KEPEGAWAIAN Perbub no 5 thn 2009 PD. Wawo

e. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain; f. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap laporan keuangan PD. Wawo. g. Mempelajari rencana kerja perusahaan 3 tiga bulan sebelum tahun buku berakhir. h. Mempelajari rencana kerja perusahaan pada akhir tahun buku dan menyarankan saran tindak lanjut. i. Mempelajari dan menilai hasil pekerjaan dan pertanggungjawaban direksi, untuk disampaikan kepada Bupati 6 enam bulan sebelum masa jabatan direksi berakhir. 2 Dewan Komisaris atau Badan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 mempunyai wewenang : a. Memberikan peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan program kerja yang telah disetujui; b. Memeriksa Direksi yang diduga merugikan PD. Wawo. 3 Dalam melaksakan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 Dewan Komisaris atau Badan Pengawas berkewajiban: a. Menyelenggarakan pertemuan atau rapat secara berkala 6 enam bulan sekali atau sewaktu­waktu diperlukan untuk membahas dan menilai pelaksanaan tugas direksi. b. Menyelenggarakan koordinasi, baik dalam lingkungan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas sendiri maupun dalam hubungan dengan Direksi.

BAB VII KEPEGAWAIAN

Bagian Kesatu Pengadaan dan Pemberhentian Pasal 19 1. Presiden Direktur berwenang, mengangkat, menaikan pangkat, menetapkan Gaji berkala, menjatuhkan hukuman jabatan kepada pegawai dan memberhentikan pegawai dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati. 2. Pengangkatan pegawai sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, dilakukan hanya untuk mengisi formasi yang telah ditetapkan. Pasal 20 Setiap warga Indonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan Bupati ini mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar dan diangkat menjadi pegawai baru dalam PD. Wawo. Pasal 21 Syarat –syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 adalah : a. Warga Negara Indonesia; b. Berusia minimal 18 delapan belas Tahun tahun dan maksimal 40 empat puluh tahun; 12 c. Tidak pernah dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan; d. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri atau Calon Pegawai Negeri; e. Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri atau Calon Pegawai Negeri; f. Mempunyai pendidikan, kecakapan atau keahlian yang diperlukan; g. Surat Keterangan berkelakuan Baik dari Kepolisian; h. Berbadan sehat yang dinyatakan oleh dokter yang ditunjuk oleh perusahaan. Pasal 22 1 Pengadaan Pegawai diumumkan seluas­luasnya oleh Presiden Direktur atau pejabat yang ditunjuk. 2 Dalam pengumuman sebagaimana dimaksud ayat 1 , dicantumkan hal­ hal sebagai berikut : a. Jumlah dan jenis lowongan; b. Syarat–syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar; c. Alamat tempat lamaran diajukan; d. Batas waktu pengajuan Surat Lamaran. Pasal 23 1 Setiap pelamar harus mengajukan Surat Lamaran yang ditulis dengan tulisan tangan sendiri kepada direksi dengan melampirkan : a. Daftar Riwayat Hidup b. Salinan ijazah atau surat Tanda Tamat Belajar yang telah dilegalisir sesuai jumlah yang diperlukan; c. Surat keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian; d. Surat keterangan Kesehatan dari dokter yang ditunjuk; e. Surat pernyataan pelamar, bahwa dia tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatannya; f. Surat pernyataan tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai atau calon pegawai sesuatu instansi, baik instansi pemerintahan maupun instansi Swasta; g. Surat pernyataan tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri dan Calon Pegawai Negeri; h. Pas foto menurut ukuran dan jumlah yang dibutuhkan; i. Salinan sah keputusan atau keterangan tentang pengalaman kerja bagi pelamar yang telah mempunyai pengalaman kerja; j. Surat keterangan lain yang diminta dalam pengumuman. Pasal 24 1 Pelamar yang surat lamaranya memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti ujian. 2 Ujian diselenggarakan suatu panitia yang dibentuk oleh Presiden Direktur. 3 Ujian meliputi : a. Pengetahuan Umum; b. Pengetahuan Teknis; 13 c. Kepribadian apabila dipandang perlu. 4 Pelamar yang diterima, diangkat oleh Presiden Direktur menjadi Calon Pegawai PD. Wawo dan dipekerjakan serta digaji menurut peraturan yang berlaku. Pasal 25 1 Bagi mereka yang telah menjadi Calon Pegawai PD. Wawo, sekurang­ kurangnya 3 tiga bulan dan paling lama 1 satu tahun dapat diangkat menjadi Pegawai penuh dalam pangkat tertentu, jika dipenuhi syarat – syarat : a.Telah menunjukan sikap dan budipekerti yang baik. b.Telah menunjukan kecakapan dalam menjalankan tugas. c. Telah memenui syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat menjadi pegawai. 