60
C. Uji Coba Produk
Sebelum dimanfaatkan secara umum, produk media pembelajaran yang dikembangkan pada mata pelajaran bahasa Jawa untuk siswa kelas VI di SD
Negeri Keputran A Yogyakarta perlu dievaluasi terlebih dahulu yaitu dengan diuji cobakan. Uji coba ini dilaksanakan untuk memperoleh masukan-masukan maupun
koreksi tentang produk yang telah dihasilkan. Berdasarkan masukan-masukan dan koreksi tersebut, sehingga kualitas media pembelajaran yang dikembangkan
benar-benar memenuhi kelayakan.
1. Desain Uji Coba
Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah produk multimedia pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan. Pada penelitian ini, tahap uji
coba dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu. a
Tahap uji coba ahli Pada tahap ini produk diuji coba oleh ahli media dan ahli materi. Hasil
dari uji coba ahli kemudian dijadikan dasar untuk merevisi produk. Tujuan dari uji model atau desain media adalah untuk mengetahui apakah produk
pengembangan berupa media
scrabble
dengan modifikasi huruf-hururf menjadi aksara Jawa yang dikembangkan layak digunakan atau tidak.
Sebelum model produk pengmbangan diujicobakan terlebih dahulu divalidasi oleh pakarahli
expert judgement
. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi dan memvalidasi produk yang telah dikembangkan dari aspek
teoritis. Pada tahap ini dipilih satu orang ahli media
media specialist
dan satu orang ahli materi bahasa Jawa untuk melihat dan mencermati produk
61 yang telah dihasilkan. Kedua ahli tersebut diminta untuk memberikan
masukan-masukan dan koreksi tentang prosuk tersebut. Setelah model divalidasi oleh ahli dan sudah dinyatakan layak maka langkah selanjutnya
adalah uji lapangan. b
Tahap uji coba guru kelas Pada tahap ini produk diujicoba oleh guru kelas VI SD Negeri
Keputran A Yogyakarta. Tujuan dilakukan uji coba pada guru kelas adalah untuk mengetahui apakah media yang dikembangkan telah sesuai dan dapat
digunakan juga oleh guru. Sebagai seorang pendidik maka guru juga diharapkan memberikan kontribusi berupa masukan-masukan dan saran untuk
perbaikan media yang dikembangkan. c
Tahap uji lapangan awal
preliminary field test
Uji lapangan awal ini bertujuan untuk memperoleh bukti-bukti empiric tentang kelayakan produk media pembelajaran yang dikembangkan. Adapun
pola uji lapangan awal di dalam bentuk uji coba perorangan
one to one
dengan responden sebanyak enam orang siswa kelas VI SD Negeri Keputran A Yogyakarta. Pemilihan subjek uji coba dilakukan secara acak, dengan
memperhatikan perbedaan kemempuan siswa berdasarkan informasi dari guru kelas tempat dilakukannya uji coba.
d Tahap uji lapangan utama
main field test
Uji lapangan utama bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan proses pelaksaan atau dampak dari produk yang dikembangkan. Adapun pola
uji lapangan awal ini dalam bentuk uji coba kelompok kecil
small group
62
evaluation
dengan responden sebanyak 30 orang siswa kelas VI SD Negeri Keputran A Yogyakarta yang dipilih secara acak dan heterogen dengan
memperhatikan kemmpuan siswa secara proporsional yaitu rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan informasi dari guru kelas.
e Tahap uji lapangan operasional
operational field test
Uji lapangan operasional adalah merupakan evaluasi lapangan
field evaluation
yang bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas produk yang dikembangkan dan dengan melibatkan aktivitas tes awal
pre test
dan tes akhir
post test
untuk dianalisis dengan uji t. pada tahap terakhir ini melibatkan subjek uji coba dengan jumlah empat puluh 40 siswa. Subjek uji
coba dipilih secara acak dan heterogen dengan memperhatikan kemampuan siswa secara proporsional yaitu rendah, sedang, dan tinggi serta jenis kelamin
siswa. Masukan-masukan berupa komentar, saran, dan kritik dari hasil uji
lapangan operasional inilah yang menjadi dasar akhir bagi pengembang untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan produk. Prosedur
pelaksanaan uji coba sebagai berikut. 1
Siswa mendapat penjelasan bahwa pengambang telah merancang media alternatif untuk belajar aksara Jawa sambil bermain dan ingin mengetahui
reaksi siswa terhadap media tersebut. 2
Mengusahakan agar siswa
relaks
santai dan bebas bertanya apabila ada hal yang kurang dipahami.
63 3
Membagikan media untuk digunakan oleh subjek uji coba yaitu siswa kelas VI di SD Negeri Keputran A Yogyakarta yang terdiri dari 6 orang
siswa untuk uji coba awal, 30 siswa untuk uji coba utama, dan 40 siswa untuk coba lapangan
2. Subjek Uji Coba
Setelah produk pengembangan media pembelajaran aksara jawa berupa perangkat permainan
scrabble hanacaraka
telah divalidasi dan dinyatakan layak oleh ahli materi dan ahli media maka selanjutnya media tersebut akan
diujicobakan kepada subjek uji coba siswa. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Keputran A Yogyakarta tahun ajaran 20132014.
Jumlah subjek penelitian secara keseluruhan yaitu 40 siswa.
3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data deskriptif kuantitatif yaitu data kuantitatif yang dilengkapi dengan data kualitatif. Data
kuantitatif untuk menentukan kelayakan produk media pembelajaran berupa seperangkat permainan
scrabble hanacaraka
yang diperoleh dari penilaian menggunakan skor angket oleh ahli media, ahli materi, guru kelas dan subjek uji
coba. Data kualitatif diperoleh dari catatan berupa pengamatan, tanggapan, saran, maupun kritik ahli media, ahli materi, guru kelas, dan subjek uji coba selama
proses pengembangan media pembelajaran.
64
D. Teknik Pengumpulan Data