31
Jurnal Wahana-Bio Volume VI Desember 2011
keterampilan proses yang menunjukkan hasil yang baik, artinya dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah
dipelajarinya cukup bagus dan nantinya ini akan menunjang untuk pembelajaran selanjutnya di siklus II.
Nilai kelompok membuat peta konsep secara umum meningkat dibandingkan siklus I baik dari segi nilai maupun segi kategori. Namun hanya
saja pada pertemuan ke-5 terjadi sedikit penurunan menjadi kategori sedang, tapi tidak penurunan nilai tidak terlalu jauh. Hal ini bisa terjadi diduga karena
siswa mengalami kejenuhan sebab setiap pertemuan terus-menerus diberi tugas untuk membuat peta konsep, sehingga dapat diusahakan nantinya agar
siswa tidak jenuh, perlu ditambah lagi variasi media dalam pembelajaran agar menarik. Walaupun begitu secara keseluruhan hasil selama proses
pembelajaran dapat dikatakan terjadi peningkatan. Hal ini karena meningkatnya aktivitas siswa membuat dan mendiskusikan peta konsep
sehingga nilai peta konsep siswa menjadi meningkat. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Aktivitas Siswa dan Guru dalam Pembelajaran Konsep Hewan Invertebrata dengan menggunakan Peta Konsep
2.1 Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Aktivitas siswa dan guru tergolong sebagai data kualitatif. Berdasarkan Tabel 7, ada aktivitas yang cenderung mengalami peningkatan dan
penurunan. Aktivitas siswa yang dominan meningkat ada 2 yaitu membuat peta konsep 32,4 dan berdiskusi antar siswakelompokguru 33,27.
Sementara aktivitas yang cenderung menurun yaitu memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain 7,2 dan membaca buku-buku yang
relevan 8,13. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah berpusat pada siswa.
32
Jurnal Wahana-Bio Volume VI Desember 2011
Pembelajaran yang sudah berpusat pada siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut sudah efektif karena persyaratan utama kefektifan
pengajaran yaitu: persentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM dan rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di
antara siswa Trianto, 2009. Tentunya pernyataan ini sejalan dengan hasil observasi aktivitas siswa yang telah didapatkan.
Di samping itu, parameter-parameter aktivitas siswa yang meningkat dianggap sudah cukup sesuai karena aktivitas seperti membuat peta konsep
dan berdiskusi antar siswakelompokguru seiring dengan tujuan peta konsep yaitu untuk memperjelas pemahaman suatu bacaan dengan cara meminta
siswa untuk membaca peta konsep dan menjelaskan hubungan antar konsep satu dengan konsep yang lain dalam satu peta konsep Trianto, 2009.
2.2 Respon Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
Berdasarkan data yang diperoleh pada Lampiran 19 menunjukkan bahwa respon siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan
peta konsep adalah senang dan termotivasi dengan pembelajaran menggunakan peta konsep. Hal ini sejalan dengan penelitian Masrah 2008
bahwa senangnya siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat meningkatkan motivasi. Mereka lebih mudah memahami materi yang
diajarkan dan juga membuat suasana belajar menjadi tidak bosan. Hal ini dilihat dari kuisioner respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Adapun
respon siswa setelah pembelajaran menggunakan peta konsep adalah sebagai berikut :
1. Ada 28 siswa 84,85 menyatakan senang dengan peta konsep. Ada 5 siswa 15,15 menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan
peta konsep tidak menyenangkan. 2. Semua siswa 100 berpendapat bahwa cara guru mengajar
menyenangkan dan bagaimana mereka belajar itu menyenangkan.
33
Jurnal Wahana-Bio Volume VI Desember 2011
3. Ada 30 siswa 90,91 menyatakan proses pembelajaran menyenangkan dan 3 siswa 9,09 menyatakan proses pembelajaran tidak
menyenangkan. 4. Ada 29 siswa 87,88 berpendapat bahwa dengan menggunakan peta
konsep sebagai media dalam bentuk power point dalam pembelajaran, menyatakan bahwa itu merupakan hal baru dan sangat membantu
mereka dalam belajar. Sedangkan 1 siswa 3,03 menyebut bahwa itu merupakan hal baru namun tidak membantunya dalam belajar. Kemudian
ada 3 siswa 9,09 yang menyatakan bahwa itu bukan merupakan hal baru dan membantu mereka dalam belajar.
5. Ada 15 siswa 45,45 berpendapat mengenai tentang cara guru mengajar, menyatakan bahwa itu merupakan hal baru dan membantu
mereka dalam belajar, kemudian 4 siswa 12,12 menyatakan bahwa itu merupakan hal baru tapi tidak membantu mereka dalam belajar.
Selebihnya 14 siswa 42,42 menyatakan bahwa itu merupakan hal tidak baru tapi membantu mereka dalam belajar.
6. Ada 16 siswa 48,48 menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal baru dan membantu mereka dalam belajar, ada 1 siswa
3,03 menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal baru tapi tidak membantu mereka dalam belajar. Kemudian ada 15 siswa 45,45
menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal yang tidak baru tapi membantu mereka dalam belajar, selanjutnya 1 siswa 3,03
menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal yang tidak baru dan tidak membantu saya dalam belajar.
7. Ada 20 siswa 60,61 menyatakan bahwa proses pembelajaran merupakan hal baru dan membantu mereka dalam belajar, ada 1 siswa
3,03 menyatakan bahwa caranya belajar merupakan hal baru tapi tidak membantu mereka dalam belajar, ada 12 siswa 36,36
34
Jurnal Wahana-Bio Volume VI Desember 2011
menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal tidak baru tapi membantu mereka dalam belajar.
8. Ada 26 siswa 78,79 mengungkapkan bahwa mereka dapat menyatakan pendapat untuk menjawab pertanyaan, dan 7 siswa 21,21
mengungkapkan tidak dapat menyatakan pendapat untuk menjawab pertanyaan.
9. Semua siswa menyatakan bahwa mereka berminat untuk mengikuti kegiatan belajar.
10. Ada 28 siswa 84,85 menyatakan dapat memahami media pembelajaran dengan menggunakan peta konsep, dan selebihnya 5 siswa
15,15 menyatakan susah memahami. Media pembelajaran di sini yaitu media berupa power point yang dikemas dalam bentuk peta konsep.
11. Ada 21 63,64 siswa menyatakan bahwa mereka susah memahami buku-buku bahan ajar yang digunakan, selanjutnya 12 siswa 36,36
menyatakan bahwa mereka dapat memahaminya. Berdasarkan respon siswa mengenai pengalaman mereka pada
pembelajaran peta konsep, ada sebagian siswa yang menyatakan hal baru dan tidak baru. Sebagian dari siswa tersebut ada yang sudah mengenal peta
konsep, hal ini bisa terjadi diduga karena pemerolehan pengalaman belajar yang berbeda-beda yang dimiliki oleh siswa seperti ada sebagian siswa yang
mengikuti bimbingan belajar pada lembaga tertentu di luar sekolah ataupun les privat dirumah. Sehingga pembelajaran dengan strategi peta konsep
sudah mereka kenal terlebih dahulu jadi peta konsep merupakan hal yang tidak baru lagi menurut mereka.
2.3 Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran