B. Diangnosa Keperawatan
Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan : Kurangnya pengetahuan klien tentang mobilisasi post SC tingkat
mobilisasi pada indikator 3
C. Perencanaan Keperawatan
Hari Tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
1
Tujuan :
Mencapai mobilisasi ditempat tidur, yang dibuktikan oleh pengaturan posisi tubuh : kemauan sendiri, pergerakan sendi
aktif , dan mobilisasi yang memuaskan.
Kriteria Hasil :
Klien melakukan rentang pergerakan penuh seluruh sendi Berbalik sendiri ditempat tidur atau memerlukan bantuan
pada tingkat yang realistis
Rencana Tindakan Rasional
1
Kaji kesejajaran tubuh dan tingkat
kenyamanan selama klien berbaring
Pantau tanda-tanda
vital
Monitor respon emosi, sosial, dan
spiritual terhadap aktivitas
Pantau atau
dukumentasi pola istirahat pasien dan
lamanya waktu tidur.
Hindari menjankan
aktivitas perawatan selama priode
istirahat
Bantu dengan aktivitas fisik teratur
Batasi rangsangan
lingkungan
Perawatan tirah baring
Mendukung data dasar tentang
kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan klien.
Perubahan tanda-tanda vital
Menetapkan kemampuan
kebutuhan dan memudahkan pilihan intervesi pasien
Dengan istirahat yang cukup dan
teratur dapat membantu untuk menyiapkan energi yang cukup
bagi klien.
Aktivitas dipriode istirahat dapat
menyebabkan pasien kekurangan tenaga sehingga pasien lemas.
Dengan aktivitas yang teratur
menyebabkan tubuh terbatas sehingga klien bisa lebih kuat
melakukan aktivitas
Dengan membatasi rangsangan dapat mengurangi tingkat distres
klien yang membutuhkan tenaga
Meningkatkan kenyamanan serta pencegahan komplikasi untuk
pasien
Universitas Sumatera Utara
Pengaturan posisi
Membantu klien
untuk mobilisasi secara bertahap
Tinggikan bagian
kepala tempat tidur pa 40 – 60 derajat
Kolaborasikan
dengan ahli terapi okupsi, fisik atau
rekreasi
Ajarkan tentang pengaturan aktivitas
dan teknik manajemen waktu
Jelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana pengobatan
dan perlunya keseimbangan
aktivitas dan istirahat
Jelaskan pada klien
tentang pentingnya mobilisasi post SC
Mengatu penempatan pasien atau
bagian yubuh pasien secara hati- hati untuk meningkatkan
kesejahteraan fisiologis dan fsikologis
8 jam pertama miring kiri dan
miring kanan, 24 jam belajar bagun dan duduk di tempat tidur
Meningkatkan kenyamanan,
mendukung ventilasi, dan memberikan kesempatan
bersosialisasi atau pun beristirahat
Merencakan dan memantau program aktivitas
Mendapatkan pelayanan tentang
bantuan perawatan dirumah sesuai dengan kebutuhan
Mencegah kelelahan
Tirah baring dipertahankan
selama fase akut untuk menurunkan kebutuhan metabolic
menghemat energi untuk penyembuhan, pembatasan
aktivitas ditentukan dengan respon individual pasien terhadap
aktivitas dan perbaikan kegagalan bernapas.
Meningkatkan penegetahuan ibu
tentang pentingnya mobilisai sehingga motivasi ibu untuk
melakukanya
Universitas Sumatera Utara
D. Implementasi Keperawatan