Analisa dan Grafik Perbandingan Sinyal Skenario I,II,III,IV,V,VI,VII,

63

BAB IV PENGAMBILAN DATA DAN ANALISIS

4.1 Pengujian

Pengukuran data akan dilakukan dengan 3 skenario, yaitu skenario tanpa interferensi, skenario dengan interferensi sesama Bluetooth -50dBm, -60dBm, -70 dBm, -80dBm, dan skenario dengan interferensi 802.11n - 50dBm, -60dBm, -70 dBm, -80dBm. Karena kehandalan kinerja jaringan salah satu faktornya bisa dipengaruhi beberapa hal seperti adanya interferensi maupun perangkat keras yang digunakan. Dalam penelitian ini, setiap pengambilan data dilakukan selama 10 kali sesuai dengan standar statistik untuk penelitian yang bersifat eksperimen. Untuk konfigurasi channel 802.11n dipilih channel 3 2.422GHz dengan frequency range dari 2.402 -2.442GHz dan channel 11 2.462GHz dengan frequency range dari 2.442 -2.2482GHz dan akan berinterferensi dengan frekuensi dari bluetooth. Tabel data dan grafik setiap skenario dari Skenario I sd Skenario IX dapat dilihat di Lampiran.

4.2 Analisa dan Grafik

4.2.1 Analisa dan Grafik Perbandingan Sinyal Skenario I,II,III,IV,V,VI,VII,

VIII, dan IX

Grafik sinyal Bluetooth pengirimpenerima tanpa interferensi, interferensi sesama Bluetooth dan interferensi 802.11n menunjukkan tren menurun sinyal Bluetooth semakin melemah seiring bertambah jauhnya jarak Bluetooth pengirim dengan penerima maupun jarak penginterferensi. Sinyal Bluetooth pengirimpenerima tanpa interferensi lebih kuat besar daripada sinyal Bluetooth pengirimpenerima yang terinterferensi 64 dengan sesama Bluetooth maupun interferensi 802.11n untuk perbandingan setiap jarak yang sama. Sinyal Bluetooth pengirimpenerima yang terinterferensi dengan sesama Bluetooth lebih kuat besar daripada sinyal Bluetooth pengirimpenerima yang terinterferensi dengan 802.11n untuk perbandingan setiap jarak yang sama. Ini dikarenakan pada Bluetooth yang terinterferensi 802.11n, power 802.11n lebih besar daripada power Bluetooth. Sedangkan pada Bluetooth yang terinterferensi sesama Bluetooth mempunyai power yang sama. Interferensi sesama Bluetooth terjadi ketika frekuensi pada channel Bluetooth keduanya sama. Bluetooth memiliki 79 channel. Setiap channel Bluetooth memiliki rentang frekuensi yang tidak lebar. Bluetooth memiliki teknik Adaptive Frequency Hopping AFH untuk menghindari interferensi. Sehingga kecil kemungkinan terjadi interferensi. Teknik AFH dalam mencari channel kosong dapat dikatakan terbukti. Ini dikarenakan masih banyak channel yang kosong. 802.11n memiliki frekuensi pada channel 3 dan channel 11 yang mencakup seluruh frekuensi pada channel yang digunakan Bluetooth. Kemudian tidak ada channel yang kosong. Ini mengakibatkan terjadinya interferensi 802.11n pada kinerja Bluetooth. Kemudian pada jarak 10 meter, kinerja Bluetooth sudah tidak dapat lagi melakukan transfer data transfer data gagal. 65 Gambar 4.1 Grafik Sinyal Pengirim Data Skenario I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII, dan IX -95 -90 -85 -80 -75 -70 -65 -60 -55 -50 -45 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 S in y al d B m Jarak meter SINYAL PENGIRIM Tanpa Interferensi Interferensi BT -50dBm Interferensi BT -60dBm Interferensi BT -70dBm Interferensi BT -80dBm Interferensi 802.11n - 50dBm Interferensi 802.11n - 60dBm Interferensi 802.11n - 70dBm Interferensi 802.11n - 80dBm 66 Gambar 4.2 Grafik Sinyal Penerima Data Skenario I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII, dan IX -95 -90 -85 -80 -75 -70 -65 -60 -55 -50 -45 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 S in y al d B m Jarak meter SINYAL PENERIMA Tanpa Interferensi Interferensi BT -50dBm Interferensi BT -60dBm Interferensi BT -70dBm Interferensi BT -80dBm Interferensi 802.11n - 50dBm Interferensi 802.11n - 60dBm Interferensi 802.11n - 70dBm Interferensi 802.11n - 80dBm 67

4.2.2 Analisa dan Grafik Perbandingan Goodput Skenario I,II,III,IV,V,VI,