PENGKAJIAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN P E N A N G K A R A N

1. Pemanf aat an j enis adalah penggunaan sumber daya alam baik t umbuhan maupun sat wa liar dan at au bagian-bagiannya sert a hasil dari padanya dalam bent uk pengkaj ian, penelit ian dan pengembangan, penangkaran, perburuan, perdagangan, peragaan, pert ukaran, budidaya t anaman obat -obat an, dan pemeliharaan unt uk kesenangan. 2. Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran t umbuhan dan sat wa liar dengan t et ap memperhat ikan kemurnian j enisnya. 3. Pembesaran adalah upaya memelihara dan membesarkan benih at au bibit dan anakan dari t umbuhan dan sat wa liar dari alam dengan t et ap mempert ahankan kemurnian j enisnya. 4. Lembaga Konservasi adalah lembaga yang bergerak di bidang konservasi t umbuhan dan sat wa di luar habit at nya ex sit u, baik berupa lembaga pemerint ah maupun lembaga non pemerint ah. 5. Penandaan adalah pemberian t anda bersif at f isik pada bagian t ert ent u dari j enis t umbuhan dan sat wa liar at au bagian-bagiannya sert a hasil dari padanya baik dari hasil penangkaran at au pembesaran. 6. Sert if ikasi adalah ket erangan t ert ulis t ent ang ciri, asal-usul, kat egori, dan ident if ikasi lain dari j enis t umbuhan dan sat wa liar at au bagian-bagiannya sert a hasil dari padanya baik dari penangkaran at au pembesaran. 7. Penangkapan sat wa liar adalah kegiat an memperoleh sat wa liar dari habit at alam unt uk kepent ingan pemanf aat an j enis sat wa liar di luar perburuan. 8. Pengambilan t umbuhan liar adalah kegiat an memperoleh t umbuhan liar dari habit at alam unt uk kepent ingan pemanf aat an j enis t umbuhan liar. 9. Ment eri adalah Ment eri yang bert anggung j awab dalam bidang kehut anan. Pasal 2 1 Pemanf aat an j enis t umbuhan dan sat wa liar bert uj uan agar j enis t umbuhan dan sat wa liar dapat didayagunakan secara lest ari unt uk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat . 2 Pemanf aat an j enis t umbuhan dan sat wa liar dilakukan dengan mengendalikan pendayagunaan j enis t umbuhan dan sat wa liar at au bagian-bagiannya sert a hasil dari padanya dengan t et ap menj aga keanekaragaman j enis dan keseimbangan ekosist em. Pasal 3 Pemanf aat an j enis t umbuhan dan sat wa liar dilaksanakan dalam bent uk : a. Pengkaj ian, penelit ian dan pengembangan; b. Penangkaran; c. Perburuan; d. Perdagangan; e. Peragaan; f . Pert ukaran; g. Budidaya t anaman obat -obat an; dan h. Pemeliharaan unt uk kesenangan.

BAB II PENGKAJIAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Pasal 4 1 Pengkaj ian, penelit ian dan pengembangan dapat dilakukan t erhadap j enis t umbuhan dan sat wa liar yang dilindungi at au yang t idak dilindungi. 2 Penggunaan j enis t umbuhan dan sat wa liar yang dilindungi unt uk kepent ingan pengkaj ian, penelit ian dan pengembangan harus dengan izin Ment eri. 3 Pengambilan t umbuhan liar dan penangkapan sat wa liar dari habit at alam unt uk keperluan pengkaj ian, penelit ian dan pengembangan diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. Pasal 5 1 Hasil pengkaj ian, penelit i an dan pengembangan j enis t umbuhan dan sat wa liar yang dilindungi waj ib diberit ahukan kepada pemerint ah. 2 Pemerint ah menet apkan lembaga penelit ian dan at au lembaga konservasi yang bert ugas mendokument asikan, memelihara, dan mengelola hasil pengkaj ian, penelit ian dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. 3 Ket ent uan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri . Pasal 6 1 Ket ent uan t ent ang pengkaj ian, penelit ian dan pengembangan t erhadap j enis t umbuhan dan sat wa liar oleh orang asing di Indonesia dilakukan sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku. 2 Pengkaiian, penelit ian dan pengembangan t erhadap j enis t umbuhan dan sat wa liar Indonesia yang dilakukan di luar negeri dapat dilakukan set elah memperoleh rekomendasi Ot orit as Keilmuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65.

