Gatra Ekonomi. Gatra Sosial Budaya. Pada aspek sosial Gatra Pertahanan dan Keamanan.

Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 16 | November 2013 47 SOSBUD baik melalui pemanfaatan TIK secara nasional, agar lebih percaya diri dan berperan aktif di dunia internasional. Peran pemanfaatan TIK sangat strategis dalam upaya pencapaian kepentingan nasional Indonesia di dunia internasional yang dilaksanakan melalui jalur diplomasi sebagai terjemahan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

f. Gatra Ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi nasional, pengurangan pengangguran dan pengurangan kemiskinan adalah hal yang diharapkan dapat dicapai melalui pemanfaatan dan pengelolaan TIK. TIK dapat dimanfaatkan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, dan lainnya, di mana aspek makro ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh keberhasilan peningkatan produktivitas bidang pertanian dan perikanan. Jika pemanfaatan dan pengelolaan TIK nasional dapat berdampak meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan, maka secara umum Indonesia akan meningkat pendapatan perkapitanya dan siap masuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

g. Gatra Sosial Budaya. Pada aspek sosial

budaya, perkembangan TIK yang sangat pesat memberikan kesempatan pada nilai-nilai dan budaya asing masuk ke Indonesia secara leluasa tanpa dapat disaring ilter terlebih dahulu, sehingga dapat menimbulkan terjadinya pergeseran nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat yang sudah lama dimiliki bangsa Indonesia. Pengaruh sosial media melalui sarana prasarana TIK via Internet tidak dapat dipungkiri turut mempengaruhi terhadap kondisi sosial budaya di masyarakat luas dalam konteks sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai masalah sosial budaya termasuk rendahnya kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pendidikan nasional, pelayanan kesehatan, rendahnya kualitas penguasaan Iptek terutama TIK memerlukan perhatian dari pemerintah.

h. Gatra Pertahanan dan Keamanan.

