Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Faktor Ekonomi

6 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD di Desa tersebut untuk membeli dengan harga Rp.10.000kg jika rumput laut tersebut kering, namun jika butuh dana mendesak rumput laut bisa dipanen dalam jangka waktu 20 hari, itu juga merupakan alasan utama masyarakat memilih berpindah mata pencaharian menjadi petani rumput laut prosesnya cepat dan pasti,kalau berkebun atau bersawah terkadang gagal panen jika cuaca tidak mendukung atau karena hama penyakit.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya transformasi mata pencaharian masyarakat di Desa Silampayang 2. Bagaimana kondisi perekonomian masyarakat Desa Silampayang setelah terjadinya transformasi mata pencaharian.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya transformasi mata pencaharian masyarakat di Desa Silampayang 2. Untuk mengetahui kondisi perekonomian masyarakat setelah terjadinya tranformasi mata pencaharian.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Menambah pengetahuan dan pengalaman serta wawasan berfikir penulis dengan memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah, dalam rangka penyusunan tugas akhirskripsi S1 Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Tadulako. 2. Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan bagi pemerintah setempat khususnya masyarakat petani rumput laut.

II. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu memberikan gambaran tentang proses perubahan yang terjadi pada masyarakat petani rumput laut di Kecamatan Kasimbar. Suharsimi Arikunto, 2002:86. Dalam hal ini peneliti ingin manggambarkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi mata 7 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD pencaharian masyarakat di Desa Silampayang Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Di dalam bidang ilmu Geografi sering dijumpai mengenai keadaan lokasi suatu daerah dan kependudukan, dimana dalam hal ini akan dijelaskan mengenai keadaan geografis wilayah Desa Sausu dan Keadaan Demografis Desa Sausu. Keadaan Geografis Desa Sausu: 1 Sebelah Utara : Desa Tada Selatan 2 Sebelah Timur : Laut Teluk Tomini 3 Sebelah Selatan : Desa Posona 4 Sebelah Barat : Desa Siweli Sebagaimana terlihat pada peta : Menurut Suharsimi Arikunto 2002:108 “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi sensus”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani rumput laut yang ada di Desa Silampayang Kecamatan Kasimbar yang berjumlah 120 kk kepala rumah tangga. Menurut Suharsimi Arikunto 2006:131 “sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel juga merupakan sebagian dari anggota populasi yang dapat memberikan 8 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian, sampel ini biasanya disimbolkan dengan n yang ukurannya selalu lebih kecil dari populasi N. Keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka dalam penentuan sampel penelitian ini peneliti melakukan teknik pengambilan sampel secara “purposive sampling”, yaitu menetapkan sampel dengan memilih sejumlah orang dari jumlah populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang relevan dengan objek penelitian. Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 20 orang kk Kepala Keluarga yang dianggap reperensif dapat mewakili populasi. Peneliti menggunakan “purposive sampling” karena sampel sebanyak 20 orang tersebut merupakan petani rumput laut yang menggarap sendiri, dari bibit yang di ambil dan diolah sendiri hingga panen, sedangkan petani yang lainnya hanya mengolah bibit yang telah ada, disamping itu juga ditetapkan dua orang informan yaitu: 1. Kepala Desa Silampayang Bapak Abd. Rahim 2. Tokoh Petani Rumput Laut Bapak Sya’ban Alwi Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sudijono 2003:17, “data primer adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama firsthand data, dan data sekunder adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan kedua secondhand data”. Berdasarkan pengertian di atas maka, data primer yang akan dikumpulkan yaitu, jumlah petani rumput laut, faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi mata pencaharian dan kondisi ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah terjadinya transformasi mata pencaharian. Berikutnya data sekunder yang akan dikumpulkan yaitu: Profil Desa Silampayang dan petani rumput laut. Untuk memperoleh data yang diinginkan, peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data yakni melalui observasi yang merupakan langkah awal yang ditempuh oleh setiap peneliti guna memperoleh data di lokasi penelitian yaitu melihat langsung kondisi lapangan, sekaligus mencatat hal-hal yang dianggap perlu dan berhubungan dengan masalah yang diteliti baik yang bersifat fisik dan sosial di lokasi penelitian. Kegiatan ini dilakukan langsung di lapangan terhadap obyek penelitian yaitu para petani rumput laut, terutama kegiatan yang mereka lakukan selama di lapangan selain observasi peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara dilengkapi dengan instrument penelitian yaitu daftar pertanyaan wawancara, jenis wawancara yang peneliti gunakan yaitu wawancara kombinasi anatara 9 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD wawancara terpimpin dan wawancara bebas. Menurut Suharsimi Arikunto 2002:132 “wawancara kombinasi adalah perpaduan antara wawancara terpimpin dan wawancara bebas dalam melaksanakan wawancara, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan”. Suatu metode untuk memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan dengan penelitian ini, yaitu mencatat dokumen-dokumen atau mencatat arsip-arsip yang dapat memberikan informasi akurat yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun dokumen yang dimaksud yaitu data jumlah petani rumput laut, profil Desa dan peta. Data yang didapatkan di lapangan secara kualitatif, dengan mengacu kepada pokok permasalahan. Analisis data yang dimaksud adalah analisis deskriptif, yaitu teknik yang dipakai untuk memberikan gambaran secara terperinci tentang obyek penelitian. Menurut Miles dan Huberman 1992:16-19 untuk melakukan analisis secara kualitatif melalui tiga tahap yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi dilakukan sebagai proses memilih, menyederhanakan data dan transformasi data kasar yang terdapat dalam catatan penelitian, mengelompokan, mengarahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan serta mengorganisasi data menurut permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. 2. Penyajian Data Penyajian data yang dilakukan adalah penyusunan sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan penyajian data. 3. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan setelah memperoleh informasi dari data yang tersusun melalui penyajian data. III HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi mata pencaharian masyarakat di Desa Silampayang Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong yaitu ada 3 faktor, faktor ekonomi, faktor hasil produksi yang tidak sesuai dengan yang diharabkan dan faktor lahan yang semakin sempit, tiga faktor tersebut merupakan pemicu utama sehingga masyarakat Desa Silampayang melakukan 10 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD transformasi pekerjaan menjadi petani rumput laut. Pekerjaan awal mereka yaitu petani kebun coklat, nelayan, dan petani sawah. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya transformasi mata pencaharian masyarakat di Desa Silampayang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga masyarakat memilih untuk beralih pekerjaan sebagai petani rumput laut, adapun faktor-faktor tersebut yaitu :

