Model Konsumsi Energi Final Sektor Lainnya

34 10: EF G H J kt 2016 K ntitled Page 1 2000.00 2003.75 2007.50 2011.25 2015.00 Time 1: 1: 1: 2: 2: 2: F LM 015. G LM 015. 1: P N oduksi 2: PDB O QR nnya 1 1 1 1 2 2 2 2 10: S T VW X kt 2016 Y ntitled Page 2 2000.00 2003.75 2007.50 2011.25 2015.00 Time 1: 1: 1: 2: 2: 2: 50000 200000 350000 1: Z ntensitas [ n \] gi _` nnya 2: b_ ] g _ [ n \ ] gi Rat _ V _` nnya 1 1 1 1 2 2 2 2 10: cf h i j kt 2016 Untitled Page 3 2000.00 2003.75 2007.50 2011.25 2015.00 Time 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 1.5e+015 3e+015. 1: Konsumsi 2: Permintaan Rata2 3: Produksi 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 10: l n qs tu t 2016 Untitled Page 4 2000.00 2003.75 2007.50 2011.25 2015.00 Ti v e 1: 1: 1: 2: 2: 2: 35000000 70000000 1: Konsu w si Energi xy z nn { a 2: | ata Konsu w si Energi x y z nn { a 1 1 1 1 2 2 2 2 historis. Secara rinci, validasi model konsumsi energi final sektor lainnya ditunjukkan pada gambar 3.17. a b c d Gambar 3.17. Validasi Model Konsumsi Energi Final Sektor Lainnya Gambar 3.17 a menunjukkan hasil validasi antara produksi barang lainnya yang dihasilkan oleh model dan data historis PDB sektor lainnya. Perilaku kedua variabel tersebut menunjukkan kesesuaian, yang ditunjukkan oleh titik awal kedua variabel yang sama dan tren keduanya yang serupa meskipun terdapat selisih di ujungnya. Hal ini berarti bahwa jika produksi barang lainnya meningkat, maka PDB sektor lainnya meningkat. Gambar 3.17 b menunjukkan hasil validasi antara intensitas energi sektor lainnya yang dihasilkan oleh model dan data historis harga energi final sektor lainnya. Perilaku kedua variabel tersebut menunjukkan kesesuaian, yang ditunjukkan oleh tren kedua variabel yang berbanding terbalik. Hal ini berarti bahwa jika harga energi final sektor lainnya meningkat, maka intensitas energi sektor lainnya menurun. 34 35 Gambar 3.17 c menunjukkan hasil validasi produksi barang lainnya, konsumsi barang lainnya oleh masyarakat, dan permintaan rata-rata barang lainnya oleh masyarakat. Ketiga variabel tersebut dihasilkan oleh model dan menunjukkan kesesuaian, yang ditunjukkan oleh titik awal ketiga variabel yang sama, produksi dan konsumsi yang berhimpit, dan selisisih keduanya terhadap permintaan rata-rata. Selisih ini diartikan sebagai ketidakmampuan produksi barang lainnya untuk memenuhi permintaan rata-rata barang lainnya oleh masyarakat. Gambar 3.17 d menunjukkan hasil validasi antara konsumsi energi final sektor lainnya yang dihasilkan oleh model dan data historis konsumsi energi final sektor lainnya. Perilaku kedua variabel tersebut menunjukkan kesesuaian, yang ditunjukkan oleh titik awal kedua variabel yang sama dan tren keduanya yang serupa meskipun terdapat selisih di ujungnya.

3.3. Proyeksi Konsumsi Energi Final

Setelah model konsumsi energi final sektoral terbentuk, langkah selanjutnya adalah membuat proyeksi konsumsi energi final secara keseluruhan untuk beberapa tahun ke depan. Proyeksi ini digunakan untuk mengetahui gambaran kebutuhan energi final di masa depan. Proyeksi konsumsi energi final dimulai pada tahun 2016 dan berakhir di tahun 2030, mengingat komitmen penurunan emisi GRK yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo berada pada tahun tersebut. Proyeksi konsumsi energi final dibuat berdasarkan jenisnya dan sektor pengguna. Proyeksi berdasarkan jenisnya digunakan untuk mengetahui bauran konsumsi energi final di masa depan, sedangkan proyeksi berdasarkan sektor pengguna digunakan untuk mengetahui sektor yang dominan dalam penggunaan energi. Proyeksi ini dihitung menggunakan asumsi pertumbuhan rata-rata per tahun untuk setiap jenis energi dan sektor pengguna. Pertumbuhan rata- rata per tahun untuk setiap jenis energi antara lain batubara sebesar 12,12, BBM 1,37, biomassa 0,95, gas 2,72, listrik 6,50, dan LPG 14,46, sedangkan pertumbuhan rata-rata per tahun untuk setiap sektor pengguna telah dibahas pada poin sebelumnya. Gambar 3.18 dan 3.19 menggambarkan proyeksi konsumsi energi final berdasaran jenis dan sektor penggunanya. 35 36 Gambar 3.18. Proyeksi Konsumsi Energi Final Berdasarkan Jenisnya