sampah-sampah organik tersebut membusuk, akan dihasilkan gas metana CH
4
dan karbon dioksida CO
2
. Tapi, hanya CH
4
yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar Wahyuningsih, 2009.
Adapun khusus mengenai gas CH
4
perlu diperhatikan adanya kemungkinan ledakan. Karakteristik lain dari CH
4
murni adalah mudah terbakar. Kandungan metana dengan udara akan menentukan pada kandungan berapa campuran yang
mudah meledak dapat dibentuk. Pada lower explosion limit LEL 5,4 vol metana dan upper explosion limit UEL 13,9 vol . Dibawah 5,4 tidak cukup metana
sedangkan diatas 14 terlalu sedikit oksigen untuk menyebabkan ledakan. Temperatur yang dapat menyebabkan ledakan sekitar 650–750
o
C , percikan api dan korek api cukup panas untuk menyebabkan ledakan Iqbal, 2008.
2.2 Pupuk Organik Cair
Limbah proses pembuatan biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah biogas, kotoran ternak yang telah hilang gasnya slurry merupakan pupuk organik
yang sangat kaya akan unsur-unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Bahkan, unsur- unsur tertentu seperti protein, selulosa, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk
kimia. Dengan demikian juga bisa mengurangi anggaran untuk membeli pupuk Can, 2008.
Saat ini, terutama masyarakat kelas menengah ke atas semakin peduli akan pentingnya kualitas produk. Tuntutan untuk produk berkualitas telah mengarah ke
berbagai sektor, termasuk pertanian. Belakangan ini terdapat tendensi kebutuhan konsumen yang mengarah pada produk pertanian “organik” serta memperbaiki
kondisi tanah. Penggunaan Pupuk Organik dipercaya membawa manfaat lebih bagi produk-produk pertanian. Produk menjadi lebih sehat, lebih ramah lingkungan dan
sedikit banyak mengurangi dampak negatif dari bahan kimia yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Pupuk organik dan pembenah tanah mulai digandrungi petani, karena selain dapat meningkatkan produksi usaha tani juga dinilai lebih ramah lingkungan. Oleh
karena itu, dalam kebijakan pengembangan industri pupuk di Indonesia disertakan pula program pengembangan pupuk organik. Pemerintah memberikan fasilitas untuk
Universitas Sumatera Utara
mendorong pengembangan pupuk organik oleh swasta maupun melalui kemitraan swasta dan BUMN dengan memanfaatkan fasilitas distribusi BUMN.
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02 Pert Hk.060 2 2006 tentang Pupuk Organik dan Pembenah Tanah, yang dimaksud dengan pupuk organik
adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk menyuplai bahan organik serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sedangkan pembenah tanah adalah
bahan-bahan sintesis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat atau cair yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Sebelum berkembangnya rekayasa pembuatan pupuk organik oleh industri pupuk, pengertian tentang jenis pupuk organik mencakup:
Kompos, merupakan zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan sampah seresah tanaman dan adakalanya pula termasuk bangkai binatang; Pupuk hijau, yaitu
tanaman atau bagian-bagian tanaman yang masih muda terutama yang termasuk famili Leguminosa, yang dibenamkan ke dalam tanah dengan maksud agar dapat
meningkatkan tersedianya bahan-bahan organik dan unsur-unsur hara bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang diusahakan; Pupuk kandang, yaitu
pupuk yang berasal dari kotoran ternak. Sekarang, pupuk organik telah banyak diproduksi dalam bentuk hasil rekayasa dari berbagai sumber bahan baku. Proses
pembuatannya bervariasi, baik menggunakan teknik konvensional dengan skala usaha rumah tangga maupun menggunakan teknik modern dalam bentuk produk
pabrikan dengan skala usaha industri menengah. Berdasarkan bentuknya, produk pupuk yang dikenal masyarakat umumnya
berupa pupuk padat granula dan pupuk cair. Sedangkan berdasarkan kandungannya, dikenal dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk hayati.
Usaha pupuk organik layak untuk dilaksanakan, mengingat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi atas kebutuhan produk-produk yang sehat dan
ramah lingkungan. Artinya permintaan pupuk organik akan semakin meningkat seiring dangan kesadaran masyarakat akan produk-produk berkualitas.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Sejarah Biogas