Keanekaragaman Cocopet (Ordo Dermaptera) Pada Bunga Jantan Kelapa Sawit di Kebun Cimulang PTPN VIII Bogor

i

KEANEKARAGAMAN COCOPET (ORDO DERMAPTERA) PADA
BUNGA JANTAN KELAPA SAWIT DI KEBUN CIMULANG PTPN VIII
BOGOR

DINI ANGGRAINI FAMUKTI

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ii

ABSTRAK
DINI ANGGRAINI FAMUKTI. Keanekaragaman Cocopet (Ordo Dermaptera) Pada Bunga Jantan
Kelapa Sawit di Kebun Cimulang PTPN VIII Bogor. Dibimbing oleh TRI ATMOWIDI dan
TARUNI SRI PRAWASTI.
Cocopet (Dermaptera) merupakan salah satu ordo dari kelas Insekta yang bersifat omnivora.

Salah satu habitat cocopet adalah pada bunga jantan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari keragaman cocopet pada bunga jantan kelapa sawit. Pengamatan cocopet dilakukan
dengan fix sample method selama 10 menit pada bunga jantan kelapa sawit yang antesis.
Pengamatan dilakukan selama 4 hari dalam setiap bulannya dan diamati selama 3 bulan, yaitu
April, Mei, dan Juni 2012. Selama pengamatan dicatat nama spesies dan jumlah individu cocopet,
serta dilakukan pengukuran unsur cuaca, yaitu suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya. Hasil
penelitian menunjukkan cocopet pada bunga jantan kelapa sawit terdiri 3 spesies, yaitu
Chelisoches sp., Forficula sp., dan Labia sp. Chelisoches sp. merupakan cocopet dominan yang
ditemukan. Keragaman cocopet pada bunga jantan kelapa sawit tergolong rendah dengan
kemerataan yang sedang (H’= 0,83 dan E= 0,75).
Kata kunci: Dermaptera, Chelisoches sp., Forficula sp., Labia sp., bunga jantan, kelapa sawit.

ABSTRACT
DINI ANGGRAINI FAMUKTI. Diversity of Earwigs (Order Dermaptera) in Male Flowers of Oil
Palm in Cimulang Plantation PTPN VIII Bogor. Supervised by TRI ATMOWIDI and TARUNI
SRI PRAWASTI.
Earwigs (Dermaptera) is omnivorous insect. One of the habitat of the earwigs is in the male
flowers of oil palm. The objective of this research was to study diversity of earwigs in male
flowers of oil palm. The observations were conducted during 10 minutes by fix sample method.
Observation were done in four days per month, ie. April, May, and June 2012. Species and

individual number of earwigs were recorded. The weather elements, ie. temperature, humidity, and
light intensity were measured. Results showed that earwigs in male flowers of oil palm consist of
three species, namely Chelisoches sp., Forficula sp., and Labia sp. C. morio was the dominant
earwig in male flowers of oil palm. Diversity of earwigs in male flowers of oil palm was low (H '=
0,83 and E = 0,75).
Key words: Earwigs, Chelisoches sp., Forficula sp., Labia sp., male flowers, oil palm.

iii

KEANEKARAGAMAN COCOPET (ORDO DERMAPTERA) PADA
BUNGA JANTAN KELAPA SAWIT DI KEBUN CIMULANG PTPN VIII
BOGOR

DINI ANGGRAINI FAMUKTI

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Biologi


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

iv

Judul
Nama
NIM

: Keanekaragaman Cocopet (Ordo Dermaptera) Pada Bunga Jantan
Kelapa Sawit di Kebun Cimulang PTPN VIII Bogor
: Dini Anggraini Famukti
: G34080104

Disetujui,

Pembimbing I


Dr. Tri Atmowidi, M.Si
NIP. 19670827 199303 1003

Pembimbing II

Dra. Taruni Sri Prawasti, M. Si
NIP. 19551130 198303 2 003

Diketahui,
Ketua Departemen Biologi

Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si
NIP. 19641002 198903 1 002