2 Syarat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan huruf b, dinyatakan secara tertulis oleh atasan dengan membuat penilain pelaksaan pekerjaan, 3 Syarat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c dinyatakan dalam surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Dokter Pemerintah yang ditunjukan oleh Presiden Direktur. 4 Bagi setiap Calon Pegawai PD. Wawo yang telah diangkat sebagai pegawai penuh,harus dilakukan sumpah atau janji menurut agama atau kepercayaan masing­masing. 5 Isi sumpah atau janji sebagaimana dimaksud pada ayat 4 berbunyi sebagai berikut : Demi Allah saya bersumpah untuk Non Islam menyesuaikan. Bahwa saya untuk diangkat menjadi pegawai Perusahaan Daerah akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang­Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah, bahwa saya akan mentaati segala peraturan perundang­undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. Bahwa saya akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, Perusahaan Daerah dan martabat pegawai Perusahaan Daerah serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Perusahaan Daerah dari pada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan. Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan. Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemagat untuk kepentingan Perusahaan Daerah. Pasal 26 Bagi mereka yang telah menjadi Calon Pegawai PD. Wawo tetapi tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam pasal 25 ayat 1 diberhentikan tanpa menberi ganti kerugian dalam bentuk apapun. Pasal 27 Dalam rangka kepentingan pekerjaan PD. Wawo, Presiden Direktur dapat mengangkat pegawai kontrak yang jumlahnya diatur dalam keputusan Presiden Direktur. Bagian Kedua Nama dan Susunan Kepangkatan 14 Pasal 28 1 Setiap pegawai diangkat dalam pangkat tertentu berdasarkan peraturan yang berlaku. 2 Nama dan susunan pangkat serta golonganruang pegawai PD. Wawo adalah sebagai berikut : a. Pegawai Dasar Muda : Golongan A Ruang 1; b. Pegawai Dasar Muda I: Golongan A Ruang 2; c. Pegawai Dasar : Golongan A Ruang 3; d. Pegawai Dasar I : Golongan A Ruang 4; e. Pelaksana Muda : Golongan B Ruang 1; f. Pelaksana Muda I : Golongan B Ruang 2; g. Pelaksana : Golongan B Ruang 3; h. Pelaksana I : Golongan B Ruang 4; i. Staf Muda : Golongan C Ruang 1; j. Staf Muda I : Golongan C Ruang 2; k. Staf : Golongan C Ruang 3; l. Staf I : Golongan C Ruang 4; m. Staf Madya : Golongan D Ruang 1; n. Staf Madya I : Golongan D Ruang 2; o. Staf Madya Utama : Golongan D Ruang 3; p. Staf Utama : Golongan D Ruang 4. Pasal 29 GolonganRuang sebagaiman dimaksud dalam pasal 27 ayat 2 ditentukan untuk pengangkatan pertama adalah sebagai berikut : a. GolonganRuang A1 yang menggunakan IjazahSTTB SD; b. GolonganRuang A2, yang menggunakan IjazahSTTB SLTP; c. GolonganRuang B1, yang menggunakan IjazahSTTB SLTASMK; d. GolonganRuang B2, yang menggunakan ijazah Sarjana MudaDiploma III; e. GolonganRuang C1, yang menggunakan Ijazah Sarjana S­1Diploma IV; f. GolonganRuang C2, yang menggunakan Ijazah Magister S­2; g. GolonganRuang C3, yang menggunakan Ijazah Doktoral S­3. Bagian Ketiga Kenaikan Pangkat Pasal 30 1 Periode kenaikan pangkat pegawai PD. Wawo ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian; 2 Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari : a. Kenaikan pangkat regular; b. Kenaikan pangkat pilihan; c. Kenaikan pangkat penyesuaian; d. Kenaikan pangkat istimewa; e. Kenaikan pangkat pengabdian; dan 15 f. Kenaikan pangkat anumerta. 3 Kenaikan pangkat sebagaiman dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, dapat diberikan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati. Pasal 31 1 Kenaikan pangkat regular sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat 2 huruf a diberikan kepada pegawai yang memenuhi syarat­syarat yang di tentukan tanpa memperhatikan jabatan. 2 Kenaikan Pangkat regular sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat 2, diberikan sampai dengan : a. GolonganRuang B1, bagi yang menggunakan IjazahSTTB Sekolah Dasar; b. GolonganRuang B2, bagi yang menggunakan ijazahSTTB SLTP; c. GolonganRuang C1, bagi yang menggunakan IjazahSTTB SLTASMK; d. GolonganRuang C2, bagi yang menggunakan Ijazah Sarjana MudaDiploma III; e. GolonganRuang D1, bagi yang menggunakan Ijazah Sarjana S­ 1Diploma IV; f. GolonganRuang D2, bagi yang menggunakan Ijazah Magister S­2; g. GolonganRuang D3, bagi yang menggunakan Ijazah Doktoral S­3. 