Menulis Petunjuk Pemakaian Menyusun kalimat MenggunakanMenyunting Kata Depan Menulis Iklan

Kakak berangkat ke kampus naik sepeda motor. 3. Kata depan dari Kata dapan dari menyatakan asal, arah, dan tempat yang telah diketahui sebelumnya. Tetapi jika dipakai untuk bertanya bentuknya menjadi dari mana. Contoh: Ia datang dari Jakarta kemarin. Dari mana Ibu pulang? Ibu pulang dari kantor.

D. Menyusun Kalimat Majemuk 1. Pengertian Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang dibentuk oleh dua predikat. Kalimat majemuk disusun dari beberapa kalimat tunggal. Penyusunan kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk dapat menggunakan konjungsi atau kata penghubung. Kalimat majemuk terbagi ke dalam dua jenis yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

2. Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat a. Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang unsur-unsurnya memiliki hubungan setara atau sederajat. kalimat majemuk setara terdiri atas dua kalimat atau lebih.Kalimat majemuk setara tidak memiliki anak kalimat. Semua unsurnya merupakan induk kalimat. Kalimat majemuk setara ditandai dengan konjungsi lalu, dan kemudian, atau, tetapi, sedangkan, dan sejenisnya. Contoh: Diana anak orang kaya tetapi bodoh. Kalimat di atas terdiri atas dua kalimat, yaitu a. Diana anak orang kaya b. Diana anak yang bodoh Apabila kedua kalimat di atas digabung dengan kata tetapi, membentuk kalimat majemuk setara. Diana anak orang kaya tetapi ia anak yang bodoh.

b. Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang unsure-unsurnya tidak sederajat. Salah satu unsurnya berfungsi sebagai induk kalimat dan yang lainnya sebagai anak kalimat. Contoh: Bunga mawar itu diletakkan di dekat pohon yang rimbun, sehingga matahari tidak langsung menyinarinya. kalimat utama induk kalimat kalimat sematan anak kalimat

E. Menulis Petunjuk Pemakaian

Petunjuk adalah aturan atau ketentuan yang memberikan arahan atau bimbingan tentang cara melakukan sesuatu. Misalnya petunjuk pemakaian digunakan untuk pedoman seseorang 6 dalam memakai suatu barang, contohnya petunjuk penggunaan obat panas, petunjuk menggunakan kalkulator, petunjuk menggunakan mesin cuci, petunjuk menggunakan benda- benda elektronik, dan sebagainya. Apabila kamu menggunakan petunjuk dengan benar, maka hasilnya dapat maksimal. Contoh: Perhatikan beberapa petunjuk penggunaan obat di bawah ini 1. Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan 2. Hati-hati poenggunaan pada penderita darah tinggi atau mempunyai potensi darah tinggi atau stroke, seperti pada penderita berat badan berlebih atau pada penderita usia lanjut. 3. Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing. 4. Aturan pakai dalam penggunaan obat Dewasa : 3 x sehari 2 sendok takar Anak 6-12 tahun : 3 x sehari 1 sendok takar Anak 2-6 tahun : 3 x sehari 12 sendok takar Anak 2 tahun : menurut petunjuk dokter

F. Menggunakan Sinonim dan Antonim 1. Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki arti sama atau mirip. Kata-kata bersinonim mempunyai makna yang tidak benar-benar sama. Perbedaan makna dalam sinonim terletak pada hal-hal berikut ini. a. Makna dasar dan makna tambahannya b. Nilai rasanyamakna emotifnya c. Kelaziman pemakaiannya dan d. Distribusinya Contoh: Perhatikan kata-kata berikut Pintar bersinonim dengan pandai Racun bersinonim dengan bisa Baju bersinonim dengan pakaian Hemat bersinonim dengan irit dan cermat Harum bersinonim dengan wangi Menuliskan sinonim dari salah satu kata, yaitu beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama atau mirip. Misalnya kata perempuan bersinonim dengan kata wanita, kata muda bersinonim dengan kata belia, kata wafat bersinonim dengan kata meninggal, dan kata tua bersinonim dengan kata renta.

2. Antonim

7 Antonim adalah kata-kata yang berlawanan arti. Arti dari kata-kata berantonim itu saling bertentangan. Contoh: Perhatikan kata-kata berikut. Siang berantonim dengan malam Tinggi berantonim dengan pendek Malas berantonim dengan rajin Muda berantonim dengan tua Baik berantonim dengan buruk Menuliskan antonim dari salah satu kata, yaitu sebuah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain disebut antonym. Beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia memiliki kata- kata yang berlawanan artinya. Misalnya, kata baik berlawanan dengan kata buruk, kata bagus berlawanan dengan kata jelek, kata muda berlawanan dengan kata tua, kata besar berlawanan dengan kata kecil.