Tanggal Lulus:

v

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga
karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian dengan judul “Keanekaragaman Cocopet (Ordo
Dermaptera) pada Bunga Jantan Kelapa Sawit di Kebun Cimulang PTPN VIII Bogor” ini
dilaksanakan mulai April sampai Juli 2012. Penelitian ini dilaksanakan atas izin dari perkebunan
kelapa sawit Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Tri Atmowidi, M.Si. dan Dra. Taruni Sri Prawasti,
M.Si. atas bimbingan dan arahan yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Dr. Utut Widyastuti, M.Si. selaku dosen penguji wakil komisi pendidikan yang telah bersedia
menguji dan memberikan saran saat ujian dan penulisan karya ilmiah. Ucapan terima kasih khusus
disampaikan penulis kepada keluarga tercinta bapak (Fatchul Mu’is), mama (Titik Subekti), dan
adik (Fajar Kusuma Putra) yang telah memberikan doa, kasih sayang, serta dukungan baik moril
maupun materil.Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Agus, Bapak Uwis, serta
seluruh pegawai PTPN VIII, AFD II Toge, Kebun Cimulang Bogor atas bantuannya selama
pengamatan di lapangan, Ibu Tini, Ibu Ani, teman-teman dan dosen di Laboratorium Zoologi, atas
bantuan dan saran selama penulis melakukan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman khususnya di Biologi angkatan 45 dan keluarga besar OWA yang telah
memberikan banyak pelajaran dan pengalaman berharga.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.


Bogor, Januari 2013

Dini Anggraini Famukti

vi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 1 Maret 1990 dari pasangan
Fatchul Mu’is dan Titik Subekti. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di SD Dahlia pada tahun 2002, SMPN 1 Ciputat
pada tahun 2005, dan SMAN 1 Ciputat pada tahun 2008. Setelah itu, penulis melanjutkan
pendidikan tinggi pada Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru.
Penulis mempunyai pengalaman sebagai asisten praktikum pada mata kuliah Vertebrata pada
tahun 2012. Penulis aktif sebagai anggota OWA (salah satu divisi Himabio) sejak tahun 2009
hingga sekarang. Penulis juga aktif dalam beberapa kepanitiaan kegiatan kampus seperti Biologi
Interaktif, MPD Biologi, Penanaman Seribu Pohon, dan Pradiklat dan Diklat OWA angkatan 12.
Selama menepuh studi di Departemen Biologi, penulis melakukan penelitian studi lapang di
Taman Wisata dan Cagar Alam Pangandaran pada tahun 2010 mengenai Bakteri Metanotrof dan
praktik lapang di Unit Peternakan Darul Fallah Ciampea mengenai Produksi Susu Kambing pada

tahun 2011.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL..................................................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................

viii

PENDAHULUAN.................................................................................................................
Latar Belakang .................................................................................................................
Tujuan ...............................................................................................................................

1
1

1

BAHAN DAN METODE .....................................................................................................
Waktu dan Tempat ............................................................................................................
Alat dan Bahan .................................................................................................................
Metode ..............................................................................................................................

1
1
1
1

HASIL ...................................................................................................................................
Keragaman Cocopet pada Bunga Jantan Kelapa Sawit ....................................................
Hubungan Jumlah Individu Cocopet dan Unsur Cuaca ....................................................

2
2
3


PEMBAHASAN ...................................................................................................................

5

SIMPULAN ..........................................................................................................................

6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................

6

LAMPIRAN ..........................................................................................................................

8

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Spesies dan jumlah individu cocopet yang ditemukan pada bunga jantan kelapa sawit
pada bulan April, Mei, dan Juni ........................................................................................

2 Spesies dan jumlah individu cocopet yang ditemukan pada bunga jantan kelapa sawit.
Angka tersebut merupakan rata-rata individu dari 18 kali pengamatan ............................
3 Indeks kesamaan Sorenson kuantitatif cocopet yang ditemukan antar bulan pengamatan
4 Data unsur cuaca di lokasi pengamatan pada bulan April, Mei, dan Juni 2012 ................
5 Korelasi Pearson antara unsur cuaca dengan rata-rata jumlah individu cocopet ...............