3 Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, diberikan setingkat lebih tinggi apabila : a.Paling sedikit telah 4 empat tahun dalam pangkat terakhir. b.Setiap unsur Penilaian Prestasi Kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir; c. Telah 5 lima tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur penilaian kerja paling sedikit bernilai cukup dalam 1 satu tahun terakhir. Pasal 32 1 Kenaikan pangkat pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 2 huruf b, diberikan kepada pegawai yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa bagi PD. Wawo. 2 Pegawai yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa dapat diberikan kenaikan pangkat pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, apabila : a. Menunjukkan prestasi kerja yang meyakinkan secara terus­menerus selama 2 dua tahun terakhir; b. Telah 2 dua tahun dalam pangkat terakhir; c. Hasil penilaian kerja setiap unsur amat baik selama 2 dua tahun terakhir; d. Masih dalam batas jenjang kepangkatan yang ditentukan untuk pegawai yang bersangkutan. 3 Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak terikat pada jabatan. 4 Pedoman dan tata cara kenaikan pangkat pilihan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Direktur setelah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati. Pasal 33 1 Pegawai yang memangku jabatan dengan pangkat lebih rendah dari pangkat dasar pada jenjang pangkat setiap kali dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila : 16 a. Paling sedikit telah 1 satu tahun memangku jabatan dan telah 2 dua tahun dalam pangkat terakhir dengan hasil penilaian kerja setiap unsur bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir; b. Paling sedikit telah 1 satu tahun memangku jabatan dan telah 3 tiga tahun dalam pangkat terakhir dengan hasil penilaian kerja setiap unsur bernilai rata­rata baik dalam 2 dua tahun terakhir tanpa nilai kurang. 2 Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan paling banyak 3 tiga kali selama menjadi pegawai PD. Wawo. Pasal 34 1 Pegawai yang memiliki IjazahSTTB SLTASMK menduduki pangkat Pelaksana Muda GolonganRuang B1 diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pelaksana Muda I GolonganRuang B2; 2 Pegawai yang memiliki Ijazah Sarjana MudaDiploma III yang menduduki pangkat Pelaksana Muda I GolonganRuang B2 diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pelaksana dengan GolonganRuang B3; 3 Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diberikan apabila pegawai yang bersangkutan masing­masing : a.telah 2 dua tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur penilaian kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir; dan b.telah 3 tiga tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan unsur penilaian kerja rata­rata bernilai baik dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian kerja yang bernilai kurang. Pasal 35 Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada pegawai yang menemukan sistim atau teknologi baru yang bermanfaat bagi kemajuan PD. Wawo. Pasal 36 Pegawai yang menemukan sistim atau teknologi baru, dapat diberikan kenaikan pangkat yang setingkat lebih tinggi apabila : a. Menunjukkan prestasi kerja yang meyakinkan secara terus­menerus selama 2 dua tahun terakhir; b. Telah 2 dua tahun dalam pangkat terakhir; c. Hasil penilaian kerja setiap unsure amat baik selama 2 dua tahun terakhir; d. Masih dalam batas jenjang kepangkatan yang ditentukan untuk pegawai yang bersangkutan. Pasal 37 Pegawai yang memasuki masa pensiun dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi dengan ketentuan paling sedikit 2 dua tahun dalam pangkat terakhir. Pasal 38 1 Pegawai yang dinyatakan meninggal saat menjalankan tugas atau tewas diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi; 2 Pedoman dan tata cara kenaikan pangkat pengabdian dan anumerta ditetapkan dengan Keputusan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris atau Badan Pengawas mengetahui Bupati. 17 Bagian Keempat Penilaian Pelaksanan Pekerjaan Pasal 39 1 Terhadap setiap pegawai dilakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan sekali setahun oleh Pejabat Penilai. 2 Hasil penilaian pelaksanan pekerjaan dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. 