G. Menggunakan Imbuhan

Imbuhan dapat digunakan untuk menulis sebuah kata atau kalimat. Imbuhan terdiri dari awalan, sisipan, dan akhiran yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Awalan merupakan imbuhan yang dirangkaikan di depan kata. Sisipan merupakan imbuhan yang dirangkaikan di tengah kata. Akhiran merupakan imbuhan yang dirangkaikan di akhir kata.

1. Imbuhan me-

Imbuhan me- berfungsi membentuk kata kerja aktif. Perhatikan contoh kata berikut. mencair, melebar, menyempit, dan memeriksa Kata-kata tersebut dibentuk dari proses pengimbuhan berikut ini. me + cair  mencair me + lebar  melebar me + sempit  menyempit me + periksa  memeriksa Khusus untuk kata-kata dasar yang berhuruf awal k, p, t, dan s jika mendapat imbuhan akan luluh. Contoh: me + kunyah  mengunyah me + tulis  menulis Kata kerja berimbuhan me- yang memerlukan kehadiran objek di belakangnya dinamakan kata kerja aktif transitif. Sedangkan kata kerja berimbuhan me- yang tidak memerlukan kehadiran objek dinamakan kata kerja aktif tak transitif. 8 Contoh: Meletus, Meluluhlantakkan, dan Menggelegar. Di antara ketiga kata kerja berimbuhan me- tersebut ada yang memerlukan kehadiran objek di belakangnya, ada pula yang tidak. Buktinya sebagai berikut. a. Gunung Merapi sewaktu-waktu bisa meletus. tidak memerlukan objek b. Letusan Gunung Merapi bisa meluluhlantakkan penduduk sekitarnya. memerlukan objek c. Kemarin sekitar pukul 05.50 terdengar bunyi menggelegar. tidak memerlukan objek.

2. Imbuhan meN-

Imbuhan meN- memiliki makna sebagai berikut. a. Melakukan perbuatan Contoh: mengambil, menjual, mencari b. Melakukan perbuatan dengan alat Contoh: mengail, menyabir, mencangkul c. Menjadi atau dalam keadaan Contoh: menurun, meluap, meninggi d. Membuat kesan, seolah-olah Contoh: membisu, mengalah e. Menuju ke Contoh: mendarat, menepi f. Mencari Contoh: mendamar, merotan 3. Imbuhan ber- Menggunakan imbuhan ber-, perhatikan contoh kata berlari dan kata berjalan. Kedua kata tersebut mendapat imbuhan ber-. Jika tidak mendapat imbuhan, kata tersebut berasal dari kata dasar lari dan jalan. Perhatikan contoh kalimat berikut. a. Andi berenang di sungai. b. Ayahku sedang berlatih karate. Kedua kalimat di atas sama-sama menggunakan imbuhan ber-, yakni: a. ber- + renang = berenang b. ber- + latih = berlatih Arti Awalan ber- sebagai berikut. a. Berarti memakai Contoh: Yang berbaju merah itu adikku. b. Berarti mengendarai Contoh: Paman berkuda mengelilingi kebun teh. 9 Kakek dan Nenek berkereta ke Bandung. c. Berarti melakukan Contoh: Guru-guru SD sekecamatan bertamasya. Anak-anak bernyanyi bersama ketika akan pulang sekolah.

H. Menyusun Paragraf 1. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, biasanya mengandung satu ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru; alinea. Paragraf yang baik terdiri atas dua bagian, yakni kalimat utama dan kalimat penjelas. a. Kalimat utama adalah kalimat pokok atau kalimat yang menjadi dasar pengembangan paragraph. Letaknya mungki pada bagian awal atau pada akhir paragraph. b. Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan atau menguraikan kalimat utama. Kalimat penjelas pada umumnya lebih dari satu buah.

2. Bentuk-bentuk Paragarf

Setiap paragraf pasti memiliki pikiran utama atau gagasan utama. Kamu dapat menemukan gagasan utama di awal paragraf, akhir paragraf atau di awal dan di akhir paragraf. Paragraf- paragraf tersebut adalah sebagai berikut. a. Paragraf Deduktif merupakan paragraf di mana gagasan utamanya terletak di awal paragraf. b. Paragraf Induktif merupakan paragraf di mana di mana gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. c. Paragraf Deduktif-Induktif merupakan paragraf di mana di mana gagasan utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf.