3
3
4
4
5

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Dermaptera yang ditemukan pada bunga jantan kelapa sawit: Chelisoches sp. (a),
Forficula sp. (b), Labia sp. (c) ..........................................................................................
2 Scatter plot jumlah serangga dalam kaitannya dengan suhu udara (a), kelembapan nisbi
(b), dan intensitas cahaya (c) .............................................................................................

3

4

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Peta lokasi penelitian PTPN VIII AFD II Kebun Cimulang, Bogor ..................................
2 Istilah-istilah (glossary) bagian tubuh pada cocopet .........................................................

9
10

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cocopet (Dermaptera) merupakan salah
satu ordo dari kelas Insekta yang dicirikan
dengan panjang tubuh 5-35 mm, tubuh pipih,
ramping, berwarna hitam atau cokelat, antena
filiform, mata majemuk berkembang baik, dan
adanya forcep pada bagian belakang tubuhnya
(Elzinga 2004). Karakteristik utama ordo
Dermaptera adalah sayap belakang yang
telipat dan cerci seperti penjepit (forcep)
(Haas & Kukalova-Peck 2001). Sayap
Dermaptera tidak digunakan untuk terbang,
melainkan hanya untuk menutupi tubuhnya
(Pracaya 2007). Dermaptera merupakan
serangga omnivora yang dapat berperan
sebagai predator (Mourir 1986). Cocopet
memakan
sayuran yang membusuk,
terkadang tumbuh-tumbuhan hidup, dan
beberapa spesies sebagai pemangsa atau
predator serangga lainnya (Borror et al. 1996).
Perilaku menangkap mangsa dilakukan
dengan mengarahkan forcep ke mulut dengan
melengkungkan abdomen di atas kepala.
Cocopet mengalami metamorfosis tidak
sempurna (hemimetabola) dan aktif pada
malam hari (Elzinga 2004).
Burr (1910) melaporkan ordo Dermaptera
terbagi atas 5 famili, yaitu Apachyidae,
Pygidicranidae, Labiduridae, Labiidae, dan
Forficulidae. Kemudian, Engel & Haas (2007)
melaporkan ordo Dermaptera terdiri atas 16
famili, yaitu Protodiplatydae, Dermapteridae,
Diplatyidae, Semenoviolidae, Tranodermatidae, Anisolabididae, Pygidicranidae, Labiduridae, Apachyidae, Karschiellidae, Arixeniidae, Hemimeridae, Chelisochidae, Spongiphoridae, Forficulidae, dan Ocellidae. Sekitar
2000 spesies Dermaptera telah dideskripsikan
(Sakai 1996). Menurut Haas & Matzke
(2005), famili yang ditemukan di Indonesia
adalah Anisolabididae, Chelisochidae, Forficulidae, Labiduridae, Pygidicranidae, dan
Spongiphoridae.
Kusumawardhani (2011) melaporkan
selain kumbang (Coleoptera), bunga jantan
kelapa sawit di kebun Cikasungka dikunjungi
juga oleh serangga ordo Diptera, Dermaptera,
dan Hymenoptera. Kelapa sawit merupakan
salah satu tanaman yang penyerbukannya
dibantu
oleh
kumbang
Elaeidobius
kamerunicus. Salah satu habitat dari anggota
Dermaptera ialah pada buah kelapa sawit yang
padat (Kalshoven 1981). Dermaptera pada
kelapa sawit dapat berperan sebagai predator
yang memangsa larva E. kamerunicus,

sehingga
dapat
menurunkan
populasi
kumbang tersebut. Cocopet Euborellia
annulata
Fabricus
(Anisolabididae)
dilaporkan memangsa telur dan larva
Helicoverpa armigera pada tanaman kapas
(Nurindah & Bindra 1988). Serangga predator
dapat berperan dalam pengendalian hayati
(Tjahjadi 1989).
Cocopet memiliki sebaran geografi yang
luas dari daerah beriklim sedang sampai
tropik (Eberhard & Gutierrez 1991; Chinery
1993). Penyebaran Dermaptera di Indonesia
meliputi
Sumatra,
Jawa,
Sulawesi,
Kalimantan, dan Papua (Haas & Matzke
2005). Daerah dengan curah hujan dan
kelembapan
tinggi
umumya
banyak
ditemukan cocopet (Weems & Skelley 1998).
Penelitian tentang Dermaptera pada bunga
kelapa sawit di Cimulang belum pernah
dilaporkan, sehingga penelitian tentang
keragaman Dermaptera pada bunga jantan
kelapa sawit perlu dilakukan.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
keragaman cocopet (ordo Dermaptera) pada
bunga jantan kelapa sawit.

