflasi lebih tinggi lagi. Grafik 2.11. Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional Harga Minyak USDBarrel 83.76 25 50 75 100 125 150 1 2 34 5 6 7 891011121 23 4 5 6 78 910111212 3 4 5 67 8 91011121 2 3 4 56 7 8 91011121 2 3 45 6 7 8 91011121 2 34 5 6 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber: Bloomberg - 44 - 44 Boks 2. KONDISI HARGA TERKINI SERTA PERSIAPAN MENJELANG BULAN RAMADHAN Perkembangan harga Kota Jambi pada bulan Juni 2010 mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 3,23 m-t-m. Dengan demikian inflasi tahunan kota Jambi yang pada bulan Mei 2010 sebesar 4,11 meningkat menjadi 7,91. Angka tersebut jauh di atas angka inflasi nasional yang mencapai 5,05. Berdasarkan kelompoknya, inflasi kota Jambi pada bulan Juni terutama disumbangkan oleh kelompok bahan makanan yaitu sebesar 2,78 dengan laju inflasi bulanan sebesar 9,82. Sementara berdasarkan komoditinya, sumbangan inflasi terbesar pada bulan Juni 2010 berasal dari cabe merah 1,33; daging ayam ras 0,68; beras 0,45. Grafik 1. Sumbangan Inflasi Tiga Komoditas Penyumbang Inflasi Kota Jambi Terbesar di Tahun 2010 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Sumb. Inflasi Beras 0.26 0.11 -0.13 -0.09 -0.14 0.45 Sumb. Inflasi Cabe merah 0.75 -0.14 -0.52 0.44 0.02 1.33 Sumb. Inflasi Daging ayam ras 0.14 0.07 0.13 -0.25 0.05 0.68 Inflasi mtm 1.95 -0.36 -0.05 -0.02 0.01 3.23 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 Memasuki bulan Juni 2010, luas panen padi provinsi Jambi masih cukup tinggi, bahkan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun demikian, harga beras di Kota Jambi cenderung mengalami peningkatan dengan kisaran 3,71 - 7,50 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. I Grafik 2. Luas Panen Padi Provinsi Jambi Tahun 2009-2010 -100 -50 50 100 150 200 250 300 350 - 5 10 15 20 25 Ja n Fe b Ma r Ap r Ma y Jun Jul Ag u st Sep t Ok t No v De s Ja n Fe b Ma r Ap r Ma y Jun 2009 2010 KH a Luas Panen Padi Sawah ha Luas Panen Padi Ladang ha Pertumbuhan Padi Sawah RHS Pertumbuhan Padi Ladang RHS Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Masyarakat kota Jambi cenderung untuk mengkonsumsi beras bermerek dengan kualitas premium seperti beras putri palembang, padi burung, sepat siam, dan Anggur. Namun, beras-beras jenis tersebut berasal dari provinsi lain seperti Sumatera Selatan. Dengan demikian, menipisnya persediaan beras di wilayah di sentra produksi Sumatera Selatan akan berdampak pada harga beras di Kota Jambi walaupun di provinsi Jambi sendiri masih mengalami musim panen. Lebih lanjut, meningkatnya harga beras di kota Jambi ternyata memicu meningkatnya harga beras di kabupaten-kabupaten sehingga kenaikan harga tersebut menjadi merata di seluruh provinsi Jambi. Sementara itu, di dalam provinsi Jambi sendiri, produksi beras terutama berasal dari Kabupaten Kerinci, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat dan Merangin. Namun demikian, hasil produksi beras tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan lokal juga akan dijual ke daerah di provinsi lain. Petani di Tanjung Jabung sudah menjalin kerjasama dengan Kepulauan Riau sementara beras produksi wilayah Kerinci sebagian dipasarkan di Sumatera Barat. II Grafik 3. Ketersediaan dan Kebutuhan Beras KabupatenKota di Provinsi Jambi -60 -40 -20 20 40 60 80 100 120 Kerinci Tanjabtim Tanjabbar Merangin Batanghari Sarolangun bungo Tebo Muaro Jambi Kota Jambi K ilo T o n Ketersediaan Kebutuhan Neraca Sumber: Badan Koordinasi Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Sementara itu, cabe merah yang merupakan produk dari luar provinsi Jambi juga berfluktuasi mengikuti harga dan pasokan di sentra produksi. Selama bulan Juni 2010, harga cabe merah meningkat sebesar 81,18. Menurunnya pasokan akibat kurang kondusifnya cuaca juga terjadinya banjir di daerah produsen menyebabkan naiknya harga tersebut. Di sisi lain, daging ayam ras yang merupakan komoditi produksi lokal kota Jambi juga mengalami peningkatan harga. Menurunnya pasokan daging ayam di tingkat penjual juga menjadi faktor utama meningkatnya harga komoditi ini. Menjelang bulan Ramadhan dan hari besar keagamaan, persediaan bahan makanan pokok mencukupi. Namun demikian, harga beberapa komoditi terutama cabe merah dan daging ayam ras dikhawatirkan akan kembali meningkat. Cabe merah merupakan komoditi yang mudah membusuk sehingga fluktuasi harga dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Menurunnya pasokan di saat tingginya permintaan dapat menimbulkan kepanikan bagi masyarakat sehingga memicu semakin tingginya harga. Sementara itu, untuk mengurangi dampak meningkatnya harga beras terutama bagi masyarakat kurang mampu, Pemerintah Daerah akan mengantisipasi dengan mengadakan operasi pasar di beberapa kabupatenkota. Namun demikian, penyelenggaraan operasi pasar tersebut hanya bersifat jangka pendek dalam membantu daya beli masyarakat. III IV REKOMENDASI 1. Dalam jangka panjang, diperlukan upaya untuk meningkatkan kemandirian provinsi Jambi akan pangan, misalnya dengan pengembangan budidaya cabe merah di tingkat rumah tangga, serta pengembangan jagung sebagai pakan ternak. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas beras produksi provinsi Jambi. Dengan demikian diharapkan, beras yang dihasilkan dari kabupaten dapat dikonsumsi oleh masyarakat Kota Jambi sehingga ketergantungan beras akan provinsi lain berkurang. 3. Perlu adanya suatu kajian mengenai peta produksi dan distribusi beras di provinsi Jambi. Saat ini, belum diketahui berapa angka produksi beras yang pasti di setiap kabupatenkota di provinsi Jambi. Selain itu, diperlukan pula kajian mengenai arah distribusi beras tersebut. 4. Meningkatkan koordinasi antara Bank Indonesia, dinasinstansi terkait melalui optimalisasi Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi Provinsi Jambi. B AB III P ERKEMBANGAN P ERBANKAN D AERAH Kinerja perbankan pada triwulan II-2010 menunjukkan peningkatan dari sisi aset dan penyaluran kredit sementara penghimpunan dana pihak ketiga mengalami penurunan. Dengan demikian, Loan to Deposits Ratio LDR perbankan mengalami peningkatan 439 bps menjadi 86,64. Dari sisi kualitas kredit yang diberikan menunjukkan penurunan, dimana pada triwulan laporan angka Non Performing Loan NPL mengalami peningkatan.

A. Perkembangan Kelembagaan