I. Menggunakan EYD

Penggunaan EYD disini misalnya pada penggunaan huruf capital dan tanda baca. Huruf kapital dapat digunakan sebagai berikut.

1. Huruf Kapital

a. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat. Contoh: Selain buku juga penggaris yang dijual. Bagaimana itu bisa terjadi? Mobil itu berjalan dengan cepat. b. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: Ibu bertaya, “Kapan Yuni pergi?” “Kemarin yuni bertengkar dengan Dwi” kata Diana. 10 Pak Wanto berseru, “Rosid harus giat bekerja supaya memiliki tabungan yang banyak.” c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Imam Maliki Nabi Ibrahim Sultan Ageng Tirtayasa Haji Abu Bakar d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya. Contoh: Allah Yang Maha Kuasa Yang Maha Agung Alkitab Weda e. 1 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Haji Umar Sahid Mahaputra Yamin Nabi Musa Pangeran Antasari Sultan Agung 2 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Contoh: Dia baru saja diangkat menjadi pangeran. Ia berencana, tahun ini akan naik haji. Sebelum pergi, ia menemui beberapa kiai. Ia mendapat bintang mahaputra dari pemerintah f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya. Contoh: 11 bulan Agustus hari Natal bulan Maulid hari Lebaran hari Nyepi tahun Hijriah hari Jumat tarikh Masehi g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah. Contoh: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Perang Gerilya Perang Candu Perang Dunia II h. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Contoh: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pertikaian masalah nuklir membawa resiko pecahnya perang dunia. Pihak penjajah tertekan dengan perang gerilya pejuang Indonesia.

2. Tanda Baca

Tanda baca adalah tanda yang dipakai di sistem ejaan seperti titik, koma, titik dua. Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan kata dan kalimat dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda baca. Tanda baca ada bermacam-macam antara lain sebagai berikut.

a. Tanda titik .

Berikut beberapa penggunaan tanda titik .. 1 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Sigit tinggal di Jakarta. Biarlah mereka duduk di sana. Pak Wanto menanyakan siapa yang akan pulang. 2 Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik. Contoh: Ia memerlukan meja, kursi, dsb. Dia mengatakan, “tangan saya sakit.” Skripsi itu disusun oleh Drs. Rahmanto, M.M. 3 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Contoh: 12 Pukul 2.30.10 pukul 2 lewat 30 menit 10 detik atau pukul 2, 30 menit, 10 detik 4 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Contoh: 1.30.15 1 jam, 30 menit, 15 detik 0.10.20 jam 10 menit, 20 menit 0.0.20 jam 20 detik 5 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Contoh: Desa itu berpenduduk 25.100 orang. Sisiwa yang tidak lulus perguruan tinggi negeri 4.000 orang. Penduduk Surabaya lebih dari 12.000.000 orang.

b. Tanda koma ,

Berikut beberapa penggunaan tanda koma ,. 1 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh: Ia membeli kertas, pena, dan tinta. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko. Satu, dua, ... tiga 2 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali. Contoh: Saya akan membeli buku-buku novel, tetapi kau yang memilihnya. Andri bukan anak saya, melainkan anak Pak Rahmat. Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tidak lulus MID. Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka membaca puisi.

c. Tanda titik dua :

Aturan penggunaan tanda baca titik dua : adalah sebagai berikut. 1 Titik dua dipakai pada akhir kalimat yang diikuti pemerian atau rangkaian. Contoh: Ibu membeli sayur-mayur: kol,wortel, seledri, dan buncis. 2 Titik dua dipakai sesudah kata yang memerlu kan pemeriaan rangkaian. Contoh: Tempat : Ruang Aula Hari : Senin, 2 Oktober 2003 Waktu : 09.30 13 3 Titik dua dipakai dalam teks percakapan. Contoh: Irma : Apa kabar? Nuri : Baik-baik saja.

d. Tanda titik koma ;

Berikut beberapa penggunaan tanda titik koma ;. 1 Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik bermain di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan lagu-lagu kesayangan. Hari sudah malam; anak-anak maish membaca buku-buku yang baru dibelinya. 2 Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat ang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan dan. Contoh: Warga Negara Indonesia; Berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya; Berbadan sehat; 3 Tanda titik koma digunakan utnuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung. Contoh: Kakak membeli buku; tas; pensil; baju; celana; kaos; gula; garam; penyedap rasa. Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua; sekretaris; bendahara; penyusunan program kerja; anggaran dasa; dan anggaran rumah tangga; pendataan anggota; dokumentasi; asset organisasi.