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan dari April
sampai Juli 2012 di perkebunan kelapa sawit
Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara
(PTPN) VIII, Afdeling (AFD) II Toge, Kebun
Cimulang Bogor. Identifikasi spesimen
serangga
dilakukan
di
Laboratoriun
Biosistematika
dan
Ekologi
Hewan,
Departemen Biologi, Fakultas MIPA, IPB.
Alat dan Bahan
Bahan utama yang digunakan ialah bunga
jantan kelapa sawit dan etanol 70%. Alat-alat
yang digunakan, yaitu tabung koleksi, kuas,
pinset, kertas label, kamera, cawan petri,
Environment Meter (4 in 1 Digital
Anemometer, Humidity Meter, Light Meter,
and Thermometer), dan mikroskop stereo.
Metode
Pengamatan Cocopet. Pengamatan cocopet
dilakukan pada bunga jantan kelapa sawit
yang sedang antesis 50-100 %, selama 4 hari
dalam setiap bulannya, yaitu April, Mei, dan
Juni 2012. Pengamatan cocopet dilakukan
dengan fix sample method (Dafni 1992)
selama 10 menit, dalam tiga periode waktu,

2

yaitu pagi (pukul 08.00-10.00), siang (11.0013.00), dan sore hari (14.00-16.00). Setiap
periode waktu dilakukan 6 kali pengamatan,
sehingga dalam satu hari dilakukan 18 kali
pengamatan. Selama pengamatan, dicatat
nama spesies dan jumlah individu cocopet.
Beberapa individu spesies cocopet yang
diamati, dikoleksi untuk diidentifikasi di
laboratorium. Selama pengamatan cocopet,
dilakukan juga pengukuran unsur cuaca, yaitu
suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya.
Pengawetan dan Determinasi Cocopet.
Spesimen cocopet diawetkan secara basah
dalam etanol 70% (Boror et al. 1996).
Determinasi
serangga
dilakukan
di
Laboratorium Biosistematika dan Ekologi
Hewan, Departemen Biologi, Fakultas MIPA,
IPB. Determinasi serangga berdasarkan Burr
(1910) dan Borror et al. (1996).
Analisis Data. Spesies cocopet yang
didapat dideskripsikan. Keragaman cocopet
dihitung berdasarkan indeks Shannon dan
nilai kemerataan (evenness/ E) (Krebs 1989).
Kesamaan cocopet pada bunga jantan kelapa
sawit antar periode pengamatan (April, Mei,
dan Juni) dihitung dengan indeks kesamaan
Sorenson kuantitatif (Magurran 1987).
Rumus-rumus yang digunakan ialah:
H’ = -∑ Pi ln Pi
Pi = ni/N
E = H’/ln S

CN = 2jN /(aN+bN)

H’ :indeks keragaman Shannon
ni :jumlah individu dalam takson ke-i
N :jumlah total individu dalam semua
takson
E
:indeks kemerataan
S
:jumlah genus
CN :indeks kesamaan Sorenson
jN :jumlah individu spesies terendah yang
ditemukan pada bulan a dan b
aN :jumlah individu spesies yang ditemukan
pada bulan a
bN :jumlah individu spesies yang ditemukan
pada bulan b.
Hubungan antara jumlah individu Dermaptera
dengan unsur cuaca dianalisis dalam scatter
plot dan korelasi Pearson dengan program
SPSS 16.0.