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan alasan utama para petani untuk beralih pekerjaan. Dari hasil wawancara, informan mengatakan bahwa penghasilan yang diperoleh masyarakat sebelum bekerja sebagai petani rumput laut tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari keluarga mereka. Beralih pekerjaan dan membudidayakan rumput laut para petani membutuhkan modal awal, modal yang dibutuhkan untuk membudidayakan rumput laut ini bermacam-macam setiap orangnya, tergantung banyaknya bibit yang dibutuhkan dan kondisi keuangan, harga bibit 1000kg dari hasil wawancara modal setiap orangnya adalah: 1. Sya’ban Alwi : Rp. 500.000 2. Anton : Rp. 300.000 3. Mansur : Rp. 350.000 4. Suparman : Rp. 500.000 5. Ambo Hamsa : Rp. 300.000 6. Jumriati : Rp. 450.000 7. Marsun : Rp. 500.000 8. Nini : Rp. 300.000 9. Arsyad : Rp. 400.000 10. Andrianto : Rp. 350.000 11. Asmin : Rp. 400.000 12. Apon : Rp. 300.000 13. Asli : Rp. 400.000 14. Lambeka : Rp. 500.000 15. Moh. Lubis : Rp. 300.000 16. Rajulan : Rp. 350.000 11 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Jurnal GEO FKIP UNTAD 17. Bahmid : Rp. 300.000 18. Harun palamusa : Rp. 400.000 19. Hasan : Rp. 400.000 20. Agus : Rp. 300.000 Modal awal para petani ini sudah temasuk bibit, tali nilon, dan pelampung, harga bibit mentah Rp. 1000 kg, awalnya para petani tidak membeli bibit banyak ada yang membeli 20 kg, ada yang 30 kg hingga 35 kg, dan tali nilon tergantung dari banyaknya bibit yang dibeli, pelampung ada yang sudah memiliki adapula yang beli. Patani yang sudah memiliki pelampung yang merupakan pekerjaan awalnya adalah nelayan, pelampung yang merupakan gabus yang mereka pergunakan saat menjual ikan, mereka bersihkan dan dujadikan pelampung, dengan modal tersebut mereka membeli peralatan untuk membudi dayakan rumput laut dan memperoleh hasil yang lebih disaat panennya. Bibit-bibit rumput laut ini dibeli langsung dari desa Ogotion, mengapa harus dibeli di desa tersebut dikarenakan bibit yang dari Desa tersebut sangat baik, adapun pemilihan bibit yang baik yaitu : 1. Bibit yang telah berumur 25 hari, bibit yang telah dibeli dikembang kan selama 25 hari agar bisa mendapatkan bibit yang lebih banyak, setelah bibit berumur 25 hari maka dipindahkan tempatnya dan ditempatkan di arus yang lebih deras, dan sebelum ditanam bibit-bibit tersebut diikat dan ditambah talinya karena semakin banyak bibitnya setelah 25 hari, namun jika bibit banyak hingga 1 ton tidak perlu dijadikan bibit kembali dan bisa langsung dipanen. 2. Warna bibit yang baik itu berwarna coklat, ada bermacam-macam jenis rumput laut yaitu rumput laut katoni jenis ini berbentuk besar dan harganyapun lebih mahal, katoni ini dibuat jadi bahan kosmetik dan adapula jenis spinosum ukurannya sedang, dan juga jenis grasaria jenis ini berukuran kecil dan biasa diolah menjadi agar-agar. 3. Bibit yang baik yaitu bibit yang memilki banyak cabang, dan bibit yang baik yang diambil dari cabang ke 3 4. Bibit yang baik adalah bibit yang tidak berbintik.

