Pengujian Tegangan Tarik Pengujian Korosi

41 3.5 Tahap Pengujian Spesimen 3.5.1 Pengujian Masa Jenis Pengujian massa jenis adalah sebagai berikut : a. Spesimen yang sudah dimachining diberi nomor menurut komposisi, antara paduan Al -8,5Si -2Cu dan Al kondisi awal. b. Sebelum diberi perlakuan korosi, semua spesimen diberi nomor, ditimbang dan diukur volumenya. c. Spesimen ditimbang dengan menggunakan neraca digital sebagai data m. d. Spesimen diukur volumenya dengan menggunakan gelas ukur berkapasitas 50 ml. e. Gelas ukur diisi air sebanyak 40 ml. f. Spesimen dimasukkan ke dalam gelas ukur. Selisih penambahan volume dicatat sebagai data v. g. Data spesimen kemudian ditentukan massa jenisnya dengan menggunakan rumus: = Dengan, adalah massa jenis dengan satuan gramdm 3 , merupakan massa spesimen gram, dan merupakan volume dm 3 .

3.5.2 Pengujian Tegangan Tarik

Pengujian tegangan tarik dilakukan dengan tujuan untuk menentukan sifat-sifat mekanis material antara lain kekuatan tarik dan regangan. Proses pengujian tarik adalah sebagai berikut: a. Spesimen dipasang pada penjepit atau chuck atas dan bawah pada alat uji tarik. Penjepit bawah dinaikkan dan diturunkan dengan kecepatan lambat, sehingga penjepit spesimen dalam posisi yang tepat, diusahakan agar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 kedudukan dari spesimen betul-betul vertikal, kemudian kedua penjepit atau chuck dikencangkan. b. Spesimen diberi beban tarik, sehingga spesimen bertambah panjang dan hingga spesimen tersebut putus atau patah. Patahan yang diharapkan adalah pada bagian panjang ukur dari spesimen, apabila patah terjadi di luar panjang ukur spesimen, pengujian tersebut dinyatakan gagal. c. Data yang perlu dicatat sebelum melakukan uji tarik adalah gage length atau panjang awal daerah ukur , diameter daerah ukur d. d. Data yang didapatkan kemudian dicatat selama pengujian tarik pertambahan beban dan pertambahan panjang dengan interval yang ditentukan. e. Beban tarik maksimum dan kekuatan tarik maksimum setelah spesimen putus dicatat . f. Pertambahan panjang yang tertera pada mesin uji tarik dicatat setelah spesimen patah ∆ . g. Hasil penelitian tegangan tarik dan regangan dapat dihitung dengan rumus: � = � Dengan, � adalah tegangan tarik dengan satuan kgmm 2 , merupakan beban penarikan kg, dan � merupakan luas penampang mm 2 . � = ∆ Dengan, � adalah regangan, ∆ merupakan pertambahan panjang spesimen mm, dan merupakan gage length atau panjang awal daerah ukur mm. 43

3.5.2 Pengujian Korosi

Proses pengujian korosi adalah sebagai berikut : a. Bahan uji yang sudah dicor dengan variasi komposisi masing-masing dipotong dengan dimensi yang sudah ditentukan sebanyak 15 buah. b. Setelah itu, semua spesimen ditimbang sebagai dasar massa awal . c. Spesimen terdiri dari dua variasi, Al kondisi awal dan Al -8,5Si -2Cu. Masing masing memiliki 15 buah spesimen. d. Spesimen korosi digantung di perumahan warga yang ada di pinggir Pantai Pelangi, Parang Tritis, Bantul, Yogyakarta. e. Setiap 30 hari spesimen diambil 3 buah dan ditimbang dengan neraca digital untuk melihat perubahan massa yang terjadi sebagai efek dari reaksi korosi. f. Tiga buah spesimen yang diambil ditimbang sebagai data perubahan massa m g. Penelitian korosi ini dilakukan selama 4 bulan, kemudian dihitung laju korosinya dengan cara : = �. Dengan mdd merupakan satuan dari laju korosi [ � . � ⁄ ], m adalah massa benda yang berkurang akibat perlakuan korosi kg, A adalah luas penampang dan t merupakan time atau lama spesimen mengalami korosi hari atau day. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada pengujian ini, aluminium dipadukan dengan 8,5Si dan 2 Cu. Aluminium yang penulis pergunakan sudah diuji komposisi. Hasil pengujian komposisi dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Paduan Komposisi Aluminium UNSUR SAMPEL UJI 15S-1961 Deviasi Al 98,64 0,1082 Si 0,194 0,0065 Fe 0,24 0,0142 Cu 0,17 0,0007 Mn 0,0438 0,0002 Mg 0,05 Cr 0,015 Ni 0,02 0,0000 Zn 0,505 0,101 Sn 0,05 0,0000 Ti 0,0148 0,0017 Pb 0,03 0,0000 Be 0,0001 0,0000 Ca 0,031 0,0002 Sr 0,0005 0,0000 V 0,0222 0,0016 Zr 0,003 0,0000 Pada Tabel 4.1 paduan komposisi aluminium dapat dilihat aluminium sudah memiliki kadar Si 0,194 dan Cu 0,17, maka kadar Si yang ditambahkan pada aluminium sebanyak 8.306 dan kadar Cu yang ditambahkan pada aluminium sebesar 1.83. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI