Teori Dekonstruksi Landasan Teori

2.3 Landasan Teori

Teori merupakan instrumen logika untuk menjelaskan, memberikan gambaran tentang objek yang dikaji melalui mekanisme prediksi dan deskripsi. Konstruksi teori berupa narasi-narasi untuk membedakan, menerangkan ciri-ciri umum sampai dengan mendefinisikan Barker, 2005: 525. Terkait dengan hal itu, dalam penelitian ini digunakan beberapa teori yang relevan untuk menjelaskan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu sebagai berikut.

2.3.1 Teori Dekonstruksi

Dekonstruksi secara umum dapat dipahami sebagai pembongkaran teks tatanan sosial yang telah terkonstruksi Barker, 2005:102. Pembongkaran teks secara dekonstruktif didasari oleh asumsi-asumsi teks tersebut. Teori dekonstruksi digunakan untuk membongkar, membahas, dan mengkaji permasalahan tradisi Makotek yang hingga kini tetap dilaksanakan oleh warga masyarakat Desa Munggu. Sehubungan dengan itu, mekanisme dekonstruksi dapat diartikan sebagai cara pengurangan terhadap daya intensitas atau konstruksi berdasarkan susunan baku bahkan universal. Terdapat tiga prinsip dasar pemikiran dekonstruksi Derrida yaitu 1 berawal dari konstruksi oposisi biner, Derrida berupaya menunda pembenaran pusat terhadap ordinat untuk menyimak realita ordinat; 2 Derrida mengkritik dominasi struktur yang paling benar sehingga dekonstruksi mengandung arti lain sebagai upaya menolak sentralisasi kekuasaan; dan 3 Derrida mengajukan tawaran dalam rangka membendung konsep metafisika dari logosentrisme Barat. Dari ketiga prinsip dasar ini, Derrida berpendapat bahwa pusat-pusat kebenaran tidak boleh terbungkam begitu saja atau terlalu bergantung pada subjek tertentu, tetapi membiarkan terurai dalam pemaknaan tiada henti untuk dapat lebih memahami realita sesungguhnya. Dekonstruksi bermakna pembongkaran atas oposisi biner hierarkis yang berkontribusi terhadap terciptanya kebenaran atas penafikan pasangan yang lebih inferior dalam tiap-tiap oposisi dalam paham modernisme Barker, 2005:102. Pembongkaran teks berdasarkan asumsi-asumsi teks tersebut merupakan ciri khas dari dekonstruksi. Teori dekonstruksi dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap permasalahan tradisi Makotek yang meliputi pandangan masyarakat, pelaksanaan, dan implikasinya bagi masyarakat yang bersangkutan pada era global.

2.3.2 Teori Praktik