38
C. Keterampilan dalam Pembelajaran Aksara Jawa
Keterampilan berasal dari kata dasar terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu, dan cekatan. Hal tersebut didukung oleh pendapat
Soemarjadi 2001: 2 menyatakan bahwa keterampilan sama artinya dengan kata cekatan. Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan
dengan cepat dan benar. Terampil lebih mendalam dari sekedar memahami. Untuk bisa terampil diperlukan latihan-latihan dan praktik yang bisa memberikan
stimulus pada otak agar bisa semkain terbiasa terhadap suatu hal. Keterampilan mengandung unsur kemampuan, yaitu kemampuan olah
pikir psikis dan kemampuan olah fisik. Keterampilan pada dasarnya ialah potensi yang ada pada diri manusia. Keterampilan dapat dikembangkan melalui
jalan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan dengan tujuan untuk memaksimalkan fungsi perkembangan manusia sehingga dapat menjadi manusia
yang seutuhnya. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan ialah
suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan sesuatu melalui aktifitas belajar dengan cepat, dan tepat yang dapat diperoleh
melalui latihan-latihan yang berkesinambungan, terus menerus, dan terstruktur sehingga menjadi suatu kebiasaan.
1. Keterampilan Membaca Aksara Jawa
H.G Tarigan 1985: 7 menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis melaui media kata-kata atau bahasa tulis.
39 Membaca adalah suatu kemampuan berbahasa yang sebaiknya dibimbing secara
mendalam, penuh makna, dan dihubungkan dengan kemamuan menulis dan berpikir Sri Hertanti Wulan, 2010: 35 menyatakan bahwa. Belajar membaca
memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan pendengaran
auditory skill
dan keterampilan visual
visual skill
. Untuk dapat memadukan bunyi bahasa dan simbol aksara diperlukan kemampuan membedakan membedakan
aksara yang satu dengan aksara yang lain dan membedakan bunyi bahasa yang satu dengan bunyi bahasa yang lain.
Dari definisi-definisi dan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca aksara Jawa merupakan kemampuan atau
kecakapan yang harus dimiliki oleh siswa pembaca untuk melakukan sesuatu melalui aktifitas belajar yaitu memadukan bunyi bahasa dan simbol-simbol aksara
Jawa untuk dapat mengerti maksudpesan yang terkandung didalamnya. Keterampilan membaca aksara Jawa dapat diperoleh melalui latihan yang
berkesinambungan agar menjadi suatu kebiasaan dan kecakapan.
2. Keterampilan Menulis Aksara Jawa
H.G Tarigan 2008: 22 menyatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran
grafik-grafik tersebut. Menulis adalah suatu kemampuan berbahasa yang tidak datang dengan sendirinya melainkan harus dilalui dengan latihan dan praktik yang
40 banyak dan teratur. Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga merupakan cara
mengekspresikan pikiran dan perasaan kedalam lambang-lambang tulisan. Menulis merupakan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung Sabarti Akhadiah dkk, 1991: 103-117 menyatakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks,
yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan sekaligus. Pada dasarnya keterampilan menulis sangat erat kaitannya dengan keterampilan membaca. Hal
tersebut didukung oleh pendapat H.G Tarigan 2008: 4 yang menyatakan bahwa apabila kita menuliskan sesuatu, pada prinsipnya kita menginginkan tulisan itu
bisa dibaca oleh orang lain atau minimal agar bisa dibaca oleh diri sendiri. Dari definisi-definisi dan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa keterampilan menulis aksara Jawa merupakan kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh siswa untuk melakukan sesuatu melalui aktifitas belajar yaitu
menyalin dan menyusun simbol-simbol hurufaksara Jawa menjadi sebuah kata atau kalimat dengan cepat, dan tepat yang dapat diperoleh melalui latihan-latihan
yang berkesinambungan.
D. Karakteristik Siswa Kelas VI Sekolah Dasar