Di dalam aspek Pertahanan dan Keamanan, isu separatisme yang mengarah ke disintegrasi bangsa serta konlik horizontal yang bernuansa Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan SARA masih merupakan masalah yang perlu mendapat prioritas penanganan dari unsur pertahanan keamanan secara serius dan terpadu. Hal ini sangat berpengaruh terhadap stabilitas nasional, keutuhan serta eksistensi NKRI. Penggunaan TIK juga dapat digunakan oleh pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti teroris, hackers dan lainnya. Terdapatnya Warga Negara Indonesia yang terlibat jaringan terorisme internasional merupakan tugas berat bagi aparat keamanan untuk dapat bergerak cepat menumpasnya. Pemanfaatan TIK terbukti akan sangat membantu tugas aparat keamanan, apalagi informasi yang salah dan menyesatkan yang disebarkan melalui media elektronik atau jejaring sosial media dapat menjadi potensi ancaman terhadap pertahanan dan keamanan nasional. 6. Arah Kebijakan Strategis dan Upaya Mengacu pada data, fakta dan hasil analisis sebagaimana dikemukakan pada uraian di atas, maka kebijakan penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan TIK demi kejayaan bangsa dalam rangka ketahanan nasional, mutlak dibutuhkan melalui aspek peningkatan SDM TIK berkualitas dan berdaya saing, pembangunan merata infrastruktur TIK secara nasional, penguatan aturan perundang- undangan dan difusi TIK, melalui 4 empat strategi utama yaitu: a. Strategi 1. Meningkatkan kemampuan SDM bidang TIK yang berkualitas dan berdaya saing guna mendukung penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan TIK demi kejayaan Indonesia dalam rangka ketahanan nasional. Strategi 1 ini dapat dicapai melalui berbagai upaya, diantaranya: 1 Pemerintah melalui Kemdikbud RI, Kemkominfo RI, Kemen PANRB RI dan Lemhannas RI merumuskan kebijakan nasional di bidang TIK yang bersifat jangka panjang long term dengan menyusun rencana pendidikan dan pelatihan bidang TIK Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 16 | November 2013 48 SOSBUD bagi SDM aparatur pemerintah, agar memiliki SDM TIK berkompetensi yang memiliki daya saing, termasuk peningkatan alokasi dana untuk beasiswa bidang TIK terutama bagi putra-putri bangsa yang kurang mampu namun memiliki bakat dan kemampuan TIK. 2 Pemerintah melalui Kemdikbud RI, terus menggiatkan serta mendukung program pendidikan dan pelatihan TIK yang berkelanjutan termasuk dukungan anggarannya, terutama untuk SDM TIK yang telah dimiliki oleh masing-masing instansi pemerintah di pusat maupun daerah, termasuk SDM TIK secara nasional. Permasalahan belum optimalnya SDM TIK ini merupakan salah satu kendala yang ada dalam mengantisipasi potensi bentuk ancaman terhadap ketahanan nasional dan kredibilitas bangsa, di mana pada tahun 2015 akan ada persaingan bebas di wilayah komunitas ekonomi ASEAN AFTA dan AEC, termasuk persaingan lapangan pekerjaan bagi SDM bidang TIK. 3 Pemerintah melalui Kemkominfo RI bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Pemda dan instansi terkait, segera menyusun rencana program pelatihan teknis TIK terpadu secara nasional untuk meningkatkan kemampuan SDM TIK Indonesia. Hal ini mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,6 juta jiwa dengan angka pertumbuhan sekitar 1,49 per tahun, mengindikasikan besarnya potensi SDM TIK nasional yang harus mendapatkan pendidikan TIK yang merata di seluruh wilayah Indonesia. 4 Pemerintah melalui Kemdikbud RI bekerjasama dengan Kemkominfo RI, Kemenristek RI dan Lemhannas RI merumuskan kebijakan strategis dalam rangka mengedukasi lebih banyak SDM TIK Indonesia, dengan memperbaharui kurikulum pendidikan TIK secara nasional, sekaligus mendorong dan memfasilitasi SDM TIK generasi muda bangsa untuk dapat melakukan beragam wirausaha mandiri di bidang TIK ICT Technopreneurship demi kemandirian bangsa. 5 Pemerintah melalui Kemdikbud RI, Kemkomifo RI dan Kemenristek RI serta Lemhannas RI merumuskan kebijakan dalam rangka merangkul pihak industri swasta nasional untuk turut serta berperan aktif meningkatkan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Research and Development RD di bidang TIK. Dukungan dari pemerintah terhadap perkembangan dunia industri di bidang TIK sangat dibutuhkan, seperti: pemberian berbagai insentif, pengurangan pajak terkait bahan dasar produk TIK, dukungan hak royalti HAKI bagi para inventor TIK akan dapat menstimulasi kegiatan RD serta penemuan produk baru TIK di dalam negeri. 6 Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, mendukung serta mendorong terbentuknya universitas-universitas berbasis riset research universities di seluruh Indonesia termasuk dukungan anggarannya. Pembangun banyak science and technology park, dalam rangka mensinergikan pihak Pemerintah, Universitas dan kalangan industri swasta nasional akan membutuhkan banyak biaya. Namun, hal tersebut pada akhirnya akan dapat memunculkan industri- industri TIK baru yang dapat meningkatkan kemandirian TIK bangsa Indonesia. 7 Pemerintah melalui Kemdikbud RI, Kemkomifo RI dan Kemenristek RI serta Lemhannas RI merumuskan kebijakan nasional tentang penyelenggaraan dan pengelolaan sertiikasi TIK nasional. Sertiikasi TIK dibutuhkan guna mencetak SDM di bidang TIK yang berkualitas dan memiliki daya saing. Sertiikasi TIK juga memberikan keunggulan SDM bangsa Indonesia di era Jurnal Kajian Lemhannas RI | Edisi 16 | November 2013 49 SOSBUD globalisasi, karena kemampuan dan pengetahuannya yang telah diuji dan didokumentasikan.

b. Strategi 2. Membangun Infrastruktur