P E R B U R U A N P E R D A G A N G A N

Pasal 14 1 Penangkar waj ib memberi penandaan dan at au sert if ikasi at as hasil t umbuhan dan sat wa liar yang dit angkarkan. 2 Ket ent uan lebih lanj ut mengenai sist em dan t at a cara penandaan dan sert if ikasi t umbuhan dan sat wa hasil penangkaran diat ur oleh Ment eri. Pasal 15 1 Set iap orang, Badan Hukum, Koperasi, dan Lembaga Konservasi yang mengaj ukan permohonan unt uk melakukan kegiat an penangkaran, waj ib memenuhi syarat -syarat : a. mempekerj akan dan memiliki t enaga ahli di bidang penangkaran j enis yang bersangkut an; b. memiliki t empat dan f asilit as penangkaran yang memenuhi syarat -syarat t eknis; c. membuat dan menyerahkan proposal kerj a. 2 Dalam menyelenggarakan kegiat an penangkaran, penangkar berkewaj iban unt uk: a. membuat bukt i induk t umbuhan at au sat wa liar yang dit angkarkan; b. melaksanakan sist em penandaan dan at au sert if ikasi t erhadap individu j enis yang dit angkarkan; c. membuat dan menyampaikan laporan berkala kepada pemerint ah. 3 Ket ent uan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. Pasal 16 1 Sat wa liar yang dilindungi yang diperoleh dari habit at al am unt uk keperluan penangkaran dinyat akan sebagai sat wa t it ipan negara. 2 Ket ent uan mengenai penet apan st at us purna penangkaran dan pengembalian ke habit at alam sat wa t it ipan negara diat ur lebih lanj ut dengan Keput usan Ment eri.

BAB IV P E R B U R U A N

Pasal 17 1 Perburuan j enis sat wa liar dilakukan unt uk keperluan olah raga buru spor t hunt i ng, perolehan t rof i hunt i ng t r ophy, dan perburuan t radisional oleh masyarakat set empat . 2 Kegiat an perburuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diat ur dalam Perat uran Pemerint ah t ersendiri.

BAB V P E R D A G A N G A N

Pasal 18 1 Tumbuhan dan sat wa liar yang dapat diperdagangkan adalah j enis sat wa liar yang t idak dilindungi. 2 Tumbuhan dan sat wa liar unt uk keperluan perdagangan diperoleh dari : a. hasil penangkaran; b. pengambilan at au penangkapan dari alam. Pasal 19 1 Perdagangan j enis t umbuhan dan sat wa liar hanya dapat dilakukan oleh Badan Usaba yang didirikan menurut hukum Indonesia set elah mendapat rekomendasi Ment eri. 2 D ikecualikan dari ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, diperdagangkan dalam skala t erbat as dapat dilakukan oleh masyarakat yang t inggal di dalam dan sekit ar Areal Buru dan di sekit ar Taman Buru sebagaimana diat ur dalam perat uran perundang-undangan t ent ang perburuan sat wa buru. Pasal 20 1 Badan usaha yang melakukan perdagangan j enis t umbuhan dan sat wa liar waj ib : a. memiliki t empat dan f asilit as penampungan t umbuhan dan sat wa liar yang memenuhi syarat - syarat t eknis; b. menyusun rencana kerj a t ahunan usaha perdagangan t umbuhan dan sat wa; c. menyampaikan laporan t iap-t iap pelaksanakan perdagangan t umbuhan dan sat wa. 2 Ket ent uan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. Pasal 21 Badan Usaha yang melakukan perdagangan t umbuhan dan sat wa liar waj ib membayar pungut an yang dit et apkan menurut ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku. Pasal 22 1 Perdagangan t umbuhan dan sat wa liar diat ur berdasarkan lingkup perdagangan : a. dalam negeri; b. ekspor, re-ekspor at au impor. 2 Tiap-t iap perdagangan t umbuhan dan sat wa li ar waj ib dilengkapi dengan dokumen yang sah. Pasal 23 Ket ent uan mengenai perdagangan t umbuhan dan sat wa liar dalam negeri diat ur lebih lanj ut dengan Keput usan Ment eri. Pasal 24 1 Tiap-t iap perdagangan t umbuhan dan sat wa li ar unt uk t uj uan ekspor, re-ekspor, at au impor dilakukan at as dasar izin Ment eri. 2 Dokumen perdagangan unt uk t uj uan ekspor, re-ekspor, dan impor, sah apabila t elah memenuhi syarat -syarat sebagai berikut : a. memiliki dokumen pengiriman at au pengangkut an; b. izin ekspor, re-ekspor, at au impor; c. rekomendasi ot orit as keilmuan S cient i f i c Aut hor i t y. 3 Ket ent uan lebih lanj ut t ent ang dokumen perdagangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diat ur dengan Keput usan Ment eri. Pasal 25 1 Tumbuhan dan sat wa liar yang diekspor, re-ekspor, at au impor waj ib dilakukan t indak karant ina. 2 Dalam melakukan t indak karant ina sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, pet ugas karant ina waj ib memeriksa kesehat an j enis t umbuhan dan sat wa liar sert a kelengkapan dan kesesuaian spesimen dengan dokumen. Pasal 26 Ekspor, re-ekspor, at au impor j enis t umbuhan dan sat wa liar t anpa dokumen at au memaIsukan dokumen at au menyimpang dari syarat -syarat dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat 2 t ermasuk dalam pengert ian penyelundupan.

BAB VI P E R A G A A N