HASIL
Keragaman Cocopet pada Bunga Jantan
Kelapa Sawit
Cocopet yang ditemukan pada bunga
jantan kelapa sawit terdiri 3 spesies, yaitu
Chelisoches sp., Forficula sp., dan Labia sp.
Cocopet tersebut termasuk dalam famili
Chelisochidae, Forficulidae, dan Labiidae.
Chelisoches sp. memiliki ciri-ciri: tubuh
terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen;
panjang tubuh sekitar 2 cm; antena terdiri atas
18 ruas, ruas ke-13 dan ke-14 berwarna krem;
kepala hitam; pronotum hitam, bagian
posterior membulat; elytra hitam; sayap
berwarna hitam kecokelatan; abdomen terdiri
atas 6 ruas, bagian dorsal hitam, bagian
ventral hitam; tungkai berwarna hitam, tarsus
berwarna cokelat; pigidium jelas terlihat;
forcep di posterior abdomen, ujung forcep
melengkung ke arah dalam (Gambar 1a).
Forficula sp. memiliki ciri-ciri: tubuh
terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen;
panjang tubuh sekitar 3 mm, tubuh berwarna
cokelat kekuningan; antena terdiri atas 10
ruas; kepala berwarna hitam; pronotum
kekuningan, berbentuk kotak; abdomen terdiri
atas 9 ruas; tungkai coklat kekuningan, tarsus
kekuningan; pigidium jelas terlihat; forcep di
posterior abdomen (Gambar 1b).
Labia sp. memiliki ciri-ciri: tubuh terdiri
atas kepala, toraks, dan abdomen; panjang
tubuh sekitar 3 mm, tubuh berwarna cokelat;
antena terdiri atas 7 ruas; kepala berwarna
cokelat;
pronotum
berwarna
cokelat
kekuningan; abdomen terdiri atas 9 ruas;
pangkal femur berwarna kehitaman, tarsus
kekuningan; pigidium jelas terlihat; forcep di
posterior abdomen dan ramping (Gambar 1c).
Selama 3 bulan pengamatan di kebun
Cimulang, Chelisoches sp. merupakan
cocopet yang paling banyak ditemukan.
Chelisoches sp. ditemukan paling banyak
pada bulan April (301 individu) diikuti bulan
Juni (254 individu), dan bulan Mei (102
individu). Forficula sp. hanya ditemukan pada
bulan April (98 individu), tidak ditemukan
pada bulan Mei dan Juni. Labia sp. ditemukan
paling banyak pada bulan Mei (198 individu)
diikuti bulan Juni (38 individu) dan April (35
individu) (Tabel 1). Rata- rata jumlah individu
cocopet selama 18 kali pengamatan ialah
Chelisoches sp. (36,55 individu), Labia sp.
(14,94 individu), dan Forficula sp. (4,38
individu). Secara umum, indeks keragaman
cocopet pada bunga jantan kelapa sawit
sebesar 0,83. Indeks keragaman cocopet pada
siang hari (H’ = 0,83, E = 0,76) relatif sama

3

dengan pagi dan sore hari (H’ = 0,82) (E =
0,75 dan 0,74) (Tabel 2). Berdasarkan nilai
indeks kesamaan Sorenson, kesamaan cocopet

antara bulan April dan Mei sebesar 0,75, April
dan Juni sebesar 0,74, dan Mei dan Juni
sebesar 0,98 (Tabel 3).

Tabel 1 Spesies dan jumlah individu cocopet yang ditemukan pada bunga jantan kelapa sawit pada
bulan April, Mei, dan Juni
Famili
Spesies
Chelisochidae
Chelisoches sp.
Forficulidae
Forficula sp.
Labiidae
Labia sp.
H’
E

Jumlah individu
April

Mei

Juni

Total

301

102

254

657

98

-

-

98

35
0,79
0,72

196
0,64
0,58

38
0,38
0,35

269
0,86
0,78

Tabel 2 Spesies dan jumlah individu cocopet yang ditemukan pada bunga jantan kelapa sawit.
Angka tersebut merupakan rata-rata individu dari 18 kali pengamatan
Famili
Spesies
Chelisochidae
Chelisoches sp.
Forficulidae
Forficula sp.
Labiidae
Labia sp.
H’
E

(a)

Rata-rata individu
Pagi

Siang

Sore

Total

12,55

10,89

13,11

36,55

1,33

1,38

1,67

4,38

5,72
0,82
0,75

4,44
0,83
0,76

4,78
0,82
0,74

14,94
0,83
0,75

(b)

(c)

Gambar 1 Dermaptera yang ditemukan pada bunga jantan kelapa sawit di kebun Cimulang:
Chelisoches sp. (a), Forficula sp.(b), Labia sp.(c).

