Metode Analisis Data Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data penelitian diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang dipublikasikan dan data tingkat suku bunga BI rate tahun 2008 sampai 2012. Data antara lain diperoleh dari Bursa Efek Indonesia www.idx.com, dan Bank Indonesia www.bi.go.id.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen laporan keuangan setiap perusahaan dan laporan suku bunga BI rate serta data pendukung lainnya yang diperoleh dari www.idx.co.id dan www.bi.go.id.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk melihat profil dari penelitian tersebut dan memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum Ghozali, 2005:19. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 2. Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui kekuatan variabel independen terhadap variabel dependen Sekaran, 2006:162. Hubungan antar variabel dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Dimana: Y = Nilai Perusahaan PBV α = Konstanta β 1 = Koefisien Regresi X 1 β 2 = Koefisien Regresi X 2 β 3 = Koefisien Regresi X 3 β 4 = Koefisien Regresi X 4 X 1 = Keputusan Investasi ROI X 2 = Keputusan Pendanaan DER X 3 = Kebijakan Dividen DPR X 4 = Suku Bunga BI Rate e = Error of Term 3.9 Pengujian Hipotesis 3.9.1 Pengujian Simultan Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat Ghozali, 2005:84. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. H : b 1 = = = b 4 = 0 artinya secara simultan keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. b. H a : minimal satu 0, artinya secara simultan keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. c. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. F 0,05 maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F ≤ 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Kriteria pengambilan keputusan adalah: 1. Jika F hitung F tabel , Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5 2. Jika F hitung F tabel , Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5 Universitas Sumatera Utara

3.9.2 Pengujian Parsial Uji Statistik t

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2005:84. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Keputusan Investasi H o : b 1 = 0, artinya keputusan investasi berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a : b 2 ≠ 0, artinya keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Keputusan Pendanaan H o : b 2 = 0, artinya keputusan pendanaan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a : b 2 ≠ 0, artinya keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Kebijakan Dividen H o : b 3 = 0, artinya kebijakan dividen berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a : b 3 ≠ 0, artinya kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara d. Tingkat Suku Bunga H o : b 4 = 0, artinya tingkat suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a : b 4 ≠ 0, artinya tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria pengambilan keputusan adalah: 1. Jika t hitung t tabel , Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5 2. Jika t hitung t tabel , Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5

3.9.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan sampai seberapa jauh variabel-variabel bebas independen yang digunakan dalam persamaan regresi mampu menjelaskan variabel terikat dependen. Dari penelitian ini R² menunjukan bahwa variabel independen kemungkinan dapat menjelaskan bahwa perubahan naik turunnya variabel dependen, dan merupakan pengaruh dari variabel independen diluar variabel yang dipakai dalam model regresi yang turut berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati nol, maka variabel bebas secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

3.10 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik. Menurut Ghozali 2005:123 uji asumsi klasik harus memenuhi: 1. Berdistribusi normal, 2. Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna. 3. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi. 4. Homoskedastisitas, artinya varians variabel independen dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah konstan atau sama.

3.10.1 Uji Normalitas

Menurut Nugroho 2005:18 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan desain grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan untuk data-data yang mendekati atau telah terdistribusi secara normal. 1. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data normal. 2. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal. Universitas Sumatera Utara Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.

3.10.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Umar 2003:132 sebelum melakukan analisis regresi berganda, perlu diperiksa beberapa aspek, salah satunya adalah tidak terdapat multikolinearitas atas data dari variabel-variabel independennya. Maksudnya adalah tidak adanya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya. Adanya multikolinearitas sempurna akan berakibat bahwa koefisien regresi tidak dapat ditentukan, serta standard deviasi akan menjadi tak terhingga. Jika multikolinearitas kurang mampu, maka koefisien regresi meskipun terbatas akan mempunyai standard deviasi yang besar yang berarti koefisien-koefisiennya tidak dapat ditentukan dengan mudah. Menurut Ghozali 2005:91 pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat VIF variable inflation factors antar variabel independen dan nilai tolerance . Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF dan nilai tolerance. Multikolinearitas tidak terjadi jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10.

3.10.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Umar 2003:137 salah satu syarat lain atas regresi linear adalah bahwa tidak terjadi adanya heteroskedastisitas, tentu yang diharapkan adalah Universitas Sumatera Utara terjadinya homoskedastisitas. Menguji apakah dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual atas suatu pengamatan kepengamatan lainnya adalah penting. Jika yang terjadi bahwa variannya tetap, maka ia disebut berada pada kondisi homoskedastisitas. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada gambar scatterplot . Jika membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas.

3.10.4 Uji Autokorelasi

Menurut Nugroho 2005:59, uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode sebelumnya. Metode regresi yang baik tidak terdapat autokorelasi. Selain itu, menurut Ghozali 2005:95 panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah: 1. Nilai DW terletak antara batas atas dan Upper Bound dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DW dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan situs www.idx.co.id, dimana waktu penelitian dilakukan pada Januari 2014 sampai Maret 2014.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu: a. Variabel terikat dependen, yaitu nilai perusahaan Y. b. Variabel bebas independen, yaitu keputusan investasi X 1 , keputusan pendanaan X 2 , kebijakan dividen X 3 dan tingkat suku bunga X 4 . Universitas Sumatera Utara 2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan sektor barang konsumsi yang menerbitkan laporan keuangan periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dan memiliki data lengkap. 3. Data yang digunakan diperoleh dari IDX Fact Book tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. 3.4 Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Terikat

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013

0 7 92

ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI Analisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasu

0 5 16

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manu

0 1 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manu

1 7 15

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga Tehadap Nilai Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan - Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga Tehadap Nilai Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga Tehadap Nilai Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga Tehadap Nilai Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 1 17

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

0 0 14