Jurnal Kajian Lemhannas RI |
Edisi 16 |
November 2013
50
SOSBUD
akan dibangun guna mempercepat p e n y e r a p a n p e m a n f a a t a n
penguasaan TIK oleh aparatur pemerintah dan masyarakat dalam
rangka meningkatkan Ketahanan Nasional.
6 Pemerintah melalui Kemkominfo RI, Kemenperindag RI, Lemhannas
RI dan Lembaga terkait, seperti DeTIKNas, merumuskan kebijakan
terkait penetapan segmen-segmen pengguna TIK sekaligus menyusun
rencana pembangunan sarana dan prasarana TIK bagi masyarakat
berdasarkan
kondisi geograi,
demograi, pekerjaan,
sosial budaya, penggunaan frekuensi dan
sebagainya. 7 Pemerintah melalui Kemkominfo
RI dan Lembaga terkait, seperti DeTIKNas, Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia APJII dan para provider penyedia
layanan sistem komunikasi segera mengupayakan penyetaraan
ketersediaan akses jaringan infrastruktur TIK hingga ke seluruh
pelosok Indonesia, sekaligus meningkatkan koneksi akses ke
Internet, sehingga bisa secepat koneksi akses di luar negeri. Perlu
diantisipasi kendala-kendala yang menyebabkan koneksi akses yang
tidak lancar putus-nyambung, contohnya:
secara geograi
memang ada wilayah-wilayah yang terhalang gunung atau gedung yang
menyebabkan sinyal menjadi kurang bagus.
c. Strategi 3. Melakukan penguatan
regulasi dan peraturan perundang- undangan untuk mendukung penguasaan,
pemanfaatan dan pemajuan TIK demi kejayaan Indonesia dalam rangka
ketahanan nasional, melalui beberapa upaya, yaitu:
1 Pemerintah melalui Kemenristek RI,
Kemkominfo RI, Lemhannas RI dan instansi terkait, DeTIKNas, bersama
DPR RI merumuskan dan menetapkan Undang-undang TIK nasional berisi
kebijakan jangka panjang long term yang mengatur berbagai aspek
TIK, seperti kebijakan investasi TIK, peningkatan SDM TIK, pembangunan
infrastruktur TIK nasional termasuk perubahan struktur alokasi anggaran
belanja negara yang kurang eisien untuk dialihkan ke alokasi
pengembangan dan pemanfaatan TIK nasional. Kebijakan mandiri
atau berdikari di bidang TIK, agar dicanangkan sebagai satu gerakan
nasional
national movement, sehingga masyarakat memiliki
kebanggaan membeli produk TIK dalam negeri.
2 Pemerintah melalui Kemenkumham RI, Kemkominfo RI, Lemhannas
RI dan instansi terkait, bersama DPR RI merumuskan kebijakan
yang tegas dan berpihak kepada masyarakat terhadap pemanfaatan
TIK. Perlunya regulasi yang kongkrit didukung penegakan hukum law
enforcement yang tegas terhadap terjadinya penyelewengan
penyelenggaraan di bidang TIK serta adanya praktik KKN dan monopoli di
bidang TIK yang terjadi saat ini, agar dapat memberikan rasa keadilan di
masyarakat. Perlu terobosan dengan mengamandemen atau merevisi
peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai dalam rangka menutupi
kekurangan yang ada, seperti celah praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme yang berkaitan dengan penggunaan atau pemanfaatan TIK.
3 Pemerintah melalui Kemendikbud RI dan Kemenristek RI, bersama
DPR RI merumuskan kebijakan serta menetapkan Undang-undang
yang mendorong terjadinya integrasi kegiatan Penelitian
dan Pengembangan RD yang dilakukan Kemendikbud RI dan
Kemenristek RI. Perlu terobosan peraturan perundang-undangan
yang dapat menyatukan kegiatan RD di Kemenristek RI dan Dirjen
Dikti Kemdikbud RI, agar tidak terjadi over lapping atau tumpang
Jurnal Kajian Lemhannas RI |
Edisi 16 |
November 2013
51
SOSBUD
tindih kegiatan RD, terutama di bidang TIK.
4 Pemerintah melalui Kemenkumham RI, Kemenristek RI, Kemkominfo RI,
Lemhannas RI dan instansi terkait lainnya bersama DPR RI, mendorong
implementasi dan optimalisasi Undang-undang RI Nomor 18 Tahun
2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang menjelaskan, bahwa
untuk menumbuhkembangkan penguasaan, pemanfaatan dan
pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan sistem
nasional penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang mengandung dan membentuk keterkaitan yang
tidak terpisahkan serta saling memperkuat antara unsur-unsur
kelembagaan, sumber daya maupun jaringan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam satu keseluruhan yang utuh di lingkungan Negara
Republik Indonesia. Di dalam Undang-undang RI Nomor 18 diatur
juga mengenai kelembagaan IPTEK dan investasi di bidang penelitian
dan pengembangan RD termasuk di bidang TIK.
5 Pemerintah melalui Kemenkumham RI, Kemenristek RI, Kemkominfo RI,
Lemhannas RI dan instansi terkait lainnya bersama DPR RI, mendorong
implementasi dan optimalisasi Peraturan Pemerintah RI Nomor 20
Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil
Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga
Penelitian dan Pengembangan, yang di dalam Pasal 2 nya, menyebutkan
bahwa Perguruan tinggi dan lembaga litbang wajib mengusahakan alih
teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan yang dihasilkan melalui kegiatan penelitian dan
pengembangan yang dibiayai sepenuhnya atau sebagian oleh
pemerintah dan atau pemerintah daerah sejauh tidak bertentangan
dengan ketertiban umum dan peraturan perundang-undangan.
Di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2005 ini diatur
juga tentang masalah alih teknologi IPTEK, termasuk TIK dan hak royalti
bagi para inventors nya.
6 Pemerintah melalui Kemenkumham RI, Kemenristek RI, Kemkominfo RI,
Lemhannas RI dan instansi terkait lainnya bersama DPR RI, mendorong
implementasi dan optimalisasi Peraturan Pemerintah RI Nomor 35
Tahun 2007 tentang pengalokasian sebagian pendapatan Badan Usaha
untuk peningkatan kemampuan perekayasaan, inovasi dan difusi
teknologi, termasuk TIK. PP RI No.35 tahun 2007 ini melaksanakan
ketentuan Pasal 28 ayat 3 Undang-
untuk menumbuhkembangkan pengua saan, pemanfaatan dan
pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan
sistem nasional peneli tian, pengembangan dan penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengandung
dan membentuk keterkaitan yang tidak terpisahkan serta
saling memperkuat antara unsur-unsur kelembagaan,
sumber daya maupun jaringan ilmu penge tahuan
dan teknologi dalam satu keseluruhan yang utuh di
lingkungan Negara Republik Indonesia.
Jurnal Kajian Lemhannas RI |
Edisi 16 |
November 2013
52
Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pengalokasian
Sebagian Pendapatan Badan Usaha Untuk Peningkatan Kemampuan
Perekayasaan, Inovasi, dan Difusi Teknologi. Di dalam PP RI No.35
tahun 2007 ini diatur pengalokasian sebagian pendapatan sebagai
insentif oleh Pemerintah kepada perusahaan-perusahaan inventor di
bidang IPTEK, termasuk di bidang TIK.
d. Strategi 4. Meningkatkan Proses Difusi