Biaya Produksi Total BPT Total Cost TC Total Penjualan Total Sales Bonus Perusahaan Perkiraan RugiLaba Usaha Analisa Aspek Ekonomi .1 Profit Margin PM

Dari Lampiran D diperoleh pinjaman bank = Rp 3.713.693.678.915

10.2 Biaya Produksi Total BPT Total Cost TC

Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik beroperasi. Biaya produksi total meliputi

10.2.1 Biaya Tetap BT Fixed Cost FC

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah produksi, meliputi: - Gaji tetap karyawan - Depresiasi dan amortisasi - Pajak bumi dan bangunan - Bunga pinjaman bank - Biaya perawatan tetap - Biaya tambahan - Biaya administrasi umum - Biaya pemasaran dan distribusi - Biaya asuransi Dari hasil perhitungan pada Lampiran D diperoleh biaya tetap, BT sebesar = Rp 3.975.507.802.620

10.2.2 Biaya Variabel BV Variable Cost VC

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi. Biaya variabel meliputi: - Biaya bahan baku proses - Biaya karyawan tidak tetaptenaga kerja borongan - Biaya pemasaran - Biaya laboratorium serta penelitian dan pengembangan litbang - Biaya pemeliharaan - Biaya tambahan Dari hasil perhitungan pada Lampiran D diperoleh biaya variabel, BV sebesar Rp 402.475.119,- Universitas Sumatera Utara Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 3.975.507.802.620,- + Rp 402.475.119,- = Rp 3.975.910.277.739

10.3 Total Penjualan Total Sales

Penjualan diperoleh dari hasil penjualan produk Listrik dan Pupuk Cair yaitu sebesar Rp 554.063 6.470.010.

10.4 Bonus Perusahaan

Sesuai fasilitas tenaga kerja dalam pabrik pembuatan pupuk cair, maka perusahaan memberikan bonus 0,5 dari keuntungan perusahaan yaitu sebesar Rp 124.705.013.816,-

10.5 Perkiraan RugiLaba Usaha

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh: 1. Laba sebelum pajak = Rp 2.369.395.262.508,- 2. Pajak penghasilan = Rp 710.801.078.752,- 3. Laba setelah pajak = Rp 1.658.594.183.755,- 10.6 Analisa Aspek Ekonomi 10.6.1 Profit Margin PM Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan. PM = penjualan total pajak sebelum Laba × 100 PM = 100 x 554.063,- 6.470.010. Rp 262.508,- 2.369.395. Rp = 36,62 Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 36,62 maka pra rancangan pabrik ini memberikan keuntungan.

10.6.2 Break Even Point BEP

Universitas Sumatera Utara Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi. BEP = Variabel Biaya Penjualan Total Tetap Biaya − × 100 BEP = 100 x 9,- 402.475.11 Rp - 554.063,- 6.470.010. Rp 802.620,- 3.975.507. Rp = 61,45 Kapasitas produksi pada titik BEP = 2.778,534 MWhtahun dan 158.363,3566 tontahun Nilai penjualan pada titik BEP = Rp 3.975.755.119.452 Dari perhitungan diperoleh BEP = 61,45 , maka pra rancangan pabrik ini layak.

10.6.3 Return on Investment ROI

Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih. ROI = investasi modal Total pajak setelah Laba × 100 ROI = 100 x 863.651,- 8.096.854. Rp 183.755,- 1.658.594. Rp = 20,48 Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah: • ROI ≤ 15 resiko pengembalian modal rendah • 15 ≤ ROI ≤ 45 resiko pengembalian modal rata-rata • ROI ≥ 45 resiko pengembalian modal tinggi Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 20,48 sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.

10.6.4 Pay Out Time POT

Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan Universitas Sumatera Utara penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas penuh setiap tahun. POT = tahun 1 x 0,2048 1 POT = 4,88 tahun Dari harga di atas dapat dilihat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah 4,88 tahun operasi.

10.6.5 Return on Network RON

Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri. RON = sendiri Modal pajak setelah Laba × 100 RON = 100 x 518.372,- 5.570.540. Rp ,- 183.755, 1.658.594. Rp RON = 29,77

10.6.6 Internal Rate of Return IRR

Internal Rate of Return merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan besarnya sama. Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka pabrik dianggap rugi. Dari perhitungan Lampiran D diperoleh IRR = 27,21 , sehingga pabrik akan menguntungkan karena, IRR yang diperoleh lebih besar dari bunga pinjaman bank saat ini, sebesar 13 Bank Mandiri, 2012. Universitas Sumatera Utara

BAB XI KESIMPULAN

Dokumen yang terkait

“Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk Cair dari Pengolahan Limbah Cair Kelapa Sawit Menggunakan Konsep Zero Emisi dengan Kapasitas 45 Ton TBS/jam

3 52 203

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biohidrogen dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan Fermentasi Anaerobik pada Kondisi Termofilik untuk Kapasitas Produksi 495,1694 Ton/Tahun

20 113 417

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biogas dan Pupuk Cair dari Pengolahan Limbah Cair Kelapa Menggunakan Konsep Zero Emisi dengan Kapasitas 60 ton TBS/jam

19 99 220

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biogas Dari Hasil Fermentasi Thermofilik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Sistem Recycle Menjadi Energi Listrik Untuk Kapasitas 60 Ton TBS/Jam

19 125 186

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Compressed Natural Gas (CNG) Dari Biogas Hasil Fermentasi Thermofilik Limbah Cair Kelapa Sawit Dengan Kapasitas 60 Ton TBS /Jam

5 64 371

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel Berbahan Baku Limbah Padat dan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan Kapasitas Produksi 15.000 Ton/Tahun

6 68 511

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Metana Cair Dari Limbah Cair Tapioka Dengan Kapasitas 3360 KG/ Hari

4 48 231

Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan dan Pencairan Biogas dari Limbah Cair Kelapa Sawit dengan Kapasitas 6.187,5 m3/Tahun

6 41 260

Pembuatan Biogas Dari Berbagai Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

2 4 5

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biohidrogen dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan Fermentasi Anaerobik pada Kondisi Termofilik untuk Kapasitas Produksi 495,1694 Ton/Tahun

0 2 12