e. Tanda hubung -

Berikut beberapa penggunaan tanda titik hubung -. 1 Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris. Contoh: Di samping cara-cara lama itu ada ju- ga cara yang baru untuk mengatasi persoalan itu. Masalah itu segera saja di- selesaikan agar tidak meresahkan. 2 Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris. Contoh: 14 Kini ada cara yang baru untuk meng- ukur panas. Kukuran baru ini memudahkan kita me- ngukur kelapa. Senjata ini merupakan alat pertahan- an yang modern. 3 Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang Contoh: anak-anak berulang-ulang kehijau-hijauan

f. Tanda pisah -

Berikut beberapa penggunaan tanda titik pisah -. 1 Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat. Contoh: Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. Kesuksesan itu-akan mudah didapat-jika kita tetap berusaha. 2 Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Contoh: Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah persepsi kita tentang alam semesta. Gerakan pengutamaan Bahasa Indonesia ___ amanat Sumpah Pemuda-harus ditingkatkan. 3 Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti sampai ke atau sampai dengan. Contoh: 1901—1966 tanggal 15—20 April 1975 Jakarta—Surabaya g. Tanda tanya ? Berikut beberapa penggunaan tanda tanya ?. 1 Tanda tanya dipakai pada akhir tanya. Contoh: Kapan kamu berangkat? Saudara tahu, bukan? 15 2 Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh: Dia dilahirkan pada tahun 1512 ?. Uangnya sebanyak 20 juta rupiah ? hilang.

h. Tanda seru

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh: Alangkah kejamnya peristiwa itu Bersihkan kamar itu sekarang juga Sampai hati benar dia meninggalkan buah hatinya Merdeka

i. Tanda petik “.. “

Berikut beberapa penggunaan tanda petik “..”. 1 Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: Ibu berkata, “Bapak berangkat besok pagi.” Saya belum siap, kata Dina, tunggu sebentar Pasal 35 UUD 1945 berbunyi, Bendera negara ialah Sang Saka Merah Putih. 2 Tanda petik mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh: Bacalah Rubrik Humor dalam buku Dari Hal Sedih, dari Hal Senyum. Makalah “Pembentukan Insan cerdas Kompetitif” menarik perhatian peserta seminar. Sajak Berdiri Aku terdapat pada halaman 5 buku itu.

j. Tanda kurung

Berikut beberapa penggunaan tanda titik kurung . 1 Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh: Bagian Pengembangan sudah menyusun DIK Daftar Isian Kegiatan. Ia tidak membawa BPKB Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Anak itu tidak memiliki KTP kartu Tanda Penduduk 2 Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contoh: Sajak Tranggono yang berjudul Ubud nama tempat yang terkenal di Bali ditulis pada tahun 1956. Keterangan itu lihat Tabel 11 menunjukkan arus perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri. 16 3 Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Contoh: Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokaina. Pejalan kaki itu berasal dari kota Medan.

k. Tanda garis miring

Berikut beberapa penggunaan tanda titik garis miring . 1 Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran. Contoh: No. 8PK2010 Jalan Kramat Raya IV15 tahun anggaran 20092010 2 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun. Contoh: dikirimkan lewat daratlaut dikirimkan lewat darat atau laut harganya Rp25000,00lembar harganya Rp25000,00 tiap lembar Tindakan kejahatan danatau penganiayaan ‘tindakan kejahatan dan penganiayaan, tindakan penganiayaan, atau tindak kejahatan’

J. Menulis Melengkapi Pantun 1. Pengertian Pantun

Di antara berbagai karya sastra lama Indonesia yang sangat terkenal adalah pantun. Dalam kesusastraan Indonesia, pantun kali pertama muncul dalam Sejarah Melayu dan hikayat-hikayat populer yang sezaman. Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkankeindahan bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk penulisannya yang berbait-bait. Pantun akan terdengar lebih indah jika dibaca dengan lafal dan intonasi yang benar. Di samping itu, keindahan pantun juga terlihat pada persamaan bunyinya.

2. Ciri-ciri Pantun

Ciri-ciri pantun sebagai berikut. a. Satu bait terdiri atas empat baris; b. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan dan keempat merupakan isi; c. Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata; d. Rima akhir berpola a-b-a-b.