4
3

Tabel 3 Indeks kesamaan Sorenson kuantitatif cocopet yang ditemukan antar bulan pengamatan
April
Mei
Juni

April

Mei

Juni

1
0,75
0,74

0,75
1
0,98

0,74
0,98
1

Hubungan Jumlah Individu Cocopet dan
Unsur Cuaca
Berdasarkan hasil pengukuran di lokasi
pengamatan, suhu udara berkisar 27,00-34,90
o
C, kelembapan udara berkisar 56,60 %-88,20
%, dan intensitas cahaya berkisar 652-19.060
lux (Tabel 4). Rata-rata jumlah cocopet pada
bunga jantan kelapa sawit paling banyak
ditemukan pada kisaran suhu udara 28-30 OC,

kelembapan nisbi udara 60-80%, dan
intensitas cahaya 0-5.000 lux (Gambar 2).
Berdasarkan
analisis,
suhu
udara,
kelembapan nisbi, dan intensitas cahaya tidak
memiliki korelasi terhadap rata-rata jumlah
individu cocopet (r = 0,061, p = 0,612; r =
0,021, p = 0,864; dan r = 0,104, p = 0,384)
(Tabel 5).

Tabel 4 Data unsur cuaca di lokasi pengamatan pada bulan April, Mei, dan Juni 2012
Bulan (2012)
April
Mei
Juni
Suhu udara (oC)
30,53 (27,00-33,70)
31,52 (28,20-34,90)
30.67 (27,10-33,90)
Kelembapan nisbi (%)
73,55 (61,20-87,20)
69,67 (56,60-83,30)
73,65 (61,90-88,20)
Intensitas cahaya (lux)
5406,04 (818-18.570) 4927,79 (903-19.060) 3112,38 (652-10.580)
Keterangan: Nilai di dalam tabel merupakan nilai rata-rata setiap unsur cuaca dan angka di dalam
kurung merupakan nilai minimum dan maksimum
Unsur cuaca

Gambar 2 Scatter plot jumlah individu cocopet dalam kaitannya dengan suhu udara (a),
kelembapan nisbi (b), dan intensitas cahaya (c).

3

Tabel 5 Korelasi Pearson antara unsur cuaca dengan rata-rata jumlah individu cocopet
Unsur cuaca
Suhu udara
Kelembapan nisbi
Intensitas cahaya

Korelasi dan nilai Signifikansi
Korelasi Pearson (r)
Signifikansi (p)
0,061
0,612
0,021
0,864
0,104
0,384

PEMBAHASAN
Cocopet yang ditemukan pada bunga
jantan kelapa sawit di kebun Cimulang terdiri
3 spesies yang termasuk dalam tiga famili,
yaitu Chelisochidae, Forficulidae, dan
Labiidae. Tiga spesies tersebut yaitu,
Chelisoches sp., Forficula sp., dan Labia sp.
Di kebun Cikasungka, Kusumawardhani
(2011) melaporkan 2 spesies cocopet, yaitu
Diplatys dan Forficula. Diplatys tidak
ditemukan pada penelitian ini. Perbedaan
lokasi pengamatan dan perbedaan waktu
pengamatan kemungkinan menyebabkan
perbedaan spesies cocopet yang didapatkan.
Pengamatan cocopet pada penelitian ini
dilakukan pada tiga perode waktu, yaitu pagi,
siang, dan sore hari, sedangkan pengamatan
cocopet oleh Kusumawardhani (2011) hanya
dilakukan di pagi hari.
Berdasarkan Krebs (1989), indeks
keragaman cocopet pengunjung yang diamati
tergolong kategori rendah (H’