Kakek dan Nenek berkereta ke Bandung. c. Berarti melakukan
Contoh:
Guru-guru SD sekecamatan bertamasya. Anak-anak bernyanyi bersama ketika akan pulang sekolah.
H. Menyusun Paragraf 1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, biasanya mengandung satu ide pokok
dan dimulai penulisannya dengan garis baru; alinea. Paragraf yang baik terdiri atas dua bagian, yakni kalimat utama dan kalimat penjelas.
a. Kalimat utama adalah kalimat pokok atau kalimat yang menjadi dasar pengembangan paragraph. Letaknya mungki pada bagian awal atau pada akhir paragraph.
b. Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan atau menguraikan kalimat utama. Kalimat penjelas pada umumnya lebih dari satu buah.
2. Bentuk-bentuk Paragarf
Setiap paragraf pasti memiliki pikiran utama atau gagasan utama. Kamu dapat menemukan gagasan utama di awal paragraf, akhir paragraf atau di awal dan di akhir paragraf. Paragraf-
paragraf tersebut adalah sebagai berikut. a. Paragraf Deduktif merupakan paragraf di mana gagasan utamanya terletak di awal
paragraf. b. Paragraf Induktif merupakan paragraf di mana di mana gagasan utamanya terletak di akhir
paragraf. c. Paragraf Deduktif-Induktif merupakan paragraf di mana di mana gagasan utamanya
terletak di awal dan di akhir paragraf.
I. Menggunakan EYD
Penggunaan EYD disini misalnya pada penggunaan huruf capital dan tanda baca.
Huruf kapital dapat digunakan sebagai berikut.
1. Huruf Kapital
a. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.
Contoh:
Selain buku juga penggaris yang dijual. Bagaimana itu bisa terjadi?
Mobil itu berjalan dengan cepat. b. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh:
Ibu bertaya, “Kapan Yuni pergi?” “Kemarin yuni bertengkar dengan Dwi” kata Diana.
10
Pak Wanto berseru, “Rosid harus giat bekerja supaya memiliki tabungan yang banyak.”
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Imam Maliki Nabi Ibrahim
Sultan Ageng Tirtayasa Haji Abu Bakar
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata
gantinya.
Contoh:
Allah Yang Maha Kuasa
Yang Maha Agung Alkitab
Weda e. 1 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Haji Umar Sahid Mahaputra Yamin
Nabi Musa Pangeran Antasari
Sultan Agung 2
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh:
Dia baru saja diangkat menjadi pangeran. Ia berencana, tahun ini akan naik haji.
Sebelum pergi, ia menemui beberapa kiai. Ia mendapat bintang mahaputra dari pemerintah
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya.
Contoh:
11
bulan Agustus hari Natal
bulan Maulid hari Lebaran
hari Nyepi tahun Hijriah
hari Jumat tarikh Masehi
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh:
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Perang Gerilya
Perang Candu Perang Dunia II
h. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Contoh:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pertikaian masalah nuklir membawa resiko pecahnya perang dunia.
Pihak penjajah tertekan dengan perang gerilya pejuang Indonesia.
2. Tanda Baca