b. Faktor Hasil Produksi yang Tidak Sesuai dengan yang Diharabkan

Dokumen yang terkait

Cover Proseding FH UB

0 0 1

Peranan Ibu Rumah Tangga sebagai Pembuat Tempe di Desa Sausu Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong | Hidayati | GeoTadulako 2626 7897 1 PB

0 0 17

Manfaat Mangrove sebagai Pelestarian Lingkngan Hidup di Desa Olaya Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong | Aflaha | GeoTadulako 2617 7868 1 PB

0 0 16

Persepsi Orang Tua Terhadap Anak Putus Sekolah Pada Jenjang SLTA/Sederajat di Desa Kasimbar Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong | Sumaga | GeoTadulako 2595 7780 1 PB

0 0 15

Interaksi Sosial Transmigran Jawa dengan Masyarakat Lokal di Desa Kayuagung Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong | Fitriani | GeoTadulako 2611 7844 1 PB

0 0 13

Pengaruh Kegiatan Pertanian Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong | Abram | GeoTadulako 2608 7832 1 PB

0 0 18

SIFAT FISIK TANAH DI BAWAH TEGAKAN EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DI DESA KASIMBAR BARAT KECAMATAN KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG | Marwan | Jurnal Warta Rimba 6357 21049 1 PB

0 0 7

Faktor Pendorong dan Penarik Transmigran di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong | Ika Listiqowati | Geotadulako 6029 20106 1 PB

0 0 11

STUDI TENTANG INTERAKSI SOSIAL ANTARA ETNIS KAILI DAN ETNIS BUGIS DITINJAU DARI ASPEK CIVIC RESPONSIBILITY DI DESA SILAMPAYANG KECAMATAN KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG | Mamma | EDU CIVIC 8884 29162 1 PB

0 0 8

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RESPONS MASYARAKAT BETERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG | Rusdin | AGROLAND 267 932 1 PB

0 0 8