BAB III P E N A N G K A R A N

Pasal 7 1 Penangkaran unt uk t uj uan pemanf aat an j enis dilakukan melalui kegiat an : a. pengembangbiakan sat wa at au perbanyakan t umbuhan secara buat an dalam lingkungan yang t erkont rol; dan b. penet asan t elur dan at au pembesaran anakan yang diambil dari alam. 2 Penangkaran dapat dilakukan t erhadap j enis t umbuhan dan sat wa liar yang dilindungi at au yang t idak dilindungi. 3 Dengan t idak mengurangi ket ent uan yang diat ur dalam Perat uran Pemerint ah ini, penangkaran j enis t umbuhan dan sat wa liar yang dilindungi t erikat j uga kepada ket ent uan yang berlaku bagi pengawet an j enis t umbuhan dan sat wa. Pasal 8 1 Jenis t umbuhan dan sat wa liar unt uk keperluan penangkaran diperoleh dari habit at alam at au sumber-sumber lain yang sah menurut ket ent uan Perat uran Pemerint ah ini. 2 Pengambilan j enis t umbuhan liar dan penangkapan sat wa liar dari alam unt uk keperluan penangkaran diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. Pasal 9 1 Set iap orang, Badan Hukum, Koperasi at au Lembaga Konservasi dapat melakukan kegiat an penangkaran j enis t umbuhan dan sat wa liar at as izin Ment eri. 2 Izin penangkaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sekaligus j uga merupakan izin unt uk dapat menj ual hasil penangkaran set elah memenuhi st andar kualif ikasi penangkaran t ert ent u. 3 St andar kualif ikasi penangkaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dit et apkan dengan dasar pert imbangan: a. bat as j umlah populasi j enis t umbuhan dan sat wa hasil penangkaran; b. prof esionalisme kegiat an penangkaran; c. t ingkat kelangkaan j enis t umbuhan dan sat wa yang dit angkarkan. 4 Ket ent uan lebih lanj ut t ent ang st andar kualif ikasi penangkaran diat ur oleh Ment eri. Pasal 10 1 Hasil penangkaran t umbuhan liar yang dilindungi dapat digunakan unt uk keperluan perdagangan. 2 Hasil penangkaran t umbuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dinyat akan sebagai t umbuhan yang t idak dilindungi. 3 Ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 t idak berlaku t erhadap j enis t umbuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34. Pasal 11 1 Hasil penangkaran sat wa liar yang dilindungi yang dapat digunakan unt uk keperluan perdagangan adalah sat wa liar generasi kedua dan generasi berikut nya. 2 Generasi kedua dan generasi berikut nya dari hasil penangkaran j enis sat wa liar yang dilindungi, dinyat akan sebagai j enis sat wa liar yang t idak dilindungi. 3 Ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 t idak berlaku t erhadap j enis sat wa liar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34. Pasal 12 Penangkar waj ib menj aga kemurnian j enis sat wa liar yang dilindungi sampai pada generasi pert ama. Pasal 13 1 Hasil penangkaran unt uk persilangan hanya dapat dilakukan set elah generasi kedua bagi sat wa liar yang dilindungi, dan set elah generasi pert ama bagi sat wa liar yang t idak dilindungi, sert a set elah mengalami perbanyakan bagi t umbuhan yang dilindungi. 2 Hasil persilangan sat wa liar dilarang unt uk dilepas ke alam. Pasal 14 1 Penangkar waj ib memberi penandaan dan at au sert if ikasi at as hasil t umbuhan dan sat wa liar yang dit angkarkan. 2 Ket ent uan lebih lanj ut mengenai sist em dan t at a cara penandaan dan sert if ikasi t umbuhan dan sat wa hasil penangkaran diat ur oleh Ment eri. Pasal 15 1 Set iap orang, Badan Hukum, Koperasi, dan Lembaga Konservasi yang mengaj ukan permohonan unt uk melakukan kegiat an penangkaran, waj ib memenuhi syarat -syarat : a. mempekerj akan dan memiliki t enaga ahli di bidang penangkaran j enis yang bersangkut an; b. memiliki t empat dan f asilit as penangkaran yang memenuhi syarat -syarat t eknis; c. membuat dan menyerahkan proposal kerj a. 2 Dalam menyelenggarakan kegiat an penangkaran, penangkar berkewaj iban unt uk: a. membuat bukt i induk t umbuhan at au sat wa liar yang dit angkarkan; b. melaksanakan sist em penandaan dan at au sert if ikasi t erhadap individu j enis yang dit angkarkan; c. membuat dan menyampaikan laporan berkala kepada pemerint ah. 3 Ket ent uan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. Pasal 16 1 Sat wa liar yang dilindungi yang diperoleh dari habit at al am unt uk keperluan penangkaran dinyat akan sebagai sat wa t it ipan negara. 2 Ket ent uan mengenai penet apan st at us purna penangkaran dan pengembalian ke habit at alam sat wa t it ipan negara diat ur lebih lanj ut dengan Keput usan Ment eri.

BAB IV P E R B U R U A N