3. Macam-macam Pantun

Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain pantun nasihat, pantun teka-teki, pantun jenaka, pantun adat, pantun agama, pantun nasib, dan pantun perkenalan. Berdasarkan jenisnya pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain pantun anak-anak pantun bersukacita dan pantun berdukacita, pantun dagang, pantun orang muda, pantun jenaka, dan pantun orang tua, yaitu pantun nasihat, pantun agama, dan pantun adat. a. Pantun Nasihat e. Pantun Agama Contoh: Contoh: Berakit-rakit ke hulu Asam hadis asam gelugur Berenang-renang ke tepian Ketiga asam riang-riang 17 Bersakit-sakit dahulu Menangis di pintu kubur Bersenang-senang kemudian Teringat badan tidak sembahyang b. Pantun Teka-teki f. Pantun Nasib Contoh: Contoh: Kalau puan, puan cerana Asam pauh dari seberang Ambil gelas di dalam peti Tubuhnya dekat tepi tebat Kalau tuan bijaksana Badan jauh di rantau orang Binatang apa tanduk di kaki Jika sakit siapa mengobat c. Pantun Jenaka g. Pantun Perkenalan Contoh: Contoh: Elok rupanya pohon belimbing Dari mana hendak ke mana Tumbuh di dekat limau tungga Dari Jepang ke Bandar Cina Elok berbini orang sumbing Kalau boleh kami bertanya Biar marah ketawa juga Bunga yang kembang siapa punya d. Pantun Adat Contoh: Lapun Melapun ke Inderagiri Singgah sebentar ke belipuh Ampun hamba tegak berdiri Ujudnya duduk dengan bersimpuh

K. Menyusun kalimat

Kalimat dapat disusun dengan beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut disebut subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek adalah unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan suatu kalimat. Predikat adalah unsur yang berfungsi menjelaskan subjek. Objek letaknya selalu di belakang predikat. Umumnya berupa kata benda. Keterangan adalah unsur yang berfungsi menerangkan seluruh fungsi dalam suatu kalimat. Letak keterangan bersifat bebas bisa di awal maupun di akhir kalimat.

L. Menulis Pengumuman 1. Pengertian Pengumuman

Pengumuman adalah penyampaian informasi kepada umum. Isinya bisa berupa pemberitahuan, imbauan, harapan, dan sebagainya.

2. Ciri-ciri Pengumuman

Ciri-ciri pengumuman sebagai berikut. a. Ditujukan kepada umum b. Tidak bersifat rahasia c. Disampaikan secara terbuka d. Isinya menyangkut keperluan orang banyak.

3. Syarat-syarat Pengumuman Syarat-syarat pengumuman sebagai berikut.

a. Menggunakan bahasa yang dapat dipahamim oleh umum b. Isinya jelas dan tidak menimbulkan salah paham. Pengumuman dapat disampaikan scara lisan ataupun tertulis. a. Secara lisan, misalnya melalui upacara bendera di sekolah oleh kepala sekolah atau guru, melalui pengeras suara di masjid-masjid, melalui radio, ataupun melalui mobil keliling oleh aparat pemerintah. b. Secara tertulis, misalnya dalam bentuk surat yang terpampang dalam papan pengumuman, melalui Koran ataupun majalah.

M. MenggunakanMenyunting Kata Depan

Kata depan adalah kata yang berfungsi sebagai unsur kehadirannya selalu berada di depan kata lainnya. Berikut beberapa contoh kata depan. 1. Bagi 5. Dengan 2. Untuk 6. Dari 18 3. Buat 7. Ke 4. Guna 8. Oleh

N. Menulis Iklan

Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong dan membujuk khalayak ramai agar memiliki atau memenuhi permintaan di dalam iklan. Iklan biasa bersifat mempengaruhi pendengar atau pembacanya. Jadi sebaiknya kalimat iklan disajikan secara singkat. Jika kalian cermati, bahasa yang digunakan dalam iklan mengandung fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa atau kejadian yang kenyataannya tidak diragukan. Fakta dalam iklan mencakup identitas produk yang ditawarkan, komposisi, kegunaan, dan sarana penggunaan secara lengkap. Selain mengandung fakta produk, iklan juga mengandung opini. Opini merupakan kalimat yang digunakan untuk menarik minat pembeli. Pemasang iklan tidak boleh memberikan opini dengan melebih-lebihkan produk. Opini harus didukung fakta-fakta yang ada di dalam produk. Ciri-ciri opini adalah disajikan dengan bahasa yang persuasif.

O. Menulis teks pidato