3 Unsur­unsur yang dinilai dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah: a.Kesetiaan; b.Prestasi kerja; c. Tanggung Jawab; d.Ketaatan; e. Kejujuran; f. Kerjasama; g. Prakasa; dan h.Kepemimpinan. 4 Kesetiaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a adalah kesetiaan, ketaatan dan pengabdian Kepada Pancasila, Undang­Undang Dasar 1945, Negara dan Pancasila; 5 Prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf b adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya; 6 Tanggungjawab sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf c adalah kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik­baiknya; 7 Ketaatan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf d adalah kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati segala peraturan perundang­undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku dan mentaati peraturan kedinasan; 8 Kejujuran sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf e adalah ketulusan hati seorang pegawai, dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya; 9 Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf f adalah kemampuan seorang pegawai untuk bekerasama dengan orang lain dalam menyalesaikan suatu tugas yang ditentukan; 10 Prakasa sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf g adalah kemampuan seorang pegawai untuk mengambil keputusan, langkah­langkah atau melaksakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah atasan; 11 Kepemimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf h adalah kemampuan seorang pegawai untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok. 12 Unsur kepemimpinan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf h hanya dinilai bagi Pegawai yang berpangkat Pelaksana Muda Golongan BI keatas yang memangku suatu jabatan. Pasal 40 1 Nilai Pelaksanaan Pekerjaan dengan sebutan dan angka sebagai berikut : a.Amat Baik = 91 ­ 100 b.Baik = 76 ­ 90 c. Cukup baik = 61 ­ 75 18 d.Sedang = 51 ­ 60 e. Kurang =  50 2 Daftar Penilaiaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ayat 2 adalah bersifat rahasia. Pasal 41 1 Pejabat Penilaian adalah atasan langsung pegawai yang dinilai. 2 Pejabat penilai wajib melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap pegawai yang berada dalam lingkungannya. 3 Penilaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini dilakukan tiap­tiap akhir tahun. Pasal 42 1 Pejabat penilai menyampaikan daftar penilai pelaksanaan pekerjaan kepada atasan pejabat penilai dengan ketentuan sebagai berikut : a.Apabila tidak ada keberatan dari pegawai yang dinilai, daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan tersebut tanpa catatan. b.Apabila ada keberatan dari pegawai yang dinilai, daftar penilaiaan pelaksanaan pekerjaan tersebut disampaikan dengan catatan tanggapan pejabat penilai atas keberatan yang diajukan. 2 Atasan pejabat penilai memeriksa dengan seksama daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan yang disampaikan kepadanya. 3 Apabila terdapat alasan­alasan yang cukup, atasan pejabat penilai dapat mengadakan perubahan nilai yang tercantum dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini. 4 Daftar penilaian Pelaksanaan Pekerjaan baru berlaku sesudah ada pengesahan dari atasan pejabat penilai. Bagian Kelima Daftar Urut kepangkatan Pasal 43 1 Daftar Urut Kepangkatan dibuat sekali setiap akhir tahun. 2 Daftar Urut Kepangkatan digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan obyektif dalam melaksanakan pembinaan karier pegawai. 3 Apabila ada lowongan jabatan, pegawai yang menduduki Daftar Urut Kepangkatan yang lebih tinggi, wajib dipertimbangkan lebih dahulu. 4 Urutan yang digunakan untuk menempatkan nomor urut Daftar Urut Kepangkatan secara berturut­turut adalah : a.Pangkat; b.Jabatan; c. Masa kerja; d.Pendidikan; e. Pelatihan; f. U s i a. 5 Format Daftar Urut Kepangkatan tercantum dalam lampiran 2 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. 19 Pasal 44 Daftar Urut Kepangkatan adalah bersifat terbuka dan diumumkan oleh Presiden Direktur dan menurut tata cara yang ditentukan. Pasal 45 1 Pegawai yang merasa nomor urutnya dalam Daftar Urut Kepangkatan tidak tepat, dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada direksi atau pejabat yang ditunjuk. 2 Dalam surat keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini harus diajukan dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari sejak tanggal pengumuman Daftar Urut Kepangkatan.

BAB VIII TUNJANGAN DAN FASILITAS